Keluhan:
Mencret: kronik/akut?
: frekuensi; konsitensi tinja, warna dan bau tinja; ada lendir dan darah?
Kejang : frekuensi dan lama kejang?
: kejang pertama atau sudah pernah sebelumnya?
: sifat kejang = klonik, tonik, umum, fokal?
: interval antara 2 serangan? Kesadaran waktu dan pasca kejang?
Muntah : sejak umur berapa mulai berlangsung?
1
: frekuensi? Sifat (proyektil atau didahului nausea)? Berapa banyak? Jenis
dan warna muntahan?
2
: pada anak usia sekolah tanya prestasi belajar anak (duduk di kelas berapa); ttg
menars dan telars (pada ana perempuan); umur saat tumbuh rabut pubik; ada
atau tidaknya kelainan tingkah laku dan emosi
i) Riwayat keluarga
Gambaran sosek dan budaya dan kesehatan keluarga pasien
j) Corak reproduksi ibu
Umur ibu saat hamil/melahirkan, terutama yang pertama
Jarak interval kelahiran
Jumlah kelahiran , termasuk aborsi
k) Data perumahan
3
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
a) Kesan keadaan pasien
Terlihat tampak sakit ringan, sedang, berat
Perhatikan fasies pasien (ekspresi wajah); cth. Fasies kolerika ditandai dengan mata
cekung dan kring serta muka yang layu
Posisi pasien; datang dengan duduk, naik kursi roda, dll
b) Kesadaran
Apakah komposmentis, apatik, somnolen, sopor, koma, delirium?
Nilai status mental dan perilaku (gembira, tenang, kooperatif, ketakutan, agresif,
hiperaktif, gaduh-gelisah, murung, cengeng?)
c) Status gizi/nutrisi
Inspeksi : proporsi dan posisi tubuh
Palpasi : periksa keadaan tebal jaringan lemak subkutan dan keadaan otot
Dilengkapi dengan data antropometrik dan hasil pemeriksaan lab
B. Tanda Vital
a) Nadi : dilakukan pada ke4 ekstremitas
: Laju nadi
Laju (denyut/menit)
Umur Istirahat Istirahat (tidur) Aktif/demam
(bangun)
Baru lahir 100-180 80-160
I minggu – 3 bulan 100 - 220 80 – 220
3 bulan – 2 tahun 80 - 150 70 – 120 Sampai 220
2 tahun – 10 tahun 70 - 110 60 – 90
>10 tahun 55 - 90 50 - 90
: Irama = N teratur ; disritmia ( denyut nadi terasa lebih cepat pada waktu
inspirasi dan lebih lambat pada waktu ekspirasi)
: Kualitas nadi = N cukup
: Ekualitas nadi = N teraba sama di ke4 ekstremitas
b) Tekanan darah
Catat keadaan pasien saat diukur (duduk, berbaring tenang, tidur)
Usia Sistolik (2SD) mmHg Diastolik (2SD) mmHg
Neonatus 80 (16) 45 (15)
6 – 12 bulan 90 (30) 60 (10)
1 – 5 tahun 95 (25) 65 (20)
5 – 10 tahun 100 (15) 60 (10)
10 – 15 tahun 115 (17) 60 (10)
c) Pernapasan
Laju pernapasan (per menit)
Umur Rentang Rata – rata waktu tidur
neonatus 30 – 60 35
1 bulan – 1 tahun 30 – 60 30
1 tahun – 2 tahun 25 – 50 25
3 tahun – 4 tahun 20 – 30 22
5 tahun – 9 tahun 15 – 30 18
4
10 tahun atau lebih 15 – 30 15
BB/TB = (BB terukur saat itu)/(BB standar sesuai utk TB terukur) x 100%
Interpretasi :
>120% : obesitas
110 – 120% : overweight
90 – 110% : normal
70 – 90% : gizi kurang
<70% : gizi baik
d) Lingkar lengan atas (LILA)
5
Untuk umur 1-5 tahun
o <12,5 cm : gizi buruk (merah)
o 12,5 – 13,5 cm : gizi kurang (kuning)
o >13,5 cm : gizi baik (hijau)
Dikaitkan dengan umur sesuai baku standar
o 85 – 100% : gizi baik (N)
o 70 – 85% : gizi kurang
o <70% : gizi buruk
Bila umur tidak tahu, LILA/TB
o >86% : gizi baik (N)
o 80 – 85% : borderline / KKP I
o 75 – 80% : gizi kurang / KKP II
o <75% : gizi buruk / KKP III
e) Tebal lipatan kulit
Dapat menunjukkan status gizi dan komposis tubuh, serta cadangan energi
f) Lingkaran kepala, lingkaran dada, dan lingkaran perut
o LK : dipengaruhi oleh status gizi sampe anak usia 36 bulan
Interpretasi :
1. LK < sentil ke 5 atau <-2SB = mikrosefali dan mungkin malnutrisi kronik pada
masa intrauterin atau masa bayi
2. LK > sentil ke 95 atau ? +2SB = makrosefali
o LD : diperiksa pada bayi baru lahir sampai kunjungan usia 2 tahun
: pada bayi baru lahir lingkar dada <2cm dari LK
: diukur pake pita pengukur meligkari setinggi puting susu
o LP : dilakukan pada LP terbesar, umunya di umbilikus
6
PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS
1. Saat lahir
a. Penilaian adaptasi neonatus
Dilakukan saat menit pertama lahir
Diulangi setelah 5 menit kemudian utk evaluasi apakah resusitasi sudah adekuat
NILAI APGAR
Tanda 0 1 2
Laju jantung - <100 100
Usaha bernapas - Lambat Menangis kuat
Tonus otot Lumpuh Ekstermitas fleksi Gerakan aktif
sedikit
Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
Warna kulit Seluruh tubuh Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh
biru/pucat ekstremitas biru kemerahan
Interpretasi :
10 – 7 = beradaptasi baik
6 – 4 = asfiksia ringan – sedang
3 – 0 = asfiksia berat
b. Mencari kelainan kongenital
Penggunaan obat teratogenik, radiasi, infeksi virus saat TM I?
Kelainan bawaan keluarga?
Penyakit ibu = DM, asma bronkial?
a) Cairan amnion
1. Polihidramnion = >2000 ml; pada bayi obstruksi tr. Intestinalis bag. Atas, anesefalus,
dari ibu DM atau eklamsia
2. Oligohidramnion = <500 ml; agenesis renal bilateral atau sindrom Potter; pes
equionavarus pada eks. Bawah
b) Plasenta
Perkapuran, nekrosis?
Satu atau dua korion? (kembar identik atau tidak)
c) Tali pusat
Segar?
Ada simpul?
Potongan tali pusat rapi? Ada 1 V dan 2 A?
Ada mekonium yang nempel?
d) Berat lahir dan masa kehamilan
7
Banyak kelainan kongenital pada bayi prematur (2x) dan bayi KMK (10x)
e) Mulut
Ada labio-gnato-platoskisis?
Cek paten esofagus dengan masukin kateter lalu masukin udara dengar dengan
steto di lambung bunyi udara = paten ATAU dengan aspirasi mekonium
f) Anus
Anus imperforata
g) Kelainan pada garis tengah
Spina bifida, meningokel
h) Jenis kelamin
Pembesaran klitoris atau hipo/epispadi?
A. Pemeriksaan umum
a) Warna kulit
N= kemerahan
Sianosis= PJB sianotik atau methemoglobinemia
Pucat= anemia berat atau asfiksia palida
Ikterus= kadar bilirubin tinggi dalam serum darah atau pewarnaa oleh
mekonium
Mongolian spots= wana kebiran di punggung dan bokong
b) Keaktifan
N posisi = fleksi
N gerakan tungkai dan lengan = aktif dan simetris
c) Tangisan bayi
d) Wajah neonatus
e) Keadaan gizi
Lihat BB dan PB sesuaikan dengan masa kehamilan, tebal lap. Subkutan dan kerutan
pada kulit
f) Suhu
N = 35,5 – 37,5 0C
a) Kulit
Aterm Preterm
Ada verniks kaseosa Lanugo (di punggung bayi)
Tebal jar. Subkutan 0,25 – 0,5 cm
8
Milia (40% bayi) di kulit hidung
dan pipi
Perhatikan :
Ptekie atau ekimosis yang dapat disebabkan oleh sepsis, penyakit perdarahan,
trombositopenia
Tumor = catat ukuran, bentk, konsistensi serta warna
Kelainan bawaan dan turgor kulit
b) Kepala
Perhatikan :
c) Wajah
Kelainan wajah akibat trauma lahir = laserasi, paresis n. Fasialis, patah tulang
zigomatikus
d) Telinga
e) Hidung
Kalau bernapas lewat mulut kemungkinan ada obstruksi jalan napis oleh atresia
koana bilateral atau fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke
nasofaring
Pernapasan cuping hidung = gangguan paru
f) Mulut
9
Ada labio dan gnatoskisis?
Ada gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari mulut) ?
Bayi 2 bulan hipersalivasi = mungkin atresia esofagus dengan atau tanpa fistula
trakeo esofagus
g) Leher
h) Dada
Inspeksi = bentuk dada seperti tong; respirasi N = dinding dada bergerak bersama
dengan dinding perut ;gerakan dinding dada simteris; laju napas N = 40 – 60
kali/menit dengan penghitungan dilakuakn 1 menit penuh karena sering ada
periodic breathing (adanya henti napas < 20 detik dan terjadi secara berkala)
Palpasi = raba iktus kordis untuk menentukan posisi jantung
Auskultasi = laju jantung N = 120 – 16- kali/menit dihitung selama 1 menit penuh
pake stetoskop; bunyi napas = bronkovesikular
i) Abdomen
Hati teraba 2 – 3 cm di bawah arkus kosta dekstra
Lien sering teraba 1 cm di bawah arkus kosta sinistra (masih ada hematopoiesis
ekstramedular)
Batas bawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus di atara garis tengah dan
tepi perut
j) Genitalia eksterna
Aterm Preterm
Perempuan Perempuan
Labia minora tertutup labia Labia minora belum tertutupi oleh
mayora labia mayora
Laki – laki Laki – laki
Uk. Penis = 3-4 cm (pjg) dan 1-1,3 Kriptokismus (testis belum turun)
cm (lebar) Tidak ada rugae
Skrotum besar dan banyak rugae
Testis sudah turun
k) Anus
Ada atresia ani?
Mengetahui posisi anus karena terkadang fistula dianggap anus karena letaknya
Pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama; kalau 48 jam belum keluar
mngkin mekonium plug syndrome, megakolon, obstruksi sal. Penceranaan
l) Tulang belakang dan ekstremitas
Utk periksa tlg blkg, bayi posisi terlungkup, tangan periksa raba sepanjang tlg
blkg (skolisosis, meningokel, spina bifida)
Perhatikan :
Gerakan ekstremitas
Tonus ekstremitas
10
Posisi kedua kaki dan jari – jari tangan dan kaki
m) Ukuran antropometrik
Neonatus aterm :
BB = 2500 – 4000 gram
PB = 45-54 cm
LK = 33 – 37 cm
LD = 2 cm lebih kecil dari LK
Perlu diukur panjang kepala-simfisis dan simfisis kaki untuk menilai proporsi
tubuh bayi agar dapat deteksi akondroplasia
Perhatikan :
11
Kulit, Rambut, dan Kelenjar Getah Bening
A. Kulit
a) Warna
1) Sianosis : tampak bila kadar hemoglobin reduksi >5 g/dL
: sianosis sentral : oleh penyakit paru atau jantung
: sianosis tepi : hanya di kapiler (kedinginan, dehidrasi, renjatan)
2) Ikterus : terlihat bila kadar bilirubin > 5mg/dL (neonatus) atau > 2mg/dL (anak)
3) Hemangioma : lesi rata, difus, warna merah muda – biru gelap, bakal tambah jelas
kalau anak nangis; LOKASI paling sering di pangkal hidung, kelopak mata atas, bibir
atas, dan leher
4) Ekzema : pada DA, DK, atau Dermatitis Numularis
5) Pucat : paling baik dinilai di telapak tangan/kaki, kuku, mukosa mulut dan
konjungtiva
6) Purpura : bisa pada infeksi (sepsis, meningokoksemia, endokarditis), peny.
Perdarahan (purpura trombositik idiopatik, purpura trombositopenik
amegakariositik, leukemia), peny. Dengan kecenderungan perdarahan lainnya (DBD)
7) Eritema 10) Vesikula 13) Nodul subkutan
8) Makula 11) Pustula 14) Edema
9) Papula 12) Ulkus 15) Miliaria (radang kulit akibat obs. Sal. keringat)
b) Turgor Kulit
Diperiksa di kulit abdomen dengan dicubit
N = kulit kembali tidak lebih dari 2 detik
c) Kelembaban kulit
d) Tekstur kulit
B. Rambut
Dinilai warna, kelebatan, distribusi, dan karakteristik lain
Rambut kemaluan umumnya mulai tumbuh pada umur 8 – 12 tahun
Diikuti rambut ketiak 6 bulan berikutnya
Kumis dan janggut (pada LK) diikuti 6 bulan setelah rambut ketiak
C. KGB
Periksa di daerah oksipital, retroaurikular (masih normal kalau keraba 3 mm) servikal
anterior, inguinal (ga boleh lebih dari 1 cm utk anak di bawah 12 tahun)
Rinci : ukuran, bentu, mobilitas, tanda-tanda radang
12
KEPALA DAN LEHER
A. Kepala
a) Bentuk dan ukuran kepala
Diperiksa rutin hingga anak umru 2 tahun
Makrosefali : hidrocephalus : komunikans : produksi cairan berlebih
: non komunikans : sumbatan sistem ventrikel
Mikrosefali
b) Kontrol kepala
c) Kraniotabes
Perlunakan tabula eksterna tlg tengkorak
Diperiksa dgn menekan tengkorak di belakang dan di atas telinga
Positif : teraba seperti tekan bola pingpong
d) Rambut dan kulit kepala
Warna, kekebalan dan distribusi pertumbuhan rambut
e) Ubun – ubun
f) Wajah
B. Mata
a) Visus e) Konjungtiva i) Lensa
b) Palpebra f) sklera j) eksoftalmus & endoftalmus
c) Alis dan bulu mata g) Kornea k) Strabismus
d) Gl. Lakrimal dan nasolakrimal h) Pupil l) Nistagmus
C. Telinga
a) Daun telinga dan liang telinga
Daun telinga : bentuk, besar, posisi nya normal?
Liang telinga : bersihin ddulu serumen, liat pake otoskop
b) Membran timpani : N sedikit cekung dan mengkilat ; liat ada perforasi ga?
c) Mastoid : pada OE perhatikan tanda pembengakakan dan nyeri di blkg telinga
d) Ketajaman pendengaran : hanya dinilai secara kasar (bereaksi pada suara)
D. Hidung
Perhatikan bentuk hidung, deviasi (jarang), mukosa hidung
E. Mulut
Trismus : sukar membuka mulut cth. Tetanus
Halitosis : bau mulut tidak sedap (dpt disebabkan oleh banyak hal : higiene, benda
asing, dll)
a) Bibir : perhatikan ada fisura? Liat mukosa bibir
b) Mukosa pipi
c) Gusi (gingiva)
Perhatikan warna, adanya edema, tanda2 radang gusi
d) Palatum : perhatikan asimetri arkus palatum
e) Lidah
F. Gigi geligi
Gigi susu mulai tumbuh usia 5 bulan atau bisa juga umur 1 tahun
Pada usia 3 tahun, ke 20 gigi susu sudah harus tumbuh
Gigi tetap
13
Kelainan gigi : Karies dentis yang diakibatkan oleh disintegrasi substansi gigi
dengan infeksi bakteri
G. Faring
Perhatikan di post faring : hiperemia, edema, membran, eksudat, abses, PND?
Perhatikan tonsil : besarnya (T0, T1, T2, t3), ada kripti, detritus, hiperemia, ulserasi,
membran, bercak perdarahan?
H. Laring
Perhatikan ada stridor? (suara napas inspirasi yag keras, kasar, bernada sedang,
berhubungan dengan obstruksi di daerah laring atau trakea
I. Leher
Perhatikan vena di leher; pulsasi vena yang tampak saat anak duduk atau berdiri =
abnormal
Tortikolis
Kaku kuduk
Massa di leher : paling sering pembesaran KGB di servikal; oleh sebab itu cek apakah
kelenjar tiroid membesar? Perhatikan ukuran, bentuk, posisi, konsistensi,
permukaan, mobilitas tiroid, ada nyeri?
14
DADA
A. Payudara
Pada bayi aterm, jaringan payudara teraba 5 – 6 mm
Setelah mur 2 – 4 hari dapat terlihat pembesaran kel. Payudara dan berangsur
menghilang dalam bbrpa minggu
Telarche pada anak PR : rata2 terjadi pada umur 10 tahun (8-14 tahun)
B. Paru
Palpasi :
Dilakukan dengan cara meletakkan telapak tangan serta jari2 pada seluruh dinding
dada dan punggung
Simetri toraks? Setiap benjolan, bagian nyeri dan pembesaran KGB di aksila, fosa sup
dan infraklavikularis
Fremitus : dengan suruh anak ngomong sevn seven
: N = teraba getaran yang sama pada kedua telapak tangan di kedua sisi
dada dan punggung
: meningkat bila ada konsolidasi (cth. Pneumonia)
: menurun bila ada obstruksi jalan napas, efusi pleura, atau tumor
Krepitasi subkutis : ada udara di bawah kulit
: perhatikan luasnya krepitasi dan apakah daerahnya meluas,
menetap, berkurang?
Perkusi :
Dilakukan dari supraklavikula ke bawah (selang 1 iga), dibandingkan kiri dan kanan
Bunyi N = sonor
Bunyi abnormal : hipersonor/ timpani : bila ada udara dalam paru atau pleura
bertambah (cth. Emfisema, pneumotoraks)
: redup/pekak : ada konsolidasi jar. Paura dan cairan dalam rongga
pleura (cth. Tumor)
Auskultasi :
15
a) Ronki basah (rales) : suara napas tambahan berupa vibrasi yang terputus – putus akibat
getara karena cairan dalam jalan napas dilalui oleh udara
- Ronki basah halus (duktus alveols, bronkiolus, bronkus halus)
- Ronki basah sedang (bronkus kecil dan sedang)
o Ronki basah nyaring : terdapat infiltrat atau konsolidasi (padat)
o Ronki basah tidak nyaring : suara lewat media normal (tidak ada infiltrat)
- Ronki basah kasar (dari bronkus di luar jar. Paru)
b) Ronki kering : suara kontinu yang terjadi karena udara lewat sal. Napas yang menyempit,
bisa karena f. Intraluminar (spasme bronkus, edema) atau f. Ekstraluminar (tumor)
c) Wheezing (mengi) : jenis ronki kering yang terdengar lebh musikal
: pada fase eks. : obs. Jalan napas bag. Atas (edema laring, benda asing)
: pada fase ins. : obs. Jalan napas bag. Bawah (asma, bronkiolitis)
d) Krepitasi : suara membukanya alveoli (pada penumonia lobaris)
C. Jantung
Inspeksi dan palpasi :
a) Denyut apeks dan aktivitas ventrikel
Iktus kordis : pada bayi dan anak kecil : garis mid klavikula atau sdkt lateral disela iga ke4
: pada anak 3 tahun : medial dari garis midklavikula kiri di sela iga ke5
Auskultasi :
o Mitral di apeks
o Trikuspid di parasternal kiri bawah
o Pulmonal di sela iga ke2 tepi kiri sternum
o Aorta di sela iga ke2 tepi kanan sternum
Dianjurkan untuk memeriksa seluruh dinding dada, tidak hanya 4 itu
16
ABDOMEN
A. Inspeksi
a) Ukuran dan bentuk perut c) gerakan dinding perut
b) Dinding perut
B. Auskultasi
N = suara peristaltik terdengar sebagai suara yang intensitasnya rendah dan terdengar tiap
10 – 30 detik
C. Perkusi
o Dilakukan dengan cara dari umbilkus ke bawah dan lateral secara sistematis
o N = terdengar bunyi timpani
a) Posisi anak terlentang, perkusi dari umbilkus ke lateral untuk melihat batas garis
konkaf
b) Shifting dullness : dari umbilikus ke lateral untuk cari daerah redup; akan berubah
bunyinya di daerah redup bila anak dimiringkan posisinya
c) Fluid wave : satu tangan pasien diletakkan di salah satu sisi, tangan satu lagi perkusi
dengan garis tengah perut pasien dibatasi dengan tangan orang lain, di tangan
pertama akan terasa getaran gelombang
d) Knee ches position : menentukan daerah yang redup pada bag. Terendah perut anak
pada posisi anak tengkurap dan menungging
D. Palpasi organ intraabdominal
a) Hati
Ukuran hati, konsitensi, tepi, permukaan dan terdapatnya nyeri tekan
b) Limpa
Besarnya limpa diukur menurut cara Schuffner
Limpa yang membesar sampai umbilikus (Schuffner IV), lipat paha (Schuffner
VIII)
c) Ginjal
Dengan ballotement
N = tidak teraba
d) Vesica urinaria
e) Massa intraabdominal
Ukuran, konsistensi, tepi, permukaan, pulsasi, fluktuasi, nyeri tekan, mobilitas
serta hubungannya dengan alat sekitarnya
f) Anus dan rektum
Dilakukan pada pasien sakit perut yang mengarah ke gawat perut (abdomen
akut)
17
Ada atau tidaknya fistula
Terdapatnya nyeri
Ada atau tidaknya feses dalam rektum
Massa tumor
Prostat
Uterus dan ovarium
g) Genitalia perempuan
Perkembangan genitalia eksterna
Tanda seks sekunder : rambut pubik N timbul umur 12±1,1 tahun
Sekret yang keluar dari lobang genital
h) Genitalia laki-laki
Penis
Ukuran dan bentuk penis
Muara uretra, adakah ulserasi di muara uretra?
Evaluasi turunnya testis, biasanya kalau belum turun, bisa turun spontan atau
didorong di kanalis inguinalis (tipe retraktil)
Pertumbuhan testis yang cepat pada umur 9 – 14 tahun yang disertai dengan
penipisan skrotum dan perubahan warnyanya jadi kemerahan
Tanda seks sekunder : rambut pubik N muncul usia 13,5±1,2 tahun
KGB inguinal : ukuran , nyeri tekan, mudah digerakkan atau tidak
18
ANGGOTA GERAK DAN TULANG BELAKANG
A. Anggota gerak
Nilai pula keadaan tulang, otot, dan sendi – sendi
Panjang dan bentuk ekstremitas
Clubbing fingers
Nyeri tekan
Gangren atau nekrosis jaringan
Pembengkakan lokal, deformitas, dan bentuk tulang
Kelainan posisi kaki (cth. Club foot)
Sikap badan, cara bejalan, keseimbangan tubuh
Pada otot : perkembangan, tonus, rasa nyeri, spasme dan paralisis
Sendi : kemerahan, bengkak, panas pada perabaan, nyeri tekan dan nyeri pada
gerakan, serta keterbatasan gerakan sendi, dislokasi
B. Tulang belakang
Postur : lordosis, kifosis, skoliosis
Gerakan tulang belakang (cth. Kekakuan)
Nyeri tekan
Massa di daerah tulang belakang : periksa palpasi dan transluminasi
Cth. Meningokel apakah ada hubungan dengan SSP? Dibedakan dengan palpasi
- Ada tanda peningkatan TIK (cth. Ubun2 besar menonjol = ada hubungan)
19
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
A. Refleks superfisial
a) Refleks dinding abdomen
b) Refleks kremaster
B. Refleks tendon dalam
Akan meninggi pada lesi upper motor neuron
Diperiksa pada tendon biseps, triseps, patela dan achilles
C. Refleks patologis
a) Refleks babinski c) Refleks hoffmann e) Klonus patela
b) Refleks oppenheim d) Klonus pergelangan kaki
D. Tanda rangsang meningeal
a) Kaku kuduk
b) Brudzinski I (neck sign)
c) Brudzinski II (contralateral leg sign)
E. Tanda tetani (Tanda Chvovsteck)
Diperiksa dengan melakuka ketukan di depan telinga, daerah keluarnya N. VII,
dengan jari atau pengetuk refleks
(+) = ada kontraksi sebaagian atau seluruh otot yang dipersarafi oleh N. Fasialis
ipsilateral
F. Uji kekuatan dan tonus otot
Interpretasi = antara angka 5 sampai 0
G. Uji sensibilitas
a) Uji sentuhan c) Uji perasaan vibrasi e) Uji koordinasi
b) Uji rasa nyeri d) Uji posisi
20
Pemeriksaan saraf otak
a) N. Olfaktorius (N.I)
Uji sensasi bau
b) N. Optikus (N.II)
Uji ketajaman penglihatan
Pemeriksaan funduskopi
c) N. Okulomotorius, troklearis, abdusen (N. III, IV, VI)
Uji gerakan bola mata
Uji akomodasi
Uji diplopia
d) N. Trigeminus (N. V)
Uji perasaan (sensasi)
e) N. Fasialis (N. VII)
Uji pengecap
Menggerakan wajah (tersenyum, bersiul, dll)
f) N. Akustikus (N.VIII)
Uji ketajaman pendegaran
g) N. Glossofaringeus (N.IX)
Untuk menilai kelainan yang timbul: hilangnya refleks muntah
: disfagia ringan
: hilang sensasi pengecap
: deviasi uvula ke sisi yang sehat
: hilang sensasi pada faring, tonsil, tenggorok bag. Atas dan lidah bag.
Belakang
: hilangnya konstriksi ddg post faring ketika mengeluarkan suara “ah”
: hipersalivasi
h) N. Vagus (N. X)
i) N. Aksesorius (N. XI)
Uji kemampuan utk angkat bahu dan memutar kepala melawan tahanan
j) N. Hipoglosus (N. XII)
Uji menilai kekuatan lidah
21
PUBERTAS
a) Pertumbuhan testis
Rata – rata dimulai pada umur 11,5 tahun (9,5 – 13,5 tahun)
Pengukuran testis dengan orkidometer Prader
b) Pacu tumbuh
Rata – rata mulai sekitar 13 tahun (10 – 16 tahun)
Berakhir sekitar 16 tahun (13,5 – 17,5 tahun)
c) Pertumbuhan penis, rambut pubi, rambut ketiak, dan janggut
a) Pacu tumbuh
Didahului tanda seks sekunder
Dimulai sekitar umur 9,5 tahun dan berakhir sekitar 15 tahun
b) Pertumbuhan payudara
c) Rambut pubik dan rambut ketiak
Mulai sekitar umur 11 tahun
d) Genitalia eksterna
e) Haid
Tahap akhir pubertas
Untuk menilai sejauh mana seorang anak aatau remaja sudah tumbuh, maka perlu diperhitungkan :
a) Pubertas prekoks
Pria : satu atau lebih gejala mulai sebelum umur 9 tahun
Wanita : sebelum umur 8 tahun
Dapat bersifat :
o Lengkap (komplet) : jika tanda pubertas tumbuh lengkap
o Inkomplet : hanya sebagian
b) Pubertas terlambat
Belum mulai pada umur 14 tahun (LK) dan 13 tahun (PR)
22