Anda di halaman 1dari 34

Case Report Session

TINEA FASIALIS
Aishah Shalimar Putri 174031211
Harry Rahman Ikhsan 1740312068
Maghfirah Rahima 1740312121

Preseptor :
dr. Novita Ariani, SpOnk-Rad
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Tinea
Fasialis

Tinea Fasialis
• Pada kulit tidak berambut pada
wajah
• Plak eritema melingkar; batas
tegas
Dermatofitosis
• Anak & wanita : seluruh wajah
• Laki – laki : tinea barbae
Tinea Tinea
Kapitis Pedis
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Epidemiologi

• Wanita : pria = 10,6 : 1


• Terjadi pada semua umur (2 insiden puncak yaitu anak –
anak dan usia 20 – 40 tahun
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Etiologi Faktor Risiko
1. Zoophilic • Kontak dengan pakaian, handuk
2. Antropophilic • Kontak ke kulit penderita atau
3. Geophilic hewan
• Umur < 12 tahun
• Sering di tempat yang tertutup
• Pemakian obat glukokortikoid
topikal
PATOGENESIS

2. Penetrasi
• Keratonifilik
• Invasi stratum korneum
dari epidermis

Your Text Here


1. Perlekatan 3. Pertahanan
Invasi dermatofit 2 jam
tubuh dan
setelah kontak imunologi
• Kemotaktik sel inflamasi
Manifestasi Klinis

Rasa gatal dan terbakar; memburuk setelah paparan


sinar matahari

Bercak (makula – plak), sirkular, batas meninggi,


regresi sentral (ring like apperance)

Kemerahan dan skuama tipis


Diagnosis
Anamnesis

Rasa gatal di bagian wajah, disertai


Ada riwayat kontak langsung
sensasi terbakar, dan memburuk
dengan penderita dermatofitosis
setelah paparan sinar matahari

Ada riwayat penggunaan bersama


Ada riwayat kontak dengan hewan
barang-barang penderita
peliharaan
dermatofitosis, misalnya handuk
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

• Makula – plak batas tegas


• Batas yang meninggi
• Regresi sentral
• Skuama (minimal)
• Lesi bewarna merah –
merah muda
• Bisa asimetris
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
Lampu Wood Kultur Biopsi Kulit
KOH
Saboraud’s Bila diagnosis
Ditemukan hifa Warna hijau
dextrose agar sulit dilakukan
Diagnosis
Banding
• Dermatitis Seboroik
• Dermatitis Kontak
• Dermatitis Perioral
• Akne Rosasea
• SLE
• Akne Vulgaris
PENATALAKSANAAN
Sistemik

Flukonazol Dewasa : 150 – 200 mg/minggu (4-6 minggu)


Anak : 6 mg/kgBB/minggu (4-6 minggu)
Griseofulvin Dewasa : 500 – 1000 mg/hari (4 minggu)
Anak : 15 – 20 mg/kgBB/hari (4 minggu)
Itrakonazol Dewasa : 400 mg/hari (1 minggu)
Anak : 5 mg/kgBB/hari (1 minggu)
Terbinafin Dewasa : 250 mg/hari (2 minggu)
Anak : 62,5 mg/hari (<20 kg)
125 mg/hari (20 – 40 kg)
250 mg/hari (> 40 kg) 2 minggu
PENATALAKSANAAN
Topikal
Preparat ini efektif untuk dermatofit pada kulit, tetapi tidak untuk rambut ataupun kuku.

Preparat topikal
Preparat tersebut diaplikasikan 2 kali sehari pada area yang terkena lesi secara optimal selama
anti jamur
4 minggu termasuk 1 minggu setelah lesi telah bersih.
Diaplikasikan paling kurang 3 cm di sekitar batas area yang terkena.
Kotrimazol (Lotrimin, Mycelex)
Mikonazol (Micatin)
Ketokonazol (Nizoral)
Imidazoles
Ekonazol (Spectazole)
Oxikonizol (Oxistat)
Sulkonizol (Exelderm)
Naftifin (Naftin)
Allylamines
Terbinafin (Lamisil)
Naphthionates Tolnaftat (Tinactin)
Substituted Siklopirox olamin (Loprox)
Edukasi

1 Menghindari menggaruk daerah lesi

Menjaga kulit tetap kering dan bersih dengan menghindari aktivitas


2 yang dapat mengeluarkan keringat

Mandi minimal sekali sehari dan ingat untuk mengeringkan tubuh


3 seluruhnya

Mengingatkan penderita untuk memperhatikan bila ada efek samping


4 yang terjadi maupun tanda-tanda makin parahnya lesi setelah berobat
KOMPLIKASI

Penyebaran
Infeksi
infeksi ke
bakteri pada
area yang
lesi
lain

Dermatitis
Efek
kontak atau
samping
kelainan
dari
kulit yang
pengobatan
lain
PENCEGAHAN
• Menghindari kontak langsung dengan mereka yang
menderita tinea fasialis
• Menjaga kulit agar tetap bersih dan kering, mencuci
muka setelah berolahraga ataupun berkeringat

• Mencuci barang-barang pribadi secara berkala (seprei,


pakaian, dan lain-lain)
• Jangan berbagi perlengkapan perawatan diri (handuk,
sisir, sikat)

• Mencuci tangan
PROGNOSIS
Dengan pengobatan teratur, tinea fasialis dapat sembuh dalam waktu satu bulan
Prognosis dikatakan baik jika:

Faktor predisposisi dapat dihindarkan atau


dihilangkan

Dapat menghindari sumber


Pengobatan teratur dan tuntas
penularan
BAB 3
Laporan Kasus
Anamnesis
1 Identitas Pasien

• Nama : Nn.S
• Umur : 19 tahun / 10Agustus 1999
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Siswi
• No BPJS : 0000 2834 60703
• Status Perkawinan : Belum menikah
• Negeri Asal : Padang
• Agama : Islam
• Suku : Minang
• Nama KK : Efendi
• Alamat : Jal. Lap Bola PSTS No 84
• No HP : 083185665308
• Tanggal Pemeriksaan : Kamis 10 Januari 2018
Keluhan Utama :

• Bercak merah pada wajah kiri dan telinga kiri yang terasa gatal dan bertambah lebar sejak 1
bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang

• Awalnya bercak merah timbul 1 bulan yang lalu di pipi kiri dan terasa gatal. Setelah itu bercak
merah meluas ke telinga kiri. Gatal dirasakan mengganggu tidur pasien.
• Gatal dirasakan semakin meningkat ketika pasien berkeringat.
• Riwayat menggunakan pakaian lembab ada, pasien tidak langsung mengganti baju dan jilbab
setelah aktivitas berkeringat saat pulang sekolah.
• Riwayat menggunakan pakaian berlapis tidak ada.
• Riwayat menggunakan pakaian dan handuk bersama ada
• Riwayat berkontak dengan hewan peliharaan (kucing, anjing) disangkal
• Pasien mandi 2 kali sehari
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien tidak pernah mengalami keluhan bercak merah gatal seperti ini sebelumnya.
• Riwayat atopi tidak ada
• Riwayat DM tidak ada.

Riwayat Pengobatan

• Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga

• Adik pasien juga mengalami keluhan bercak merah yang gatal seperti yang dialami
pasien
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• Keadaan umum : sakit ringan


• Kesadaran : komposmentis
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 86x/menit
• Nafas : 20x/menit
• Suhu : Afebris
• Status gizi : baik
• Kepala : dalam batas normal
• Mata : dalam batas normal
• Leher : dalam batas normal
• Thorax : dalam batas normal
• Abdomen :terdapat kelainan kulit (sesuai status dermatologikus)
• Extremitas :terdapat kelainan kulit (sesuai status dermatologikus)
Status Dermatologis

• Lokasi : pipi kiri, telinga kiri


• Distribusi : regional
• Bentuk : tidak khas
• Susunan : tidak khas
• Batas : tegas hingga tidak tegas
• Ukuran : plakat
• Efloresensi : plak eritem dengan dan skuama halus.

Status Venerelogikus : tidak dilakukan pemeriksaan

• Kelainan Selaput : tidak ditemukan kelainan


• Kelainan Kuku : tidak ditemukan kelainan
• Kelainan Rambut : tidak ditemukan kelainan
• Kelainan Kelenjar Limfe : tidak teraba pembesaran KGB
Resume
Dari anamnesis didapatkan
awalnya bercak merah timbul 1
Seorang pasien perempuan Status dermatologikus lokasi di
bulan yang lalu di pipi kiri dan
berumur 19 tahun datang ke pipi, wajah dan telinga kiri,
terasa gatal. Setelah itu bercak
poliklinik kulit dan kelamin pada distribusi regional, bentuk tidak
merah meluas ke wajah kiri dan
tanggal 10 januari 2019 dengan khas, susunan polisiklik hingga
telinga kiri. Gatal dirasakan
keluhan utama bercak merah tidak khas, batastegas hingga
mengganggu tidur pasien. Gatal
pada pipi, wajah dan telinga kiri tidak tegas, ukuranplakat,
dirasakan semakin meningkat
yang terasa gatal dan bertambah efloresensi plak eritem dengan
ketika pasien berkeringat. Pasien
sejak 1 bulan yang lalu. skuama halus diatasnya.
sering menggunakan pakaian
lembab.
Diagnosis Kerja
• Tinea Fasialis sinistra

Diagnosis Banding
• Pitiriasis rosea (Tinea Korporis)
• Kandidiasis intertrigonisa (Tinea Kruris)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan KOH:
• Pemeriksaan Anjuran : Kultur jamur
Diagnosis
• Tinea Fasialis sinistra
Terapi
Umum

• Gunakan handuk tersendiri untuk mengeringkan bagianyang terkena infeksi atau bagian yang
terinfeksi dikeringkan terakhir untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.
• Cuci handuk dan baju yang terkontaminasi jamur dengan airpanas untuk mencegah
penyebaran jamur tersebut.
• Bersihkan kulit setiap hari menggunakan sabun dan airuntuk menghilangkan sisa-sisa kotoran
agar jamur tidak mudah tumbuh.
• Jika memungkinkan hindari penggunaan jilbab, baju dan sepatuyang dapat menyebabkan kulit
selalu basah seperti bahan wool dan bahan sintetis yang dapat menghambat sirkulasi udara.
• Mengeringkan badan setelah mandi dan berkeringat

Khusus

• Sistemik : Griseofulvin 1x500 mg


• CTM 3x4 mg

Topikal

• Krim mikonazol 2%, 2 x 1


Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
• Quo ad kosmetikum :Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
BAB 4
Diskusi
Seorang pasien perempuan berumur 19 tahun datang
ke poliklinik kulit dan kelamin pada tanggal 19 April
2018 dengan keluhan utama bercak merah pada pipi
kiri yang terasa gatal dan bertambah sejak 1 bulan
yang lalu.

Dari anamnesis didapatkan awalnya bercak merah


timbul 1 bulan yang lalu di pipi kiri dan terasa gatal.
Setelah itu bercak merah meluas ke telinga kiri. Gatal
dirasakan mengganggu tidur pasien. Gatal dirasakan
semakin meningkat ketika pasien berkeringat. Pasien
sering menggunakan pakaian lembab.
Berdasarkan anamnesis dan
Status dermatologikus lokasi pemeriksaan fisik, diagnosa
di wajah dan telinga kiri, kerja dari pasien ini adalah
distribusi regional, bentuk tinea fasialis. Tinea fasialis Anjuran pemeriksaan adalah
tidak khas, susunan polisiklik merupakan istilah untuk pemeriksaan KOH.
hingga tidak khas, batastegas menunjukkan adanya infeksi Tatalaksana pasien ini adalah
hingga tidak tegas, jamur golongan dermatofita memberikan edukasi tentang
ukuranplakat, efloresensi plak pada wajah dan telinga. Pada penyakit
eritem dengan skuama halus pasien ini ditemukan gejala
diatasnya. bercak merah dan gatal pada
wajah dan telinga kiri.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai