Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

OMSK
Fenyta Christyani
2015.061.006
Samantha Adrianne 2015.061.010

IDENTITAS
Nama
: Nn. NK
Usia
: 22 tahun
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Mahasiswa

ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada
telinga kiri 2 minggu SMRS. Sebelumnya
pasien merasa gatal pada telinga kiri lalu
dikorek menggunakan cotton bud dan setelah
itu merasa nyeri serta keluar cairan berwarna
kuning encer dari telinga kiri. Keluhan ini
pernah dirasakan oleh pasien sekitar 4 tahun
yang lalu. Saat itu, pasien berobat ke
puskemas, diberi obat tetes telinga dan
sembuh. Pasien memiliki kebiasaan mengorek
telinga dengan menggunakan cotton bud.
Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal.
Riwayat alergi disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak tenang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital:
Suhu
: afebris
Laju nadi : 84x/menit
Laju napas : 18x/menit
Kepala
: normocephali
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sklera putih,
allergic shinner -/-

Telinga

Dextra:
Inspeksi
: Aurikula deformitas (-), laserasi
(-), sekret (-), serumen (-) Retroaurikuler :
sikatriks (-), tanda inflamasi (-)
Palpasi
: Nyeri tekan tragus (-)
Otoskop
: CAE tampak hiperemis (-),
edema(-), discharge (-), serumen (-),
membran timpani: Intak, tampak mengkilat,
cone of light +, tidak tampak retraksi/bulging.

Sinistra:
Inspeksi
: Aurikula deformitas (-),
laserasi kanal (+), sekret (+), serumen
(-) Retroaurikuler: sikatriks (-), tanda
inflamasi (-)
Palpasi
: Nyeri tekan tragus (-)
Otoskopi
: CAE tampak hiperemis(+),
edema (-), discharge (-), serumen (-),
membran timpani : Terdapat perforasi
sentral, cone of light -, pulsating,
hiperemis, tidak tampak
retraksi/bulging.

Hidung:
Inspeksi
: defrormitas (-),
perdarahan (-)
Palpasi
: krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Rinoskopi anterior : Concha tampak
livide dan edema +/+, Sekret +/+
(serous), deviasi septum (-),
perdarahan (-)
Rinoskopi posterior: tidak dilakukan

Mulut dan orofaring:


Mukosa bibir : basah
Post nasal drip : (-)
Rongga mulut : stomatitis (-), hiperemis (-), karies
dentis (-)
Tonsil palatina : tonsil palatina T1/T1, tidak
hiperemis
Lidah : laserasi (-), permukaan kasar, tidak kotor
Uvula : ditengah
Faring : hiperemis (+), edema (-), pseudomembran
(-) granula (+) kering(+)
Tonsil Palatina : hiperemis (-), edema (-), ukuran
T1/T1

Leher:
Inspeksi dan palpasi: trakea terlihat dan teraba di
tengah, tidak terdapat limfadenopati.
Maksilofasial:
Bentuk simetris, nyeri tekan pada sinus maksilaris
dan frontalis (-)

Diagnosis Kerja
Otitis Media Supuratif Kronis

DD/ Otitis Media Akut stadium perforasi

Tatalaksana
Edukasi
Tidak mengorek telinga dengan menggunakan
cotton bud terlalu dalam
Menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan
hidung tersumbat dan gangguan tuba Eustachius
Rajin ke dokter THT untuk membersihkan telinga
minimal 6 bulan sekali
Telinga dijaga supaya air tidak masuk ke dalam
liang
Medikamentosa
Cefixime 200mg 2x1 setelah makan
Diklovit tablet 2x1 setelah makan

OMSK

DEFINIS
I
OTITIS MEDIA Peradangan telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid, dan sel mastoid.
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) infeksi kronis di telinga
tengah + perforasi MT + keluar secret (encer, kental, bening atau
berupa nanah).

JENIS
PERJALANA
N
PENYAKIT
JENIS LAIN

SUPURATIF
NON SUPURATIF

AKUT
KRONIS

tuberkulosa
sifilitika
adhesiva.

EPIDEMIOLOGI
4 Negara prevalensi ketulian tinggi :

Srilangka 8.8%
Myanmar 8.4%
India 6.3%
Indonesia 4.6%

Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan


Pendengaran, Depkes tahun 2006-2009 prevalensi
OMSK 3,1%
populasi Usia terbanyak penderita infeksi telinga
tengah adalah usia 7-18 tahun.

ETIOLOGI
LINGKUNGAN
OTITIS MEDIA SEBELUMNYA
INFEKSI
Organisme yang terutama dijumpai adalah
Gram-, flora tipe usus dan beberapa
organisme lainnya.
ISPA
AUTOIMUN
ALERGI
GANGGUAN FUNGSI TUBA EUSTACHIUS

PATOFISIOLOGI SEMBUH
/
NORMAL

GANGGUA
N TUBA

TEKANAN
(-) TELINGA
TENGAH

ETIOLOG
I

EFUSI

OME

OMA
SEMBU
H

OME

OMSK

PATOFISIOLOGI
5 STADIUM OTITIS MEDIA
Stadium Oklusi Tuba Eustachius retraksi
MT.MT tampak normal atau sedikit keruh pucat.
Stadium Hiperemis PD melebar Di MT. MT
hiperemis + edem + Sekret eksudat serosa.
Stadium Supurasi MT bulging kearah telinga
luar. Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu
, serta rasa nyeri di telinga bertambah berat.
Tekanan di kavum timpani meningkatkan
tekanan kapiler, timbul tromboflebitis iskemia
mukosa dan submukosa akan mengalami
nekrosis. Nekrosis ini pada MT terlihat sebagai
daerah yang lebih lembek dan berwarna
kekuningan. MIRINGOTOMI SANGAT
DIPERLUKAN

Stadium Perforasi rupture MT dan nanah


keluar mengalir dari telinga tengah ke liang
telinga luar.
Stadium Resolusi MT utuh normal
kembali. Perforasi sekret berkurang +
kering. Daya tahan tubuh baik resolusi
dapat terjadi tanpa adanya pengobatan.
OMA OMSK bila perforasi menetap dan secret
yang keluar terus menerus. OMA menimbulkan
gejala sisa (sequele) berupa otitis media serosa
bila secret menetap di kavum timpani tanpa
terjadinya perforasi.

JENIS OMSK
TIPE
AMAN

TIPE
BAHAYA

LETAK PERFORASI
SENTRAL

LETAK PERFORASI
ATIK, MARGINAL
ATAU SUBTOTAL

PADA MUKOSA
TIDAK MENGENAI
TULANG

MENGENAI
TULANG +
KOLESTEATOMA

Kolesteatoma = kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin).


Infeksi dikeluarkan mediator inflamasi & sitokin (IL-1, IL-6, TNF, dan TGFKOESTEATOMA
Massa kolesteatoma menekan & mendesak organ di sekitarnya
menimbulkan nekrosis tulang.
Nekrosis terhadap tulang diperhebat karena pembentukan reaksi
asam oleh pembusukan bakteri.
Dapat menimbulkan komplikasi seperti labirinitis, meningitis dan

MANIFESTASI KLINIS
Telinga berair (otorrhea)
Sekret bersifat purulen (kental, putih) atau
mukoid (seperti air dan encer) tergantung
stadium peradangan.
Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar
mukopus yang tidak berbau busuk yang
sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa
telinga tengah oleh perforasi membran
timpani dan infeksi.
Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai
adanya sekret telinga.
Sekret yang sangat bau, berwarna kuning
abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma
dan produk degenerasinya. Dapat terlihat

Gangguan pendengaran
Biasanya di jumpai tuli konduktif namun dapat
pula bersifat campuran.
Nyeri telinga (Otalgia)
keluhan nyeri dapat karena terbendungnya
drainase pus.
Vertigo
tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi
dinding labirin oleh kolesteatom. akibat perubahan
tekanan udara yang mendadak atau pada
panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat
terjadi hanya karena perforasi besar membran
timpani yang akan menyebabkan labirin lebih
mudah terangsang oleh perbedaan suhu.

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
KU = Nyeri telinga, demam, batuk dan pilek
Tanyakan RPS, RPD, FR, dan gejala yang dirasakan

PEMERIKSAAN FISIK
OTOSKOPI MELIHAT LETAK PERFORASI
GARPU TALA PENDENGARAN TES AUDIOMETRI & BERA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
RONTGEN MASTOID = GAMBARAN SKLEROTIK
KULTUR BAKTERI

TATA LAKSANA
EDUKASI
PASIEN

MEDIKAMENTO
SA

OPERASI

TIDAK MENGOREK TELINGA


TELINGA TIDAK BOLEH terkena.
Meningkatkan daya tahan tubuh &Higiene
dari telinga

ANTIBIOTIK
ANTI NYERI, CUCI TELINGA (H2O2)

MASTOIDEKTOMI SEDERHANA
MASTOIDEKTOMI RADIKAL & RADIKAL
MODIFIKASI
MIRINGOPLASTI
TIMPANOPLASTI

KOMPLIKASI
1. Komplikasi di telinga tengah yaitu
perforasi persisten, erosi tulang
pendengaran dan paralisis nervus
fasial.
2. Komplikasi telinga dalam yaitu fistel
labirin, labirinitis supuratif dan tuli
saraf (sensorineural).
3. Komplikasi ekstradural yaitu abses
ekstradural, trombosis sinus lateralis
dan petrositis.
4. Komplikasi ke susunan saraf pusat

Anda mungkin juga menyukai