Disusun Oleh :
Fajrul Awang Pangghabakti
20409021028
Pembimbing :
drg. Nurhaerani, Sp. KGA, Ph. D
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WAHID HASYIM
ABSTRAK
❑ Prevalensi ulkus mulut pada anak-anak dilaporkan sebesar 9%, gejala
yang tidak spesifik
❑ Diagnosis banding terkait infeksi (HMFD), defisiensi nutrisi, gangguan
gastrointestinal, peradangan (pemfigus vulgaris, lichen planus,
pemfigoid membran mukosa) hingga efek samping obat (SSJ) atau
penyakit kronis (sarkoidosis, lupus eritematoda sistemik, demam
Mediterrenean familial).
❑ Dilakukan studi literatur sistematis dan tinjauan literatur naratif tentang
potensi 48 penyakit yang berhubungan dengan ulkus mulut dilakukan
Latar Belakang
❑ Istilah 'aphthous' berasal dari kata Yunani aphthi,yang diterjemahkan
dengan 'membakar' atau 'membakar‘
❑ Penyebab : infeksi, alergi, defisiensi nutrisi, autoinflamasi, genetika
atau bisa juga karena pengaruh obat.
Metode dan Hasil
❑ Pencarian literatur sistematis dilakukan menggunakan database
PubMed Science antara Januari 1965 dan Desember 2020
menggunakan istilah MeSH
❑ Sebanyak 199 artikel diterbitkan sejak tahun 1965 termasuk laporan
kasus, studi cross-sectional, studi kohort retrospektif dan seri kasus.
Delapan puluh satu artikel dikeluarkan karena teks lengkap tidak
tersedia lagi atau menjadi duplikat.
Klasifikasi
Clinical Characteristics
Clinical Characteristics
Clinical Characteristics
KESIMPULAN
Anamnesis yang akurat, serta pemeriksaan fisik yang tepat adalah sangat
penting untuk dapat membuat diagnosis. Ulkus dapat diklasifikasikan
berdasarkan ukuran dan durasi gejala, yang dapat memberikan petunjuk
lebih lanjut tentang penyebab ulkus. Perawatan anak-anak dengan ulkus
mulut, rekomendasi umum tentang pengobatan / diagnosis anak-anak
dengan ulkus mulut belum ada, oleh karena itu dilakukan upaya untuk
memberikan gambaran klinis bagi dokter.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
● Ulkus adalah terputusnya kontinuitas
epitel oleh nekrosis molekuler. Ulkus
paling sering terjadi di daerah mulut
• Bakteri • Trauma
• Virus • Alergi
• Penyakit yang
mendasari
JENIS-JENIS ULKUS (4A)
Gejala awal : rasa sakit & ada ulser tunggal/multiple kambuhan pada
mukosa mulut, berbentuk bulat atau oval, batas jelas, dengan pusat nekrotik
berwarna kuning-keabuan dan tepi berwarna kemerahan
⮚ Pada pasien dengan aptosa ringan sampai sedang, dapat diberikan kortikosteroid
topikal.
⮚ Pada pasien dengan aptosa berat, dapat diberikan kortikosteroid sistemik seperti
Prednison dengan dosis 20 – 40mg/hari selama 1 minggu. Lalu dosis diturunkan
setengahnya pada minggu selanjutnya.
⮚ Pada pasien dengan dengan aptosa berulang dan tidak terjadi perbaikan dengan
pengobatan kortikosteroid topikal dan sistemik, dapat di berikan antagonis reseptor
leukotrien (Seperti Montelukast Sodium dengan dosis 10mg/hari).
⮚ Thalidomide dapat diberikan pada pasien dengan aptosa sangat berat, terutama pada
pasien AIDS 1x200mg
⮚ Obat kumur AB, ex: tetrasiklin
Stomatitis Herpes
Stomatitis Herpes
• Terapi suportif : bed rest, diet lunak, minum dengan sedotan serta
anti nyeri (paracetamol)
• Penggunaan mouthwash klorhexidine
• Menghindari saliva mengenai mata 🡪 encephalitis
• Terapi antiviral (dalam 48 jam) 🡪Acyclovir : dewasa dan anak
>2 tahun = 5x400mg selama 7 hari
Stomatitis Herpes
PENATALAKSANAAN
Edukasi :
• Memenuhi kebutuh nutrisi dan menjaga system imun
• Mengonsumsi multivitamin
• Menjaga oral hygiene : menyikat gigi setelah sarapan dan
sebelum tidur serta menggunakan obat kumur
• Menghindari kontak dengan orang lain selama 2 minggu
ULKUS TRAUMATIK
ULKUS TRAUMATIK