Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Galih Seno Aji

NIM : 170100055
Dokter Pembimbing BST: dr. Dina Arwina Dalimunthe, M.Ked (KK), Sp.KK

TATALAKSANA ACNE VULGARIS

(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, FK UI 2019)

1. Retinoid Topikal

Terbagi menjadi 3 generasi retinoid sinstetik:

a. Generasi pertama: suatu retinoid nonaromatik yang diproduksi dengan cara modifikasi
kelompok polar dan rantai samping polyene vitamin A, termasuk di dalamnya tretinoin dan
isotretinoin.
b. Generasi kedua: retinoid monoaromatik, termasuk di dalamnya etretinat dan metabolitnya
yaitu asitretin. Keduanya hanya efektif sebagai terapi sistemik.
c. Generasi ketiga: retinoid poliaromatik, termasuk di dalamnya karotinoid yaitu adapalen,
tazaroten yang berkembang sebagai terapi topikal dan bexarotene (oral dan topikal). Obat
tersebut merupakan generasi retinoid dengan indeks terapeutik yang lebih aman.

Mekanisme Kerja

Retinoid dapat memicu transkripsi gen baik secara langsung maupun tidak langsung. Efek
langsung diperantarai melalui ikatannya terhadap RAREs dari gen target yang aktif mengalami
transkripsi. Selain itu, efek tidak langsung kerja retinoid adalah menurunkan regulasi gen yang
tidak mengandung RAREs pada promoter region-nya misalnya activator protein-1 (AP-1) dan
nuclear factor IL6 (NF-IL6). 2,3,7 Kompleks reseptor – asam retinoid dianggap sebagai
antagonis faktor transkripsi AP-1 dan NF-IL6. Efek antagonis tersebut dapat menurunkan
regulasi ekspresi gen yang responsif terhadap AP-1 dan NF-IL6. AP-1 dan NF-IL6 merupakan
faktor transkripsi yang berperan pada proses proliferasi dan respons inflamasi. Kedua
mekanisme tersebut jelas terlihat pada kerja retinoid pada akne. Kompleks asam retinoat dan
RARs pada RAREs akan memicu peningkatan diferensiasi keratinosit, mengurangi adhesi
interseluler, dan menormalkan keratinisasi. Kompleks retinoid dengan RARs juga mencegah
AP-1 terikat pada AP-1 site sehingga mampu mencegah proliferasi dan proinflammatory
effects dari AP1.

Retinoid topikal efektif menormalkan deskuamasi dan digunakan untuk lesi komedo serta
lesi inflamasi. Agen ini mengurangi obstruksi folikel sehingga mengurangi risiko ruptur dan
lesi inflamasi.Retinoid topikal juga mempunyai fungsi membantu penetrasi zat aktif lainnya
seperti antibiotik dan BPO.

Efek samping: iritasi, kemerahan, dan kering

Sediaan: Tretinoin cream (0,025%, 0,05%, 0,1%), adapalene (0,1% krim dan gel), dan
tazarotene (0,05% gel dan 0,1% krim), isotretinoin dosis 0,5-1 mg/kgBB per hari selama 16-24
minggu (sediaan 10mg)

Cara pemakaian: Bersihkankan dan keringkan permukaan kulit terlebih dahulu lalu oleskan
pada lesi inflamasi (papul, ,pustul, dan nodul), lesi komedo pada malam hari

2. Benzoil Peroksida

Benzoil peroksida (BPO) merupakan preparat akne yang aman dan efektif, mempunyai
efek sebagai antimikroba melepaskan oksigen aktif untuk melawan Propionibacterium acnes,
komedolitik, mengurangi terbentuknya asam lemak bebas, meningkatkan deskuamasi folikuler
dan mengurangi terbentuknya follicular pluging.

Efek samping: kulit kering, iritasi, eritema dan dermatitis kontak


Sediaan: Benzoil Peroksida gel 5% atau kombinasi benzoil peroksida 5% + Clindamycin
Phosphate 1,2%)

Cara pemakaian: Bersihkankan dan keringkan permukaan kulit terlebih dahulu lalu oleskan
pada lesi inflamasi (papul, pustul, dan nodul)

3. Antibiotik
a. Topikal

Eritromisin dan klindamisin topikal sering digunakan untuk terapi akne yang bertujuan
mengurangi konsentrasi P acnes dan mediator inflamasi diindikasikan untuk terapi akne ringan
dan akne inflamasi sedang. Antibiotik topikal dapat ditoleransi dengan baik, tetapi sebaiknya
tidak digunakan secara monoterapi yang sering menyebabkan resistensi. Antibiotik topikal
dapat dikombinasi dengan BPO dan digunakan secara simultan pada pagi hari dan dikombinasi
dengan retinoid yang digunakan pada malam hari.

b. Sistemik

Antibiotik sistemik diberikan pada akne derajat sedang sampai dengan berat, pada pasien akne
vulgaris yang gagal atau tidak respon terhadap pemberian antibiotik topikal, dan pada pasien
dengan akne vulgaris luas yang mengenai permukaan tubuh selain wajah. Antibiotik ini
terbukti dapat menghambat lipase bakteri dan menurunkan produksi asam lemak bebas. Terapi
antibiotik yang efektif dapat mengurangi populasi P.acnes sebesar <90%.

Dosis 50-100 mg PO dengan sediaan 100mg, untuk ibu hamil eritromisin 500-1000 mg/hari
dengan sediaan 250,500 mg
Pasien pada BST di diagnosis dengan Acne Vulgaris derajat sedang

Tatalaksana pada pasien BST:

R/ Tretinoin cream 0,025% tube No.I

S.u.e 1 dd applic part dol (malam)

R/ Doksisiklin tab 100 mg No.XIV

S 1 dd tab 1

Tatalaksana non farmakologi

a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


• Cara penggunaan obat: Sebelum memakai obat topical pada malam hari bersihkan
dan keringkan permukaan kulit yang berjerawat. Kemudian oleskan krim pada lesi
inflamasi dan komedo
• Cuci wajah minimal 2 kali sehari
• Hindari kosmetik atau membersihkan wajah setelah memakai kosmetik
• Hindari makanan tinggi lemak dan karbohidrat
b. Perawatan kulit seperti ekstraksi komedo

Anda mungkin juga menyukai