Anatomi Palpebra Secara garis besar palpebra superior terbagi menjadi 2 lapisan, yaitu lapisan anterior (kulit dan otot orbikularis) dan lapisan posterior (tarsus, aponeurotik levator, otot muller dan konjungtiva). Ptosis (Blefaroptosis) Ptosis adalah suatu keadaan dimana kelopak mata atas (palpebra superior) turun di bawah posisi normal saat membuka mata yang dapat terjadi unilateral atau bilateral. Etiologi Secara garis besar ptosis dapat dibedakan atas 2, yaitu : 1. Ptosis yang didapatkan (aquired), pada umumnya disebabkan oleh : a. Faktor mekanik b.Faktor miogenik c. Faktor neurogenik (paralitik) d. Faktor trauma 2. Ptosis kongenital : kegagalan perkembangan m. levator palpebrae Manifestasi Klinis - kelopak mata atas jatuh - berkurangnya lapang pandang - Mencondongkan kepala kebelakang - Kesulitan membuka mata secara normal - Iritasi pada mata karena kornea terus tertekan kelopak mata. - Pada anak akan terlihat guliran kepala ke arah belakang untuk mengangkat kelopak mata agar dapat melihat jelas Penegakan Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Palpebra Fissure Height : Jarak antara margo palpebra superior dan inferior pada posisi penglihatan primer Margin-Reflex Distance 1 (MRD 1) : Jarak antara tengah refleks cahaya pupil dan margin palpebra superior dengan pada posisi primer. Hasil pengukuran 4 - 5 mm dianggap normal Margin-Reflex Distance 2 (MRD 2) : Jarak antara pusat refleks cahaya pupil dan margin palpebra inferior pada posisi primer. Jumlah MRD1 dan MRD2 sama dengan palpebra fissure height. Upper Lid Crease (Lipatan Palpebra Atas) : Jarak antar lipatan kulit palpebra superior dengan margin palpebra. Levator Function : Aksi levator normal 14-16 mm Penatalaksanaan Penatalaksanaan Ptosis adalah dengan melakukan operasi pembedahan pada kelopak mata. Ada beberapa merode operasi yang bisa dilakukan yaitu: - Reseksi levator eksternal diindikasikan pada kasus ptosis moderat sampai berat dengan fungsi kelopak yang buruk - Advancement of the levator aponeurosis atau Tucking diindikasikan pada ptosis di dapat (acquired) - Frontalis sling merupakan pendekatan yang paling baik dengan fungsi palpebra 1-2 mm. - Prosedur Fasenella – Servat diindikasikan jika fungsi levator baik (10 mm) dan ptosis ringan (1-2 mm).