Anda di halaman 1dari 25

BUERGER’S

DISEASE
Here is where your presentations begins
DEFINISI

Buerger’s disease atau disebut juga sebagai


tromboangiitis obliteran adalah penyakit
inflamasi oklusif pada pembuluh darah arteri
dan vena yang sering mengenai bagian
ekstremitas.
EPIDEMIOLOGI
Dewasa muda
20-45 tahun

Laki-laki > Perempuan = 3:1

Prevalensi di Jepang
5/100.000 orang

Prevalensi 0.5-5.6% di Eropa Barat,


45%- 63% di India, 16-66% di
Korea dan Jepang, dan 80% pada
orang Yahudi di Israel.
ETIOLOGI
Merokok
sensitivitas abnormal atau alergi terhadap beberapa komponen tembakau dan sensitivitas ini
dapat menyebabkan penyakit inflamasi pembuluh darah kecil oklusif

Genetik Disfungsi Endotel


Peningkatan antigen HLAA9 Gangguan vasorelaksasi
dan HLA-Bw5 atau HLA-B8, tergantung endotelium di
B35, dan B40 pembuluh darah perifer

Hiperkoagulabilitas Infeksi
Adanya DNA bakteri mulut
Homosistein plasma yang
(periodontal) dalam spesimen
meningkat telah dilaporkan pada
arteri penyakit Buerger pada
pasien dengan TAO.
93% kasus

Mekanisme Imunologis
Kelainan autoimun dengan antibodi yang diarahkan ke endotel vaskular
sebagai respons terhadap antigen dalam tembakau.
PATOFISIOLOGI
Acute-Phase Lession Chronic Phase
Peradangan akut pada lapisan dinding vena yang pengorganisasian trombus oklusif dengan
berhubungan dengan trombosis oklusif. Pada rekanalisasi yang luas, vaskularisasi media yang
pinggiran thrombus terdapat leukosit yang menonjol, dan fibrosis adventisial dan
disebut mikroabses. perivaskular.

Intermediate Phase
Adanya organisasi progresif dari trombus
oklusif di arteri dan vena. Adanya sel inflamasi
yang menonjol yang menyusup di dalam
trombus dan peradangan berkurang di dinding
pembuluh darah.
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
You could enter a subtitle here if you need it
KRITERIA BUERGER DISEASE
Kriteria Shionoya
Clinical Criteria
1. Riwayat Merokok
2. Usia belum mencapai 50 tahun
3. Memiliki penyakit oklusi arteri infrapopliteal
4. Flebitis migrans pada salah satu ekstremitas atas
5. Tidak ada faktor risiko aterosklerosis selain merokok
Tromboflebitis superfisial yang melibatkan vena betis
Ulkus di ujung jempol dan jari kaki kedua.
medial

Gangren di ujung jari tengah kanan dan kelainan


bentuk fleksi sendi interphalangeal proksimal.
KRITERIA BUERGER DISEASE
Kriteria Ollin
Clinical Criteria
1. Merokok atau memiliki riwayat merokok
2. Usia 20-40 tahun
3. Ditemukan iskemi ekstremitas distal yang ditandai oleh
klaudikasio, nyeri saat istirahat, ulkus iskemik atau gangren dan
didokumentasikan oleh tes pembuluh darah non-invasif
4. eksklusi penyakit autoimun, hiperkoagulasi, dan diabetes mellitus
dengan pemeriksaan laboratorium
5. ekslusi sumber emboli proksimal menggunakan echokardiografi
atau arteriografi
6. Penemuan arteriografi konsisten pada ekstremitas yang terlibat dan
yang tidak terlibat
KRITERIA BUERGER DISEASE
Kriteria Mills dan Poter
Kriteria Mayor Kriteria Minor Kriteria Ekslusi

1. Gejala iskemi ekstremitas 1. Phlebitis superfisial migran 1. Sumber emboli proksimal


distal sebelum usia 45 tahun Episode berulang trombosis 2. Trauma dan lesi local
2. Perokok lokal vena superfi sial pada 3. Penyakit autoimun
3. Tidak ada penyakit arteri ekstremitas dan badan 4. Keadaan Hiperkoagubilitas
proksimal pada poplitea atau 2. Sindrom Raynaud atau 5. Aterosklerosis: Diabetes,
tingkat distal brakial Fenomena Raynaud Hiperlipidemia, Hipertensi,
4. Dokumentasi objektif Gagal Ginjal.
penyakit oklusi distal
(Doppler arteri segmental dan
pletismografi 4 tungkai,
arteriografi, histopatologi)
KRITERIA BUERGER DISEASE
Kriteria Scoring
ANAMESIS

● Riwayat Merokok/chewing tobacco


● Klaudikasio pada kaki atau juga tangan saat
beraktivitas dan istirahat
● Rasa nyeri pada bagian tubuh yang terkena
dapat menyebar ke daerah sentral tubuh.
PEMERIKSAAN FISIK

Raynaud’s Phenomenon Allen Test


Perubahan warna kulit menjadi lebih Hasil tes Allen pada pasien dengan Buerger’s disease
pucat ketika berada di lingkungan biasanya negatif atau abnormal, dimana terjadi
yang dingin. perlambatan aliran darah pada tangan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

● Darah lengkap, hitung platelet


● Tes fungsi hati
● Tes fungsi ginjal dan urinalisis
● Gula darah puasa untuk menyingkirkan diabetes melitus
● Profi l lipid
● Tes Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
● Penapisan autoimun : Laju sedimentasi eritrosit (ESR Westergren,
Faktor reumatoid (RF), Antibodi antinuklear (ANA), Antibodi
antisentromer.
● Penapisan hiperkoagulasi: Kadar protein C, protein S, dan
antitrombin III, Antibodi antifosfolipid, Faktor V Leiden,
Prothrombin, Homosisteinemia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
● USG Doppler & pletismografi : untuk mengetahui adanya
oklusi distal.
● Angiografi : gambaran lesi oklusi segmental pembuluh
darah kecil dan sedang (medium) diselingi gambaran
segmen normal, tanda Martorell atau gambaran kolateral
pembuluh darah seperti “corkscrew,” “spider legs,” or “tree
roots”
● Echokardiografi
● Computed Tomograghy (CT) scan
● Magnetic resonance imaging (MRI) : untuk
menyingkirkan sumber emboli proksimal. Gambaran Corkscrew pada Buerger’s Disease
PENATALAKSANA
AN Tujuan utama adalah memperbaiki kualitas hidup.
Cara yang dapat dilakukan adalah menghindari dan
menghentikan faktor yang memperburuk penyakit,
memperbaiki aliran darah menuju tungkai atau ekstremitas,
mengurangi rasa sakit akibat iskemi, mengobati tromboflebitis,
memperbaiki penyembuhan luka atau ulkus.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa

• Analog prostasiklin: iloprost (vasodilator dan mampu menghambat agregasi platelet)


• Calcium channel blocker: mengurangi efek vasokonstriksi penyakit ini.
• Bosentan: antagonis kompetitif dari endotelin-1 memiliki kemampuan vasodilatasi.
• Siklofosfamid: bermanfaat pada pasien yang dipengaruhi oleh faktor autoimun.
• Analgesik narkotik atau NSAID: mengatasi nyeri
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa

• Vascular endothelial growth factor (VEGF): penyembuhan ulkus akibat iskemi dan
menghilangkan nyeri saat istirahat.
• Terapi stem cell autolog whole bone marrow stem cell (WBMSC) : penyembuhan ulkus,
menghilangkan nyeri iskemik, rekanalisasi arteri dan menurunkan risiko amputasi tungkai.
• Spinal Cord Stimulation: menghilangkan nyeri dan penyembuhan ulkus.
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa

• Tatalaksana awal yang paling penting harus dilakukan pasien


dengan Buerger’s disease adalah menghentikan konsumsi
rokok.
• Menjaga aliran darah tetap maksimal pada ekstremitas yang
terkena.
• Mencegah cedera pada kaki dan infeksi sekunder.
• Mencegah vasokonstriksi karena suhu dingin atau obat-
obatan.
PENATALAKSANAAN
Operatif

• Simpatektomi: menurunkan spasme arteri pada


Buerger’s disease.
• Stimulasi medula spinalis: meredakan nyeri
neurogenik. Stimulasi pada nervus spinalis T10-
L1 menyebabkan parestesia ekstremitas bawah
dan mengurangi nyeri karena iskemia diiringi
dengan penurunan konsumsi rokok (kurang dari
3 rokok per hari).
PENATALAKSANAAN
Operatif

• Vascular endothelial growth factor (VEGF):


meningkatkan konsentrasi faktor angiogenik pada
ekstremitas bawah yang iskemik, meningkatkan
proliferasi sel endotel, dan pembentukan pembuluh darah
pada ekstremitas yang iskemik tersebut.
• Amputasi. Indikasi amputasi adalah terdapat gangren,
infeksi sekunder basah, rasa nyeri yang hebat, dan sepsis.
PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan Buerger’s Disease bergantung pada
apakah penghindaran mutlak tembakau tercapai.
Pasien yang berhenti menggunakan tembakau 94% menghindari
amputasi; pasien yang berhenti menggunakan tembakau
sebelum berkembang menjadi iskemia ekstremitas kritis,
angka amputasi mendekati 0%. Sebaliknya, di antara pasien
yang tetap menggunakan tembakau, tingkat amputasi 8
tahun sebesar 43%.
KOMPLIKAS
I
Buerger’s Disease dapat mengalami gangrene (kematian
jaringan) pada jari tangan dan kaki. Kondisi ini merupakan
dampak dari melambat atau bahkan berhentinya pasokan darah ke
bagian tersebut.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai