LATAR BELAKANG
Tujuan Penulisan
• Syarat kepaniteraan klinik FOME III
• Menambah wawasan mengenai dermatitis seboroik.
Metode Penulisan
• Metode penulisan pada case report ini adalah tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Epidemiologi
o Menyerang 2% - 5% populasi.
Dermatitis : peradangan kulit
(epidermis dan dermis) respon o Bayi pada tiga bulan pertama kehidupan.
terhadap faktor eksogen/endogen, Dewasa : 30 - 60 tahun.
menimbulkan kelainan klinis berupa o Memuncak pada umur 18–40 tahun.
efloresensi polimorfik (eritema, edema, o Lebih sering terjadi pada pria daripada
papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan wanita
gatal. Dermatitis cenderung residif dan
o Kondisi kronik lebih sering terjadi dan
menjadi kronis. sering lebih parah pada musim dingin yang
lembab dibandingkan pada musim panas
Etiopatogenesis
◈ Dewasa
terjadi pada kulit kepala (pitiriasis sika dan inflamasi), wajah (blefaritis marginal,
konjungtivitis, pada daerah lipatan/ sulcus nasolabial, area jenggot, dahi, alis), daerah fleksura
(aksilla, infra mamma, umbilicus, intergluteal, paha), badan (petaloid, pitiriasiform) dan
generalisata (eritroderma, eritroderma eksoliatif), retroaurikula, telinga, dan dibawah buah dada.
Status Dermatologikus
◈ Lesi bercak atau plakat dengan batas yang tidak tegas, eritem ringan dan
sedang, skuama berminyak dan kekuningan
◈ Bayi tiga bentuk khasi cradle cap muncul pada minggu ketiga sampai
minggu keempat dua gambarannya berupa eritema dengan skuama seperti
lilin pada kulit kepala. Bagian frontal dan parietal berminyak dan sering
menjadi krusta yang menebal tanpa eritema.
◈ Skuama dengan mudah dapat dihilangkan dengan sering menggunakan
sampo yang mengandung sulfur, asam salisil, atau keduanya (misalnya
sampo Sebulex atau sampo T-gel).
Menurut daerah lesi
• Seboroik kepala
Pada daerah berambut, dijumpai skuama yang berminyak dengan warna kekuningan
sehingga rambut saling melengket
• Seboroik Muka
Pada daerah mulut, palpebra, sulkus nasolabial, dagu ,dll. Terdapat makula eritem, yang
diatasnya dijumpai skuama berminyak kekuning-kuningan.
Pemeriksaan histopatologi
Gambaran histopatologi tergantung dari stadium penyakit. Pada bagian
epidermis, dijumpai parakeratosis dan kantosis. Pada korium, dijumpai
pembuluh darah melebar dan sebukan perivaskuler.
1. Psoriasis
• Predileksi : ekstensor, kulit kepala
• Skuama lebih tebal, kasar, berlapis, putih mutiara, tak berminyak, tanda
tetesan lilin dan auspitz
2. Tinea kapitis
• Alopesia, eritem lebih menonjol dipinggir
• Pinggir lebih aktif daripada tengah
DIAGNOSIS BANDING
3. Kandidosis
• Predileksi : lipatan paha, perianal, daerah lembab (bukan daerah yg berminyak)
• Eritema merah cerah berbatas tegas, dgn lesi satelit di sekitarnya. Px KOH 10%
ditemukan sel ragi, blastospora, hifa semu
• Stress emosional
• Kurang tidur
• Diet tinggi lemak
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA : SISTEMIK
1. Kortikosteroid
• Diberikan pada DS berat
• Prednison 20-30 mg/hari, perbaikan tappering off
2. Antibiotik, anti jamur
• Jika disertai dengan infeksi sekunder
• Ketokonazol 200 mg/hari jika (+) P.ovale
3. Isotretinoin
• Pada kasus rekalsitiran.
• Fungsi : mengurangi akv gld sebacea
• Dosis : 0,1-0,3 mg/kg/hari, perbaikan tampak dlm 4 miggu. Dosis maintenance : 5-10 mg/hari
4. Narrow Band UVB
• Kasus DS parah
• Terapi 3 x seminggu selama 8 minggu
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA : TOPIKAL
1. Shampoo
• Pada ptiraisis sicca dan oleosa (ketombe)
• 2-3 kali seminggu, selama 5-15 menit, dgn selenium sulfida (selsun)
2. Krim Urea 10% (emolien)
• Jika terdapat skuama dan krusta pada scalp
7. Krim ketokonazol 2%
• Bila banyak ditemukan P.ovale
HARUS DIPERHATIKAN
LETAK LESI & USIA PASIEN
• Bayi : scalp (as.salisilat 3-5 dlm minyak zaitun, kompres minyak zaitun,
shampo bayi + krim hidrokortison 1%), intertriginosa (antiseboroik,
kliokuinol 0,2-0,5% dlm lotio zincii), lesi basah (kompres gentian violet 0,1-
0,2%)
• Dewasa muda : scalp (shampo selsun, seng pirition, ketokonazol 2 x
seminggu). Kasus berat (sulfur 7.5%, as.salisilat 1%, minyak kastor 10%,
minyak zaitun 100%, hidrokortison 1% malam hari, paginya cuci dengan
shampo)
HARUS DIPERHATIKAN
LETAK LESI & USIA PASIEN
• Blefaritis : kompres air hangat, pembersihan dgn shampo bayi
(non iritan), melepaskan skuama scr mekanis, salep
sulfasetamid, salep sulfasetamid + prednison 0,5%).
• Alis, muka, kelopak mata : krim hidrokortison 1%, sulfur 1-
3%, as.salisilat 1-3%
• Telinga : krim kombinasi triamnisolon 0,025% +
neomisin/garamisin/polimiksin B
PROGNOSIS
Keluhan Utama
Bercak-bercak merah bersisik putih kasar yang terasa gatal pada kulit
kepala, telinga, alis, lipatan hidung dan bibir yang meningkat sejak tiga hari
yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Bercak-bercak merah bersisik putih kasar yang kadang terasa gatal pada kulit kepala,
telinga, alis, lipatan hidung dan bibir yang meningkat sejak tiga hari yang lalu. Awalnya
muncul bercak merah yang terasa gatal dan hilang timbul pada kulit kepala sejak 3 bulan
yang lalu. Gatal pada bercak terutama dirasakan jika pasien berkeringat. Untuk
menghilangkan gatal pasien menggaruk kulit kepala. Makin lama bercak merah disertai sisik
putih bertambah luas hingga ke daerah telinga, alis, lipatan hidung dan bibir
• Gatal semakin terasa dan meningkat ketika pasien berkeringat dan banyak pikiran.
• Pasien mandi dua kali sehari dan ganti baju dua kali sehari.
…….RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien keramas satu kali sehari, menggunakan shampoo. Pasien mengatakan jika pasien
keramas dengan shampoo anti ketombe, keluhan meningkat.
• Pasien mengeluhkan rambut sering berketombe sejak 4 tahun yang lalu, namun hilang
timbul.
Riwayat Pengobatan
• Pasien tidak memiliki riwayat pengobatan untuk keluhan ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat bercak-bercak merah bersisik putih kasar yang kadang terasa gatal ada
• Riwayat penyakit Diabetes mellitus tidak ada.
Kelainan Selaput
Tidak ditemukan kelainan
Kelainan Rambut
Tidak ditemukan kelainan
Kelainan Kuku
Tidak ditemukan kelainan
Diagnosis Kerja:
Dermatitis Seboroik
• Topikal
Hidrokortison 1% 5 gram cream digunakan 2 kali sehari pada bagian kulit yang
bercak merah
Shampoo Ketokonazol 2% 100 ml digunakan 2 kali seminggu (beli di luar)
PROGNOSIS
• Makula eritem dengan skuama putih kasar dengan erosi, batas tidak tegas, berukuran
plakat, pada telinga dan belakang telinga
Dermatitis seboroik : kelainan kulit papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya akan
kelenjar sebasea, scalp, wajah, dan badan.
Scalp kulit kepala berambut wajah, alis, lipat nasolabial, telinga dan liang telinga
Lesi : bercak berukuran plakat dengan batas tidak tegas, eritem ringan dan sedang, skuama
berminyak dan kekuningan.
Berdasarkan status dermatologikus, kemungkinan diagnosis banding tinea
kapitis dan tinea barbe disingkirkan.