Anda di halaman 1dari 74

LESI ULSERASI,

VESIKULA & BULOSA

Isidora Karsini S., drg., MS., Sp PM


LESI ULSERASI, VESIKULA & BULOSA

Def : Ulser dapat didefinisikan sebagai suatu


robekan pada epitel sehingga jaringan ikat
dibawahnya terbuka

Setiap kondisi yang menyebabkan kerusakan atau


hilangnya mukosa dapat mengakibatkan terjadinya ulser,
oleh karena itu banyak kondisi yang berbeda dapat
terlihat sebagai lesi rongga mulut. Jadi ulser rongga
mulut adalah kelainan rongga mulut yang paling lazim.
PENYEBAB ULSER RONGGA
MULUT ( URM )

 Aphthae – Afte
 Carcinoma – Karsinoma
 Gastrointestinal disease – Penyakit Sal. Cerna
 Haematological disease – Penyakit Darah
 Infection – Infeksi
 Mucocutaneous disorder – Kelainan Mukokutan
 Radio Therapy – Terapi Radiasi
 Trauma – Jejas
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) adalah penyakit
jaringan lunak rongga mulut yang paling lazim

 Klasifikasi SAR :

 Minor – Minor
 Mayor – Mayor
 Herpetiform – Herpetiformis
 Behcet’s Syndrome – Sindroma Behcet.
SAR Minor :

Bentuk yang paling lazim dari ulser rongga mulut kambuhan


menyerang 85% penderita, sebuh spontan 3 14 hari, tanpa
jaringan parut. Ulser < 1cm, p.u. nya  2 m-3 mm.

Terjadi/timbulnya satu atau bergerombol, sembuh sendiri antara 3


– 14 hari tanpa jaringan parut. Ulser bulat atau oval, dengan
daerah kemerahan (halo) sekitarnya dan dasar abu-abu atau
kuning. Ulser timbul pada mukosa tanpa keratin/keratin tipis

Ulser single / multipel


Bulat / oval
Daerah sekitar kemerahan (halo)
Dasar abu-abu / kuning
 Lokasi - mukosa tanpa keratin
 Bentuk lesi - ulser
  - multiple
  - 2 m-3 mm
 Batas - jelas
 Sekitar - kemerahan
 Warna/dasar lesi - abu-abu/kuning
 Tepi lesi - bulat/oval
 Sakit
SAR Mayor :

 Ini bentuk yang lebih parah dari SAR


minor.
 Menyerang  7% dari populasi
penderita SAR.
 Sembuh dalam beberapa minggu atau
bulan
 Sembuh dengan pembentukan jaringan
parut yang jelas.
1. Lokasi : mukosa tidak berkeratin
2. Bentuk lesi : ulserasi dalam dan
cenderaung ada perdarahan.
3.  lesi : single (jarang multipel)
seringkali mengenai fausea
4.  : > 10 mm
5. Batas : jelas
6. Sekitar : kemerahan
7. Warna dasar lesi : kekuningan
8. Tepi lesi : tidak beraturan
9. Sakit
SAR Herpetiformis :

 Disebut seperti ini oleh karena penderita


dengan ulser ini kondisinya mirip dengan
penderita infeksi herpes primer.
 Ulser sembuh dalam beberapa hari sampai 2
minggu
 Menyerang 7% dari populasi penderita ulser
 Sembuh tanpa pembentukan jaringan parut.
1. Lokasi : mukosa tidak berkeratin
2. Bentuk lesi : ulserasi
3.  lesi : 20 – 200 terjadi serentak
4.  : 10 – 20 mm
5. Batas : jelas
6. Sekitar : kemerahan
7. Warna dasar lesi : kekuningan
8. Tepi lesi : jelas, kadang tidak
beraturan
9. Sakit
Ulser Herpetiformis harus dibedakan dengan
infeksi herpes primer, menyerang tidak hanya
“attached gingiva” dan palatum, akan tetapi
ulserasi pada gingiva biasanya mendominasi
gambaran klinis dengan dasar :
1. Lesi ini kambuhan
2. Lokasi pada mukosa tidak berkeratin
Sindroma Bechet

Asalnya disebut sebagai triad ulserasi


dari rongga mulut, genital dan ruang
anterior mata. Bagaimanapun Sindroma
Bechet dikenali pada pasien dengan
kelainan berbagai sistem, yang secara
klinis menderita SAR. Pasien ini juga
menderita berbagai problema yang
menyerang sistem lainnya.
Beberapa Faktor Etiologi SAR

Hospes Lingkungan
Genetik Trauma / Jejas
Nutrisi Alergi
Penyakit Sistemik Merokok
Endokrin Infeksi
Imunitas Stress
Kriteria Diagnosis Sindroma Bechet

Mayor Minor
- Ulser Rongga Mulut - Pustula Herbit
- Ulser Genital - Keterlibatan Neurologik
- Problema Mata - Arthritis / Radang Sendi
- Penyakit Usus (Saluran
Cerna)
Ulser kambuhan yang sembuh
spontan yang menyerang secara
ekslusif mukosa, tanpa keratin,
tidak dapat dielakkan, jelas
adalah SAR
Tes Darah pada SAR

- Full Blood Count - FBC


- Serum Feritin - Feritin Serum
- Serum Folat / - Folat Serum /
Folat Darah Darah Lengkap
- Vit B12 Serum
Defisiensi nutrisi pada penderita SAR
mayoritas terjadi secara laten.

Penderita yang secara genetik peka


terhadap terjadinya SAR atau alasan
hospes dan lingkungan lain akan menderita
ulserasi klinik yang signifikan bila mereka
menderita defisiensi nutrisi dan terapi
suplemen pengganti akan mengurangi
kepekaan ini.
Penyakit Sistemik pada Ulser :
 Menorrhagia
 Hematemesis (muntah darah kronis)
 Defisiensi nutrisi
 Mal absorpsi
 Penyakit Crohn
 Coeliac diseases
 Anemia pernisiosa
 Colitis ulserativa
 Karsinoma kolon
 Infeksi HIV
Faktor-faktor lingkungan

-Jejas ringan dapat memicu ulser pada


individu yang peka.
- Penderita ulserasi biasanya bukan
perokok.
Alergi makanan yang lazim pada
penderita SAR :

 Keju
 Coklat
 Kacang-kacangan
 Tomat
 Jeruk
 Bensoat
 Cinnamon Aldehid
Terapi pencegahan untuk SAR :
 Penggantian komponen darah
 Menghindari makanan penyebab
 Kumur dengan tetrasiklin
 Kortikosteroid Sistemik
 Colchicine untuk Gout untuk menekan kematoksis PMN
pada Bechet membantu hemotaksis PMN
 Thalidomide menghalangi TNF SAR
parah ++, pada wanita tidak hamil, OK
Tujuan Terapi

 Mencegah timbulnya ulser baru


 Menghilangkan rasa sakit makan +
tidur enak
 Menjarangkan waktu kambuhan.
Tatalaksana
1. Pendahuluan : a. Difisiensi
b. Epidemologi
2. Etiologi
3. Faktor predisposisi
4. Patogenesis
5. Penegakan diagnosis berdasarkan pada :
a. Anamnesis ( gejala subyektif )
b. Gambaran Klinis : Foto
c. Pemeriksaan Penunjang : Hasil Lab.
6. Diagnosis banding
7. Perawatan : a. Pengobatan : panduan dasar :
terapi dugaan : - Sistemik
- Topikal
- Alternatif
b. Instruksi pada penderita
c. Rujukan
8. Prognosis
9. Referensi
Terapi simtomatik SAR

 Obat Kumur Chlorhexidine


 Obat kumur benzydamine
 Semprot / spray lignocain tropikal
 Steroid topikal : pasta gigi trianisinolone
Beclomethazone obat hisap (inhaler)
Obat kumur Prednisolon
Obat kumur Betamethazone
KARSINOMA
Karsinoma Rongga Mulut (KRM) merupakan DD yang paling penting, oleh karena jika tidak
dikenali, keadaan ini dapat fatal.

Semua ulser yang tidak terdiagnosis lebih dari 3 minggu, harus dibiopsi untuk menghindari
karsinoma.
Penyakit Saluran Cerna

Semua kondisi ini dapat menyebabkan


timbulnya ulser dan sebagai tambahan
penyakit-penyakit radang usus.
Gangguan Hematologik

Penyebab gastrointestinal pada ulser


rongga mulut.

- Anemia Pernisiosa
- Penyakit Coeliac
- Penyakit Crohn
- Kolitis Ulserativa
Penyebab hematologik pada ulser rongga
mulut

Defisiensi nutrisi : zat besi


Asam Folat
Vit B12
Leukemia : Lymfositik
Myeloid
Tumor sel plasma
Aplasia sumsum tulang : Pansitopenia
Neutropenia
Kemoterapi / Terapi Kemo.
Infeksi
Gangguan mukokutaneus
Gangguan kulit merupakan penyebab penting lesi rongga mulut.
Penyebab infeksi pada lesi rongga mulut
Virus : - Infeksi Herpes Simpleks Virus I & II
- Infeksi Herpes Zoster
- Infeksi Virus Coxsackie
- Infeksi Virus Epstein – Barr
- Infeksi Cytomegalo Virus
- HIV
Bakteri : - TBC
- Syphilis
- Gonorhoe
Jamur : Mycosis sistemik
Penyebab penyakit kulit pada lesi
rongga mulut

 Pemphigus
 Pemphigoid
 Lichenplanus
 Erythema multi formis
Terapi radiasi
Radiasi untuk keganasan kepala leher merupakan
penyebab penting yang meningkat pada ulser rongga
mulut terkait mukositis radioterapi / radiasi

Trauma / jejas
Biasanya terjadi oleh karena penyebab yang nyata /
jelas. Iritasi kemis juga merusak mukosa dan
berlanjut menjadi ulser. Menghilangkan faktor
penyebab akan menghasilkan penyembuhan yang
baik.

Perawatan simtomatik ulsernya sebagaimana pada SAR


akan mempercepat penyembuhan ulser.
Kelainan vesikulobulosa

Kelainan (dermatologi) kulit tampak


sering memberikan manifestasi dalam
rongga mulut. Gejala rongga mulut
mungkin mendahului penampakan lesi
kulit atau tentu saja, kelainan kulit
terkait pada mulut
Kelainan ini ditandai dengan adanya
vesikula/bula. Vesikula yang  5 mm
biasanya disebabkan oleh karena
infeksi virus. Bula  lebih besar dan
pada mukosa mudah pecah. Bula adalah
blister yang lebih besar, merupakan
lesi karakteristik yang ditemukan pada
kelainan mukokutan, vesikulobulosa.
Gambaran klinis dan etiologi

Kelainan vesikulobulosa :
- Pemphigus
- Pemphigoid
- Dermatitis Herpeliformis
- Penyakit Ig A Linear
- Angiva Bulosa Hemoragika
- Erythema Multiformis
- Epidermolysis Bulosa
Bula pada pemphigus berada pada
intra epitelial
Bula pada pemphigoid berada pada
sub epitelial
Blister pada angina bulosa
hemoragika sembuh dalam 1
minggu
Erythema Multiformis

Kelainan kompleks imun yang timbul


sebagai akibat respon imun pada agen
luar virus herpes simpleks atau
berbagai obat-obatan. Terapi hanya
secara empirik
Steven Johnson’s Syndrome
Krusta pada bibir & pembentukan
lesi target pada kulit secara klinis
meyakinkan pada diagnosis
erythema multiformis.
Pemeriksaan immunofluoresensi,
biasanya dilakukan pada sediaan
beku.
Curriculum Vitae

Anda mungkin juga menyukai