Anda di halaman 1dari 30

Infeksi Virus Mukosa Mulut

Departemen Ilmu Penyakit Gigi Mulut


Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2017
SAP
• Menyebutkan berbagai infeksi karena virus yang sering ditemukan di
mukosa mulut
• Membedakan gejala klinik penyakit akibat virus di mukosa mulut
• Menetapkan diagnosis & terapi yg tepat
• Menentukan rujukan
TOPIK
1. Infeksi Herpes Simpleks
2. Herpes zoster
3. Herpangina
4. Hand, Foot, and Mouth Disease
5. Oral Hairy Leukoplakia
INFEKSI VIRUS HERPES
SIMPLEKS
Etiologi dan Patogenesis
• Penyebab: HSV 1 (lebih sering) dan HSV 2
• Patogenesis:
Kontak dengan HSV

Infeksi primer

Faktor pemicu:
• Paparan sinar
matahari Laten
• Paparan thd dingin
• Trauma
• Stres
• Supresi imun Infeksi sekunder
Infeksi Primer
• = Primary herpetic gingivostomatitis
• Biasanya pada anak-anak, bisa juga pada dewasa
• Erupsi vesikular pada kulit, vermillion dan mukosa mulut.
• Intra oral: ulserasi diawali vesikel, sakit, biasa disertai gingivitis,
dapat timbul di lokasi manapun tidak hanya pada gingiva & palatum
durum.
• Disertai demam, arthralgia, malaise, sakit kepala dan limfadenopati
cervical
• Masa inkubasi 3 – 10 hari
• Gingivitis cukup parah :
 Gingiva eritema, edema
 Interdental papil bengkak
 Mudah berdarah dengan trauma ringan
• Sembuh sesudah 12-20 hari, tanpa jaringan parut
• Infeksi akut  sekunder  virus laten di ganglion syaraf  tanpa
keluhan
Infeksi Sekunder

• 2 tipe: Herpes Labialis (bibir), Recurrent Intra Oral


Herpes Infection (palatum dan gingiva cekat)
• Ulkus multipel, kecil, diawali vesikel, pada mukosa
berkeratin
• Gejala prodromal: rasa panas atau sakit
• Sering pada dewasa dan dewasa muda
Penegakan Diagnosis
Berdasarkan gambaran klinis
Pemeriksaan virologi, meliputi:
• Kultur virus (membutuhkan beberapa hari)
• Electron microscopy (tidak selalu tersedia)
• PCR untuk mendeteksi DNA HSV (sensitif dan cepat, tetapi mahal)
• ELISA untuk mendeteksi Ab dalam serum. Bila titer Ab naik  konfirmasi
diagnosis.
• Smear untuk melihat sel yang dirusak oleh virus  sekarang jarang
digunakan
Diagnosis Banding

• Infeksi primer: streptococcal pharyngitis, erythema


multiforme, herpangina, hand foot and mouth
disease, chickenpox, leukemia dan ANUG
• Infeksi sekunder: stomatitis aftosa rekuren, herpes
zoster, lesi traumatika, chemical burns, alergi
kontak.
Terapi

• Self-limiting disease
• Nutrisi dan hidrasi: diet lunak dan intake cairan yang
cukup
• Antiviral:
 Acyclovir (oral/parenteral) untuk pasien kompromis
imun. Bila resisten thd acyclovir: valaciclovir atau
famciclovir. Dosis acyclovir: 400mg, 5 dd I, 5 hari
 Lokal: Acyclovir 5% atau Pencyclovir 1%
• Analgetika/antipiretika (contoh: paracetamol, Ibuprofen)
• Antiseptika lokal (chlorhexidine gluconate 0.2%, Aloclair
oral rinse)
• Parenteral: reatment in immunocompromised patients
• IV: 5 mg/kg q8hr for 7 days; dosing up to 14 days reported
• Antivirus 3 hari pertama dari vesikel muncul

• Acetaminopgen: 10 to 15 mg/kg orally every 4 to 6 hours as


needed not to exceed 5 doses in 24 hours
• Ibuprofen: 5 to 10 mg/kg orally every 6 to 8 hours as needed
• Acyclovir: 400 mg, 5 dd 1, 5 days

• Valaciclovir: 2 g PO q12hr for 1 day


• Famciclovir: 1500 mg single dose
HERPES ZOSTER

HERPES ZOSTER
Etiologi
• Etiologi: varicella zoster virus
• Herpes zoster terjadi karena reaktivasi VZV yang laten
• Sering pada orang lansia, penderita kompromis imun,
penderita dalam terapi immunosupressive atau radiasi,
penderita dengan keganasan hematopoietic/lymphoid
Gejala dan Gambaran Klinis
• Gejala :
Prodromal, nyeri, paraestesi beberapa hari, rasa gatal,
terbakar
• Gambaran klinis :
 Ulkus multipel, diawali vesikel, unilateral, distribusi satu
dermatom, disertai rasa sakit
 Sering di bibir, lidah, mukosa pipi
 Sembuh tanpa jaringan parut
Penegakan Diagnosis, DD/, Terapi
• Diagnosis ditegakkan secara klinis
• DD/ Infeksi HSV rekuren
 Beda dgn HSV: durasi HZ lebih lama, intensitas gejala prodromal lebih kuat,
distribusinya unilateral dan sering disertai post herpetic neuralgia

Terapi
• Nutrisi dan Hidrasi
• Antiviral
 Acyclovir / valaciclovir / famciclovir.
 Lokal: Acyclovir 5% atau Pencyclovir 1%
• Kortikosteroid (predinose)  untuk mengurangi nyeri
• Analgetik/Antipiretik
• Capsaicin (substance P inhibitor) untuk mengatasi post herpetic pain 
Capsaicin cream 3-5 x sehari
HERPANGINA
HERPANGINA
Etiologi
• Etiologi: virus Coxsackie grup A
• Penularan karena kontak dg saliva atau feses
• Jarang terjadi, penderita umumnya anak-anak, biasanya endemik
• Periode inkubasi 2-9 hari
Gejala dan Gambaran
Klinis
• Vesikel  ulkus dangkal, multiple, besar
dan tepi merah. Tidak ada gingivitis
• Predileksi: Palatum molle, uvula, tonsil
• Disertai sakit tenggorokan, demam, sakit
kepala, malaise, sakit perut, limfadenopati

Diagnosis, DD, Terapi


• Diagnosis diperoleh berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan
klinis pasien. Serologi jarang dilakukan
• DD/ Herpetic stomatitis, Chicken pox
• Terapi: simptomatis (lihat Herpes Simplex). Tidak memerlukan
antiviral
Hand Foot and Mouth Disease

HAND, FOOT, AND MOUTH


DISEASE
Etiologi
• Etiologi: virus Coxsackie grup A dan B enterovirus
• Penularan : udara dan kontak langsung
• Sering terjadi, terutama pada anak usia kurang dari 5 tahun

Gejala dan Gambaran Klinis


• Demam ringan, malaise, anoreksia
• Ulkus di mukosa mulut (biasanya mukosa bukal dan labial)
timbul bersamaan dengan ruam eritematous dan vesikel di
bagian ventral dan dorsal tangan, jari dan telapak kaki
• Ulkus kecil, multiple, dapat menyatu
• Dapat menyebar ke lidah, palatum durum, pipi, bibir
Diagnosis, DD,
Terapi
• Diagnosis berdasarkan temuan klinis. Serologi
jarang diperlukan
• Diagnosis banding :
 Gingivostomatitis herpetika primer
 Varicela zoster
• Terapi :
 Simptomatik
 Sembuh sendiri dalam 7-10 hari
ORAL HAIRY
Etiologis
• Epstein Barr virus
• Sering terjadi pada pasien HIV, baik yang imunokompromis maupun
imunokompeten

Gejala dan Gambaran Klinis


• Biasanya tidak ada keluhan. Terkadang terdapat gejala nyeri
ringan, disestesia, perubahan persepsi rasa, dan keluhan kosmetik
• Lesi putih, sering di lateral lidah pada penderita HIV (+)
• Lesi bervariasi dari licin, datar, sampai “berambut”dengan proyeksi
dan lipatan yang jelas
• Epitel mengalami hiperkeratosis, akantosis dan edema superfisial
• Dapat pula terjadi pada bagian dorsal dan ventral lidah, mukosa
bukal, atau gingiva.
Diagnosis, DD,
Terapi
• DD/ Candidiasis
• Tidak perlu terapi, tetapi lesi dapat hilang dengan antivirus
 Valacyclovir (1000 mg 3 dd1)*
 Famciclovir (500 mg 3 dd1)*
 Acyclovir (800 mg 5 dd1)
• tretinoin ( 0.1% Retin A)  2-3x/hari sampai lesi hilang
• podophyllin resin 1-2 x dalam periode 2-3 minggu

Oral therapy with acyclovir requires high doses (800 mg 5 times per
day) to achieve therapeutic levels. [18] Valacyclovir (1000 mg 3 times a
day) and famciclovir (500 mg 3 times a day) are newer antiviral drugs
with higher oral bioavailability than acyclovir and can be dosed less
often.

Anda mungkin juga menyukai