Hamsu Kadriyan
Bagian THT FK Unram/RSUP NTB
Abstrak
Latar belakang.Benda asing dalam hidung merupakan kasus yang dapat ditangani oleh dokter
umum sampai tuntas berdasarkan standar kompetensi dokter Indonesia. Angka kejadiannya cukup
sering dan terutama mengenai anak usia 2-5 tahun.
Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran komprehensip tentang benda asing di
dalam hidung sehingga dapat menjadi rujukan dalam penatalaksanaan kasus-kasus benda asing
di dalam hidung.
Benda asing dihidung dapat berupa benda eksogen maupun benda endogen.Benda eksogen
dapat berupa benda organik seperti kacang-kacangan, bunga, lintah dan lain-lain, sedangkan
benda anorganik seperti batu, manik-manik, potongan mainan dan lain-lain. Benda asing endogen
dapat berupa sekret kental, krusta, cairan amnion dan lain lain. Dalam penegakan diagnosis perlu
dilakukan anamnesis dan pemeriksaan yang cermat untuk menentukan jenis dan lokasi benda
asing, kalau perlu dapat dilakukan pemeriksaan tambahan dengan endoskopi atau pemeriksaan
radiologis untuk memastikannya.Penatalaksanaan benda asing dalam hidung sangat tergantung
pada jenis benda asingnya, ketersediaan peralatan dan keterampilan serta kenyamanan dokter
untuk mengurangi resiko komplikasi.
Simpulan.Kasus-kasus benda asing pada hidung perlu mendapatkan perhatian dari dokter baik
dokter umum maupun dokter spesialis.Kasus benda asing merupakan kasus sederhana tetapi
diperlukan keterampilan untuk mengeluarkannya dengan resiko komplikasi yang minimal.
Kata kunci : Benda asing, kavum nasi, dokter
Astract
Background.Foriegn bodies in nasal cavity is a freuquent case, especially in children (2-5 years).
According to standard competency of Indonesian docter‟s, a general practicioners should
managing this cases completely.
Aims of this review is to give comprehensive review about foreign bodies in nasal cavity, so it can
be used as a refference.
Foreign bodies in nasal cavity can be originated form endogen material as well as exogen material.
Exogen material consist of organic material such as nuts, flower, leech, etc, on the other hand,
anorganic material such as stone, pearl, part of toys, etc. Endogen material such as viscous
mucous, crust, amnion liquid, etc. To diagnosed this case, it‟s necessary to take a history and
perform the accurate phisical examination to determine the type and the location of foriegn bodies.
In some cases, additional examination such as endoscopic and x-ray investigation are needed. In
managing foriegn bodies in nasal cavities, it defend on type of foreign bodies, the equipment, skill
and amenity of physician to minimized the complication.
Conclusion.Foreigne bodies in nasal cavity is a simple but a skillfull cases, so physician should
take care to this cases to minimized the complication.
Key words : Foreign bodies, nasal cavity, physician
Pendahuluan
Benda asing jalan nafas merupakan dokter yang melakukan tindakan tersebut.
masalah klinis yang memiliki tantangan Berdasarkan standar kompetensi dokter
tersendiri, meskipun beberapa tahun terakhir Indonesia tahun 2006, kasus benda asing di
terjadi kemajuan dalam teknik anestesi dan hidung merupakan kompetensi dokter umum
instrumentasi.Ekstraksi benda asing jalan sampai level 4 (dokter mampu melakukan
nafas, khususnya dalam hidung bukanlah penegakan diagnosis dan mampu melakukan
prosedur yang mudah sehingga tetap penatalaksanan sampai tuntas).1
memerlukan keterampilan serta pengalaman
38
Angka kejadian benda asing dalam Benda asing dalam hidung
hidung cukup sering ditemukan di poliklinik Keberadaan benda asing dalam hidung
2
atau praktek swasta. Endican S dkk (2006) paling sering ditemukan pada anak-anak
menemukan benda asing dalam hidung (usia 2-5 tahun). Benda asing umumnya
merupakan kasus terbanyak kedua dengan ditemukan pada bagian anterior vestibulum
persentase 24,9% setelah benda asing di atau pada meatus inferior di sepanjang dasar
telinga sebesar 68,6% dari total 1037 kasus hidung (gambar 1).4,5
benda asing di saluran nafas. Das pada Benda asing dalam suatu organ adalah
tahun 1984 menemukan 0,3 % kasus benda benda yang berasalah dari luar tubuh atau
asing di hidung dibandingkan seluruh dari dalam tubuh sendiri, yang dalam
kunjungan di salah satu rumah sakit di India. keadaan normal tidak ada dalam organ
Kasus paling banyak ditemukan pada usia 2- tersebut.Benda asing yang berasal dari luar
3
5 tahun. tubuh disebut benda asing eksogen,
Benda asing yang masuk ke dalam sedangkan yang berasal dari dalam tubuh
hidung cukup bervariasi, baik endogen disebut benda asing endogen.4,6
maupun eksogen, dapat berupa benda hidup Benda asing eksogen dapat berupa
maupun benda mati.Masing-masing memiliki benda padat, cair atau gas.Benda asing
ciri khas dan tindakan yang dilakukan juga padat dapat dibagi lagi menjadi benda padat
sangat tergantung dari jenis benda asing organik dan anorganik.Benda padat organik
tersebut. Setiap benda asing yang masuk ke yang sering ditemukan seperti kacang-
dalam hidung tidak boleh dibiarkan menetap kacangan, bunga, lintah dan lain-lain.Benda
karena dapat menimbulkan nekrosis atau padat anorganik yang sering ditemukan
infeksi sekunder serta kemungkinan anatara lain paku, jarum, peniti, batu, manik-
terjadinya aspirasi ke dalam saluran nafas manik, potongan busa, baterai dan lain-lain.
4
bagian bawah. Benda asing cair biasanya bersifat iritatif
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan seperti zat kimia.4,6
pembahasan tentang hal tersebut secara Benda asing endogen yang sering
lebih mendetail untuk mengurangi risiko ditemukan antara lain sekret kental, darah
buruk akibat bendas asing. atau bekuan darah, nanah, krusta, cairan
amnion dan mekonium. Mekonium dan
cairan amnion dapat masuk ke dalam
4,6
saluran nafas bayi saat proses persalinan.
39
Gambar 1. Lokasi tersering benda asing dalam hidung
5
(Sumber : Fischer, JI (2011). Dalam Medscape Reference)
40
rinorea bilateral. Benda asing organik lebih Terdapat berbagai teknik pengeluaran benda
sering mengenai orang dewasa dan asing dalam hidung.Metode yang dipilih
menimbulkan juga gejala sistemik seperti tergantung pada jenis benda asingnya, alat-
4
demam. alat yang tersedia serta kenyamanan dokter
dengan metode yang digunakan. Beberapa
Diagnosis langkah harus dilakukan agar benda asing
Diagnosis benda asing di dalam hidung dapat dikeluarkan dengan menimbulkan
4,6
dilakukan secara cermat melalui beberapa komplikasi yang minimal.
tahapan, antara lain anamnesis, a. Perencanaan (pre treatment)
pemeriksaan fisik, pemeriksaan status Perencanaan yang baik dapat
lokalis. Bila perlu dilakukan pemeriksaan mengurangi tindakan yang dilakukan secara
penunjang seperti pemeriksaan dengan berulang, karena tindakan secara berulang
6
endoskopi dan radiologis. lebih berisiko menimbulkan komplikasi
Pada anamnesis akan ditemukan keluhan dibandingkan tindakan yang dilakukan sekali
seperti pada gejala klinis di atas. Pada saja.Berdasarkan hal tersebut perlu
pemeriksaan fisik umumnya akan ditemukan dilakukan perencanaan agar pengeluaran
normal kecuali pada benda asing hidup benda asing dapat dilakukan pada
seperti lintah atau cacing yang dapat kesempatan pertama.Alat-alat yang
menimbulkan kondisi umum pasien yang dibutuhkan perlu diletakkan di meja dokter
6
agak menurun. yang mudah terjangkau, sebaiknya perlu
Pemeriksaan status lokalils sangat juga menyiapkan alat pernafasan darurat
menentukan untuk memastikan benda asing untuk menjaga kemungkinan terjadinya
di dalam hidung.Untuk pasien anak-anak aspirasi benda asing ke saluran nafas
diperlukan fiksasi yang baik untuk bawah.
memudahkan visualisasi kavum nasi.Bila Obat-obat vasokonstriktor (dekongestan)
masih ragu-ragu dapat dilakukan topikal dapat memfasilitasi baik pemeriksaan
pemeriksaan endoskopi untuk maupun pengeluaran benda asing.
memvisualisasi dengan lebih baik. Kesulitan Vasokonstriktor topikal dan anestesi topikal
muncul bila ditemukan udem, jaringan dapat diberikan secara bersamaan, misalnya
granulasi, krusta atau sekret yang telah lidokain 1% ditambah fenilefrin 0,5%.
6,8
menyelimuti benda asing tersebut. Pada pasien anak-anak, fiksasi pasien
Pemeriksaan radiologis biasanya sangat penting untuk dilakukan, hal ini
digunakan untuk benda asing yang bersifat bertujuan untuk mengurangi gerakan yang
logam. Rontgen juga dilakukan untuk tiba-tiba yang dapat menimbulkan risiko
menentukan kemungkinan adanya perdarahan.Pasien diposisikan duduk tegak
8
komplikasi ke sinus. dengan kepala sedikit mendongak agar
dasar rongga hidung bisa terlihat dengan
Penatalaksanaan jelas. Bila pada pasien yang gelisah dan sulit
Penatalaksanaan benda asing dalam untuk difiksasi sebaiknya dilakukan bius total.
hidung adalah dengan mengeluarkannya. b. Instrumentasi langsung
41
Pengeluaran secara mekanis dengan dalam penelitiannya menemukan angka
forsep (aligator atau bayonet) dapat keberhasilan dengan teknik ini sebesar
dilakukan untuk mengeluarkan benda asing 64,3% dari 30 pasien yang ikut dalam
yang permukaannya dapat digenggam dan penelitian tersebut.9
terletak di bagian anterior rongga d. Alat penghisap (suction pump)
hidung.Untuk benda asing yang bulat dan Benda asing yang lembut dan susah
licin dapat digunakan alat pengait bulat yang digenggam dengan forsep dapat diekstraksi
tidak tajam untuk mengurangi taruma pada dengan penggunaan kanula penghisap.
jaringan hidung.alat pengait ini dapat Ujung kanul penghisap harus diletakkan
dimodifikasi dari berbagai bahan bila tidak dengan hati-hati pada permukaan benda
tersedia dalam bentuk jadi.Alat pengait asing lalu ditarik perlahan-lahan. Bila ditarik
dimasukkan menelusuri permukaan atas terlalu cepat biasanya benda asing akan
benda asing sampai melewati bagian paling mudah terlepas. Pada benda asing yang
belakang benda asing, lalu alat pengait diameternya lebih besar dari nares anterior
tersebut dibelokkan ke arah dasar hidung juga sering sulit keluar dengan alat
sambil menggerakkannnya secara perlahan penghisap.
ke bagian anterior sampai benda asingnya e. Kateter balon
keluar. Kateter yang biasa digunakan di bidang
c. Tekanan udara positif urologi seperti foley kateter dapat digunakan
Pada orang dewasa atau pasien yang untuk mengeluarkan benda asing.Prosedur
lebih kooperatif, usaha awal pada yang dilakukan diawali dengan melumasi
pengeluaran benda asing dapat dilakukan kateter dengan jelly, lalu masukkan ke dalam
dengan menutup rongga hidung yang tidak hidung samapi melewati tepi posterior benda
ada benda asingnya, lalu dengan mulut asing, pasien di posisikan tidur
tertutup pasien menghembuskan nafas supinasi.Setelah itu, balon dikembangkan
dengan kencang.Hal ini dapat membantu dengan udara atau 3-5 ml air dan ditarik
pengeluaran benda asing. secara perlahan-lahan bersamaan dengan
Pada pasien yang lebih muda atau anak- keluarnya benda asing dari dalam hidung.
anak yang tidak kooperatif, metode “parent f. Lem perekat
kiss” dapat diterapkan. Anak di pegang pada Metode ini ideal untuk benda asing yang
posisi senyaman mungkin sehingga bulat, lembut dan sulit dipegang dengan
berhadapan dengan orang tua, lalu forsep.Permukaan benda asing harus kering
meletakkan mulut anak persis di depan mulut untuk memudahkan menempelnya lem
penolong. Penolong meniupkan udara perekat.Tindakan ini lebih sering berhasil
dengan kencang sambil menutup hidung pada benda asing ditelinga dibandingkan
yang tidak berisi benda asing sehingga akan benda asing di hidung.Tekniknya adalah
terjadi tekanan positif yang kembali ke dengan menempelkan lem perekat
daerah hidung. Hal ini juga dapat membantu cyanoacrilic pada sebuah aplikator kayu atau
pengeluaran benda asing terutama seperti plastik kemudian ditekankan pada asing
sekret yang mengental. Purohit dkk (2008)
42
selama 60 detik kemudian dikeluarkan masuk ke dalam hidung.Benda asing dengan
secara perlahan-lahan. kandungan zat kimia seperti baterai berisiko
g. Magnet menimbulkan komplikasi lebih berat.Loh dkk
Tindakan ini dapat dilakukan untuk (2003) menemukan berbagai komplikasi
mengeluarkan benda asing berbentuk logam akibat benda asing baterai di dalam hidung
seperti baterai kecil atau mainan anak-anak seperti perforasi septum, timbulnya jaringan
yang berasal dari logam. Tindakan ini granulasi pada hidung dan epistaksis. 7
dilakukan dengan meletakkan magnet yang Benda asing yang tertinggal dalam waktu
kuat di nares anterior sehingga benda asing lama berpotensi menimbulkan sinusitis pada
akan bergerak ke luar dan menempel di penderitanya. Hal ini seperti dilaporkan oleh
magnet tersebut. Kelesidis pada tahun 2010.8
h. Posterior displacment Komplikasi akibat tindakan pengambilan
Pada kasus-kasus tertentu benda asing benda asing di hidung yang sering dilaporkan
dapat terfiksasi di daerah posterior kavum antara lain perdarahan hidung, laserasi
nasi.Pada keadaan demikian, pilihan untuk konka dan septum atau terjadi perforasi pada
mengeluarkan benda asing ke arah orofaring hidung.6
dapat digunakan, tetapi teknik ini sebaiknya
dilakukan dengan anestesia umum untuk Simpulan
mencegah terjadinya aspirasi. Kasus-kasus benda asing pada hidung
perlu mendapatkan perhatian dari dokter baik
Komplikasi dokter umum maupun dokter spesialis.Kasus
Komplikasi yang terjadi akibat adanya benda asing merupakan kasus sederhana
benda asing di kavum nasi dapat dibagi tetapi diperlukan keterampilan untuk
menjadi komplikasi akibat benda asing mengeluarkannya dengan resiko komplikasi
langsung dan dapat juga disebabkan oleh yang minimal.
tindakan ekstraksinya.Komplikasi langsung
sangat tergantung dari jenis material yang
43
remove paediatric nasal foriegn bodies. 420–422.
Ann R Coll Surg Engl. 2008 July; 90(5):
44