Anda di halaman 1dari 36

TONSILITIS KRONIS EKSASERBASI

AKUT
Pembimbing:
dr. Putu Amelia Agustini Siadja, Sp.THT-KL
dr. I Wayan Sulistiawan, Sp.THT-KL

PUTU YOGI PRAMANA (1871121045)


IDA BAGUS AGUNG SATWIKA EKANANDA (1871121077)
Outline

• Pendahuluan
• Tinjauan pustaka
• Laporan Kasus
• Pembahasan
PENDAHULUAN

Peradangan mukosa tonsil

• -
-
Akut vs kronis
Terjadi pada semua usia
- Etio: bakteri atau virus
- Penyebaran : droplet

5-12
tahun
TINJAUAN PUSTAKA ANATOMI FARING
Unsur-unsur Faring
Mukosa

• Nasofaring : mukosa bersilia, epitel torak berlapis yang


mengandung sel goblet
• Orofaring : epitel gepeng berlapis dan tidak bersilia

Palut lendir (mucous blanket)

• Berada pada nasofaring.


• Berfungsi untuk menangkap partikel kotoran yang terbawa oleh
udara

Otot Faring
Otot Faring

m. konstriktor
faring superior

m. konstriktor
Otot Sirkuler faring media

m. konstriktor
Otot faring faring inferior

m. Stilofaring
Otot
Longitudinal
m. Palatofaring
TINJAUAN PUSTAKA
1. Nasofaring

Batas:
•Depan : Koana
•Atas : Basis cranii
•Belakang:
vertebrae servical
1,2
•Bawah : Palatum
mole
TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Anatomi Nasofaring


• Adenoid/ tonsila adenoid/ tonsila lushka
• Tuba Eustachius
• Fossa Rossenmuller/Recessus Pharyngeus:
• Torus Tubarius
2. Orofaring

Batas:
•Depan : cavum oris
•Atas: palatum
mole
•Belakang :
vertebrae servical
2,3
•Bawah : epiglotis
Struktu Anatomi Orofaring

- Tonsila palatina
- Fosa tonsil
- Tonsila lingualis
- Dinding posterior faring
- Uvula
- Foramen sekum
- Arkus faring anterior dan posterior
3. Laringofaring

Batas:
•Depan : Epiglotis
•Atas:
Orofaring/Nasofaring
•Belakang : Vertebrae
servical 3,4,5,6
Struktur Anatomi Laringofaring

Epiglotis

Valekule

Sinus Piriformis

Plika Vokalis
TONSIL

• Massa yang terdiri dari


jaringan limfoid dan
ditunjang dengan jaringan
ikat dengan kriptes di
dalamnya
Tinjauan Pustaka TONSILITIS

Definisi Etiologi
• Bakteri S. Beta
heemolitikus grup A

• Virus Epstein bar


• peradangan tonsil palatina yang virus
merupakan bagian dari cincin
Waldeyer.
TINJAUAN PUSTAKA
Patofisiologi
Faktor predisposisi
Patogen masuk • Rangsangan kronik rokok
melalui mulut
dan beberapa jenis
makanan
Reaksi radang
• Higiene mulut yang buruk
Muncul detritus • Pengaruh cuaca
• Kelelahan fisik
• Pengobatan tonsillitis akut
Infeksi berulang
yang tidak adekuat

Muncul kripte
Integritas epitel
menurun
TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Gambaran klinis


• Tonsilitis akut • Anamnesis : nyeri dan rasa
• Tonsilitis membranosa mengganjal di tenggorokan,
Tonsilitis akut nafas berbau, tenggorokan
• Tonsilitis kronis
kering
• Pemeriksaan fisik : tonsil
Tonsilitis kronis membesar, permukaan
tidak rata, kripte melebar

Tonsilitis membranosa
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis

• rasa sakit dan mengganjal pada tenggorok terus


menerus
Anamnesis • sakit menelan, nafas berbau, tenggorokan kering
dan kadang demam.

• Akut: hiperemis, membengkak, detritus (+)


Pemeriksaan berbentuk folikel atau lacuna , kelenjar
submandibular membengkak dan nyeri tekan.
fisik • Kronis: kripte melebar, hipertrofi, permukaan tidak
rata

Pemeriksaan • Kultur swab


penunjang • ASTO
TINJAUAN PUSTAKA TATALAKSANA

Medikamentosa Operatif
• Antibiotik
- INDIKASI ABSOLUT:
• Analgetik - Gangguan nafas, nyeri
• Antipiretik telan hingga BB turun, Gg
Tidur, Abses peritonsil,
Biopsi

- INDIKASI RELATIF:
- Kejang demam, ≥3 x
serangan/thn, bau mulut,
infeksi berulang curiga inf
streptokokus
TINJAUAN PUSTAKA KOMPLIKASI

DEKAT JAUH

- Abses Peritonsil
- Endokarditis
- Abses intratonsil
- Artritis
- Tonsilolith
- Miositis
- Sinusitis
- Uveitis dan
- OMA
nefritis
LAPORAN KASUS
Identitas
• Inisial : IWAR
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Umur : 25 tahun
• Alamat : Br. Dauh Uma Bitera,
Gianyar
• Pekerjaan : Pegawai negeri
• Suku Bangsa : Indonesia
• Agama : Hindu
• No. RM : 631108
• Tanggal pemeriksaan : 28 Agustus 2018
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan utama: Nyeri Menelan
• Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu namun saat ini
semakin memberat. Keluhan nyeri menelan dirasakan pasien berulang sampai saat ini. Pasien
mengaku keluhan dirasakan hilang timbul sebanyak lebih dari 5 kali dalam sebulan. Nyeri dirasakan
pada tenggorokkan seperti tertusuk benda tajam. Keluhan dirasakan semakin memberat saat pasien
menelan makanan baik makanan keras maupun makanan lunak dan dikatakan tidak nyeri saat pasien
tidak menelan sehingga nafsu makannya menurun. Pasien juga merasakan seluruh tubuhnya menjadi
lemas dan lesu sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Awalnya pasien mengeluhkan
demam dan pilek yang berisi cairan berwarna bening namun sudah membaik dengan diberikannya
obat penurun panas sebelum timbulnya nyeri menelan. Pasien juga mengatakan tenggorokan terasa
kering dan sulit menelan makanan. Sulit menelan makanan dikatakan pasien seperti ada yang
mengganjal di tenggorokan. Keluhan lain seperti bersin, batuk dan nyeri pada telinga disangkal oleh
pasien. Menurut keluarga, pasien sering mengorok saat tidur tapi tidak sampai terbangun. Pasien
mengatakan kalau nafasnya berbau. Keluhan pada telinga berupa nyeri, berdengung, bergemuruh,
penurunan pendengaran, dan keluar cairan disangkal oleh pasien.
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Terdahulu
• Pasien pernah mengalami sakit seperti yang dirasakan
sekarang sekitar 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan
pernah berobat dan dikatakan pembesaran amandel oleh
dokter yang bertugas di rumah sakit swasta, kemudian
diberikan obat tetapi pasien dan keluarga lupa nama obat
yang diberikan dan dikatakan keluhannya membaik
namun kambuh kembali. Riwayat penyakit kronis, alergi
obat dan makanan serta riwayat menjalankan operasi
disangkal oleh pasien.
LAPORAN KASUS

Riwayat Keluarga
• Orang tua pasien mengatakan anggota keluarganya
tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa
dengan keluhan yang dirasakan pasien.
LAPORAN KASUS

Riwayat Pribadi, Sosial, dan Lingkungan


• Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Kegiatan
pasien sehari-hari diluar rumah adalah berkumpul
bersama teman-teman. Pasien mengaku sudah
merokok sejak 1 tahun yang lalu sebanyak 2 batang
perhari. Pasien juga sering jajan-jajanan di pinggir
jalan seperti makanan ringan, goreng-gorengan dan
sebagainya. Riwayat konsumsi alkohol disangkal
pasien
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
Status Present
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4V5M6
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 80 x/menit
• Frekuensi Napas: 20 x/menit
• Suhu Aksila : 36,5ºC
• Berat Badan : 70 kg
LAPORAN KASUS
Status General
• Pemeriksaan umum
• Mata : Anemis -/-, Ikterus -/-
• THT : Sesuai status THT
• Thoraks :
Cor : S1S2 Tunggal Reguler,
Murmur (-)
Pulmo : Vesikuler -/-, Rhonki -/-,
Wheezing -/-
• Abdomen : BU (+) Normal, Distensi (-)
• Ekstremitas: Hangat pada keempat ektremitas
tanpa edema
LAPORAN KASUS

• Status THT KL Telinga

Status Kanan Kiri

Daun Telinga Normal Normal

Liang Telinga Lapang Lapang

Discharge (-) (-)

Membran Timpani Intak Intak

Tumor (-) (-)

Mastoid Normal Normal


LAORAN KASUS
Hidung
Status Kanan Kiri
Hidung Luar Tampak normal Tampak normal
Kavum Nasi Tampak lapang Tampak lapang
Septum Deviasi (-) Deviasi (-)
Discharge (-) (-)
Mukosa Merah muda Merah muda
Tumor (-) (-)
Konka Dekongesti Dekongesti
Sinus Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
LAPORAN KASUS
Tenggorok
Status Kanan Kiri
Tonsil T3 T3
Kripte melebar (+), Kripte melebar (+),
Detritus (+), permukaan Detritus (+), permukaan
tidak rata, hiperemis tidak rata, hiperemis
Mukosa faring Merah muda
Dispneu (-)
Sianosis (-)
Stridor (-)
Suara Normal
Dinding Belakang Merah muda, tidak tampak granula hipertropi
LAPORAN KASUS
• Pemeriksaan Penunjang (Darah Lengkap –
28/8/2018) Nilai
Parameter Hasil Unit Keterangan
Normal
WBC 6,1 103/UL 4,0-10,0 N
GRAN % 63,1 % 50,0-70,0 N
LYMPH % 29,3 % 20,0-40,0 N
RBC 5,12 106/UL 3,5-5,5 N
HCT 43,8 % 37,0-54,0 N
HGB 14,4 g/dL 11,0-16,0 N
MCV 85,6 fL 82,0-95,0 N
MCH 28,1 Pg 27,0-31,0 N
MCHC 32,8 g/dL 32,0-36,0 N
PLT 227 103/UL 150-450 N
LAPORAN KASUS
Assesment
• Tonsilitis kronis eksaserbasi akut

Terapi
• MRS rencana tonsilektomi (pada tanggal 6 September 2018)
• Istirahat yang cukup, minum air yang cukup
• IVFD RL 20 tpm
• Cefotaxime 2x1 gr (IV)
• Paracetamol 3x1 gr (IV)
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
o Nyeri menelan yang TEORI
semakin memberat
Sesuai dengan gejala
o Mengorok saat tidur
Tonsilitis kronis
o Rasa mengganjal di

tenggorok
o Tenggorok terasa kering

o Nafas Berbau
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK TEORI
o Vital sign dalam batas normal o Pada eksaserbasi akut
o St Lokalis telinga dan hidung biasanya ditandai
dalam batas normal dengan keluhan nyeri
o Tonsil T3/T3 hiperemis, kripte
yang memberat, terjadi
melebar dengan detritus peningkatan suhu
tubuh, pada
pemeriksaan mukosa
tonsil hiperemis

o Pembesaran tonsil
sesuai grading tonsil
PEMBAHASAN

Terapi TEORI
• MRS rencana tonsilektomi o Antibiotik
• IVFD RL 20 tpm o Antipiretik
• Cefotaxime 2x1 gr (IV) o Analgetik
• Paracetamol 3x1 gr (IV) o Tonsilektomi (definitive)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai