Anda di halaman 1dari 8

PTOSIS

Lionita Putri Ayuda 21401101017


Anatomi Palpebra
Secara garis besar palpebra
superior terbagi menjadi 2
lapisan, yaitu lapisan
anterior (kulit dan otot
orbikularis) dan lapisan
posterior (tarsus,
aponeurotik levator, otot
muller dan konjungtiva).
Ptosis (Blefaroptosis)
Ptosis adalah suatu keadaan dimana kelopak mata atas
(palpebra superior) turun di bawah posisi normal saat
membuka mata yang dapat terjadi unilateral atau bilateral.
Etiologi
Secara garis besar ptosis dapat dibedakan atas 2, yaitu :
1. Ptosis yang didapatkan (aquired), pada umumnya
disebabkan oleh :
a. Faktor mekanik
b.Faktor miogenik
c. Faktor neurogenik (paralitik)
d. Faktor trauma
2. Ptosis kongenital : kegagalan perkembangan m. levator
palpebrae
Manifestasi Klinis
- kelopak mata atas jatuh
- berkurangnya lapang pandang
- Mencondongkan kepala kebelakang
- Kesulitan membuka mata secara normal
- Iritasi pada mata karena kornea terus tertekan kelopak
mata.
- Pada anak akan terlihat guliran kepala ke arah belakang
untuk mengangkat kelopak mata agar dapat melihat jelas
Penegakan Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Palpebra Fissure Height : Jarak antara margo
palpebra superior dan inferior pada posisi
penglihatan primer
 Margin-Reflex Distance 1 (MRD 1) : Jarak antara
tengah refleks cahaya pupil dan margin palpebra
superior dengan pada posisi primer. Hasil
pengukuran 4 - 5 mm dianggap normal
 Margin-Reflex Distance 2 (MRD 2) : Jarak antara
pusat refleks cahaya pupil dan margin palpebra
inferior pada posisi primer. Jumlah MRD1 dan MRD2
sama dengan palpebra fissure height.
 Upper Lid Crease (Lipatan Palpebra Atas) :
Jarak antar lipatan kulit palpebra superior dengan
margin palpebra.
 Levator Function : Aksi levator normal 14-16 mm
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Ptosis adalah dengan melakukan operasi
pembedahan pada kelopak mata. Ada beberapa merode
operasi yang bisa dilakukan yaitu:
- Reseksi levator eksternal  diindikasikan pada kasus
ptosis moderat sampai berat dengan fungsi kelopak yang
buruk
- Advancement of the levator aponeurosis atau Tucking
diindikasikan pada ptosis di dapat (acquired)
- Frontalis sling merupakan pendekatan yang paling baik
dengan fungsi palpebra 1-2 mm.
- Prosedur Fasenella – Servat diindikasikan jika fungsi
levator baik (10 mm) dan ptosis ringan (1-2 mm).

Anda mungkin juga menyukai