Case Report
Leo Mahardhika Andrian
Tinjauan Pustaka
Otak mempunyai berat ± 2% dari berat badan butuh 17% dari jumlah darah dan 20%
dari jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh.
Mekanisme autoregulasi aliran darah otak dipertahankan 50-60 ml/100 gram otak/menit.
Otak secara absolut sangat tergantung secara terus menerus pada pasokan oksigen dan
nutrisi yang terdapat dalam darah6.
Darah yang mendarahi otak berasal dari arteri karotis komunis kiri-kanan
dan arteri verebralis kiri-kanan.
Arteri karotis komunis cabang dua arteri karotis eksterna dan interna.
Mendarahi otak arteri karotis interna dan arteri basilaris (berasal dari
persambungan arteri vertebralis kiri-kanan).
Arteri karotis interna memasok darah 3/5 bagian anterior serebri kecuali
sebagaian lobus temporal dan oksipital.
Arteri basilaris bercabang dua di pinggir atas pons dua buah arteri serebri
posterior, sebagian serebelum dan batang otak6.
Di dasar otak arteri karotis interna bersatu dengan arteri basilaris melalui
persambungan antara arteri komunikans posterior dengan arteri posterior dan
antara arteri serebri anterior dengan arteri komunikans anterior terbentuk
suatu sirkulus yang dikenal dengan sirkulus Willisi.
Jika satu arteri utama tersumbat arteri-arteri kecil di bagian distalnya akan
mendapat suplai darah dari arteri kolateralnya6.
Stroke adalah suatu sindroma klinik dengan gejala berupa
gangguan fungsi otak secara fokal atau global yang dapat
menimbulkan kematian atau kelainan menetap lebih dari 24
jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular otak
(WHO, 1983).
Oklusi akut berkurangnya aliran darah otak pada daerah yang dipasok oleh
pembuluh darah tersebut.
Jaringan otak baik neuron, glia maupun pembuluh darah akan mati dalam
waktu 4-10 menit jika aliran darah serebral turun menjadi nol.
Pada aliran darah < 16-18 ml/100 gram otak/menit, otak akan mengalami infark
dalam waktu satu jam.
Bila aliran darah serebralnya turun sampai < 20 ml/100 gram otak/menit,
jaringan otak mengalami iskemik tanpa timbulnya infark dalam beberapa jam
sampai hari.
Apabila terjadi perbaikan aliran darah sebelum timbul kematian sel, maka
pasien hanya mengalami gejala yang sementara (pada transient ischemic
attact)4.
Ggn aliran drh otak → iskemia suatu daerah
Daerah yang mengalami iskemia luas daerah yang tidak homogen akibat
3→
perbedaan tingkat iskemiaotak perbedaan
lapisan jar otak
yang berbeda yaitu1yang
: iskemik
2. Ischemic penumbra
Ischemic penumbra
Ischemic core, yaitu lapisan inti (di tengah) sangat iskemik.
Aliran darah serebralnya juga rendah tetapi masih lebih tinggi daripada di
daerah ischemic core.
Kadar asam laktat dan PCO2 tinggi dan sebaliknya PO2 rendah.
Daerah ini juga tampak pucat tapi masih mungkin diselamatkan melalui
tatalaksana yang tepat.
Luxury perfusion yaitu daerah dengan aliran darah yang sangat meningkat
Terjadi dilatasi maksimal pembuluh darah dan kolateral maksimal. PCO2 dan
PO2 tinggi.
Daerah ischemic penumbra bisa dilihat dengan menggunakan perfusion-
diffusion imaging MRI.
Daerah ini akan menjadi infark jika tidak terjadi perbaikan aliran darah.
Infark atau nekrosis pada core terbentuk dalam waktu beberapa menit
sampai jam sedangkan ischemic penumbra akan mengalami kerusakan
ireversibel dalam waktu beberapa jam sampai hari4.
(1) nekrosis dimana sitoskleton sel terganggu sehingga terjadi kegagalan
pembentukan energi
Sel-sel di daerah ini bisa selamat dan bisa pula mati kemudian (delayed
neuron death, DND).
3. Penyakit jantung
2. Jenis kelamin
4. Hiperlipidemia
3. Herediter 5. Obesitas
6. Merokok
4. Ras
7. Obat anti hamil
8. Polisitemia vera
9. Hiperhomosisteinemia
Stroke perdarahan
1. Perdarahan intraserebral
2. Perdarahan subarachnoid
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis dan skala stroke.
Pemeriksaan neurologis terutama pemeriksaan saraf kranialis,
rangsang selaput otak, sistem motorik, sikap dan cara jalan refleks,
koordinasi, sensorik dan fungsi kognitif
Tatalaksana Umum di IGD 6. Pengendalian Suhu Tubuh
Nutrisi
Namun, citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut.21
Citicolin pada stroke iskemik akut dengan dosis 2x1000 mg intravena 3 hari dan dilanjutkan
dengan oral 2x1000 mg selama 3 minggu dilakukan dalam penelitian ICTUS
(International Citicholin Trial in Acute Stroke, ongoing).21
Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh PERDOSSI secara multisenter, pemberian
Plasmin oral 3x500 mg pada 66 pasien di 6 rumah sakit pendidikan di Indonesia
menunjukkan efek positif pada penderita stroke akut berupa perbaikan motoric, score MRS dan
Barthel index.21
ILUSTRASI KASUS
Nama :M Tanggal Pemeriksaan : 26 April 2018
No RM RS : 280860
Lemah anggota gerak kanan yang Nyeri kepala saat onset tidak ada.
terjadi tiba-tiba sejak 1 hari Muntah tidak ada.
sebelum masuk Rumah sakit.
Penurunan kesadaran tidak ada.
Awalnya pasien sedang
Kejang tidak ada
beraktivitas (sedang berlatih
berjalan dengan tongkat) Demam tidak ada.
kemudian tiba-tiba pasien terjatuh
Pasien ditemukan hipertensi saat
ke belakang setelah berjalan
di IGD dengan tensi
beberapa langkah.
200/130mmHg
Tampak mulut sedikit mencong ke
kiri.
Pasien dikenal dengan hipertensi sejak 2 tahun lalu.
Kontrol dan minum obat tidak teratur. Tensi tertinggi
280mmHg
Pasien memiliki riwayat stroke iskemik 5 bulan yang lalu.
Kelemahan pada sisi kanan pasien dirasakan saat pasien
sedang bangun tidur. Pasien pulang dengan aktivitas biasa
setelahnya.
Riwayat Herpes zoster sejak sekitar 8 bulan lalu.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita stroke,
hipertensi, ataupun Herpes Zoster.
Keadaan Umum : Sedang Tekanan darah: 190/110mmHg
Kesadaran : Compos Mentis Suhu : 36,8 C
(GCS: 15, E4M6V5)
Turgor kulit : baik
Kooperatif : Ya
Rambut : Putih
Keadaan Gizi : Sedang
Kulit dan kuku : Tidak ditemukan
Nadi : 92 kali/menit kelainan
Irama : teratur Kelenjar Getah Bening: tidak
ditemukan pembesaran KGB
Pernapasan : 24 kali/menit
Torak
# Paru
Inspeksi : normochest, simetris
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Auskustalsi : Vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
# Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari lateral Linea Mid Klavikula
Sinistra RIC V
Perkusi : Batas kanan: Linea sternalis dekstra, Kiri 2 jari
medal LMCS RIC V, Atas: RIC 2.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, bising tidak ada.
Abdomen:
Inspeksi : Distensi tidak ada
Palpasi : Supel, Hepar dan Limpa tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising Usus (+), normal
Korpus Vertebrae
Inspeksi : tidak ditemukan kelainan
Palpasi : tidak ditemukan kelainan
Status Neurologikus
Pupil: isokor
Subjektif + +
Penglihatan Kanan Kiri
Tajam penglihatan baik baik
Melihat warna + +
Kanan Kiri
Bola mata Ortho Ortho
Ptosis Tidak Tidak
Gerakan Bulbus Segala arah Segala arah
Strabismus Tidak Tidak
Nistagmus Tidak Tidak
Ekso/endolpthamus Tidak Tidak
Pupil
- Bentuk Bulat Bulat
- Reflek cahaya + +
Kanan Kiri
Reflek muntah + +
Kanan
Arkus faring Simetris
Uvula Di tengah
Menelan Bisa
Artikulasi Biasa
Suara Ada
Nadi Ada
Kanan Kiri
Menoleh ke kanan + +
Menoleh ke kiri + +
Mengangkat bahu ke + +
kanan
Tremor
Atetosis
Mioklonik
Khorea
C. Ekstremitas Superior Inferior
Gerakan + + + +
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Miksi : tidak ditemukan kelainan
Defekasi : tidak ditemukan kelainan
Sekresi keringat : tidak ditemukan kelainan
Kesadaran Tanda Dementia
- Reaksi bicara baik Reflek glabella Tidak ada
Meloxicam 2x7,5mg
Clopidogrel 1x75mg
Eperisone 1x1
Captopril 1x25mg
Diagnosis Klinis : Hemipares dekstra + Parese nervus VII dan XII tipe sentral dekstra
Diagnosis Topis : Hemisfer serebri sinistra Lokasi lebih tepatnya memerlukan CT Scan
Diagnosis Etiologis : Thrombus tidak ditemukan tanda kelainan jantung dan riw. Gangguan
jantung
Meloxicam 2x7,5mg
Clopidogrel 1x75mg
Eperisone 1x1
Captopril 1x25mg
Eperisone 1x1 Muscle relaxant, berguna untuk relaksasi otot lurik dan otot polos
Eperisone acts by relaxing both skeletal muscles and vascular smooth muscles, and demonstrates
a variety of effects such as reduction of myotonia, improvement of circulation, and suppression of
the pain reflex
Khusus: