REFERAT PAROTITIS

Dosen Pembimbing : drg Anny Rufaida, Sp,KG

Lionita Putri Ayuda /21904101027
 LATAR BELAKANG
Menghasilkan enzim :
• Antibodi Ig A
• Lisozim
• Laktoferin
• Peroksidase

Fungsi :
• Melindungi permukaan mulut
• Pengatur kandungan air
• Mengeluarkan virus-virus
• Pencernaan makanan
• Pengecapan
• Diferensiasi dan pertumbuhan sel-sel kulit, epitel
PAROTITIS/MUMPS dan saraf
LATAR BELAKANG
Kelenjar Liur Mayor :
• Kelenjar Parotis (produksi 20% saliva, serous)
• Kelenjar Submandibula ( produksi 65%, serous
dan mukus)
• Kelenjar Sublingual (Produksi 15%, mukus)

Kelenjar Liur Minor :

Terdapat pada lapisan mukosa dan sub mukosa
Kelenjar Parotis
• Terbesar, Berat 25 gr
• Lokasi : ramus mandibulae, processus
mastoideus, dan processus styloideus
• 3 facies : facies superficialis, facies
anteromedial dan facies posteromedial. 
• Persarafan : parasimpatis > n. Facialis dan n.
Glossofaryngeus
• Vaskularisasi : a. Facialis dan a. Karotis interna.
HISTOPATOLOGI

• Berbagai lobus kelenjar -> terkumpul di muara interlobular

-> berakhir di muara duktus Stenson -> masuk ke mucosa
buccal (setinggi gigi molar II rahang atas).
• Duktus kelenjar sub mandibula : duktus Wharton, lokasi di
sepanjang dasar mulut sampai frenulum lingualis
• Duktus kelenjar sublingua : berhubungan dengan duktus
Wharton dan sekresinya tidak dapat dipisahkan
FISIOLOGI
Sel mioepitel
Sel Asinus di ujung mengelilingi asinus
proksimal dan distal sampai duct
Kontraksi sel
interkalata

Faktor yang merangsang

sekresi saliva : 500-1500 Sekresi
• Faktor mekanik ml/hari Saliva
• Faktor kimiawi
• Faktor Neural
• Faktor Psikis
• Obat-obatan
SIALADENITIS : Infeksi Kelenjar Liur
Sialadenitis akut
Virus :
• Mumps
• Cytomegalovirus
• Coxsackievirus, echovirus, parainfluenza, influenza
Bakteri :
1.  Parotitis supuratif akut
2.  Sialadenitis obstruktif (elektrolit)

Sialadenitis kronis
• Parotitis kronik rekuren
• Sialadenitis rekuren kronik dari kelenjar submandibula (sialadenitis kronik
sklerosis/tumor kuttner)
• Sialadenitis akibat radiasi
• Sialadenitis akibat imunitas
• Mioepitel (Sindrom Sjogren)
• Sel epiteloid (Sindrom Heerfordt)
• Sialadenitis granulomatous infeksius
• Tuberkulosis
• Aktinomikosis
• Sifilis
 Parotitis
D

suatu penyakit karena infeksi virus dengan

D

tanda membesarnya kelenjar ludah dan ter

asa nyeri. Penyakit ini merupakan penyakit
menular akut
 PAROTITIS
Parotitis Virus Akut (Mumps)
A
Parotitis Bakterial Akut (Parotitis Supuratif Aktif)
B
Parotitis Recurrent Kronik
C
Parotitis Pungtata
D
 Parotitis Virus Akut (Mumps)
DIAGNOSIS
• Berdasarkan gejala klinis
ETIOLOGI • Tes serologis → titer antibodi
Paramyxovirus.
meningkat 4 kali lipat dalam 2
– 3 minggu setelah onset
• leukopenia dengan limfositosis
relatif
• kenaikan kadar amilase
GEJALA KLINIS
• Demam
• Sakit kepala
• Bengkak kelenjar parotis unilateral
DIAGNOSIS BANDING
• HIV
kemudian bilateral
• Enterovirus
• Nyeri spontan/tekan
• EBV
• Kulit memerah kecoklatan
• Influenza
• Bagian bawah telinga terangkat keatas
• Parainfluenza
• Trismus
• CMV
• Disfagia
• koriomeningitis limfositik.
• Pada duktus stenson merah dan edema
Parotitis Virus Akut (Mumps)
Patofisiologi Tatalaksana
Paromixovirus → Non Medika Mentosa
percikan • Bed rest
• Kompres Dingin
ludah/muntahan/urin
• Masker mulut
→ melalui • Oral Hygiene
hidung/mulut → IgG
dan IgM meningkat → Medikamentosa
(-) <0,100 (+) >0,200 • Analgetic
• Antibiotik
• Drainase
• Vaksin → Pencegahan
Parotitis Virus Akut (Mumps)
Komplikasi Prognosis
• Meningitis Pasien dengan
• Meningoenchephali immunokompeten → baik
tis
• Orkitis
• Labirinitis
 Parotitis Bakteri Akut
(Parotitis Supuratif Akut)

ETIOLOGI DIAGNOSIS
• staphylococcus aureu • gejala klinis
• streptococcus penumonia • Pemeriksaan fisik
• escheria coli  • Kultur Saliva
• haemophilus influenza

TATALAKSANA
• Rehidrasi
• Kompres hangat
GEJALA KLINIS
• odem pada kelenjar parotis • Antibiotik Penicillin
• kulit di atas kelenjar parotis eritem gram positif intravena
• hangat dan nyeri tekan • sialogogoues (obat
• produksi saliva purulen yang membantu
• trismus melancarkan aliran
• demam saliva)
• Oral hygiene
Parotitis Bakteri Akut
(Parotitis Supuratif Akut)

Patofisiologi Komplikasi
Statis aliran saliva → Tidak segera diobati →
striktur/obstruksi pada Abses
kel parotis

Statis saliva → Prognosis

mengurangi saliva
Dubia ad bonam
membersihkan
mikroba dalam mulut
 Parotitis Recurrent Kronik
ETIOLOGI DIAGNOSIS
• Sering pada anak-anak • gejala klinis
• Congenital ductectasia • Pemeriksaan fisik
• Sialografi dapat
menunjukkan “leafy
tree”

GEJALA KLINIS
• pembengkakan unilateral
dari kelenjar parotis
(jarang bilateral) DIAGNOSA BANDING
• nyeri tekan • Sialadenitis karena
• saliva (seperti susu,
granular atau purulen)
imunitas
• Trismus
• kelenjar parotis mengeras
Parotitis Recurrent Kronis
Tatalaksana Komplikasi
• Rehidrasi Tidak segera diobati →
• Kompres hangat Abses
• Antibiotik Penicillin
gram positif
intravena Prognosis
• sialogogoues (obat
Dubia ad bonam
yang membantu
melancarkan aliran
saliva)
• Oral hygiene
Insisi parotisektomi
 Parotitis Pungtata
ETIOLOGI DIAGNOSIS
• Lesi limfoepitelial benigna → tumor • gejala klinis
Gadwin, sindrom Mikulicz atau • Pemeriksaan fisik
parotitis pungtata
• FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsi)
• Histopatologi : atrofi asinar dengan
infiltrasi limfositik difus dan
epimioepitel berbentuk seperti pulau-
GEJALA KLINIS pulau
• bengkak kelenjar liur unilateral • Sialografi jarang karena curiga batu
(kira-kira 20% kasus bilateral)
• masa lunak, kadang nyeri.
• mengenai kelenjar parotis TATALAKSANA
jarang kelenjar submandibula.
• kelenjar submandibular : • Simptomatik
teraba masa padat dan tidak • Parotidektomi
nyeri, limfadenopati reaktif. Superfisial → parah
Penyakit ini berhubungan • Eksisi submandibular
dengan sindrom Sjogren
total
Parotitis Pungtata
Patogenesis Komplikasi
Lesi limfoepitelial • karsinoma
benigna : peradangan limfoepitelial
dengan adanya • limfoma sel B pada
infiltrasi limfositik pseudolimfoma
disekeliling duktus dan • limfoma non-
parenkim kelenjar liur Hodgkin.
→ atrofi asinar • sarkoma kaposi
progresif → hilangnya pada pasien yang
asinar-asinar → epitel terinfeksi HIV
ductus berpoliferasi →
obstruksi duktus
 Kesimpulan

• Infeksi pada kelenjar liur dikenal sebagai

Sialadenitis
• Infeksi kelenjar liur bias bersifat akut maupun
kronis
• Peradangan kelenjar liur disebabkan oleh
bakteri, virus atau proses autoimun.
• Penyebab tersering adalah infeksi virus
parotitis (mumps) yang menyebabkan
pembesaran semua kelenjar liur utama,
terutama kelenjar parotis. Penyebab utama
adalah paramyxovirus
 D
D
Thank you