Parotitis adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan unilateral (satu sisi) atau bilateral (kedua sisi) pada kelenjar liur disertai nyeri.
Insiden dan Epidemiologi tersebar di seluruh dunia, dapat timbul secara endemik atau epidemik.
Penyebaran virus dengan kontak langsung, percikan ludah , bahan muntah, dan urin.
Bayi sampai umur 6-8 bulan tidak dapat terjangkit.
Insiden tertingggi pada umur antara 5 - 9 tahun, umur 1 - 4 tahun ,10 - 14 tahun
Perjalanan Penyakit Kelenjar yang terkena: kelenjar parotis kelenjar sublingualis kelenjar submaksilaris
Virus masuk tubuh via hidung/mulut ; proliferasi terjadi di parotis/epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia dan selanjutnya virus berdiam dijaringan kelenjar/saraf. Gambaran Klinis Masa tunas (masa inkubasi) 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.
1-2 hari penderita mengalami gejala: demam (38.5 40 derajat celcius) sakit kepala nyeri otot kehilangan nafsu makan nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang.
Pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis). Diawali satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar selama 3 hari
Kemudian berangsur mengempis.
Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual).
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya riwayat kontak dengan penderita parotitis epidemika dalama 2-3 minggu sebelum timbulnya gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya pembengkakan di daerah temporomandibuler (antara telinga dan rahang).
Pemeriksaan Diagnostik lain:
a. Darah rutin b. Amilase serum c. Pemeriksaan serologis Hemaglutination inhibition (HI) test Neutralization (NT) test Complement Fixation (CF) test d. Pemeriksaan Virologi Isolasi virus jarang sekali digunakan untuk diagnosis. Isolasi virus dilakukan dengan biakan virus yang terdapat dalam saliva, urin, likuor serebrospinal atau darah
Diagnosis Banding
Adenopati dari tonsilofaringitis: telinga tidak terangkat oleh pembengkakan, inflamasi faring nyata Difteri berat / bullneck: Pembengkakan tidak nyeri. Inflamasi faring serta pseudomenbrane. Penyakit lain yang bergejala pembengkakan kelenjar parotid: Sarkoidosis, Lukemia, Sindrom Uveoparotitis (Mickulic)
Salivary Calculus: batu membuntu saluran parotis, yang sering ductus submandibular. Tetanus karena trismusnya. Mudah dibedakan karena tidak ada kaku otot lain Peminum alcohol kronis dan para pemakai kronis obat-obatan yang mengandung iodium isopreterenol, fenilbutason, tiosinat, tiouracil, fenotiazin dan logam berat, dapat ditemukan kelenjar parotis yang membesar
komplikasi Meningoensepalitis Ketulian Orkitis Pankreatitis Ensefalitis atau Meningitis Ooforitis Nefritis Tiroiditis Miokarditis Artritis Kelainan pada mata
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi virus Mumps oleh karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya,
Pasien dengan parotitis dapat ditangani dengan kompres hangat. Cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi karena terbatasnya asupan oral.
Pencegahan
Pencegahan terhadap parotitis epidemika dapat dilakukan secara imunisasi pasif dan imunisasi aktif.
1. Perlindungan Pasif Gammaglobulin biasanya tidak efektif. Khasiat mumps immunoglobulin juga tidak jelas.
2. Imunisasi Aktif Live attenuated mumps vistus vaccine Jery Lin mulai digunakan 1968 di USA tidak disertai demam. Suntikan subkutan, kira-kira 95% akan membuat mumps antibodies tetapi antibodinya jauh lebih rendah dari pada diperoleh sesudah menderita mumps.
Pencegahan: Vaksin Mumps
Vaksin hidup attenuated/ dilemahkan. >90% menghasilkan antibodi. Reaksi: jarang sekali. Diberi sebagai MMR pada umur 15 bulan, dan booster pada umur 4-6 tahun atau 12 tahun. Kontraindikasi sama dengan yang berlaku untuk Vaksin Measles & Rubella (vaksin hidup)
Vaksinasi tidak dianjurkan kepada : anak di bawah 1 tahun yang alergi terhadap protein telur/neomicyn yang mendapan obat-obatan immunosupresif. Prognosis
Secara umum prognosa parotitis epidemika baik, Kematian yang berhubungan dengan ensefalitis, miokarditis dan nefritis sangat jarang . Komplikasi meningitis hampir selalu self limited, sedangkan ensefalitis walaupun jarang, dapat menyebabkan kematian. insiden setelah atrofi testis setelah orchitis tinggi tetapi kemandulan sangat jarang ditemukan. Hanya persentasi kecil yang mendapat tuli permanen.