Anda di halaman 1dari 24

Clinical Science Session

PAROTITIS
P r e s e p t o r : d r . P u t i A l i a S a u s , S p . T H T - K L ( K )

Oleh :
Annisa Fauziah 1840312285
Diyanah Nuraini 1840312747
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
• CSS ini membahas anatomi kelenjar saliva, definisi, epidemiologi,
etiologi, faktor risiko, pathogenesis, manifestasi klinis, diagnosis,
tatalaksana dan komplikasi parotitis.
Tujuan Penulisan
• Tujuan penulisan CSS ini untuk memahami anatomi kelenjar saliva,
definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, pathogenesis, manifestasi
klinis, diagnosis, tatalaksana dan komplikasi parotitis
Metode Penulisan
• Penulisan CSS ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan yang
merujuk dan berbagai literature dan makalah ilmiah
ANATOMI

1. Kelenjer Saliva Mayor

2. Kelenjer Saliva Minor


Kelenjer Saliva Mayor

Kelenjer Parotid

Kelenjer
Submandibula

Kelenjer Sublingual
PENGERTIAN

Parotitis adalah
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI...
ETIOLOGI

Masa
Penyebab Masa Inkubasi Prodromal

9
FAKTOR RESIKO

1 4
2 5
3 6
Percikan ludah
(droplet), kontak Virus bereplikasi
Virus Titer IgM dan IgG
langsung di traktur
Paramoxyvirus meningkat
penderita lain, respiratorius atas
muntahan, urin

Prolifefasi di
Virus berdiam Menginfeksi
parotis/epitel
di jaringan glandula Parotitis
traktus
kelenjer/saraf paratiroid
respiratorius

PATOGENESIS
Merangsang
Keluarnya
saraf Nyeri
bradikinin
sensorik

Peningkatan
Reaksi Pengeluaran permeabilitas Edema pada
Inflamasi histamin pembuluh pipi
darah

Keluarnya IL Pirogen endogen Peningkatan


1 yang diteruskan prostaglandin
ke hipotalamus
 Demam

PATOGENESIS...
Manifestasi Klinis
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis

Parotitis bacterial Parotitis


Parotitis Mumps Parotitis HIV Parotitis autoimun
akut tuberkulosis
• Bengkak di aera • Bengkak di aera • Bengkak di aera • Bengkak di aera
depan telinga depan telinga depan telinga • Bengkak di aera depan telinga
hingga rahang hingga rahang hingga rahang depan telinga hingga rahang
bawah bawah bawah hingga rahang bawah
• Bengkak tiba-tiba, • Bengkak progresif • Tidak disertai bawah • Onset
nyeri, blateral • Onset akut, <7hari nyeri • Onset kronik kornik/rekuren
• Onset akut <7hari • Demam • Dapat • Tidak disertai • Tdk disertai nyeri
• Malaise, demam, • Nyeri saat asimptomatik nyeri • Unilateral/bilateral
anoreksia mengunyah • Disertai gejala TB • Gejala sjogren
syndrome : mulut
kering, mata
kering
• Penyebab lain
telah disingkirkan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum dapat bervariasi dari sakit ringan
hingga berat

Suhu meningkat

Area preaurikuler terdapat : edema, eritema, nyeri


tekan

Pada kasus parotitis bacterial akut : bila dilakukan


masase kelenjar parotis dari arah posterior ke anterior
Nampak saliva purulent keluar dari ductus parotis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

Parotitis • Amilase serum dan kemih


mumps virus • Serologi (IgG dan IgM)

Parotitis • Hitung leukosit : leukositosis dengan


bakterialis peningkatan PMN
akut • Kultur darah
Parotitis • Purified protein derivate,skin test,
Tuberkulosis FNAC atau biopsi
Diagnosis Banding
Parotitis supurativa

Parotitis berulang

Obstruksi ductus stensoni

Infeksi HIV pada anak disertai parotitis

Lesi pd ramus mandibular karena osteomielitis

Pembesaran kelenjar limfe pd bagian proksimal

Uveoparotid fever

Sindroma mikulicz
Tatalaksana

Parotitis Mumps Virus Parotitis bacterial akut

Simptomatik (analgesic atau kompres Non medikamentosa : istirahat cukup,


dingin/hangat) cairan cukup dan makanan yang bergizi

Medikamentosa : antibiotik, antipiretik


Cairan cukup
dan analgetik

Istirahat
Komplikasi

Orkhitis Ophritis Pankreatitis

Lain-lain :
Tuli
Aseptic tiroiditis,
sensorineural
meningitis miokarditis,
unilateral
nefritis, athritis
Prognosis

Secara umum prognosis


adalah baik keculi pd
keadaan tertentu yang
menyebabkan ketulian,
sterilitas dan sekuele.
KESIMPULAN
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai