Anda di halaman 1dari 50

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dermatitis adalah peradangan kulit sbg respon terhadap


faktor eksogen & / endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi polimorfik/oligomorfik dan gatal

Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit


papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya
kelenjar sebasea, skalp, wajah, dan badan. Ditandai oleh
pruritus,berminyak, bercak merah
LATAR BELAKANG

Dermatitis seboroik menyerang 2% - 5% populasi.

Insiden memuncak pada umur 18 - 40 tahun.

Kebanyakan pasien (72%) terserang minimal atau dermatitis seboroik


ringan.

Prognosis DS umumnya baik, namun sebagian kasus yg memiliki


faktor konstitusi, DS sukar disembuhkan
Batasan Masalah
• Batasan masalah adalah definisi, epidemiologi, etiopatogenesis, lokasi predileksi,
status dermatologis, gejala klinik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, diagnosis
banding, penatalaksanaan, dan prognosis dari dermatitis seboroik.

Tujuan Penulisan
• Syarat kepaniteraan klinik FOME III
• Menambah wawasan mengenai dermatitis seboroik.

Metode Penulisan
• Metode penulisan pada case report ini adalah tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Epidemiologi

o Menyerang 2% - 5% populasi.
Dermatitis : peradangan kulit
(epidermis dan dermis)  respon o Bayi pada tiga bulan pertama kehidupan.
terhadap faktor eksogen/endogen, Dewasa : 30 - 60 tahun.
menimbulkan kelainan klinis berupa o Memuncak pada umur 18–40 tahun.
efloresensi polimorfik (eritema, edema, o Lebih sering terjadi pada pria daripada
papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan wanita
gatal. Dermatitis cenderung residif dan
o Kondisi kronik lebih sering terjadi dan
menjadi kronis. sering lebih parah pada musim dingin yang
lembab dibandingkan pada musim panas
Etiopatogenesis

◈ Penyebabnya belum diketahui pasti


◈ Seborrhea (seborrhoic state) merupakan faktor predisposisi pada dermatitis
seboroik namun dermatitis seboroik bukan sebuah penyakit kelenjar
sebasea.
◈ Penderita pada hakekatnya mempunyai kulit yang berminyak (seborrhoea),
tetapi mengenai hubungan antara kelenjar minyak dan penyakit ini belum
jelas sama sekali.
◈ Yang sering menjadi chronis-recidivans) disebabkan oleh makanan yang
berlemak, tinggi kalori, akibat minum alkohol dan gangguan emosi.
Dermatitis seboroik Malassezia furfur aktivitas lipase

Status seboroik sering


berasosiasi terhadap
mengaktifkan melepaskan
infeksi piogenik
jalur komplemen inflamasi bebas
alternatif asam

infeksi oleh bakteri


atau Pityrosporum respon imun abnormal (penurunan sel T
ovale helper, phytohemagglutinin dan stimulasi
concanavalin, dan titer antibodi)
◈ Tempat terjadinya dermatitis seboroik memiliki kecenderungan pada daerah
wajah, telinga, kulit kepala dan batang tubuh bagian atas yang sangat kaya
akan kelenjar sebasea.

◈ Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik adalah stress, kelelahan,


makanan berminyak, alkohol, cuaca yang terlalu ekstrem, jarang mencuci
rambut atau mandi, pemakaian lotion yang mengandung alkohol, penyakit
kulit (misalnya jerawat) dan obesitas.
Predileksi
◈ Bayi
 Pada daerah berambut karena banyak kelenjar sebasea, antara lain pada bayi ada 3 bentuk,
yaitu cradle cap, glabrous (daerah lipatan dan tengkuk) dan generalisata (penyakit Leiner) .

◈ Dewasa
 terjadi pada kulit kepala (pitiriasis sika dan inflamasi), wajah (blefaritis marginal,
konjungtivitis, pada daerah lipatan/ sulcus nasolabial, area jenggot, dahi, alis), daerah fleksura
(aksilla, infra mamma, umbilicus, intergluteal, paha), badan (petaloid, pitiriasiform) dan
generalisata (eritroderma, eritroderma eksoliatif), retroaurikula, telinga, dan dibawah buah dada.
Status Dermatologikus
◈ Lesi bercak atau plakat dengan batas yang tidak tegas, eritem ringan dan
sedang, skuama berminyak dan kekuningan

◈ Ruamnya berbeda-beda, sering ditemukan pada kulit yang berminyak.


Ruamnya berupa skuama yang berminyak,berwarna kekuningan, dengan
batas yang tak jelas dan dasar berwarna merah (eritem).
Manifestasi Klinis
◈ Eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batas agak kurang
tegas
◈ Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-
skuama yang halus, mulai sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh
kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan kasar
◈ Pitiriasis sika (ketombe, dandruff)
◈ Bentuk yang berminyak, pitiriasis steatoides yang dapat disertai eritema dan
krusta-krusta yang tebal.
◈ Dermatitis seboroik berat dapat mengenai alis mata, kening, pangkal hidung,
sulkus nasolabialis, belakang telinga, daerah prestenal, dan daerah di antara
skapula.
Manifestasi Klinis

◈ Bayi  tiga bentuk khasi  cradle cap muncul pada minggu ketiga sampai
minggu keempat dua gambarannya berupa eritema dengan skuama seperti
lilin pada kulit kepala. Bagian frontal dan parietal berminyak dan sering
menjadi krusta yang menebal tanpa eritema.
◈ Skuama dengan mudah dapat dihilangkan dengan sering menggunakan
sampo yang mengandung sulfur, asam salisil, atau keduanya (misalnya
sampo Sebulex atau sampo T-gel).
Menurut daerah lesi
• Seboroik kepala
Pada daerah berambut, dijumpai skuama yang berminyak dengan warna kekuningan
sehingga rambut saling melengket

• Seboroik Muka
Pada daerah mulut, palpebra, sulkus nasolabial, dagu ,dll. Terdapat makula eritem, yang
diatasnya dijumpai skuama berminyak kekuning-kuningan.

• Seboroik Badan dan Sela-sela


Mengenai daerah presternal, interskapula, ketiak, inframamma, umbilikus, krural (lipatan
paha,perineum,nates). Dijumpai ruam berbentuk makula eritema yang pada permukaanya
ada skuama berminyak kekuning-kuningan.
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan histopatologi
Gambaran histopatologi tergantung dari stadium penyakit. Pada bagian
epidermis, dijumpai parakeratosis dan kantosis. Pada korium, dijumpai
pembuluh darah melebar dan sebukan perivaskuler.

 Pemeriksaan KOH 10-20 %: negatif, tidak ada hifa atau blastokonidia.


pemeriksaan lampu wood: fluoresen negatif (warna violet).
DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik


DIAGNOSIS BANDING

1. Psoriasis
• Predileksi : ekstensor, kulit kepala
• Skuama lebih tebal, kasar, berlapis, putih mutiara, tak berminyak, tanda
tetesan lilin dan auspitz

2. Tinea kapitis
• Alopesia, eritem lebih menonjol dipinggir
• Pinggir lebih aktif daripada tengah
DIAGNOSIS BANDING
3. Kandidosis
• Predileksi : lipatan paha, perianal, daerah lembab (bukan daerah yg berminyak)
• Eritema merah cerah berbatas tegas, dgn lesi satelit di sekitarnya. Px KOH 10%
ditemukan sel ragi, blastospora, hifa semu

4. Liken simplek kronis


• Peradangan kronis yg gatal, sirkumskrip
• Kulit tebal, garis kulit menonjol (lichenfikasi), jarang pada anak, lesi tunggal di
kepala posterior / belakang telinga
TATALAKSANA
• Melepaskan skuama
Tujuan • Menghambat kolonisasi ragi
TL DS • Mengontrol infeksi sekunder
• Mengurangi eritema, gatal

• Edukasi (non medikamentosa)


Terapi DS • Medikamentosa : sistemik, topikal
TATALAKSANA
NON MEDIKAMENTOSA

Kontrol Faktor Predisposisi Dermatitis Seboroik :

• Stress emosional
• Kurang tidur
• Diet tinggi lemak
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA : SISTEMIK
1. Kortikosteroid
• Diberikan pada DS berat
• Prednison 20-30 mg/hari, perbaikan  tappering off
2. Antibiotik, anti jamur
• Jika disertai dengan infeksi sekunder
• Ketokonazol 200 mg/hari jika (+) P.ovale
3. Isotretinoin
• Pada kasus rekalsitiran.
• Fungsi : mengurangi akv gld sebacea
• Dosis : 0,1-0,3 mg/kg/hari, perbaikan tampak dlm 4 miggu. Dosis maintenance : 5-10 mg/hari
4. Narrow Band UVB
• Kasus DS parah
• Terapi 3 x seminggu selama 8 minggu
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA : TOPIKAL
1. Shampoo
• Pada ptiraisis sicca dan oleosa (ketombe)
• 2-3 kali seminggu, selama 5-15 menit, dgn selenium sulfida (selsun)
2. Krim Urea 10% (emolien)
• Jika terdapat skuama dan krusta pada scalp

3. Ter (liquor carbonas 2-5%, krim pragmatar)


• Jika refrakter, dapat dioleskan liquor carbonas detergen 5-20% malam hari, dan ditutup
stockinette
4. Resorsin 1-3%
• Menghambat proliferasi epidermis dan infiltrasi dermal, antipruritus, antibakteri
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA : TOPIKAL
5. Sulfur presipitatum 4-20% + asam salisilat 3-6%

6. Kortikosteroid (krim hidrokortison 2,5%, betametason valerat)


• Hati-hati efek samping

7. Krim ketokonazol 2%
• Bila banyak ditemukan P.ovale
HARUS DIPERHATIKAN
LETAK LESI & USIA PASIEN
• Bayi : scalp (as.salisilat 3-5 dlm minyak zaitun, kompres minyak zaitun,
shampo bayi + krim hidrokortison 1%), intertriginosa (antiseboroik,
kliokuinol 0,2-0,5% dlm lotio zincii), lesi basah (kompres gentian violet 0,1-
0,2%)
• Dewasa muda : scalp (shampo selsun, seng pirition, ketokonazol 2 x
seminggu). Kasus berat (sulfur 7.5%, as.salisilat 1%, minyak kastor 10%,
minyak zaitun 100%, hidrokortison 1%  malam hari, paginya cuci dengan
shampo)
HARUS DIPERHATIKAN
LETAK LESI & USIA PASIEN
• Blefaritis : kompres air hangat, pembersihan dgn shampo bayi
(non iritan), melepaskan skuama scr mekanis, salep
sulfasetamid, salep sulfasetamid + prednison 0,5%).
• Alis, muka, kelopak mata : krim hidrokortison 1%, sulfur 1-
3%, as.salisilat 1-3%
• Telinga : krim kombinasi triamnisolon 0,025% +
neomisin/garamisin/polimiksin B
PROGNOSIS

Prognosis DS umumnya baik, terutama jika fx pencetus dihilangkan

DS sulit disembuhkan pada pasien yg memiliki faktor predisposisi.


Jika berulang, pertimbangkan dermatitis atopik

DS yang pada dewasa dapat persisten


LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. V
• Umur/ tanggal lahir : 29 tahun
• Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : PNS
• Alamat : Jln. Khatib Sulaiman
• Tanggal Pemeriksaan : 22 Mei 2019
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki usia 29 tahun datang ke BP Umum Puskesmas
Ulak Karang pada tanggal 22 Mei 2019, dengan:

Keluhan Utama
Bercak-bercak merah bersisik putih kasar yang terasa gatal pada kulit
kepala, telinga, alis, lipatan hidung dan bibir yang meningkat sejak tiga hari
yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Bercak-bercak merah bersisik putih kasar yang kadang terasa gatal pada kulit kepala,
telinga, alis, lipatan hidung dan bibir yang meningkat sejak tiga hari yang lalu. Awalnya
muncul bercak merah yang terasa gatal dan hilang timbul pada kulit kepala sejak 3 bulan
yang lalu. Gatal pada bercak terutama dirasakan jika pasien berkeringat. Untuk
menghilangkan gatal pasien menggaruk kulit kepala. Makin lama bercak merah disertai sisik
putih bertambah luas hingga ke daerah telinga, alis, lipatan hidung dan bibir

• Gatal semakin terasa dan meningkat ketika pasien berkeringat dan banyak pikiran.

• Pasien mandi dua kali sehari dan ganti baju dua kali sehari.
…….RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien keramas satu kali sehari, menggunakan shampoo. Pasien mengatakan jika pasien
keramas dengan shampoo anti ketombe, keluhan meningkat.

• Pasien senang makan makanan berlemak dan pedas.

• Pasien mengeluhkan rambut sering berketombe sejak 4 tahun yang lalu, namun hilang
timbul.

• Rutin mencukur rambut dan jenggot di tempat cukur 2x setiap bulan.

• Tidak menggunakan pisau cukur bersama.

• Riwayat pemakaian handuk bersama tidak ada.

• Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada.

• Riwayat kontak dengan hewan berbulu tidak ada.


Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengeluhkan rambut sering berketombe sejak 4 tahun yang lalu, namun hilang timbul.

• Rutin mencukur rambut dan jenggot di tempat cukur 2x setiap bulan.

• Tidak menggunakan pisau cukur bersama.

• Riwayat pemakaian handuk bersama tidak ada.

• Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada.

• Riwayat kontak dengan hewan berbulu tidak ada.

Riwayat Pengobatan
• Pasien tidak memiliki riwayat pengobatan untuk keluhan ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat bercak-bercak merah bersisik putih kasar yang kadang terasa gatal ada
• Riwayat penyakit Diabetes mellitus tidak ada.

Riwayat Penyakit Keluarga/ Riwayat Atopi/ Alergi


• Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti yang dialami pasien.
• Riwayat atopi pada keluarga tidak ada
• Riwayat alergi makanan pada pasien ada, yaitu seafood.
• Riwayat bersin pagi hari (+), asma (-), mata merah, gatal dan berair (-), alergi makanan
(+), alergi obat (-), biring susu (-), cuaca dingin (+), cuaca panas (+)
Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi, dan Pekerjaan

• Pasien seorang PNS


• Mandi 2x sehari, menggunakan sabun cair. Keramas 1x sehari,
menggunakan shampoo.
• Mengganti baju 2x sehari.
• Penderita tidak memelihara anjing, kucing, atau ternak lainnya
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis BB : 65 kg
Keadaan umum : TB : 168 cm
Tampak sakit ringan IMT : 23,03 kg/m2
Kesadaran : (normoweight)
Komposmentis kooperatif
TD : 110/60 mmHg Pemeriksaan Thorak:
Dalam batas normal
Suhu : Afebris
Pemeriksaan Abdomen:
Frekuensi Nafas : 18 x/menit Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Dermatologikus

• Lokasi : telinga dan belakang telinga


• Distribusi : terlokalisir
• Bentuk : tidak khas
• Susunan : tidak khas
• Batas : tidak tegas
• Ukuran : plakat
• Efloresensi : makula eritem dengan skuama putih kasar dengan erosi
PEMERIKSAAN FISIK
Status Venerologikus
Tidak dilakukan pemeriksaan

Kelainan Selaput
Tidak ditemukan kelainan

Kelainan Rambut
Tidak ditemukan kelainan

Kelainan Kuku
Tidak ditemukan kelainan
Diagnosis Kerja:
Dermatitis Seboroik

Diagnosis Banding: Pemeriksaan rutin:


• Kerokan kulit + KOH 10%
• Dermatitis Kontak Iritan  Tidak dapat dilakukan
• Tinea Capitis
• Tinea Barbe
TERAPI
Umum
• Menjelaskan bahwa penyakit berlangsung kronik dan akan sering kambuh bila
terpapar faktor pencetus.
• Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari faktor pencetus seperti stres
emosional, makanan berlemak, kurangnya istirahat.
• Menyarankan pasien untuk menghindari suasana yang lembab dan keringat berlebih
misalnya memakai pakaian dari bahan yang dapat menyerap keringat dan longgar
dan tidak menggunakan pakaian berlapis.
• Mengeringkan rambut dan badan setelah mandi dan setelah berkeringat.
• Menyarankan pasien untuk menjaga kebersihan badan
TERAPI
Khusus
• Sistemik
Cetirizin 1x10 mg, bila gatal sulit ditahan

• Topikal
Hidrokortison 1% 5 gram cream digunakan 2 kali sehari pada bagian kulit yang
bercak merah
Shampoo Ketokonazol 2% 100 ml digunakan 2 kali seminggu (beli di luar)
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Bonam


• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad kosmetikum : Dubia ad bonam
DISKUSI
Telah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki berumur 29 tahun datang ke BP Umum
Puskesmas Ulak Karang pada tanggal 22 Mei 2019 dengan diagnosis Dermatitis
Seboroik.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis & pemeriksaan fisik.


• Anamnesis:
• Bercak-bercak merah bersisik putih kasar, kadang terasa gatal pada kulit kepala,
telinga, alis, lipatan hidung dan bibir yang meningkat sejak 3 hari yang lalu.
• Gatal terutama dirasakan ketika pasien berkeringat dan banyak pikiran.
• Sering berketombe sejak 4 tahun yang lalu, hilang timbul.
• Senang mengkonsumsi makanan berlemak dan pedas.

Poin-poin anamnesis  faktor predisposisi Dermatitis Seboroik  gangguan


imunologis mengikuti kelembaban lingkungan, perubahan cuaca, ataupun trauma.
• Pemeriksaan fisik dermatologikus

• Makula eritem dengan skuama putih kasar dengan erosi, batas tidak tegas, berukuran
plakat, pada telinga dan belakang telinga

Dermatitis seboroik : kelainan kulit papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya akan
kelenjar sebasea, scalp, wajah, dan badan.

Scalp  kulit kepala berambut  wajah, alis, lipat nasolabial, telinga dan liang telinga

Lesi : bercak berukuran plakat dengan batas tidak tegas, eritem ringan dan sedang, skuama
berminyak dan kekuningan.
Berdasarkan status dermatologikus, kemungkinan diagnosis banding tinea
kapitis dan tinea barbe  disingkirkan.

Pemeriksaan tambahan  kerokan kulit + KOH 10%  menyingkirkan


kemungkinan tinea.

Berdasarkan poin anamnesis, tidak ditemukan adanya riwayat berkontak


dengan alergen / bahan iritan tertentu  diagnosis banding Dermatitis Kontak
Iritan  disingkirkan
• Tatalaksana
- Shampoo anti malasezzia  ketokonazol shampoo 2% 100ml pada kulit
kepala, 2 x 1 minggu
- Kortikosteroid topikal  hidrokortison cream 1% pada lesi, 2 x 1 hari
- Antihistamin  cetirizine 10 mg, 1 x 1 hari bila sangat gatal &
mengganggu istirahat.
Pencegahan
- Hindari faktor pencetus  pakaian berlapis atau berbahan panas, stress
emosional, makanan berminyak dan berlemak, kurang istirahat.
- Mengeringkan rambut dan badan setelah mandi atau ketika berkeringat
- Menjaga kebersihan badan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai