Overview case
- Identitas pasien : perempuan usian 24 tahun
- Keluhan utama : sariawan di bibir bagian bawah sejak 3 hari yang lalu
- Keluhan penyerta : terasa sakit dan menggangu saat makan
- Riwayat medis : -
- Pemeriksaan EO : wajah pasien tampak pucat
- Pemeriksaan IO : lesi ulser, 3 buah, berwarna putih kekuningan, dangkal, dikelingi
daerah eritema, bentuk oval, diameter 2-3mm, pada mukosa labial bawah
2. Basic science
Mukosa mulut
a. Anatomi
Rongga mulut dilapisi epitel gepeng berlapis (stratified squamous epithelium)
epitel ini ada yang berkeratin dan juga tidaak berkeratin
1. Lapisan berkeratin melindungi rongga mulut terhadap kerusakan selama
proses makan dan hanya ada di gingiva dan palatun durum.
2. Lapisan non keratin terdapat pada palatum mole, bibir, pipi, dan dasar mulut
3. Tanda gejala
- Munculnya ulser, baik berbentuk bulat atau ovoid secara berulang.
- Menimbulkan rasa sakit, terutama saat makan, mengunyah, dan berbicara.
- Ulser dapat muncul berupa lesi tunggal ataupun multipel.
- Terasa terbakar 1 atau 2 hari sebelum timbul ulserasi
- Tidak demam
- Tidak ruam
- Tidak sakit kepala
- Berdiameter <1 cm
- Sembuh dalam 7-14 hari
4. Diagnosis
Reccurant Apthous Stomatitis (SAR) merupakan salah satu penyakit mulut yang
sering terjadi, ditandai oleh ulser berbentuk oval atau bulat yang nyeri pada
mukosa mulut, terjadi secara rekuren.
Klasifikasi :
Pada kasus Reccurant Apthous Stomatitis minor karena terdapat pada labial
bibir bawah
5. Epidemiologi SAR
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau yang biasa dikenal dengan sariawan,
merupakan penyakit mulut yang paling sering ditemukan di masyarakat. SAR
dapat terjadi pada setiap orang, namun wanita dan dewasa muda sedikit lebih
rentan terkena. Berdasarkan jenis kelamin, insiden SAR lebih tinggi terjadi pada
wanita daripada pria. Hal ini disebabkan karena SAR berkaitan dengan hormon
progesteron.
6. Diagnosis banding
- Traumatic ulceration : Secara klinis dilapisi oleh bekuan fibrin kuning-putih, dan
dikelilingi haloeritema. Penyebabnya karena trauma dan lokasi di sekitar injuri
- Oral Lichens Planus : Tampak seperti jala dan biasanya terletak di mukosa bukal,
palatum molle, dan gingiva
- Varicella Zoster : gejala prodromal (demam, malaise) infeksi primer/cacar air
pada anak dan termasuk self limiting disease 2-3minggu
- Herpes Simplex Virus : gejala prodromal, single/multiple ulser, terasa sakit dan
termasuk self limiting disease
- Eritema Multiformis : Muncul pada bibir disertai dengan makula dan papula.
Terbentuk krusta disertai bercak merah dan terasa sakit
Etiologi RAS belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi terdapat beberapa faktor
yang berperan dalam timbulnya SAR yaitu faktor genetik, infeksi virus atau
bakteri, alergi makanan, penyakit sitemik, stres, hormonal, defisiensi nutrisi,
penyakit saluran pencernaan, dan trauma lokal Interaksi yang kompleks antara
faktor etiologi dapat memicu timbulnya ulkus pada SAR.
b. Faktor predisposisi :
- faktor nutrisi → karena kekurangan vitamin B12, vitamin C, zat besi, asam
folat
- hormonal → biasa terjadi pada wanita dimana berhubungan dengan fase
luteal stress dari siklus menstruasi
- stress
- genetik
- autoimun
- traumatik
- infeksi virus dan bakteri
- obat-obatan
- stress
- alergi
8. Patogenesis
- Tahap prodromal : Timbul gejala seperti terbakar, gatal dan perih namun tanpa
disertai dengan tanda klinis yang terlihat
- Tahap pra-ulkus : umumnya akan terjadi eritema yang diakibatkan adanya
vasodilatasi dan juga eksudasi yang dapat menyebabkan edema, tahap ini
bersifat sementara
- Tahap ulkus : papula mengalami ulserasi dan di infiltrasikan oleh neutrofil,
limfosit & sel plasma.tahap yang dominan dan mulai timbul rasa sakit pada
daerah ulkus. Awal kehancuran epitel menyebabkan ulkus kecil dengan cepat
berkembang menjadi ulkus ukuran besar, paling sering diameter 0,3-0,5 cm.
Tahap ini berlangsung 3-7 hari
- Tahap penyembuhan : rasa sakit mulai terhenti, granulasi dalam permukaan
(eksudat permukaan) menurun. Terlihat adanya pseudomembran yang
menyebabkan warna putih pada ulcer dan gambaran granulasi. Penyembuhan
tanpa jaringan parut berlangsung 10-14 hari dari pertama kali ulcer muncul
- Tahap remission : periode bebas dari ulkus
9. Patofisiologi
- Timbulnya lesi RAS dikaitkan dengan respon mediator imun, generasi sel T dan
juga produksi TNF-a. Ketika sel mononuklear darah tepi pasien mengeluarkan
TNF-a dalam jumlah tinggi, maka adhesi sel endotel akan termediasi oleh TNF-a
dan kemotaksis neutrofil memulai proses inflamasi yang menyebabkan ulserasi.
- Nyeri yang diderita pasien berbanding lurus dengan ukuran ulkus dan juga
tingkat keparahan dari faktor pemicunya. Nyeri pada pasien disebabkan karena
adanya mediator-mediator inflamasi seperti prostaglandin dan bradikinin.