Anda di halaman 1dari 23

TONSILITIS

Galih Seno Aji


170100055
ANATOMI
Cincin Waldeyer:
• Tonsil faringeal
• Tonsil tubal
• Tonsil palatina
• Tonsil lingual
• Rangkaian jaringan limfoid
lateral yang terletak di plica
salpingopharyneal
ANATOMI

• Arcus palatoglossus
• Arcus
palatopharyngeus
• Di antara keduanya
fossa tonsil
ANATOMI

• Medial tonsil: 12-15 kriptus


Celah intratonsillar
• Lateral tonsil: Melekat pada fasia
faring yang disebut kapsul tonsil.
Antara kapsul tonsil dan dasar
tonsil terdapat jaringan areola
longgar.
• Limfatik tonsil mengalir ke bagian
dalam atas nodus servikal khususnya
jugulodigastric (tonsillar) node di
bawah angulus mandibula
• Suplai 5 arteri tonsil
1. a.tonsillar cabang a.facialis
2. a. faringeal ascenden dari a.karotis
eksterna
3. a.palatina ascenden cabang a.facialis
4. a.dorsal lingual cabang a.lingualis
5. a.palatina descenden cabang arteri
maxilarris
Drainase Vena:
V.Paratonsillar
common facial
vein dan pharyngeal
venous plexus
Inervasi:
• Cabang palatina minor
dari ganglion
sphenoplatina (CN V)
• Nervus
glossopharyngeal
• Suplai saraf sensorik
HISTOLOGI
TONSILITIS AKUT
a. Tonsilitis viral b. Tonsilitis bakteri
Penyebab umum: virus Ebstain Barr (EBV) Etiologi: Paling sering Streptokokus
Rhino virus, influenza A, Adenovirus, hemolitikus
herpes simplex virus, metapneumoni virus, Infeksi lainnya:
respiratory syncytial virus, parainfluenza, staphylococci,Streptococcus viridans
dan virus coxachie pneumococci atau H. influenzae
Gejala: Common cold, nyeri tenggorokan, Terdapat Detritus
pembesaran kelenjar limfe
Penanganan:
• Istirahat yang cukup dapat
• Analgetik
• Jika berat, diberikan antivirus
Klasifikasi Tonsilitis Akut
• Acute superficial tonsillitis
• Acute follicular tonsillitis
• Acute parenchymatous tonsillitis
• Acute membranous tonsilittis
Gejala dan Tanda
Gejala
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri menelan hingga nafsu makan menurun
• Demam 38-40 °C
• Nyeri telinga sebagai nyeri alih melalui N.Glossofaringeus (N.IX)
Tanda
• Halitosis
• Hiperemia pada pilar,palatum mole, uvula
• Tonsil merah dan bengkak disertai detritus
• Jugulodigastric lymph nodes membesar
T1: Tonsil tidak melewati pilar
faring posterior
T2: Tonsil melewati pilar posterior
tetapi tidak melewati garis
pertengahan (imajiner antara uvula
dan pilar posterior)
T3: Tonsil mencapai garis
pertengahan antara uvula dan pilar
posterior
T4: Tonsil saling menempel atau
mendorong uvula
Tatalaksana:
Diagnosis • Menjaga hidrasi dan asupan kalori yang
• Pemeriksaan inspeksi langsung adekuat
• Peningkatan leukosit dan CRP • Analgetik
• Kultur bakteriologi • Obat kumur (higienitas mulut)
• Penisilin atau eritromisin
Rekuren tonsilitis
Tonsilitis streptokokal dikatakan berulang apabila:
• 7 episode kultur positif dalam 1 tahun
• 5 infeksi dalam 2 tahun berturut-turut
• 3 infeksi tiap tahunnya selama 3 tahun berturut-
turut
Komplikasi Tonsilitis Akut
• Tonsilitis Kronik
• Abses peritonsil
• Parafaringeal abses
• Otitis media akut
• Nefritis akut dan demam rematik
TONSILITIS MEMBRANOSA
1. Tonsilitis Difteri
Etiologi: Corynebacterium diphteriae, gram
positif, droplet, inkubasi 2-6 hari
Gejala:
a.Gejala umum
b.Gejala lokal
c.Gejala Toksis
Diagnosis:
a. Anamnesis dan penemuan klinis
b. Kultur bakteri
Tatalaksana Difteri
1. Serum Antitoksin Difteri
2. Antibiotik
• Penisilin G prokain IM selama 14
hari
300.000 U/hari untuk BB<10kg
600.000 U/hari untuk BB>10kg
• Eritromisin oral atau injeksi selama 4. Penanganan kontak
14 hari • Imunisasi booster difteri
40 mg/kg/hari dosis terbagi setiap 6 jam • Pemeriksaan kultur apusan hidung
PO atau IV, maksimum 2 gram/hari dan tenggorokan
3.Tatalaksana Suportif • Antibiotik benzatil penisilin G dosis
• Tirah baring tunggal IM
• Evaluasi status respiratorik -600.000 unit <6 tahun
• Pemeriksaan EKG -1,2 juta unit >6 tahun
• Status hidrasi di jaga dan diet • eritromisin selama 7-10 hari
makanan lunak atau cair -40mg/kg/hari untuk anak
-1 gram/hari untuk dewasa secara oral
2. Angina Plaut-Vincent (Stomatitis Ulser
Membranosa)
Pemeriksaan:
Etiologi: Bakteri spirocaeta dan triponema • Mulut berbau
pada penderita dengan kebersihat mulut kurang
dan kekurangan vitamin C • Kelenjar getah bening mandibula
membesar
Gejala:
• Mukosa mulut dan faring hiperemis
• Demam 39 °C
• Membran putih keabuan unilateral tonsil
• Disfagia unilateral
• Ulkus tidak teratur pada tonsil
• Napas berbau
Tatalaksana:
• Malaise
• Antibiotik spektrum luas
• Sakit kepala • Obat kumur untuk higienitas mulut
• Nyeri di mulut,gigi dan gusi mudah berdarah • Vitamin C dan B kompleks
• Gangguan pencernaan
TONSILITIS KRONIK
• Etiologi: Populasi bakteri polimikroba
seperti spesies streptokokus alfa dan
beta hemolitikus, H.influenza, S.aureus,
dan spesies Bacteriodes.
• Faktor predisposisi:
-Rokok
-Higienitas oral buruk
-Pengaruh cuaca
-Pengobatan tonsilitis akut yang tidak
adekuat
• Patogenesis:
Tonsilitis rekuren menyebabkan terjadinya
perubahan permanen pada struktur
Klasifikasi Tonsilitis Kronik

• Chronic Follicular Tonsillitis


• Chronic Parenchymatous Tonsillitis
• Chronic Fibroid Tonsillitis
Pemeriksaan Klinis:
Gambaran klinis:
• Tonsil hiperemis
• Serang berulang dari sakit
tenggorokan atau tonsiliti akut • Tonsil membesar dengan permukaan
tidak rata
• Iritasi kronik di tenggorokan
• Kripti melebar, dapat disertai
• Rasa tidak enak di mulut dan detritus
halitosis
• Pembesaran jugulodigastric lymph
• Suara menebal, sulit menelan, dan node
rasa tercekik saat tidur
• Terkadang gejala berupa nyeri
tenggorokan berulang dengan tonsil
fibrotik kecil
Tatalaksana:
• Indikasi Relatif
1. Pengobatan konservatif
1. Difteri karier, yang tidak respon terhadap antibiotic
2. Tonsilektomi 2. Streptokokus karier, yang mungkin menjadi sumber
Indikasi tonsilektomi (Dhigra,2018) penularan ke orang lain

• Indikasi absolut 3. Tonsilitis kronik dengan rasa yang tidak enak atau
halitosis yang tidak responsif terhadap pengobatan
1. Infeksi tenggorok berulang medis
a. Tujuh episode atau lebih dalam 1 tahun 4. Tonsilitis streptokokus rekuren pada pasien dengan
penyakit katup jantung
b. Lima episode per tahun selama 2 tahun
c. Tiga episode per tahun selama 3 tahun
• Kontraindikasi Tonsilektomi
d. Dua minggu atau lebih tidak sekolah atau bekerja
1. Hb < 10g%
dalam 1 tahun
2. Adanya infeksi akut pada saluran pernapasan atas
2. Abses peritonsillar
3. Anak di bawah 3 tahun
3. Tonsilitis menyebabkan kejang demam
4. Cleft palate
4. Hipertrofi tonsil menyebabkan:
5. Kelainan pendarahan seperti leukimia, purpura,
a. Obstruksi jalan napas (sleep apnoea) anemia aplastic, dan hemofilia
b.Kesulitan deglutisi 6. Pada saat wabah polio
c. Gangguan bicara
5. Dugaan keganasan
Tonsilektomi

https://www.youtube.com/
watch?v=fF292W7Pemo
Perawatan Pasca Tonsilektomi
• Perawatan umum segara • Diet
a. Jaga pasien hingga pulih dari a. Bertahap dari makanan lunak
anastesi ke makanan padat
b. Waspadai perdarah dari hidung b. Kebutuhan cairan harus
dan mulut didorong
c. Periksa tanda-tanda vital c. Konsumsi madu dikarenakan
memiliki efek anti nyeri dan
• Obat kumur mempercepat penyembuhan
• Analgesik luka.
• Antibiotik Pada penelitian (Azmeilia, 2021),
dihasilkan bahwa madu terbukti
signifikan mengurangi nyeri pasca
tonsilektomi

Anda mungkin juga menyukai