Anda di halaman 1dari 8

Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Case Report Session

BENDA ASING HIDUNG

Oleh:

Ahmad Fathan 1840312659


Rahmatia Syukrina 1840312676
Rasikha Anasha 1840312746

Preseptor :
dr. Sukri Rahman, SpTHT-KL(K), FICS

BAGIAN ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK


BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Case Report Session

BENDA ASING HIDUNG


Ahmad Fathan, Rahmatia Syukrina, Rasikha Anasha

PENDAHULUAN kejadian ini. Komplikasi terjadi pada 9% pasien.


Corpus alineum atau benda asing di telinga, Komplikasi yang paling sering terjadi adalah epistaksis
hidung, dan tenggorokan adalah kasus yang sering dan sinusitis. Selulitis, meningitis, dan epiglottitis
terjadi. Kasus ini biasanya ditemukan di Instalasi mungkin terjadi, namun kejadiannya sangat jarang.
Gawat Darurat. Benda asing di telinga, hidung, dan Kegagalan untuk mengeluarkan benda asing pada
tenggorokan sering terjadi pada anak-anak, walaupun percobaan pertama biasanya terjadi pada benda
terkadang ini bisa terjadi pasa usia dewasa. Hal ini berbentuk bulat.5
bisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu: rasa ingin 2. Etiologi
tahu, rasa bosan, gangguan inatensi dan hiperaktif, Benda asing hidung biasanya ditemukan pada
dan juga kesalahan dari penjaga anak-anak.1 kasus emergensi. Benda asing hidung tidak hanya
Benda asing di hidung merupakan salah satu ditemukan pada anak-anak , namun juga pada
kegawatdaruratan di bidang Ilmu Kesehatan Telinga dewasa, khususnya pada anak retardasi mental atau
Hidung dan Tenggorok oleh karena bisa gangguan kejiwaan. Ketertarikan anak-anak dalam
menyebabkan obstruksi jalan nafas akut yang bisa mengeksplorasi tubuhnya membuat mereka
berujung kematian. 2 cenderung memasukkan benda asing ke lubang
hidung.. Benda asing hidung dapat menimbulkan
TINJAUAN PUSTAKA morbiditas dan mortalitas jika masuk ke jalan nafas.6
A. Anatomi Hidung
Rongga hidung adalah ruangan yang kaku yang Faktor yang mempermudah aspirasi benda asing
letaknya memanjang dari nares anterior (nostril) ke ke saluran nafas yaitu faktor personal (umur, jenis
arah koana bergabung dengan nasofaring. Bagian kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal),
dalam hidung memiliki panjang 10-12 cm. Rongga kagagalan mekanisme proteksi normal (keadaan tidur,
hidung dibagi dua oleh septum nasi. Katup hidung kesadaran menurun, alkoholisme, dan epilepsi),
(nasal valve) berada lebih kurang 1,3 cm dari nares proses menelan yang belum sempurna pada anak,
anterior dan merupakan segmen tersempit serta faktor dental, medikal, dan surgical (tindakan bedah,
tahanan terbesar dari jalan nafas hidung. Dengan ekstraksi gigi, belum tumbuhnya gigi molar pada anak
memasuki daerah yang sempit ini akan terjadi berumur < 4 tahun), faktor kejiwaan (emosi dan
peningkatan aliran dan mengakibatkan penurunan gangguan psikis), ukuran ,bentuk dan sifat benda
tekanan intralumen (fenomena Bernoulli).3 asing, faktor kecerobohan (mendekatkan benda asing
Di dinding lateral hidung terdapat konka superior, kemulut, persiapan makanan yang kurang baik, makan
konka media, dan konka inferior serta meatus atau minum tergesa-gesa, makan sambil main (pada
superior, meatus media dan meatus inferior. Konka anak-anak), memberikan kacang pada anak yang gigi
dapat berubah ukuran sehingga dapat molarnya belum lengkap. 7
mempertahankan lebar rongga udara yang optimum.
Tiga fungsi utama hidung adalah sebagai organ 3. Klasifikasi benda asing hidung
pembau (olfactory), respirasi dan proteksi. Turbulensi 1. Berdasarkan konsistensi
aliran udara saat inspirasi dengan mukosa rongga Berdasarkan konsistensinya nya benda asing
hidung merupakan dasar dari fungsi fisiologi hidung. 3,4 dapat juga digolongkan menjadi benda asing yang
lunak seperti kertas, kain, penghapus, sayuran, dan
benda asing yang keras seperti kancing baju, manik-
manik, baterai dan lain-lain.8
2. Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi menjadi
benda asing mati dan benda asing hidup.
a. Benda asing hidup
Benda asing hidup yang pernah ditemukan
yaitu larva lalat, lintah, dan cacing.
b. Benda asing mati
B. Benda Asing Hidung Yang tersering yaitu manik-manik, baterai
1. Epidemiologi logam, kancing baju. Kapur barus merupakan
Anak-anak yang berumur antara 2 sampai 5 tahun kasus yang jarang namun mengandung
adalah yang paling sering mengalami benda asing di naftalen yang bersifat sangat mengiritasi.
hidung. Ada sedikit perbedaan antara laki-laki dan Kasus baterai logam di hidung juga harus
perempuan, dimana laki-laki lebih sering mengalami diperlakukan sebagai kasus gawat darurat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

yang harus dikeluarkan segera, karena kadang terjadi fase asimptomatik selama 24 jam atau
kandungan zat kimianya yang dapat bereaksi lebih, dan diikuti oleh fase pulmonum dengan gejala
terhadap mukosa hidung.8 sumbatan bronkus.7
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan
bersifat higroskopik sehingga mudah lunak dan
kembang oleh air, dan menyebabkan iritasi mukosa.
Mukosa bronkus menajdi edema dan meradang, dan
dapat disertai dengan jaringan granulasi di sekitar
benda asing, mengakibatkan gejala sumbatan
semakin hebat. Benda asing anorganik menimbulkan
reaksi jaringan yang lebih ringan dan lebih mudah
didiagnosis dengan pemeriksaan radiologi.7
5. Gejala Klinis

Gejala sumbatan benda asing dihidung sering luput


dari perhatian orang tua karena gejala tidak bertahan
untuk waktu yang lama. Gejala tersering berupa
hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan
Gambar 6. Manik-manik di bawah konka inferior
kental dan berbau. Pasien juga dapat mengeluhkan
3. Berdasarkan asal benda asing 8
demam,nyeri, epistaksis, dan bersin. Pada
pemeriksaan tampak udem, dengan inflamasi mukosa
a. Benda asing eksogen,
hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.7
Benda asing eksogen adalah benda yang
Jika benda asing masuk ke saluran nafas, terdapat
berasal dari luar tubuh. Biasanya masuk
tiga stadium gejala akibat sumbatan benda asing,
melalui hidung atau mulut. Benda asing
yaitu :
eksogen dapat berupa zat padat, cair atau
1. Stadium pertama
gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari
Gejala permulaan beruba batuk hebat secara
zat organik seperti kacang-kacangan (yang
tiba-tiba (violent paroxysms of coughing),
berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang
rasa tercekik (choking), dan rasa tersumbat di
(yang berasal dari kerangka binatang) dan
tenggorok (gagging), bicara gagap, dan
zat anorganik seperti paku, jarum, peniti,
obstruksi jalan nafas yang terjadi segera.
batu, kapur barus (naftalen) dan lain-lain.
2. Stadium kedua
Benda asing eksogen cair dibagi dalam
Pada stadium ini, rerfleks-refleks akan
benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat
melemah dan gejala rangsangan akut
kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu cairan
menghilang sehingga menunjukkan gejala
dengan pH 7,4.
asimptomatik. Akibatnya sering terjadi
b. Benda asing endogen
keterlambatan diagnosis karena gejala dan
Benda asing endogen adalah benda yang
tanda yang tidak jelas.
berasal dari dalam tubuh. Benda asing
3. Stadium ketiga
endogen dapat berupa sekret kental, darah
Terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi,
atau bekuan darah, nanah, krusta, perkejuan,
erosi atau infeksi sebagai akibat rekasi
dan membran difteri. Cairan amnion,
terhadap benda asing, timbul batuk-batuk,
mekonium dapat masuk ke dalam saluran
hemoptisis, pneumonia, dan abses paru.8
napas bayi pada saat proses persalinan.
4. Patogenesis
Sumbatan total akibat benda asing di laring dapat
Terdapat perbedaan reaksi tubuh terhadap benda menimbulkan gejala disfonia sampai afonia, apne, dan
asing hidup dan benda asing mati. Benda asing mati di sianosis. Sumbatan tidak total di laring menimbulkan
hidung dapat menyebabkan inflamasi, udem, ulseras, gejala suara parau, disfonia sampai afonia, batuk
epistaksis, granulasi jaringan pada mukosa hidung. disertai sesak (croupy cough), odinofagia, mengi,
Benda asing hidup dapat menyebabkan reaksi sianosis, hemoptisis, dan rasa subjektif.7
inflamasi dengan berbagai derajat, mulai dari infeksi
lokal hingga menyebabkan destruksi masif terhadap Benda asing di trakea dapat menimbulkan gejala
tulag rawan dan tulang hidung, menimbulkan supurasi tambahan berupa gejala patognomonik yaitu audible
dalam dan berbau. Benda asing pada anak dibawah 2 slap, palpatory thud, dan asthmatoid wheeze (nafas
tahun cederung masuk ke saluran nafas, yang berbunyi saat ekspirasi). Gejala palpatory thud dan
disebabkan karena laring terbuka saat anak menjerit audible slap dapat timbul akibat sentuhan benda asing
dan menangis. Pada saat benda asing itu terjepit di terhadap pita suara dan dapat didengar saat pasien
sfingter laring, pasien akan mengeluhkan batuk tidur telenang dengan mulut terbuka saat batuk.
berulang (paroksismal), sumbatan di trakea, mengi, Gejala mengi dapat jelas terdengar saat pasien
dan sianosis. Jika benda asing telah masuk ke trakea, membuka mulut. 7

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

6. Diagnosis rapuh. Instrumen termasuk forsep


alligator dan probe-hooked. Penggunaan
Diagnosis klinis benda asing disaluran napas probe-hooked disaat benda asing mudat
dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis riwayat terlihat namun sulit untuk dipahami,
tersedak sesuatu, tiba-tiba muncul ”choking” atau rasa sehingga hook ditempatkan dibelakang
tercekik. Kejadian benda asing dalam hidung pada benda asing tersebut kemudian ditarik ke
anak sering luput dari pengawasan orang tua karena depan. Teknik ini disebut “hook-scope”
tidak ada gejala dan bertahan untuk waktu yang lama. dan berguna jika pasien kooperatif.
Gejala yang umum muncul adalah hidung tersumbat, 2. Kateter balon: teknik ini ideal untuk benda
rinore unilateral dengan cairan lateral dan berbau. asing yang kecil, berbentuk bulat yang
Diagnosis pasti benda asing di salurannapas tidak mudah diambil menggunakan
ditegakkan setelah dilakukan rinoskopi yaitu melihat instrumentasi langsung. Umumnya kateter
adanya benda asing di dalam kavum nasi. yang digunakan adalah kateter foley (no.
Penggunaan nasoendoskopi atas indikasi diagnostik 5-8) atau kateter forgaty (no. 6).
dan terapi dilakukan jika dengan rinoskopi anterior 3. Tekanan positif: teknik ini dapat dilakukan
sulit menilai lokasi benda asing. Diagnosis benda oleh pasien sendiri dengan menutup
asing harus selalu di fikirkan pada semua pasien hidung yang normal dan menghembuskan
dengan iritasi hidung, epistaksis, bersin, mendengkur, nafas dari hidung yang normal keras-
sinusitis, stridor, mengi, atau demam.9 keras. Pada pasien anak-anak, dapat
Pemeriksaan fisik merupakan hal yang terpenting ditiup mulut anak tersebut oleh orang
untuk mendiagnosis. Pada kasus benda asing dapat tuanya kissing technique atau dengan
ditemukan adanya tanda trauma local, eritem, edema, menggunakan masker bag-valve.
atau perdarahan. Pada kasus dimana benda asing 4. Tekanan negatif: teknik ini ideal untuk
sudah terlalu lama didalam rongga hidung, biasanya benda asing yang terlihat, halus atau
akan muncul temuan klinis lain seperti adanya bulat yang sulit diambil oleh pinset atau
discharge hidung dan bau busuk, mukosa hidung forsep alligator. Umumnya digunakan
unilateral juga akan tampak edema dan ulserasi.9 suction yang bertekanan 100-140 mmHg.
5. Lem atau perekat: ametode ini cocok
7. Tatalaksana untuk benda asing yang licin, bulat, dan
sulit diambil dengan instrumentasi
Penatalaksanaan benda asing hidung dilakukan langsung. Benda yang diambil harus
oleh dokter yang berpengalaman jika memang kasus kering dan terlihat karena aka nada risiko
yang ada memungkinkan untuk di ekstraksi. Beberapa kontak dengan mukosa sekitar benda
peralatan yang dipergunakan dalam penatalaksaan asing.
benda asing hidung: 6. Teknik dengan menggunakan instrument
- Lampu kepala pembedahan: umumnya metode ini
- Vasokontriktor topical dilakukan pada kasus riwayat masuknya
- Speculum hidung benda asing yang diikuti dengan
- Bag-valve mask epistaksis.
- Forseps alligator
- Probe hooked 8. Komplikasi
- Balon kateter
- Kuret Komplikasi benda asing pada hidung umumnya
- Peralatan suction muncul sebagai akibat dari benda asing itu sendiri,
Anastesi local biasanya tidak diperlukan, karena pemeriksaan, ataupun teknik ekstraksi (baik oleh
rasa sakit seringnya tidak muncul pada pasien selama tenaga kesehatan maupun usaha pasien). Beberapa
pengangkatan benda asing. Namun, pemberian komplikasi yang umum ditemukan yaitu abrasi,
vasokontriktor farmakologis dapat memfasilitasi perdarahan, infeksi pada struktur sekitar, aspirasi, dan
pemeriksaan dan pengankatan benda asing hidung perforasi, serta pembentukan dan perkembangan
dengan menggunakan tetes lidokain 1% (tanpa rinolith. Benda asing kaustik, seperti baterai, dapat
epinefrin) dan 0,5% phenylephrine ke lubang hidung menyebabkan ulserasi dan nekrosis mukosa hidung. 12
yang sakit.
Penatalaksanaan benda asing terutama pada anak LAPORAN KASUS
kecil dilakukan dengan posisi anak kedua kakinya di Identitas Pasien
jepit oleh paha orang tua serta tangan diletakkan Nama : An. RRD
didada/perut sehingga anak terfiksasi dengan baik. Jenis Kelamin : Perempuan
Beberapa jenis teknik mengeluarkan benda asing Usia : 2 tahun
di hidung, yaitu:10,11 Alamat : Padang Pariaman
1. Instrumentasi langsung: teknik ini sangat Suku Bangsa : Minangkabau
ideal untuk benda asing yang mudah
terlihat, tidak bulat, dan benda asing tidak

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 5
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Keluhan Utama :  Sklera : Tidak ikterik


Memasukkan biji bunga kedalam lubang hidung Thoraks :
kiri ±4 jam sebelum masuk rumah sakit  Jantung : Tidak diperiksa
 Paru : Tidak diperiksa
Riwayat Penyakit Sekarang : Abdomen : Tidak diperiksa
 Memasukkan biji bunga kedalam lobang Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)
hidung kiri ±4 jam sebelum masuk rumah
sakit.
Awal mulanya pasien sedang bermain, Status Lokalis THT-KL
lalu memasukkan biji bunga ke dalam Telinga
lobang hidung kiri.Kemudian pasien Pemeriks Kelainan Dextra Sinistr
mengadu pada ibunya, dibawa ke IGD aan a
RS Parit Malintang.Disana biji bunga
yang masuk dicoba untuk dikeluarkan, Daun Kelainan - -
namun tidak berhasil.Pasien dirujuk Telinga Kongenital
selanjutnya ke IGD RS M. Djamil. Trauma - -
 Keluar darah dari hidung tidak ada. Radang - -
 Riwayat keluar darah dari hidung tidak Kelainan Metabolik - -
ada. Nyeri Tarik - -
 Batuk-batuk tersedak dan sesak napas Nyeri Tekan - -
sampai wajah membiru tidak ada. Tragus
 Riwayat memasukkan benda asing ke Liang dan Cukup Lapang Iya Iya
dalam telinga, hidung, mulut tidak ada. Dinding Sempit - -
 Keluhan hidung berbau sebelah tidak Telinga Hiperemis - -
ada. Edema - -
Massa - -
 Demam, pilek ada ±1 minggu ini, sudah
berobat ke puskesmas. Sekret/Ser Bau Ada Ada
umen serume serume
 Bersin-bersin lebih dari 5x bila terkena
Warna n n
debu atau dingin tidak ada.
Jumlah Kuning Kuning
Riwayat Penyakit Dahulu : Jenis Sedikit Sedikit
- -
 Riwayat memasukkan benda asing ke
dalam telinga, hidung, mulut tidak ada.
Membran Timpani
 Riwayat telinga berair tidak ada.
Utuh Warna Putih Putih
Riwayat Penyakit Keluarga :
 Riwayat keluarga dengan alergi atau
asma tidak ada. Refleks Cahaya (+), arah (+),
jam 5 arah
Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi: jam 7
 Pasien adalah ibu rumah tangga, Bulging -
kebiasaan mengorek telinga tidak ada Retraksi - -
Atrofi - -
Pemeriksaan Fisik -
Status Generalisata Perforasi Jumlah perforasi - -
Keadaan Umum : sakit sedang Jenis - -
Kesadaran : composmentis cooperatif Kuadran - -
Tekanan darah : 120/70 Pinggir - -
Frekuensi nadi : 82 kali per menit Mastoid Tanda Radang - -
Suhu : Afebris Fistel - -
Pernapasan : 19 kali per menit Sikatrik - -
Sianosis : Tidak ada Nyeri Tekan - -
Edema : Tidak ada Nyeri Ketok - -
Anemis : Tidak ada Tes Garpu Rinne Tidak Tidak
Ikterus : Tidak ada Tala Weber dilakukan dilakuk
Schwabach an
Pemeriksaan Sistemik Kesimpulan
Kepala : Normocepal Audiometri Tidak dilakukan
Mata Timpanom Tidak dilakukan
 Konjungtiva :Tidak anemis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

etri Massa Lokasi - -


Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Hidung Warna - -
Pemerik Kelainan Dextra Sinistra Konsistensi - -
saan Mudah - -
Hidung Deformitas - - Digoyang
Luar Kelainan - - Pengaruh - -
Kongenital - - Vasokonstriksi
Trauma - -
Radang/Mass - - Rinoskopi Posterior : Tidak dilakukan
a Koana Cukup
Sinus Deformitas - - Lapang/Norma
Paranas Nyeri Tekan - - l
al Nyeri Ketok - - Sempit
Massa
Rinoskopi Anterior Mukosa Warna
Vestibul Vibrise + +
um Radang - - Edema
Kavum Normal/Cukup - - Jaringan
Nasi Lapang Granulasi
Sempit Sempit Sempit, Konka Ukuran
tampak Inferior Warna
benda
asingantar
a konka Permukaan
inferior dan
septum Edema
Lapang - nasi Adenoid Ada/tidak
-
Muara Tertutup
Sekret Lokasi - Tuba Sekret
Jenis Serous Tidak Eustachi Edema
Jumlah - dapat us Mukosa
Bau Tidak dinilai
Massa Lokasi
berbau
Ukuran
Konka Ukuran Tidak Bentuk
Inferior Warna Merah dapat Permukaan
Permukaan muda dinilai
Post Ada/Tidak
Edema Licin
Nasal Jenis
+
Drip
Konka Ukuran Tidak
Media Warna Merah dapat Oral Cavity dan Orofaring
Permukaan muda dinilai
Pemeriksaa Kelainan Dextra Sinistra
Edema Licin
n
+
Trismus - -
Septum Cukup
Uvula Ditengah Ditengah
Lurus/Deviasi Cukup Cukup
Permukaan lurus lurus Palatum Simetris/t
Simetris Simetris
Warna Licin - Mole + Arkus idak
Merah Merah
Spina Merah - Faring Warna
muda muda
Krista muda -
- -
Abses - - Edema
- -
Perforasi - - Bercak/
- - eksudat
- Dinding Warna Merah Merah
Faring muda muda
Permuka Licin
an Licin
Tonsil Ukuran T1 T1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Warna Merah Merah Valekulae Massa


muda muda Sekret/Jeni
Permuka Licin snya
an Licin
Muara Tidak
kripti melebar Tidak
Detritus - melebar Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher
Eksudat - - Inspeksi
- 1) Lokasi : Tidak ada
Peritonsil Warna Merah Merah pembesaran KGB
muda muda 2) Bentuk : Tidak ada
Edema - pembesaran KGB
Abses - - 3) Soliter / Multiple : Tidak ada
Perlengk - - pembesaran KGB
etan - Palpasi
Tumor Lokasi 1) Bentuk : Tidak ada
Bentuk pembesaran KGB
Ukuran 2) Ukuran : Tidak ada
Tidak ada
Permuka pembesaran KGB
an 3) Konsistensi : Tidak ada
Konsiste pembesaran KGB
nsi 4) Mobilitas : Tidak ada
Gigi Karies/ra - - pembesaran KGB
diks
RESUME
Kesan normal normal Status lokalis THT :
Lidah Warna Merah Merah  Telinga ADS: LT lap/lap, MT utuh/utuh, RC
muda muda +/+, sekret -/-, serumen +/+
Bentuk Tidak  Hidung
ada Tidak ada KND: KN sempit, KI edem, KM edem, sekret
kelainan kelainan + serous, SD (-), massa (-)
Deviasi KNS: KN sempit, tampak benda asing ntara
Massa - - konka inferior dan septum
- -  Tenggorok: arkus faring simetris tenang,
uvula ditengah, tonsil T1 – T1 tenang, dinding
Laringoskopi Indirek: Tidak dilakukan posterior faring tenang
Pemeriksa Kelainan Dextra Sinistra
an Diagnosis Utama :
Epiglotis Bentuk Corpus allenum “biji bunga” et KNS
Warna
Diagnosis Tambahan :
Edema Rinitis Akut
Pinggir
Rata/Tidak Diferensial Diagnosis :
Massa -
Aritenoid Warna
Pemeriksaan Anjuran :
Edema -
Massa
Gerakan Terapi :
Plika Warna  Inform consent untuk dilakukan pengeluaran
Vokalis benda asing
Gerakan  Ekstraksi berhasil
Pinggir Evaluasi
Medial KNS: benda asing (-), ekskoriasi (-), laserasi
Massa (-), secret (+) serous, KI edem, KM edem
Sinus Massa
Piriformis Sekret Prognosis :
- Quo ad vitam : Bonam
- Quo ad sanam : Bonam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2019 8
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

DAFTAR PUSTAKA
1. Awad AH, Eltaher M. ENT foreugn bodies : an
experience. International Archives of
Otorhinolaryngology. 2018: 22(2) ; 146 -151
2. Patil PM, Anand R. Nasal foreign bodies : a
review of management strategies and a clinical
scenario presentation. Craniomaxillofacial trauma
and Reconstruction. 2011: 4(1); 53-58
3. Krouse JH. Allergic and Nonallergic Rhinitis. In:
Bailey BJ, Johnson JT et al editors.
Otolaryngology Head and Neck Surgery, 4th Ed
Vol 1. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;
2006. p. 351-63.
4. Pinto JM, Naclerio RM. Allergic Rhinitis. In: Snow
JB, Ballenger JJ editors. Ballenger’s
Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery,
16th Ed. New York: BC Decker;2003. p. 708-39.
5. Baranowski K, Sinha V. Foreign Body, Nose.
[Updated 2018 Nov 15]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Jan-. Available from:
DISKUSI https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459279/
Pasien seorang anak perempuan dengan 6. Paiti P, Anand R. Nasal Foreign Bodies: A Review
usia 2 tahun dating dengan kedua orang tuanya ke of Management Strategies and a Clinical Scenario
IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan Presentation. Craniomaxillofacial trauma &
utama memasukkan biji bunga ke lobang hidung kiri reconstruction. Vol 4. 2011.
sejak ±4 jam sebelum masuk rumah sakit. 7. Okhakhu A.L, Okolugbo N.E. Disk battery in the
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa nasal cavity: Case series. International Journal of
awal mulanya pasien sedang bermain, lalu Modern and Alternative Medicine Research. 2013
memasukkan biji bunga ke dalam lobang hidung 8. Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Nafas.
kiri.Kemudian pasien mengadu pada ibunya, dibawa Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
ke IGD RS Parit Malintang.Biji bunga yang masuk Tenggorok.6th ed. FKUI.Jakarta:2007. 259-265.
dicoba untuk dikeluarkan, namun tidak berhasil.Pasien 9. Badan penerbit UI. Benda Asing di Saluran Nafas.
dirujuk selanjutnya ke IGD RS M. Djamil.Keluar darah Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
dari hidung tidak ada.Riwayat keluar darah dari hidung Tenggorok 7th ed. FKUI. Jakarta: 2016. 237-243.
tidak ada.Batuk-batuk tersedak dan sesak napas 10. Fischer JI. 2013. Nasal Foreign Body,
sampai wajah membiru tidak ada.Riwayat http//emedicine.medscape.com/article/763767-
memasukkan benda asing ke dalam telinga, hidung, overview. Diakses 30 Juli 2019.
mulut tidak ada.Keluhan hidung berbau sebelah tidak 11. Heim SW, Maughan KL. Foreign Body. The Ear,
ada.Demam, pilek ada ±1 minggu ini, sudah berobat Nose, and Throat. Virginia. Am Fam Physician.
ke puskesmas.Bersin-bersin lebih dari 5x bila terkena 2007.76: Pg. 1185-9.
debu atau dingin tidak ada. 12. Patil, Karthikeya, Mahima V Guledgud, Malleshi
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan Suchettha N. Rhinoliths. Available from :
hidung kiri: KN sempit, tampak benda asing antara http://www.ijdr.in/article.asp?issn=0970-
konka inferior dan septum nasi. Benda berwarna 9290;year=2009;volume=20;issue=1;spage=114;ep
hitam. Pemeriksaan hidung kanan: KN sempit, KI age=116;aulast=Patil. Accessed: 30 Juli 2019
edem, KM edem, secret (+) serous, SD (-). Pada
pemeriksaan THT lainnya tidak ditemukan kelainan.
Berdasarkan literature kejadian benda asing
umumnya ditemukan pada anak usia 2-5 tahun, pada
saat keingitahuannya tinggi dan anak sedang dalam
fase aktif. Kasus ini terkadang luput dari perhatian
orang tua dan bertahan dalam waktu yang
lama.Gejala yang paling sering ditemukan adalah
hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan
kental berbau pada kasus yang berlangsung sudah
lama.Kada-kadang juga dapat ditemukan rasa nyeri,
epistaksis, demam, dan bersin-bersin.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2019

Anda mungkin juga menyukai