• Rubella / campak jerman : penyakit exanthematous yang umum pada
bayi dan anak disebabkan oleh Rubella virus yang termasuk dalam family Togaviridae dengan genus Rubivirus.
Sumber : - Nelson Textbook of Pediatrics edition 21
- Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5 Manifestasi klinik • Virus bereplikasi pada epitel saluran pernafasan dan meyebar ke kelenjar limfa regional. • Masa inkubasi 14 – 21 hari • Periode prodromal: demam ringan (demam jarang > 38,5), sakit tenggorokan, mata merah dengan atau tanpa sakit mata, sakit kepala, malaise, anoreksia, dan limfadenopati ; pembesaran KGB servikal (suboccipital dan post auricular) • Stadium erupsi : dimulai pada wajah dan leher sebagai makula kecil berwarna merah muda dan tidak beraturan yang bergabung, dan menyebar dengan pola sefalokaudal melibatkan batang tubuh dan ekstremitas. Dalam 24 jam ruam sudah menyebar ke seluruh tubuh. Durasi ruam umumnya 3 hari, dan biasanya sembuh tanpa deskuamasi.
Sumber : Nelson Textbook of Pediatrics
Manisfestasi klinik • Pada saat munculnya ruam pemeriksaan orofaring dapat ditemukan lesi kecil berwarna merah muda (bintik Forchheimer) atau petekie pada palatum molle. • Masa penularan : 5 hari sebelum timbul ruam sampai 6 hari setelah timbul ruam.
Sumber : - Nelson Textbook of Pediatrics edition 21
- Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5 Diagnosis • Titer antibodi mulai meningkat 24-48 jam setelah awal mula erupsi dan mencapai puncak pada hari 6-12. standar diagnosis serologis: • IgM anti rubella (+) infeksi akut • Peningkatan titer IgG > 4x infeksi akut • IgG (+) dengan aviditas IgG rendah infeksi primer • IgG (+) dengan aviditas IgG kuat reinfeksi interval > 2 bulan • Isolasi virus dari darah dan sekret nasofaring selama masa prodromal paling lambat 2 minggu setelah timbul ruam.
Sumber : - Nelson Textbook of Pediatrics edition 21
- Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5 Penatalaksanaan • Self limiting berikan terapi simptomatik • Imunisasi MMR pada umur 12-15 bulan dan diulang pada umur 4-6 tahun untuk strategi prevensi rubella
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5
Komplikasi • Trombositopenia postinfectious : manifestasi 2 minggu setelah timbulnya ruam sebagai petekie, epistaksis, perdarahan gastrointestinal, dan hematuria. Biasanya self-limited. • Artritis : lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama wanita. Dimulai 1 minggu dari timbul exanthem dan sering pada persendian kecil di tangan. • Encephalitis : muncul 7 hari setelah timbulnya ruam, gejala seperti sakit kepala, kejang, kebingungan, koma, tanda-tanda neurologis fokal, dan ataksia.
Sumber : - Nelson Textbook of Pediatrics edition 21
- Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5 Hand, Foot, and Mouth Disease Definisi • Hand-foot-and-mouth Disease (HFMD) adalah suatu penyakit infeksi sistemik akut, disebabkan oleh enterovirus, ditandai adanya erupsi vesikular di mulut, tangan, kaki, bokong, dan / atau genitalia degan gejala yang ringan dan biasanya bersifat self-limited. Etiologi • Kumpulan virus yang disebut enterovirus. Kelompok virus ini adalah poliovirus, coxsackievirus, echovirus, dan enterovirus, tetapi paling sering disebabkan coxsackievirus A16 (CA16) dan enterovirus 71 (EV71)
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5
Diagnosis Anamnesis : • Masa inkubasi 3–6 hari • Gejala : demam, batuk, malaise, dan nyeri tenggorokan diikuti dengan munculnya vesikel dan ruam di tangan, kaki, dan mulut (lidah, gusi, dan pipi bagian dalam) yang kemudian melepuh. • Eksantema diawali dengan makula dan secara cepat berubah menjadi papula dan vesikel. Lesi ini biasanya menghilang dalam 10–14 hr.
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5
Mulut • Vesikel mudah pecah luka di mulut (seperti sariawan). • Lesi biasanya ditemukan pada mukosa mulut, palatum, dan lidah dalam bentuk makulopapula dengan diameter 2–10 mm dan berubah menjadi vesikel. Ulkus berbentuk oval, berwarna keabuan, dan dikelilingi oleh batas tegas hiperemis. Lesi menghilang dalam 5–10 hr. • Dengan terdapat lesi pada mulut dapat → anak sulit makan dan minum, sehingga dapat → dehidrasi dan asupan makanan yang kurang
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5
Tangan Lesi pada tangan muncul 1–2 hr sesudah lesi di mulut. Pada awalnya berbentuk makula, diameter 3–10 mm dan secara cepat berubah menjadi bentuk vesikel. Lesi dapat ditemukan pada falang distal jari dan ulna, biasanya disertai nyeri. Kaki Lesi pada kaki dapat muncul bersamaan dengan lesi pada tangan, awalnya berbentuk papula yang berubah menjadi vesikel. Lesi dapat ditemukan pada batas pinggir kaki, bagian distal jari, dan rongga interfalang. Penderita dapat mengeluh nyeri ketika berjalan dan melangkah Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5 Pemeriksaan penunjang : • Isolasi EV71 → apus tenggorokan, feses, apus rektum, apus vesikel, dan cairan serebrospinal. Isolasi EV71 merupakan baku emas dalam diagnosisenterovirus • Polymerase chain reaction (PCR) : hasil cepat, namun biaya relatif mahal. • Pungsi lumbal : penting dilakukan pada penderita dengan gejala keterlibatan SSP seperti kejang mioklonik atau meningitis • Pada kasus berat → jumlah leukosit ↑ dengan neutrofilia relatif, hiperglikemia, dan laktat dalam cairan serebrospinal ↑ Sumber : - Nelson Textbook of Pediatrics edition 21 - Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5 Penatalaksanaan • Self limiting, sembuh spontan dengan terapi simtomatik • Demam : antipiretik • Nyeri : asetaminofen, ibuprofen, atau obat penghilang nyeri lainnya • Penyegar mulut atau spray/semprotan yang dapat mematirasakan nyeri dapat digunakan untuk mengurangi nyeri mulut. • Asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi. Jika terjadi dehidrasi sedang-berat pemberian cairan intravena. • Kumur air garam (½ sendok teh garam dalam 1 gelas air hangat) dapat mengurangi rasa nyeri jika anak dapat berkumur tanpa ditelan
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5