Anda di halaman 1dari 4

HEPATITIS A

Hepatitis A Virus ( HAV) ditemukan pada feses penderita Hepatitis A. ditemukan melalui
makanan minuman yang terkontaminasi oleh HAV
VAKSI
Vaksin Hepatitis A merupakan perlindunganh ter!aik. Vaksin hepatitis A dapat men"egah
infeksi dari #irus. Vaksin Hepatitis A !iasanya di!erikan dalam dua dosis $ #aksinasi a%al diikuti
oleh pem!erian !ooster enam !ulan kemudian. Vaksin ini !eker&a dengan mendorong tu!uh
untuk memproduksi anti!odinya sendiri saat mela%an penyakit hepatitis A. Vaksin ini tersedia
dalam !entuk "airan suntikan dan hanya !isa di!erikan oleh dokter atau di !a%ah penga%asan
dokter. Vaksin ini direkomendasikan untuk orang de%asa dan anak'anak !erusia satu tahun ke
atas yang tinggal di daerah yang sering ter&angkit penyakit hepatitis A.
KAPA (I)E*IKA+
a. Pada anak $ ,ntuk anak'anak$ dosis pertama harus di!erikan pada -. sampai ./ !ulan.
Anak'anak yang tidak di#aksinasi dengan . tahun dapat di#aksinasi pada kun&ungan
!erikutnya.
!. )agi orang lain yang !eresiko$ hepatitis A seri #aksin dapat dimulai setiap kali seseorang
ingin dilindungi atau !erada pada risiko infeksi.
". )agi %isata%an$ yang ter!aik adalah memulai seri #aksin setidaknya satu !ulan se!elum
!epergian. ()e!erapa perlindungan mungkin masih ter&adi &ika #aksin di!erikan pada atau
dekat dengan tanggal per&alanan.)
HEPATITIS )
Vaksin Hepatitis B Rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang
telah diinaktivasi dan bersifat non-infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan
dalam sel ragi (Hansenula polymorpha menggunakan teknologi !"A
rekombinan. Vaksin ini merupakan suspensi ber#arna putih yang diproduksi dari
$aringan sel ragi yang mengandung gene HBsAg,yang dimurnikan dan
diinaktivasi melalui beberapa tahap proses %siko kimia seperti ultrasentrifuse,
kromatogra% kolom, dan perlakuan dengan formaldehid.
0ontoh produk #aksin Hepatitis ) yang !eredar di pasaran adalah *e"om!i#a1 H)
(2er"k) dan Engeri1') (3la1o Smith Kline). Kedua #aksin terse!ut mempunyai efekti#itas yang
serupa. Vaksin terse!ut termasuk #aksin (A rekom!inan$ dimana #aksin menginduksi sel T
yang spesifik terhadap H)sAg dan sel ) yang dependen terhadap sel T untuk menghasilkan
anti!odi anti'H)s se"epatnya . minggu setelah #aksin dosis pertama.
Vaksin Hepatitis ) harus disimpan pada suhu .'4
o
0. Vaksin yang mengalami pem!ekuan akan
mengurangi efekti#itas #aksin. Vaksin Hepatitis ) tersmasuk #aksin yang termosta!il.
Pemanasan pada suhu 56
o
0 selama - minggu atau /7
o
0 selama - !ulan tidak mengu!ah
imunogenisitas dan reakti#itas #aksin.
!osis dan &ara 'emberian
Vaksin Hepatitis B disuntikkan secara intramuskuler, $angan disuntikkan
secara intravena atau intradermal.!osis untuk !e#asa (( )* tahun ),* ml,
sedangkan dosis untuk bayi+anak (, )* tahun *,- ml. 'ada Anak+!e#asa (
) tahun sebaiknya disuntikkan pada otot deltoid, sedangkan pada bayi
sebaiknya pada anterolateral paha. Vaksin Hepatitis B rekombinan dapat
diberikan secara subkutan khusus pada pasien yang mempunyai
kecenderungan perdarahan berat (seperti hemo%li.
Vaksin harus dikocok dahulu sebelum digunakan.Vaksinasi dasar terdiri
dari . dosis intramuskuler dengan $adual *-)-/ bulan. Vaksinasi ulang
diperlukan setiap - tahun setelah vaksinasi dasar. Vaksin Hepatitis B
rekombinan dapat diberikan serempak dengan Hepatitis B immunoglobulin
pada tempat penyuntikan terpisah. !an $uga dapat diberikan bersama-sama
dengan vaksin !0', 1'V dengan menggunakan $arum suntik dan lokasi
penyuntikan yang terpisah, dan tidak akan mengganggu respon imun
terhadap vaksin-vaksin tersebut.
Rekomendasi Dosis Vaksin Hepatitis B
Keadaan
Recombivax HB
(10 g/ml)
Engeix B
(!0 g/ml)
Ba"i
#
dan anak $ 11
ta%&n
!'( g/ml 10 g/ml
)nak / ema*a (11+
1, ta%&n)
( g/ml !0 g/ml
De-asa (. !0
ta%&n)
10 g/ml !0 g/ml
/ad-al "ang dian*&kan b&lan ke+0' 1' 0
#Ba"i "ang la%i dengan ib& "ang HBs)g (+)

1
2om&lasi k%&s&s

11
! dosis 1 ml dis&ntikkan di sat& sisi dalam 3 dosis (b&lan ke+0' 1' !' 0)
Tifoid
Untuk anak - anak dianjurkan untuk diberikan vaksin tifoid setelahberumur 2 tahun. Untuk orang
dewasa dianjurkan terutama jika hendak berpergian ke daerah dengan resiko tinggi demam tifoid
seperti Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, Afrika, beberapa negara di Eropa Selatan dan
apua !ew "uinea. angka tertinggi ditemukan di #ndia, akistan dan $angladesh.
ada 2 jenis vaksin tifoid
%. &aksin demam tifoid oral 'T(-2%a) kemasan dalam bentuk kapsul, biasan*a untuk anak + ,
tahun. -ara pemberian tiap hari ke %, ., / ditelan % kapsul. 0apsul ke-1 pada hari ke 2
terutama untuk turis. #munisasi ulangan tiap / tahun. Tidak boleh diberikan berbarengan
dengan antibiotika dan pada wanita hamil, men*usui, penderita imunokompromais, atau
pasien sedang demam.
2. &aksin polisakarida parenteral
biasan*a diberikan pada anak - anak. diberikan dengan -ara disuntikan pada daerah lengan
atas atau paha. #munisasi ulangan tiap . tahun. &aksin ini dikontraindikasikan pada keadaan
hipersensitif, hamil, men*usui, atau pasien sedang demam. (ang tak kalah pentingn*a
adalah pen-egahan demam tifoid dengan kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan,
seperti men-u-i tangan sebelum makan dengan sabun, memasak air *ang akan diminum,
pilih makanan *ang masih panas, bersihkan alat - alat rumah tangga se-ara teratur.
0eterlambatan dari jadwal imunisasi *ang telah disepakati akan meningkatkan resiko tertular
pen*akit demam tifoid tersebut.

Anda mungkin juga menyukai