Anda di halaman 1dari 32

Case Report

Hendrikus Sitanggang
0961050013
Identitas Pasien
 Nama : Ny. EM
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal Lahir : 15 Agustus 1964
 Umur : 50 tahun 6 bulan
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Alamat : Pangkalan Jati 1/19, Kel CIP
Melayu
Anamnesis
• Keluhan Utama:
Gatal di seluruh tubuh
• Keluhan Tambahan:
Bercak merah di tubuh
1 Bulan SMRS 3 Minggu SMRS 2 Minggu SMRS

Gatal pada daerah : Gatal dan muncul bercak Gatal dan muncul bercak
-Dada kemerahan pada daerah : kemerahan pada daerah :
-Perut -Dada -Dada
-Perut -Perut
-Paha -Paha
-Selangkangan
-Bokong
Pasien pergi ke puskesmas
, diberikan salep , keluhan
tidak berkurang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien di konsultasikan dari bagian penyakit dalam
dengan keluhan gatal di seluruh tubuh sejak 1 bulan
SMRS.
Keluhan gatal muncul awal nya muncul di perut dan
punggung pasien kemudian gatal muncul di daerah
paha kanan dan kiri pasien dan terakhir ke daerah
bokong dan sekitar selangkangan pasien.
Gatal dirasakan pasien semakin parah setiap hari
nya.
 Untuk mengurangi keluhan pasien pergi ke
puskesmas dan mendapatkan obat salep, namun
keluhan tidak berkurang. Pasien juga merasakan
pada daerah yang gatal kulitnya berubah warna
menjadi kemerahan. Riwayat alergi (-) riwayat
asma (-) riwayat bersin pada pagi hari (-) riwayat
sakit mata (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien belum pernah mengalami keluhan yang
sama sebelum nya
 Pasien memiliki riwayat sakit diabetes melitus
yang terkontrol
 Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
 Anakpasien mengalami keluhan yang sama
dengan pasien 2 minggu belakangan
Riwayat Kebiasaan Pribadi
 Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan malam hari,
menggunakan sabun lifebuoy , setelah mandi
pasien mengganti bajunya.
 Pasien selalu tidur dengan baju tidur yang sama.
Pemeriksaan Fisik Umum
• Keadaan umum : Tampak sakit Ringan
• Kesadaran : Komposmentis
• Tekanan darah :120/80 mmHg
• Frekuensi Nadi : 85x/menit
• Frekuensi Napas : 18x/menit
• Suhu : 36.5o C (axilla)
• Mata : Sekret -/-
• THT : Telinga : Lapang +/+
Hidung : Sekret -/-
Tenggorokan : tonsil : T1-T1 hiperemis(-)
• Mulut : dalam batas normal
Status Dermatologi
 Regio thorako abdominalis : patch eritem berbatas
tegas dengan tepi aktif dengan papul eritem dan
central healing dan skuama halus, bentuk tidak
teratur dengan ukuran 8x7 cm
• Regio Abdominal: patch eritem berbatas tegas dengan tepi
aktif disertai papul eritem dan central healing dengan skuama
halus putih , bentuk tidak teratur jumlah 2 buah dengan ukuran
9x6 cm dan 4x3 cm
• Regio Gluteus:
patch eritem dengan tepi aktif disertai papul eritem dan central
healing dan skuama halus berwarna putih, bentuk tidak teratur,
batas tegas, ukuran 14 x 12 cm
 Regio inguinal dan femur :
Patch eritem dengan central healing dan tepi aktif
disertai papul eritem dan skuama putih, bentuk
tidak teratur, batas tegas , ukuran
10 x 7 cm 8 x 5 cm
• Pemeriksaan Kerokan kulit dengan KoH 10% (10-
3-2015)
Diambil spesimen dari lesi
Hasil :
 Hifa panjang bersekat dengan artrospora
 Jamur dermatofita banyak (+++)
• Diagnosis Kerja :
Tinea Korporis
• Diagnosis Banding :
– Pitiriasis Rosea
– Psoriasis vulgaris
– Dermatitis seboroika
Terapi
MM/
- Griseovulvin 1 x 500 mg selama 2 minggu
PROGNOSIS
 Ad Vitam : Bonam
 Ad Fungsionum : Bonam
 Ad Sanationum : Dubia et Malam
ANALISA KASUS
 Tinea korporis merupakan dermatofitosis pada
kulit rambut yang tidak berambut (glabrous skin)
Spesis Hos Gambaran klinis Frekuensi

Tinea pedis, tinea manum,


Trichophyton rubrum Manusia. Sering.
tinea korporis,
onikomikosis.

Trichophyton Tinea korporis, tinea


Manusia. Sering pada anak- anak.
mentagrophytes fasialis,
var. interdigitale tinea barbae, tinea kapitis.

Trichophyton Tinea kapitis (black dot),


Manusia. Umum di Amerika Utara
tonsurans
tinea korporis.
  dan Amerika Tengah.

Microsporon canis
Anjing, kucing. Tinea kapitis, tinea Sering.
korporis
TEORI (tinea korporis) Kasus

Predileksi Selain kulit telapak tangan dan Dada, perut, inguinal, paha.
kaki.

Manifestasi klinis Asimtomatis sampai Gatal Gatal


ringan

Efloresensi • lesi annular yang bersisik di • Patch eritem dengan central


seluruh perbatasan yang healing dan tepi aktif
eritem berksuama halus
• Berskuama halus
• Jumlah bisa tunggal atau
lebih
• Dapat di temukan papul
atau vesikel
• Daerah tengah lebih tenang
TEORI (Tinea Korporis) KASUS
Pemeriksaan Lain • Kerokan Kulit dengan • Kerokan Kulit dengan
KOH KOH 10 %
• Kultur jamur

Penatalaksanaan Sistemik : • Griseovulvin 1x500mg


•Griseovulvin 500mg/hari 2-4 2minggu
mgg
•Fluconazole 150-300 mg/mgg
4-6mgg
•Itraconazole 100mg/hari
1mgg
•Terbafine 250mg/hari 2-4mgg
Topikal
•Allylamines
•Imidazoles
•Tolnaftate
•Butenafine
•Ciclopirox
TEORI (Tinea Korporis) KASUS

Prognosis • Tidak mengancam Ad Vitam : Bonam


kehidupan, Ad Fungsionum : Bonam
• Dapat memiliki efek yang Ad Sanationum : Dubia et
melemahkan pada kualitas Malam
hidup seseorang
• Beberapa keadaan bisa
menyebar ke orang lain
atau menjadi invasif
DIAGNOSA BANDING
TEORI TEORI TEORI
(Pitiriasis Rosea) (Dermatitis Seborik) (Psoriasi Vulgaris)

Definisi Erupsi akut Kelainan kulit yang Penyakit yang


papuloskuamosa bertempat pada daerah disebabkan oleh
bertahan 4-10 minggu daerah seboroik banyak faktor
predisposisi yang
bersifat kronik dan
residif
Etiologi • Infeksi virus Pytrosporum ovale • Autoimun
• Imunitas • Infeksi sekunder
• Gangguan vaskular

Predileksi • Dada • Kepala • Ekstensor


• Abdomen • Selangkangan ekstremitas
• Dahi • Sikut dan dengkul
• Bawah bibir • Kepala
• Pinggang bawah
• Daerah genital
TEORI TEORI TEORI
(Pitiriasis Rosea) (Dermatitis Seborik) (Psoriasi Vulgaris)

Manifestasi klinis • Pruritus • Pruritus • Pruritus


• Flu like syndrome

Efloresensi • Makula / patch • Eritem • Plak dengan


eritem / • Skuama berminyak skuama tebal
hiperpigmentasi kekuningan
• Papul • krusta
• Herald patch
TEORI TEORI TEORI
(Pitiriasis Rosea) (Dermatitis Seborik) (Psoriasi Vulgaris)

penatalaksanaan Self limitting disease Hindari faktor • Kortikosteroid


pencetus • Sitostatik
• DDS
• Preparat Ter
• Tazaroten
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan pada kasus ini dapat di
diagnosis :
Tinea Korporis

Bersumber pada
Lokasi
Etiologi
Manifestasi klinis dan efloresensi
Referensi
1. Djuanda A. Pioderma. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu
Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi-6.Jakarta: Badan Penerbit
FKUI,2011: 57-63
2. Craft N. Superficial Cutaneous Infections and Pyodermas. In:
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Eighth
Edition. New York: McGraw-Hill, 2012; 2128-47
3. Wolff, Klaus, Richard Allen Johnson. Fitzpatrick’s Color Atlas &
Synopsis of Clinical Dermatology. 2009. The Mcgraw-hill.
Newyork.

Anda mungkin juga menyukai