Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI SHORT CASE

Tonsilitis Folikularis

Oleh : Tanti Widya Ishwara Pembimbing : Dr. Teppy H. Djohar, Sp.THT

IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Pekerjaan Agama Alamat No. RM Tanggal konsul RS : Nn. Ramadhaniati : 15 tahun : Pelajar : Islam : Baloi Ditpam : 05-78-69 : 23 Juli 2012

ANAMNESIS
Dilakukan Autoanamnesis pada tanggal 23 Juni 2012 jam 10.00 KELUHAN UTAMA Telinga kanan dan kiri berdengung sejak 3 hari sebelum datang berobat ke poli THT

ANAMNESIS
KELUHAN TAMBAHAN Tenggorokan sakit dan nyeri terutama saat menelan Demam hilang timbul Terdapat ngorok

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


OS datang ke Poli THT Rumah Sakit Otorita Batam dengan keluhan telinga kanan dan kiri berdengung sejak 3 hari sebelum datang berobat ke poli THT Os mengaku keluhan tersebut di sertai tenggorokan terasa sakit dan nyeri terutama saat menelan Os juga mengaku terdapat demam ketika keluhan tersebut terasa semakin berat Semua keluhan tersebut dirasakan hilang timbul 1 kali/bulan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluhan seperti ini dirasakan sudah berulang sejak usia 12 tahun, tetapi membaik setelah mendapat pengobatan Saat keluhan datang terdapat penurunan nafsu makan dan tidak nyenyak pada saat tidur OS juga belum pernah di sarankan untuk operasi, melainkan hanya menjalani terapi simtomatik saja

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


OS pernah mengalami keluhan seperti ini beberapa kali sebelumnya, di katakan sakit amandel pada usia 12 tahun dan mendapat pengobatan dari dokter berupa antibiotik dan obat simtomatik Terdapat riwayat maag Terdapat Riwayat anemia pada tahun 2010 Tidak terdapat alergi obat

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Dalam keluarga OS tidak ada yang menderita penyakit yang sama Keluarga OS tidak ada yang memiliki riwayat kencing manis, hipertensi, asma, alergi dan penyakit jantung

RIWAYAT KEBIASAAN
Terdapat kebiasaan berada di dalam studio band ruangan tertutup dengan durasi 1 jam

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS Keadaan umum Kesan sakit Kesadaran : Baik : Tampak sakit ringan : Compos Mentis

Kepala : Normosefali Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/Pupil : bulat dan isokor, refleks cahaya langsung +/+ , tidak langsung +/+ Leher : Kelenjar Tiroid tidak teraba membesar KGB Leher tidak teraba membesar

Thoraks Jantung Paru

: BJ I-BJ II normal reguler, murmur (-), gallop (-) : Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Abdomen : Inspeksi : tidak buncit Auskultasi : Bising usus (+) normal (4 x/ menit) Palpasi : Supel, nyeri tekan dan lepas (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : Timpani pada keempat kwadaran abdomen Ekstremitas : akral teraba hangat, edema (-) pada keempat ekstremitas

STATUS LOKALIS THT


PEMERIKSAAN FARING
Pemeriksaan
Arkus Faring Uvula Dinding Faring Simetris Di tengah Tidak hiperemis, tidak terdapat post nasal drip dan dinding faring tidak bergranuler Dextra T3 Hiperemis (+) Tampak jelas Tidak ada Sinistra T3 Hiperemis (+)

Hasil

Tonsil Besar Warna Kripta Detritus Perlekatan

RESUME
Nn. R, 15 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan kedua telinga berdengung sejak 3 hari yang lalu. Keluhan di sertai sakit dan nyeri di tenggorokan terutama saat menelan. Pada saat keluhan memberat biasanya di sertai demam. OS sudah mengalami keluhan seperti ini sejak usia 12 tahun, dan gejala timbul sesekali dan menghilang dengan pengobatan. Pada pemeriksaan lokalis didapatkan tonsil membesar, hiperemis, dan terdapat detritus yang tampak jelas.

DIAGNOSIS KERJA
Tonsilitis folikularis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Swab tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri

DIAGNOSIS BANDING
1. Tonsilitis kronis 2. Angina Plaut Vincent (stomatitis ulsero membranosa) 3. Abses peritonsil (quinsy)

TONSILITIS KRONIS
Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi dari semua penyakit tenggorokan yang berulang. Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik adalah rangsangan yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisk dan pengobatan tonslitis akut yang tidak adekuat. Radang pada tonsil dapat disebabkan kuman Grup A Streptococcus beta hemolitikus, Pneumococcus, Streptococcus viridans dan Streptococcus piogenes.

VINCENTS ANGINA
Disebabkan oleh basilus fusiforme Sering terjadi pada orang-orang dengan higine mulut yang buruk Pada tonsil terbentuk bercak-bercak pseudomembran nekrotik yang berwarna putih keabuan dikelilingi areola yang hiperemis dapat menutup salah satu tonsil ataupun keduanya. Lesi dapat menyebar ke palatum molle, faring dan rongga mulut Lesi yang terjadi disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada membran mukosa yang menyebabkan nekrosis membran mukosa tersebut. Dapat juga terbentuk pseudomembran pada laring dan trakhea yang bila dilepas akan bedarah. Infeksi dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening submaksilar atau servikali

ABSES PERITONSIL (QUINSY)


Pus yang tertampung antara kapsul tonsil Dapat timbul sebagai komplikasi dari tonsilitis akut atau dapat timbul tanpa didahului oleh tonsilitis akut. Gejala: nyeri faring unilateral, odinofagi, disfagi, trismus, malaise, dan demam Pemeriksaan fisik: dehidrasi, trismus, deviasi uvula, pembengkakan tonsil dan palatum Secara bakteriologis, abses peritonsilar ditandai dengan infeksi bakteri campuran yang melibatkan bakteri aerob seperti Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus maupun bakteri anaerob seperti Bacteroidaceae Bila tidak lekas ditangani abses peritonsilar dapat menyebar menjadi abses parafaringeal yang nantinya dapat menyebar lebih jauh ke mediastinum dan menyebabkan mediastinitis.

Tonsilitis Kronis

Vincents Angina

Quinsy

PENATALAKSANAAN
Antibiotik Anti Inflamasi : OAINS Anti-Piretik : Paracetamol Obat kumur desinfektan : Benzydamine HCl

PROGNOSIS
Ad vitam Ad sanationam Ad fungsionam : Bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai