Anda di halaman 1dari 28

Disusun Oleh: Kartika Ramadhayani Pembimbing: dr. Jorianto Johor Ning, Sp.

OT

History of Traction

Reposisi Membantu pergerakan & latihan otot/sendi

Imobilisasi

nyeri & inflamasi

Fungsi
dislokasi & subluksasi Mempercepat penyembuhan

Reduksi fraktur

berat

alat lain

tahanan

Traksi

menangani kerusakan / ggn tulang & otot

menarik tahanan yg diaplikasikan pd bag tubuh, tungkai, pelvis / tulang belakang


Prinsip menarik tahanan yg diaplikasikan pd arah yg berlawanan Countertraksi

Menangani # dgn reposisi & imobilisasi

Mempertahankan panjang ekstremitas, alignment, stability #

Tujuan
Menangani dislokasi & spasme otot deformitas << & menjaga gerakan sendi

<< pembengkakan

Jenis Jenis Traksi

TRAKSI KULIT
dorongan tahanan diaplikasikan pd bag tubuh yg terkena mll jar. lunak

Intermuskular

Tulang

Deep fascia

48-72 jam

Tenaga traksi

Fasia superfisial

Metode Traksi Kulit


Traksi kulit berperekat (adhesive)

Traksi kulit tidak berperekat (non-adhesive)

Indikasi
# femur & # suprakondiler humeri anak reduksi tertutup manipulasi & mobilisasi tidak dapat dilakukan penanganan sementara pd # sampai menunggu Tx definitive

Kontraindikasi

Komplikasi

Abrasi kulit

Rx alergi

Laserasi kulit

Abrasi, ekskoriasi / infeksi kulit

Ggn sirkulasi : varises / gangrene

Peroneal nerve pals

# tidak stabil

Dermatitis

Distal oedema

spasme otot / kontraktur sendi

Beban yg dibutuhkan >> max beban traksi kulit

Nekrosis kulit mll tulang prominen

Keuntungan

Kerugian

# femur & # suprakondiler humeri anak

tidak bisa digunakan lama

sendi yg disilangkan o/ strapping kaku tidak perlu melewatkan setiap instrumen melalui jaringan

beban tidak > 5 kg

DUNLOPS SKIN TRACTION

Posisi supine

Bahu abduksi

Fleksi

Siku fleksi

Countertraction humerus

BUCKS EXTENSION SKIN TRACTION


Tahanan traksi segaris dgn panjang aksis kaki

Posisi supine

Pembungku diaplikasikan

Tali diikat di kaki dari perluasan melewati katrol pada akhir tempat tidur yg dihub dgn pemberat

Kontertraksi mengelevasikan kaki dari tempat tidur

imobilisasi # panggul sebelum pembedahan & << spasme otot

dislokasi panggul, kontraktur panggul & lutut, # tidak berpindah asetabulum & LBP bilateral

HAMILTON RUSSEL TRACTION


Tali diikat pada sling

melewati suatu katrol di atas Ke suatu katrol pada kaki tempat tidur ke suatu katrol pd papan telapak kaki
Kerekan beban Gunakan sling di bawah paha pd distal bag posterior cegah penekanan fosa poplitea

# femur terutama anak dgn BB 20-30 kg

Traksi Gallows
Menempatkan beban dgn tali pd ekstermitas
Tempat tarikan disesuaikan arah tarikan segaris dgn sumbu panjang tulang yg patah Bokong harus diangkat jangan mengenai tempat tidur

Bayi & anak

BB < 12 kg

# femur

Kulit harus intak

Kedua dari femur yg # & yg baik ditempatkan

TRAKSI SKELETAL
tahanan dorongan

pin, wire / baut yg dimasukkan kedalam tulang diaplikasikan langsung ke sekeleton

> 5 kg traction

Indikasi Umum

Pemakaian lama

Kerusakan kulit

Indikasi Khusus
# vertical tidak stabil pd cincin pelvis # asetabulum tidak stabil dgn perpindahan minimal # panggul (basilar neck, intertrochanteric / subtrochanteric) # suprakondilar femur # kominutif batang / distal tibia / fibula / ankle menjaga alignment, mobilisasi dini & pemendekan

Metakarpal

Distal radius & ulna

Olekranon

Distal femur

Proksimal tibia

Distal tibia & fibula

Kalkaneus

Alat-alat digunakan

Kawat Kirschner (K-Wire)

Pen Steinmann

Kawat-kawat / Pin-pin halus / berulir sekrup (threaded)

OVERBODY / LATERAL SKELETAL TRACTION (OVERHEAD)

pin lewat olecranon

siku 90

bahu fleksi tanpa abduksi

cegah tangan pegal bidai gips

Shoulder Spica Cast

SPLIT RUSSELS TRACTION

Menggunakan 2 Katrol

Indikasi = traksi Hamilton Russel

CHARNLEY TRACTION

pin / wire pd proksimal tibia

pin / wire diliputi gips

kaki & ankle dalam posisi fungsional

tungkai dalam gips tidak ada tekanan pd otot / nervus

Gerakan pin / wire <<

BALACED SUSPENSION SKELETAL TRACTION

Traksi langsung pd tibia / femur mll pin / wire

Tungkai Thomas Splint dgn / tanpa Pearson Attachment

Pearson Attachment gerakan sendi lutut cegah kekakuan sendi

Kerekan pd Thomas Splint tungkai mengambang bebas traksi tetap berjalan

FIXED SKELETAL TRACTION

# femur

Kesatuan traksi Charnley

Sistem Katrol Multiple

traksi pelvis
tahanan > 40 kg

Infeksi (osteomielitis)

DVT

Distraksi

Komplikasi
Decubitus Paralise Syaraf

Patahnya pin/kawat

REFERENCES

1. 2. 3.

4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

12.

Mansjoer, arief.ed. (2000) kapita selekta kedokteran: bedah ortopedi. Fraktur, edisi ketiga, jilid 2. Media Aesculapius. Jakarta. 346. Ellis, Harold. clinical anatomy. 11 ed. Blackwall. 2006 Netter, F. Atlas of Human Anatomy. 3th ed. ICON: New York. 2003 De jong. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Muskuloskeletal. Ed 2. EGC: Jakarta. 2002. Hal 835-54 Chapman, Michael W. Editors, 2001. Chapman's Orthopaedic Surgery, 3rd Edition, Fracture Healing and Closed Treatment of Fractures and Dislocations. Lippincott Williams & Wilkins Subroto Saparda, 1994. Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kumpulan Kuliah ilmu Bedah: Fraktur. Editor: Subroto Sapardan. Jakarta: Binarupa Aksara. Hal 457-65 Swiontkowski. Manual of Orthopedics: Traction. 6th ed. Williams and Wilkins: New York. p138-51 Sjamsuhidajat R dan de Jong, Wim (Editor). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta:EGC.2005 Djoko Simbardjo. Fraktur Batang Femur. Dalam: Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, BagianBedah FKUI. Dandy DJ. Essential Orthopaedics and Trauma. Edinburg, London, Melborue, New York:Churchill Livingstone, 1989. Salter/ Textbook of Disorders and injuries of the Musculoskeletal System. 2nd ed.Baltimore/London: Willians & Wilkins, 1983 Rosenthal RE. Fracture and Dislocation of the Lower Extremity. In: Early Care of the InjuredPatient, ed IV. Toronto, Philadelphia: B.C. Decker, 1990

This is My Thank You Dance!!!

Anda mungkin juga menyukai