• Parameter untuk mengukur replikasi HBV adalah HBeAg dan anti-Hbe
dan konsentrasi DNA VHB • 2 Kelompok pemeriksaan DNA VHB : 1. Metode hibridisasi dan amplifikasi sinyal (non PCR) 2. PCR • Pada saat ini nilai DNA VHB untuk kriteria diagnostic Hepatitis B kronik adalah 105 kopi/ml dengan metode non PCR. • Metode non amplifikasi mempunyai kepekaan sampai 105-106 kopi/ml, sedangkan metode PCR 10-100 kopi/ml • Pada fase replikatif nilai DNA VHB lbih besar dari 105 kopi/ml. Maka DNA VHB tidak bias dideteksi dengan metode non pCR maka infeksi VHB dianggap sudah tidak aktif • Keadaan normal pada fase replikatif titer HBsAg sangat tinggi, HBeAg positif dan anti-Hbe negative dan konsentrasi DNA VHB tinggi. • Pada pasien dengan HBeAg (-) dan anti-Hbe (+) dapat dijumpai konsentrasi DNA VHB yang tinggi (105 kopi/ml) dengan tanda-tanda aktivitas penyakit. • Pada kelompokpasien tersebut didapatkan mutasi pada daerah precore dari genom VHB yang menyebabkan HBeAg tidak bisa diproduksi. Mutasi tersebut dinamakan mutesi precore • Berdasarkan status HBeAg, Hepatitis kronik dikelompokan menjadi 1. Hepatitis B Kronik HBeAg positif 2. Hepatitis B Kronik HBeAg negatif • Hepatitis B Kronik HBeAg negative ditandai dengan perjalanan penyakit yang fluktuatif dan jarang mengalami remisi spontan. Maka dari itu pasien Hbe negative dan konsentrasi DNA VHB tinggi merupakan indikasi terapi virus. • Pada pasien VHB mutan precore mungkin masih ada sisa VHB liar yang belum bermutasi