Healing Sembuh dalam 7-14 hari Sembuh bisa sampai Sembuh dalam 7-
tanpa jaringan parut beberapa bulan, 14 hari tanpa
disertai jaringan parut jaringan parut
Diagnosis
Differential Diagnosis
• Behcet’s disease
• Lesi traumatik
• Infeksi virus herpes simpleks
Perawatan
• Hilangkan kemungkinan faktor predisposisi : misal defisiensi Fe,
viamin B12, asam folat
• Bila keluhan sedikit, tidak pelu terapi
• Biasanya bisa sembuh dengan perawatan topikal
• Steroid sistemik (jangka pendek) diindikasikan pada ulser yang
sangat parah, sakit, dan kompleks
Topikal Instruksi Penulisan Resep
Triamcinolone Oles tipis-tipis R/ Kenalog in Orabase tub no. I
acetonide 0.1% pada daerah S 4 dd 1 (oles tipis-tipis)
mukosa setelah
makan dan
sebelum tidur
Chlorhexidine Kumur 15 ml 3 kali R/ Chlorhexidine digluconate 0.2% fl no. I
digluconate 0.2% sehari, tahan di S 3 dd 1 kumur buang
dalam mulut
selama 1 menit
Topikal Instruksi Penulisan Resep
Dental gel super relief Oles tipis-tipis R/ dental gel super relief tub no. I
(Zinc, Asam Folat, Aloe pada daerah S 4 dd 1 (oles tipis-tipis)
Vera) mukosa setelah
makan dan
sebelum tidur
Aloclair gel Oles 1-2 cm 3-4x R/ Aloclair gel tub no. I
(Aloe vera, Sodium sehari S 4 dd 1 (oles tipis-tipis)
hyaluronate,
Glycyrhettinic Acid,
Polyvinylpyrrolidone)
1. ORAL
manifestasi sama dengan SAR, biasanya berupa
SAR minor pada mukosa non keratin
2. OKULAR
konjuntivitis, uveitis, retinitis
3. GENITAL
ulser yang sangat sakit
Terapi sistemik
• Kortikosteroid sistemik
• Immunosuppressive (Interferon, TNFα inhibitors):
Azathioprine, cyclosporine, chlorambucil, methotrexate;
Thalidomide; Dapsone dan colchicine
ERYTHEMA MULTIFORME
• Penyakit inflamasi mukokutan akut dan self-
limited yang bermanifestasi pada kulit,
mukosa oral dan terkadang genitalia
• EM bisa berkembang menjadi SJS (Steven
Johnson Syndrome) dan TEN (toxic epidermal
necrolysis)
• Usia : 20 – 30 thn ; pria > wanita
Stevens-Johnson Syndrome
• Stevens-Johnson Syndrome (SJS) : suatu reaksi mukokutan
akut dan mengancam nyawa, yang memiliki karakteristik
nekrosis ekstensif dan pelepasan epidermis
• Lesi kulit pada SJS eritema, vesikel/bula, dapat disertai
purpura
• Lesi SJS Sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di
orifisium, mulut, mata, faring, laring, esofagus, dan genital
• SJS dibedakan dengan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
berdasarkan luas area yang terlibat
• Toxic Epidermal Necrolysis (bentuk yg lebih berat) Fatal
( 30%)
• Kulit melepuh / mengelupas , nekrosis, elektrolit, infeksi
meluas.
Tingkat keparahan
Steven TEN
Johnson
EM Syndrome
Mayor
EM
Minor
Etiologi
• Penyakit autoimun deposisi kompleks imun pada mikrovaskulatur kulit
dan mukosa (cell-mediated immunity/Hipersensitivitas tipe IV)
• Etiologi EM tidak jelas, namun tampaknya terjadi reaksi hipersensitivas yang
dipicu oleh:
1. Idiopatik (50%)
2. Obat-obatan
3. Bahan Tambahan Pangan
4. Bahan Kimia
5. Agen Infeksi
6. Kondisi imun: imunisasi BCG atau hepatitis B, sarcoidosis, graft-versus-host
disease, inflammatory bowel disease, polyarteritis nodosa atau SLE
7. Kelainan GIT Crohn Diseases.
8. Lain-lain : keganasan , terapi radiasi
• Rekurensi EM bisa terjadi (reaksi hipersensitivas tipe 4) terkait infeksi HSV
pada 65%–70% kasus
Obat-obatan, BTP dan Bahan Kimia yang Dapat
Mencetuskan EM/SJS/TEN
Obat-obatan Bahan Tambahan Pangan dan
Bahan Kimia
• Allopurinol • Benzoat
• Barbiturat • Nitrobenzena
• Agen Kemoterapi • Parfum
• Sefalosporin • Terpena
• Lamotrigine
• Obat-obatan herbal
• NSAID
• Penisilin
• Fenitoin
• Progesteron
• Inhibitor protease
• Sulfonamid (e.g. Co-trimoxazole)
• Quinolone
Agen Infeksi yang Dapat Mencetuskan
EM/ SJS/TEN
Lesi lepuh
berisi cairan
pada mukosa
bukal kanan
dan kiri
Manifestasi Oral pada SJS
Manifestasi buruk
pada bibir dan
wajah
Body surface area
Condition Pattern of skin lesion with epidermal
detachment
Toxic • Tidak ada lesi target tipikal, terdapat lesi > 30%
Epidermal target atipikal datar.
Necrolysis • Berawal dari erosi mukosa berat dan
progresif menjadi pelepasan epidermis yang
difus dan tergeneralisasi
Diagnosis & Diagnosis Banding
• Tampilan klinis rapid onset
• Biopsi kulit
• EM lesi target dan lesi iris patognomonik
• SJS/TEN deskuamasi epidermal dan nyeri
yang signifikan
• Diagnosis banding
• Infeksi HSV primer
• Stomatitis aftosa
• Pemphigus vulgaris
• Mucous membrane pemphigoid
• Lichen planus tipe erosif
Tatalaksana EM
• Bergantung kepada pejalanan penyakit dan derajat dari penyakit
• Penyembuhan spontan EM minor s/d 3 mg, EM mayor s/d 6 mg
• Tidak ada terapi spesifik penting: suportif, hidrasi, nutrisi
Mild (minor) form kortikosteroid topikal + hidrasi + liquid
diet + analgetik + terapi simptomatik/suportif
Severe (major) form kortikosteroid sistemik + parenteral
fluid replacement + antipyretics
• Tata laksana faktor pencetus
paparan obat tertentu penghentian obat
Terkait HSV Acyclovir. Bila berulang, bisa diberikan antiviral
profilaksis
Kumur (tapering):
Pagi: 3,4,6 mg dalam 10 ml air
Sore: 1,2,3 mg dalam 10 ml air
Salep: ga usah tapering
R/ dexamethasone 4 mg (atau 6 mg)
Vaseline/Lanoline ad 20 mg
mf unguentum
S 4 dd 1 oles tipis bibir
Topikal Instruksi Penulisan Resep
Tipe :
• Pemphigus vulgaris
• Pemphigus vegetans
• Pemphigus erythematosus
• Pemphigus foliaceus
Paraneoplastic pemphigus
• Drug-related pemphigus
Pemphigus Vulgaris
• Bentuk paling umum pemphigus (80% kasus
Pemphigus)
• Etiologi: penyakit autoimun dengan autoantibodi
terhadap desmosome-related proteins desmoglein 3
atau desmoglein 1
• 80-90% PV mempunyai lesi oral 60% di antaranya
merupakan tanda klinis yang pertama kali muncul
• Dapat menimbulkan kematian bila infeksi menyebar
& timbul gangguan elektrolit
Gambaran Klinis
• Lesi oral:
• Vesikel/bula yang mudah pecah epitel
mengelupas ulkus atau area erosif ireguler yang
perih dan panas. Tepi lesi meluas selama beberapa
minggu sampai melibatkan sebagian besar mukosa
oral
• Lokasi: palatum molle, mukosa labial dan bukal,
ventral lidah dan gingiva
• Lesi kulit: bula yang pecah dan meluas ke samping
permukaan kulit terkelupas. Nikolsky sign +
• Konfirmasi diagnosis dengan biopsi
DD:
1.EM / PHG akut
2. SAR sembuh sendiri dalam jangka
waktu pendek, lesinya biasanya dangkal
bulat, ga ada epitel terkelupas di ujungnya
Terapi
Manifestasi Klinis
• Paling sering berupa desquamative gingivitis biopsi untuk
membedakan dengan lesi erosive lichen planus dan pemphigus
• Lesi dapat berupa vesikel dan bula mudah pecah menjadi erosi
non-spesifik yang dilapisi oleh fibrin (gambaran paling karakteristik
dari oral pemphigoid)
• Lesi menyebar lebih lambat dibandingkan pemphigus dan lebih
self-limiting
• Since these desquamative lesions resemble
• the lesions of erosive lichen planus and pemphigus, all
• cases of desquamative gingivitis should be biopsied and
studied
• with both routine histology and direct immunofluorescence
• to determine the correct diagnosis
Feature Pemphigus Oral Pemphigoid
Antibodi di sirkulasi Ya Tidak
darah
Antibodi pd jaringan Ya Ya
Jaringan target Desmosome Membran basalis
Vesikel/Bullae Intraepithelial Subepithelial
Lokasi yang terkena Mukosa mulut, Mukosa mulut
kulit (khususnya gingiva),
mata, genital
Nikolsky’s sign Ya Ya / tidak
Terapi Steroid sistemik dan Steroid sistemik atau
agen imunosupresif topikal
Prognosis Sedang s/d baik Baik s/d sangat baik
Desquamative
gingivitis
Fig A & B. Erosi berwarna kekuningan yang dilapisi oleh
fibrin merupakan gambaran yang paling karakteristik dari
oral pemphigoid .
Sumber : S Gandolfo, C Scully, M Carrozzo. Oral Medicine.
Terapi
• Asimptomatik
• Plak putih berbatas jelas yang dikelilingi, tetapi tidak
selalu, oleh striae
• Paling sering ditemukan pada perokok apabila
berhenti merokok, plaque like OLP hilang dan
berganti menjadi tepi retikular
4. LESI MERAH (ATROFI)
Terapi
• Tidak perlu terapi, tetapi lesi dapat hilang dengan antivirus
Valacyclovir (1000 mg 3 dd1)*
Famciclovir (500 mg 3 dd1)*
Acyclovir (800 mg 5 dd1)
• tretinoin ( 0.1% Retin A) 2-3x/hari sampai lesi hilang
• podophyllin resin 1-2 x dalam periode 2-3 minggu
8. KAPOSI SARCOMA
• Keganasan paling sering sering ditemukan pada penderita HIV/AIDS.
Banyak ditemui pada pria homoseksual
• Etiologi: Kaposi Sarcoma-associated Herpes Virus (KSHV)/Human
Herpes Virus-8 (HHV-8)
• Gambaran klinis:
lesi merah, biru, atau ungu berupa makula atau nodul yang single
atau multiple bisa berulserasi
Lokasi: palatum, gingiva
Keterlibatan gingiva bisa menyebabkan destruksi tulang dan
kegoyangan gigi
• Biopsi untuk mendapatkan diagnosis patognomonik untuk infeksi
HIV
• Lesi dapat ditemukan pula di kulit
Terapi
• Ditujukan untuk mengontrol penyebaran, paliasi, estetik, serta
perbaikan nyeri dan kerusakan
• Radioterapi atau kemoterapi
• Terapi lokal: eksisi lesi exophytic atau injeksi intralesi dengan
vinblastin
9. NON-HODGKIN LYMPHOMA
• Jarang ditemukan pada pasien HIV, tetapi merupakan keganasan kedua
yang paling sering ditemukan pada kondisi tersebut.
• Patogenesis masih belum jelas, tetapi diduga ada keterlibatan EBV dan
HHV-8
• Tampilan klinis:
Massa yang cepat membesar disertai dengan destruksi tulang
Lokasi: bagian belakang mulut, gingiva, lidah
• Biopsi diperlukan untuk diagnosis definitif
• Survival rate rendah
• Terapi
Untuk tumor yang masih terlokalisir (stage 1) radiasi
Untuk tumor yang sudah menyebar kemoterapi, atau kombinasi
kemoterapi/radioterapi