TINEA INCOGNITO
PEMBIMBING:
dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK
DISUSUN OLEH:
Dewi Apriani
1965050143
Data Antropoemetri
Berat Badan : 65 kg
Panjang Badan : 170 cm
Kepala
Kepala : normocephali
Rambut : hitam, distribusi merata
Wajah : pucat (-), sianosis (-), wajah tampak rata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, simetris,
RCL +/+, RCTL +/+
Telinga : tampak kecil, membran timpani intak, serumen -/-
Hidung : tampak datar, lapang, sekret (-), septum deviasi (-)
Mulut : tampak kecil, dengan bibir kering faring hiperemis (-), T1/T1
PEMERIKSAAN FISIK
Leher : kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba membesar
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris
Palpasi : vokal fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, simetris
Auskultasi : bising nafas dasar vesikuler, wheezing -/- , BJ II reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak tampak massa dan pelebaran pembuluh darah
Auskultasi : bising usus (+) normal : 5x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
• Tinea Incognito
• Tinea Kruris
• Eritrasma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tinea Incognito
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa:
Medikamentosa:
Topikal:
• Cetirizine Hcl 10mg 2x/hari (selama 1-2 minggu)
Sistemik:
• Griseofulvin 500 mg/hari (PO) (selama 2-4 minggu)
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam
Ad Cosmeticum : Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Trichophyton
PATOGENESIS DERMATOFITOSIS
GEJALA
Etiologi
Trichophyton rubrum dan Trichophyton Trichophyton rubrum, Epidermophyton
mentagrophytes fluccosum, T. interdigitale, T. veruccosum
Predileksi
Daerah lipatan yang tertutup ( inguinal , Daerah genitokrural atau meluas ke daerah
aksila , lipatan interglutea ) sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian
bawah
Pemeriksaan
fisik Pada regio gluteus dextra et sinistra, Lesi plak eritematosa, berbentuk bulat,
tampak hiperpigmentasi bentuk tidak berskuama halus dengan batas tegas, tepi
teratur , batas tidak tegas, berukuran plakat meninggi, dengan central healing
dan diatasnya terdapat skuama halus
Pemeriksaan
penunjang ● KOH 10% - 20% pada kerokan kulit → ● KOH 10% - 20% pada kerokan kulit → hifa
hifa sejati dan artrospora sejati dan artrospora
● Kultur jamur → Sabouraud dextrose ● Kultur jamur → Sabouraud dextrose agar
agar ● Histopatologi: spongiosis, parakeratosis,
dan infiltrat inflamasi pada superficial.
Tinea Incognito Tinea kruris
Tinea Incognito Eritrasma
Anamnesis
gatal pada selangkangan atau lipat paha Umumnya asimptomatik, namun dapat
atau area genital, dapat juga disertai menimbulkan keluhan gatal dan menyengat
nyeri terutama di selangkangan
Etiologi
Trichophyton rubrum dan Trichophyton Corynebacterium minutissimum
mentagrophytes
Predileksi
Daerah lipatan yang tertutup ( inguinal , Daerah intertriginosa, terutama di aksila dan
aksila , lipatan interglutea ) genitokrural, sela jari kaki ke-4 dan ke-5
Pemeriksaan
fisik Pada regio gluteus dextra et sinistra, Lesi macula atau patch eritematosa hingga
tampak hiperpigmentasi bentuk tidak kecoklatan, berbatas tegas dengan skuama
teratur , batas tidak tegas, berukuran halus
plakat dan diatasnya terdapat skuama
halus
Pemeriksaan
penunjang ● KOH 10% - 20% pada kerokan kulit ● KOH: (-); kultur jamur: (-)
→ hifa sejati dan artrospora ● Wood’s lamp → fluoresensi berwarna
● Kultur jamur → Sabouraud merah coral
dextrose agar ● Pemeriksaan mikroskopik dengan
pewarnaan Gram →bakteri batang
pendek Gram positif di stratum korneum
Tinea Incognito Eritrasma
TATALAKSANA
Terapi pada tinea inkognito harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Steroid topikal yang telah dipakai sebelumnya harus
dihentikan
3. Jika diketahui secara pasti jenis jamur yang ada maka dapat
diterapi dengan obat antijamur yang spesifik, misalnya dengan
griseofulvin, ketokonazole, itrakonazole, klortrimazole,
mikonazole.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Junqueira LC, Carneiro J. Kulit. In : Dany F, Editor. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed.
Jakarta: EGC; 2007.p.134-43
2. Carter MA. Anatomi dan Fisiologi kulit. In: Price SA, Wilson LM, Editors. Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit. 6th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.p.1416-
20;1365
3. Susunan kulit manusia. Available at:
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/. Accessed on:
November 15th, 2011
4. Djuanda, Adhi. Mikosis. In : Mochtar H, Editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.6th ed. Jakarta
FKUI. 2010.p.89-105
5. Goldstein, Adam. 1998. Dermatologi Praktis. Jakarta : Hipokrates.
6. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: FKUI. 2005.
7. Tinea Incognito. Available at : http://www.medscape.com/viewarticle/582798 .
Aceesed at November 16th, 2011
8. what causes wrinkles. Available at : http://dermatology.about.com/cs/beauty/a/wrinklecause.html.
Accesed at November 16th, 2011
9. Tinea Incognito. Available at : http:/dermnetnz.org/fungal/tinea-incognito.html. Accesed at
November 16th, 2011