Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
Mata merupakan salah satu panca indera yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Trauma seperti debu sekecil apapun yang masuk kedalam mata, sudah cukup untuk
menimbulkan gangguan yang hebat, apabila keadaan ini diabaikan, dapat menimbulkan
penyakit yang sangat gawat. Salah satu penyakit mata yaitu glaukoma.
Glaukoma adalah suatu penyakit mata yang disebabkan karena tekanan intra okuler
yang tinggi dan disertai gangguan integritas struktur dan penurunan fungsi.
Di seluruh dunia glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi, 2 %
penduduk berusia lebih dari ! tahun menderita glaukoma.
Glaukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, namun bila diketahui secara
dini dan diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan lebih lan"ut.
#enemuan dan pengobatan sebelum ter"adinya gangguan penglihatan adalah cara terbaik
untuk mengontrol glaukoma. Glaukoma sendiri dapat disebabkan karena per"alanan penyakit
lainnya seperti katarak yang ter"adi karena beberapa proses. Glaukoma dapat bersifat akut
dengan ge"ala yang sangat nyata dan bersifat kronik yang hampir tidak menun"ukkan ge"ala.
$erbagai penatalaksanaan yang diterapkan kepada penderita, berupa medikamentosa,
tindakan pembedahan dan laser hanya ditu"ukan untuk memperlambat atau mencegah
hilangnya penglihatan %kebutaan&. 'amun, berkurangnya lapang pandang yang telah ter"adi
tidak bisa dikembalikan.
Glaukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, namun bila diketahui secara
dini dan diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan lebih lan"ut.
#enemuan dan pengobatan sebelum ter"adinya gangguan penglihatan adalah cara terbaik
untuk mengontrol glaukoma.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi
1 . Bilik Mata Depan
$ilik mata depan merupakan struktur penting dalam hubungannya dengan
pengaturan tekanan intraokuler. (al ini disebabkan karena pengaliran cairan a)uos
harus melalui bilik mata depan terlebih dahulu sebelum memasuki kanal Schlemm.
$ilik mata depan dibentuk oleh persambungan antara kornea perifer dan iris.
$agian mata yang penting dalam glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi
ini berada dalam limbus kornea. *imbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang
menghubungkan akhir dari membran descement dan membran bowman. lalu ke
posterior !,+, mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal schlemm dan trabekula
sampai ke bilik mata depan. *imbus terdiri dari dua lapisan yaitu epitel dan stroma
dimana ketebalannya epitel dua kali ketebalan epitel kornea. Sedangkan di dalam
stroma terdapat serat - serat saraf dan cabang akhir dari a. Siliaris anterior. .khir
dari membran descement disebut garis Schwalbe.
$agian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula, yang terdiri dari /
a. Trabekula korneoskleral,
Serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea dan menu"u ke belakang,
mengelilingi kanal schlemm untuk berinsersi pada sklera.
b. Trabekula 01eal
Serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea, menu"u ke sclera pur
%insersi dari m. Silliaris& dan sebagian ke m. Silliaris meridional.
c. Serabut berasal dari akhir membran descement %garis Schwalbe&
Serabut ini menu"u ke "aringan pengikat m. Siliaris radialis dan sirkularis.
d. *igamentum pektinatum rudimenter
*igamentum ini berasal dari dataran depan iris menu"u ke depan trabekula.
Trabekula terdiri dari "aringan kolagen, "aringan homogen, elastis dan
seluruhnya diliputi endotel. 2eseluruhannya merupakan spons yang tembus
pandang, sehingga ada darah di dalam kanal Schlemm, dapat terlihat dari luar. 2anal
schlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi yang mengelilingi kornea.
5
Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya !,, mm. #ada dinding sebelah
dalam terdapat lubang - lubang sebesar 2 0, sehingga terdapat hubungan langsung
antara trabekula dan kanal shlemn. Dari kanal schlemn, keluar saluran kolektor, 2! -
3! buah, yang menu"u ke pleksus 1ena di dalam "aringan sklera dan episkelera dan
1ena siliaris anterior di badan siliar.
2. Humor Akueus
2.1 Komposisi Humor Akueus
Humor akueus adalah suatu cairan "ernih yang mengisi bilik mata depan dan
bilik mata belakang yang berfungsi sebagai cairan yang mengisi bilik mata depan,
men"aga tekanan intraokuler, memberi nutrisi ke kornea dan lensa dan "uga memberi
bentuk ke bola mata anterior.
4olumenya sekitar 2,! dan kecepatan pembentukannya yang ber1ariasi
diurnal, adalah 5,, - 26*.

Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi daripada plasma.
2omposisinya serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi
askorbat, piru1at, dan laktat yang lebih tinggi7 dan protein, urea dan glukosa yang
lebih rendah. 'ormalnya tekanan di dalam bola mata berkisar antara 5!82! mm(g.
2.2 Pembentukan an Aliran Humor Akueus
(umor akuous diproduksi oleh epitel non pigmen dari korpus siliaris.
0ltrafiltrasi plasma yang dihasilkan di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh
fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel siliaris. Setelah masuk ke dalam bilik
mata belakang,, kemudian masuk diantara permukaan posterior iris menilai sudut
6
pupil. Selan"utnya masuk ke bilik mata depan. (umor akuous keluar dari bilik mata
depan melalui dua "alur kon1ensional %"alur trabekula& dan "alur u1eosklera %"alur non
trabekula&.
5. 9alur trabekulum %kon1ensional&
2ebanyakan humor akueus keluar dari mata melalui "alur jalinan trabekula-
kanal Schlemm-sistem vena. 9alinan trabekula dapat dibagi kedalam tiga
bagian /

8 01eal
8 2orneoskleral
8 9ukstakanalikular
Tahanan utama aliran keluar terdapat pada "aringan "uksta kanalikular. :ungsi
"alinan trabekula adalah sebagai katup satu "alan yang membolehkan akueus
meninggalkan mata melalui aliran terbesar pada arah lain yang tidak
bergantung pada energi. Akueus bergerak melewati dan diantara sel endotelial
yang membatasi dinding dalam kanal Schlemm. Sekali berada dalam kanal
Schlemm, akueus memasuki saluran kolektor menu"u pleksus 1ena episklera
melalui kumpulan kanal sklera.
2. 9alur u1eosklera %nonkon1ensional&
#ada mata normal setiap aliran non8trabekular disebut dengan aliran
u1eoskleral. Mekanisme yang beragam terlibat, didahului lewatnya akueus
dari camera oculi anterior kedalam otot muskularis dan kemudian kedalam
ruang suprasiliar dan suprakoroid. ;airan kemudian keluar dari mata melalui
sklera yang utuh ataupun sepan"ang ner1us dan pembuluh darah yang
memasukinya.
7
8
B. !laukoma
1. De"inisi
Glaukoma adalah suatu penyakit mata yang disebabkan karena tekanan intra
okuler yang tinggi dan disertai gangguan integritas struktur dan penurunan fungsi.
'ormalnya tekanan intraokuler adalah berkisar antara 5! - 2! mm(g
2. Etiolo#i an Pato"isiolo#i
.da beberapa sebab dan faktor yang beresiko terhadap ter"adinya glaukoma.
Diantaranya adalah/
5. Tekanan intarokuler yang tinggi
9
Tekanan bola mata di atas 25 mm(g berisiko tinggi terkena glaukoma. Meskipun
untuk sebagian indi1idu, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak
saraf optik.
2. 0mur
<isiko glaukoma bertambah tinggi dengan bertambahnya usia. Terdapat 2% dari
populasi ! tahun yang terkena glaukoma.
3. <iwayat glaukoma dalam keluarga
Glaukoma "enis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai risiko =
kali lebih besar untuk terkena glaukoma. <isiko terbesar adalah kakak8beradik
kemudian hubungan orang tua dan anak8anak.
. >bat8obatan
#emakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh
dokter, obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi dan
pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya.
,. <iwayat trauma pada mata %luka kecelakaan& pada mata
=. <iwayat penyakit lain / riwayat penyakit Diabetes, (ipertensi dan migren
$. Klasi"ikasi
$erdasarkan klinisnya, glaukoma diklasifikasikan sebagai berikut/
1. !laukoma Akut
a% Definisi
Glaukoma akut adalah penyakit mata karena tekanan intraokuler yang
meningkat mendadak sangat tinggi.
10
b% ?tiologi
Dapat dibagi men"adi dua yaitu primer dan sekunder. Dimana pada primer, yaitu
timbul pada mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan
yang sempit pada kedua mata, sedangkan secara sekunder sebagai akibat
penyakit mata lain. @ang paling banyak di"umpai adalah bentuk primer,
menyerang pasien usia ! tahun atau lebih.
&% :aktor #redisposisi
#ada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian obat8obatan
midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan emosional. $entuk
sekunder sering disebabkan hifema, luksasiAsubluksasi lensa, katarak intumesen
atau katarak hipermatur, u1eitis dengan suklusioAoklusio pupil dan iris bombe,
atau pasca pembedahan intraokuler.
% Manifestasi klinik
a. Mata terasa sangat sakit. <asa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah
belakang kepala.
b. .kibat rasa sakit yang berat terdapat ge"ala gastrointestinal berupa mual dan
muntah, kadang8kadang dapat mengaburkan ge"ala glaukoma akut.
c. Ta"am penglihatan sangat menurun.
d. Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat.
e. 2on"ungti1a bulbi kemotik atau edema dengan in"eksi siliar.
f. ?dema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh.
g. $ilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat
timbulnya reaksi radang u1ea.
h. #upil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat.
i. #emeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media
penglihatan.
". Tekanan bola mata sangat tinggi.
e% #emeriksaan #enun"ang
11
#engukuran dengan tonometri SchiotB menun"ukkan peningkatan tekanan.
#erimetri, Gonioskopi, dan Tonografi dilakukan setelah edema kornea
menghilang.
"% #enatalaksanaan
#enderita dirawat dan dipersiapkan untuk operasi. Die1aluasi tekanan
intraokuler %TC>& dan keadaan mata. $ila TC> tetap tidak turun, lakukan operasi
segera. Sebelumnya berikan infus manitol 2!% 3!!8,!! ml, =! tetesAmenit.
9enis operasi, iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan
gonioskopi setelah pengobatan medikamentosa.
2. !laukoma kronis
a% Definisi
Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan ge"ala peningkatan tekanan bola
mata sehingga ter"adi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
b% ?tiologi
12
2eturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian
kortikosteroid "angka pan"ang, miopia tinggi dan progresif.
&% Manifestasi klinik
Ge"ala8ge"ala ter"adi akibat peningkatan tekanan bola mata. #enyakit
berkembang secara lambat namun pasti. #enampilan bola mata seperti normal
dan sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. #ada stadium lan"ut
keluhannya berupa pasien sering menabrak karena pandangan gelap, lebih
kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan permanen.
% #emeriksaan #enun"ang
#emeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri menun"ukkan
peningkatan. 'ilai dianggap abnormal 2582, mm(g dan dianggap patologik
diatas 2, mm(g. #ada funduskopi ditemukan cekungan papil men"adi lebih
lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, warna memucat, dan terdapat
perdarahan papil. #emeriksaan lapang pandang menun"ukkan lapang pandang
menyempit, depresi bagian nasal, tangga <onne, atau skotoma busur.
e% #enatalaksanaan
#asien diminta datang teratur = bulan sekali, dinilai tekanan bola mata dan
lapang pandang. $ila lapang pandang semakin memburuk, meskipun hasil
pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal, terapi ditingkatkan.
Dian"urkan berolahraga dan minum harus sedikit8sedikit.
Menurut etiologinya/
1% !laukoma Primer
Glaukoma primer adalah glaukoma yang tidak berhubungan dengan penyakit
mata atau sistenik yang menyebabkan meningkatnya resistensi aliran akueus
humor. Glaukoma primer biasanya ter"adi pada kedua mata.
a& Glaukoma Sudut Terbuka %Glaukoma Simpleks&
Glaukoma primer sudut terbuka merupakan glaukoma yang tidak
diketahui penyebabnya dan ditandai dengan sudut bilik mata terbuka.
Glaukoma primer sudut terbuka merupakan penyakit kronis dan progresif
lambat dengan atrofi dan cupping dari papil ner1us optikus dan pola
gangguan lapang pandang yang khas. Glaukoma primer sudut terbuka
memiliki kecenderungan familial.
13
#ada umumnya, glaukoma primer sudut terbuka ter"adi pada usia lebih
dari ! tahun. #re1alensi "uga lebih tinggi pada orang berkulit gelap atau
berwarna dibandingkan dengan orang berkulit putih.
Gambaran patologi utama pada glaukoma sudut terbuka adalah proses
degeneratif di "alinan trabekular, termasuk pengendapan bahan ekstrasel di
dalam "alan trabekular dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm.
.kibatnya adalah penurunan drainase akueus humor yang menyebabkan
peningkatan tekanan intra okuler.
Tekanan intraokuler merupakan faktor resiko utama untuk glaukoma
primer sudut terbuka. Terdapat faktor resiko lain yang berhubungan dengan
glaukoma primer sudut terbuka, yaitu7 miopia, diabetes mellitus, hipertensi
dan oklusi 1ena sentralis retina.
Sifat onsetnya yang samar serta per"alanannya yang progresif lambat
maka timbulnya ge"alanya pun lambat dan tidak disadari sampai akhirnya
berlan"ut dengan kebutaan. 2eluhan pasien biasanya sangat sedikit atau
samar, misalnya mata terasa berat, kepala pusing sebelah, dan anamnesis
tidak khas lainnya. $iasanya pasien tidak mengeluh adanya halo dan tidak
tampak mata merah. Tekanan intraokuler sehari8hari biasanya tinggi atau
lebih dari 2! mm(g. .kibat tekanan tinggi akan terbentuk atrofi papil serta
ekska1asio glaukomatosa. 2erusakan dimulai dari tepi lapang pandang,
dengan demikian penglihatan sentral tetap baik, sehingga penderita seolah8
olah melihat melalui teropong.
Diagnosis glaukoma primer sudut terbuka ditegakkan apabila ditemukan
kelainan8kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang
disertai peningkatan tekanan intraokuler, sudut kamera anterior terbuka dan
tampak normal, dan tidak ditemukan sebab lain yang dapat meningkatkan
tekanan intraokuler.
b& Glaukoma Sudut Tertutup
14
#asien yang menderita glaukoma primer sudut tertutup cenderung
memiliki segmen anterior yang kecil dan sempit, sehingga men"adi faktor
predisposisi untuk timbulnya pupillary block relatif. <esiko ter"adinya hal
tersebut meningkat dengan bertambahnya usia, seiring dengan
berkembangnya lensa dan pupil men"adi miosis.
5& Glaukoma #rimer Sudut Tertutup .kut
Glaukoma primer sudut tertutup akut adalah kondisi yang timbul
saat TC> meningkat secara cepat akibat blokade relatif mendadak dari
"aringan trabekular. (al ini dapat menimbulkan manifestasi berupa rasa
sakit, penglihatan buram, halo, mual dan muntah. #eningkatan TC> yang
tinggi menyebabkan edema epitel kornea yang bertanggung "awab dalam
timbulnya keluhan penurunan penglihatan.
Tanda8tanda pada glaukoma sudut tertutup akut antara lain/
5. TC> yang tinggi
2. #upil yang lebar dan terkadang irreguler
3. ?dema epitel kornea
. 2ongesti pembuluh darah episkleral dan kon"ungti1a
,. 2amera okuli anterior yang sempit
Selama serangan akut, TC> cukup tinggi sehingga dapat
menyebabkan gangguan ner1us optikus dan oklusi pembuluh darah
retina. Sinekia anterior perifer dapat terbentuk dengan cepat dan TC>
yang tinggi menyebabkan ter"adinya iskemia sehingga dapat ter"adi
atrofi sektoral dari iris. .trofi pada iris menimbulkan pelepasan pigmen
iris dan pigmen8pigmen tersebut menempel dan mengotori permukaan
iris dan endotel kornea. .kibat iskemia iris, maka pupil dapat berdilatasi
dan terfiksasi.
15
Diagnosis pasti didapatkan dengan gonioskopi. Gonioskopi "uga
membantu menentukan apakah blokade iris dan "aringan trabekular
re1ersibel atau irre1ersibel.
2& Glaukoma #rimer Sudut Tertutup 2ronis
Glaukoma primer sudut tertutup kronis merupakan kondisi yang
timbul setelah glaukoma sudut tertutup akut atau saat sudut kamera
anterior tertutup secara bertahap dan tekanan intraokuler meningkat
secara perlahan. Ge"ala klinisnya serupa dengan glaukoma primer sudut
terbuka, yaitu keluhan yang samar, cupping papil ner1us optikus yang
progresif dan gangguan lapang pandang glaukomatosa. Sehingga,
pemeriksaan gonioskopi diperlukan untuk menentukan diagnosis yang
tepat.
16
Keterangan gambar : Normal dan abnormal aliran humor aquos :
a. .liran normal melalui anyaman trabekula %panah besar& dan rute u1easklera %panah
kecil& dan anatomi yang berhubungan. 2ebanyakan aliran humor a)uos melewati
anyaman trabekula. Setiap rute dialirkan ke sirkulasi 1ena mata.
b. #ada glaukoma sudut terbuka, aliran humor a)uos melalui rute ini terhalang.
c. #ada glakuoma sudut tertutup, posisi abnormal iris sehingga memblok aliran humor
a)uos melewati sudut bilik mata depan %iridocorneal&.
2. !laukoma Sekuner
Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang berhubungan dengan penyakit
mata atau sistemik yang menyebabkan menurunnya aliran akueus humor.
Glaukoma sekunder sering ter"adi hanya pada satu mata.
Glaukoma sekunder merupakan glaukoma yang diketahui penyebab yang
menimbulkannya.
Glaukoma sekunder dapat terlihat dalam bentuk sudut tertutup maupun sudut
terbuka. 2elainan8kelainan tersebut dapat terletak pada/
5. Sudut bilik mata, akibat goniosinekia, hifema, leukoma adheren dan kontusi
sudut bilik mata
2. #upil, akibat seklusio dan oklusi relatif pupil
3. $adan siliar, seperti rangsangan akibat luksasio lensa
$eberapa penyakit yang dapat menimbulkan glaukoma, yaitu/
17
5. 01eitis, dimana glaukoma ter"adi akibat adanya sinekia anterior maupun
posterior, penimbunan sel radang di sudut bilik mata dan seklusio pupil yang
biasanya disertai dengan iris bombD.
2. #asca trauma serta ulkus kornea, yang mengakibatkan leukoma adheren
sehingga bilik mata tertutup dan mengganggu aliran akueus humor.
3. (ifema, akan mengakibatkan tersumbatnya sudut bilik mata
Glaukoma yang disebabkan oleh lensa. 2atarak yang immatur akan
menyerap cairan sehingga ukurannya membesar sehingga menyumbat sudut bilik
mata, sedangkan katarak yang hipermatur, lensa akan pecah dan komposisi lensa
dapat menyumbat sudut bilik mata. #ascabedah katarak, yang mengakibatkan
terbentuknya sinekia dan terbentuknya blokade pupil akibat radang di daerah
pupil.
$. !laukoma Kon#enital
Glaukoma kongenital primer atau infantil adalah glaukoma yang timbul
sesaat setelah lahir sampai beberapa tahuh pertama setlah kelahiran. Selain itu,
glaukoma kongenital "uga dapat timbul menyertai anomali kongenital lainnya.
Glaukoma infantil atau dikenal dengan istilah buphthalmos, dipercaya ter"adi
akibat displasia dari sudut kamera anterior tanpa disertai abnormalitas okular dan
sistemik lainnya. Terdapat dua teori yang menerangkan patofisiologi ter"adinya
glaukoma infantil, yaitu7 ter"adi abnormalitas membran atau sel pada "aringan
trabekular, sehingga "aringan trabekuler men"adi impermeabel7 teori lain
mengatakan bahwa ter"adi anomali luas pada kamera okuli anterior termasuk
insersi abnormal dari muskulus siliaris. Dengan adanya anomali8anomali tersebut,
maka aliran a)ueous akan terganggua dan ter"adi pembendungan a)ueous humor,
maka akan timbul buphtalmos karena "aringan sklera pada neonatus masih lunak.
18
2eadaan klinis yang khas dari glaukoma infantil adalah trias klasik pada
bayi baru lahir, yaitu7 epifora, fotofobia, dan blefarospasme. Diagnosis tergantung
dari pemeriksaan klinis yang hati8hati, termasuk pemeriksaan TC>, pengukuran
diameter kornea, gonioskopi dan oftalmoskopi.
'. !laukoma Absolut
Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma dimana sudah ter"adi
kebutaan total. #ada glaukoma absolut, kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal,
papil atrofi dengan ekska1asio glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan
rasa sakit. Mata dengan kebutaan ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neo1askularisasi pada iris.
2elainan mata yang dapat menyebabkan glaukoma antara lain/
5. 2elainan lensa
2. 2elainan u1ea
3. Trauma
. #asca bedah
,. Glaukoma absolut
'. Pemeriksaan Penun(an#
0ntuk mendiagnosis glaukoma dilakukan se"umlah pemeriksaan yang rutin
dilakukan pada seseorang yang mengeluh rasa nyeri di mata, penglihatan dan ge"ala
prodromal lainnya. #emeriksaan yang dilakukan secara berkala dan dengan lebih dari
satu metode akan lebih bermakna dibandingkan "ika hanya dilakukan 5 kali
pemeriksaan. #emeriksaan tersebut meliputi/
a. )a(am pen#li*atan
#emeriksaan keta"aman penglihatan bukan merupakan cara yang khusus untuk
glaukoma, namun tetap penting, karena keta"aman penglihatan yang baik, misalnya
=A= belum berarti tidak glaukoma.
19
b. )onometri
Tonometri diperlukan untuk memeriksa tekanan intraokuler. .da 3 macam tonometri,
yaitu/
5. Digital
Merupakan teknik yang paling mudah dan murah karena tidak memerlukan alat.
;aranya dengan melakukan palpasi pada kelopak mata atas, lalu membandingkan
tahanan kedua bola mata terhadap tekanan "ari. (asil pemeriksaan ini
diinterpretasikan sebagai T.' yang berarti tekanan normal, T
nE5
untuk tekanan
yang agak tinggi, dan T
n85
untuk tekanan yang agak rendah. Tingkat ketelitian
teknik ini dianggap paling rendah karena penilaian dan interpretasinya bersifat
sub"ektif.
2. Tonometer SchiFtB
Tonometer SchiFtB ini bentuknya sederhana, mudah dibawa, gampang digunakan
dan harganya murah. Tekanan intraokuler diukur dengan alat yang ditempelkan
pada permukaan kornea setelah sebelumnya mata ditetesi anestesi topikal
20
%pantokain&. 9arum tonometer akan menun"ukkan angka tertentu pada skala.
#embacaan skala disesuaikan dengan kalibrasi dari Zeiger-Ausschlag Scale yang
diter"emahkan ke dalam tekanan intraokuler.
3. Tonometer aplanasi Goldmann
.lat ini cukup mahal dan tidak praktis, selain itu memerlukan slitlamp yang "uga
mahal. Meskipun demikian, di dalam komunikasi internasional, hanya tonometri
dengan aplanasi sa"a yang diakui. Dengan alat ini, kekakuan sklera dapat
diabaikan sehingga hasil yang didapatkan men"adi lebih akurat.
&. Slit lamp+ Lampu &ela*
#eralatan yang terdiri dari sumber cahaya intensitas tinggi yang dapat difokuskan
untuk bersinar lembaran tipis cahaya ke bola mata. (al ini digunakan dalam
hubungannya dengan biomikroskop. *ampu memfasilitasi pemeriksaan segmen
anterior, atau struktur frontal dan segmen posterior dari mata manusia, yang meliputi
kelopak mata, sclera, kon"ungti1a, iris, lensa dan kornea. #emeriksaan celah8lampu
teropong memberikan pandangan diperbesar stereoskopik dari strukur mata secara
rinci.
. !onioskopi
Gonioskopi sangat penting untuk ketepatan diagnosis glaukoma. Gonioskopi dapat
menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan. #emeriksaan ini sebaiknya dilakukan
pada semua pasien yang menderita glaukoma, pada semua pasien suspek glaukoma,
dan pada semua indi1idu yang diduga memiliki sudut bilik mata depan yang sempit.
Dengan gonioskopi dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut
terbuka, "uga dapat dilihat adanya perlekatan iris bagian perifer ke depan %peripheral
anterior sinechiae&.
21
#ada gonioskopi terdapat , area spesifik yang die1aluasi di semua kuadran yang
men"adi penanda anatomi dari sudut bilik mata depan/
5& Cris perifer, khususnya insersinya ke badan siliar.
2& #ita badan siliar, biasanya tampak abu8abu atau coklat.
3& Ta"i sklera, biasanya tampak sebagai garis putih prominen di alas pita badan shier.
& Trabekulum meshwork
,& Garis Schwalbe, suatu tepi putih tipis tepat di tepi trabekula Meshwork. #embuluh
darah umumnya terlihat pada sudut normal terutama pada biru.
e. Lapan# Panan# ,perimetr-%
@ang termasuk ke dalam pemeriksaan ini
adalah lapangan pandang sentral dan lapangan
pandang perifer. #ada stadium awal, penderita
tidak akan menyadari adanya kerusakan
lapangan pandang karena tidak mempengaruhi
keta"aman penglihatan sentral. #ada tahap
22
yang sudah lan"ut, seluruh lapangan pandang rusak dengan ta"am penglihatan sentral
masih normal sehingga penderita seolah8olah melihat melalui suatu teropong %tunnel
vision&.
". ."talmoskopi
#ada pemeriksaan oftalmoskopi, yang harus
diperhatikan adalah keadaan papil. #erubahan
yang ter"adi pada papil dengan glaukoma adalah
penggaungan %cupping& dan degenerasi saraf
optik %atrofi&. 9ika terdapat penggaungan lebih
dari !,3 dari diameter papil dan tampak tidak
simetris antara kedua mata, maka harus
diwaspadai adanya ekska1asio glaukoma.
!ambar 1. Diskus optikus
normal. *ihat batas tegas dari
diskus optikus, demarkasi
yang "elas dari GcupH, dan
warna pink cerah dari sisi
neuroretinal.
!ambar 2. <asio ;AD pada
ner1us optikus ini mendekati
!,=. (ubungan klinis dengan
riwayat dari pasien dan "uga
pemeriksaan menun"ukkan
bahwa ner1us optikus ini
abnormal.
!ambar $. G;upH ner1us
optikus yang bersifat
glaukomatous. G;upH pada
ner1us optikus ini membesar
sampai !,I, dan terdapat
penipisan yang khas pada sisi
inferior neuroretinal,
terbentuk suatu JtakikK.
#. )ono#ra"i
Tonografi dilakukan untuk mengukur banyaknya cairan akueus yang dikeluarkan
melalui trabekula dalam satu satuan waktu
23
*. )es Pro/okasi
Tes ini dilakukan pada keadaan dimana seseorang dicurigai menderita glaukoma.
0ntuk glaukoma sudut terbuka, dilakukan tes minum air, pressure congestion test, dan
tes steroid. Sedangkan untuk glaukoma sudut tertutup, dapat dilakukan tes kamar
gelap, tes membaca dan tes midriasis.
U(i lain paa #laukoma
0"i 2opi
#enderita meminum 582 mangkok kopi pekat, bila tekanan bola mata naik 5,82!
mm(g setelah minum 2!8! menit menun"ukkan adanya glaukoma.
0"i Minum .ir
Sebelum makan pagi tekanan bola mata diukur dan kemudian pasien disuruh
minum dengan cepat 5 liter air. Tekanan bola mata diukur setiap 5, menit. $ila
tekanan bola mata naik I85, mm(g dalam waktu , menit pertama menun"ukkan
pasien menderita glaukoma.
0"i Steroid
#ada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat glaukoma
simpleks pada keluarga, diteteskan betametason atau deksametason !,5% 38 kali
sehari. Tekanan bola mata diperiksa setiap minggu. #ada pasien berbakat glaukoma
maka tekanan bola mata akan naik setelah 2 minggu.
0"i 4ariasi Diurnal
#emeriksaan dengan melakukan tonometri setiap 283 "am sehari penuh, selama 3
hari biasanya pasien dirawat. 'ilai 1ariasi harian pada mata normal adalah antara 28
mm(g, sedang pada glaukoma sudut terbuka 1ariasi dapat mencapai 5,82! mm(g.
#erubahan 8, mm(g sudah dicurigai keadaan patologik.
0"i 2amar Gelap
#ada u"i ini dilakukan pengukuran tekanan bola mata dan kemudian pasien
dimasukkan ke dalam kamar gelap selama =!8L! menit. #ada akhir L! menit tekanan
bola mata diukur. ,,% pasien glaukoma sudut terbuka akan menun"ukkan hasil yang
positif, naik I mm(g.
24
0"i pro1okasi pilokarpin
Tekanan bola mata diukur dengan tonometer, penderita diberi pilokarpin 5%
selama 5 minggu kali sehari kemudian diukur tekanannya.
0. Penatalaksanaan !laukoma
Tu"uan utama terapi glaukoma adalah dengan menurunkan tekanan intraokular
serta meningkatkan aliran humor akueus %drainase& dengan efek samping yang
minimal. #enangananya meliputi/
1. Penatalaksanaan Meis 1
!laukoma Primer
a& #emberian tetes mata $eta blocker %misalnya timolol, betaMolol, carteolol,
le1obunolol atau metipranolol& yang kemungkinan akan mengurangi
pembentukan cairan di dalam mata dan TC>.
b& #ilocarpine untuk memperkecil pupil sehingga iris tertarik dan membuka
saluran yang tersumbat.
c& >bat lainnya yang "uga diberikan adalah epinephrine, dipi1ephrine dan
carbacol %untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan
cairan&
d& Minum larutan gliserin dan air biasa untuk mengurangi tekanan dan
menghentikan serangan glaukoma.
e& $isa "uga diberikan inhibitor karbonik anhidrase %misalnya acetaBolamide&.
f& #ada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol
intravena %melalui pembuluh darah&.
!laukoma sekuner
25
#engobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. 9ika
penyebabnya adalah peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk
melebarkan pupil. 2adang dilakukan pembedahan.
!laukoma kon#enitalis
0ntuk mengatasi Glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
2. )erapi Laser
.pabila obat tidak dapat mengontrol glaukoma dan peningkatan TC> menetap,
maka terapi laser dan pembedahan merupakan alternatif.
a& *aser iridotomy melibatkan pembuatan suatu lubang pada bagian mata yang
berwarna %iris& untuk mengiBinkan cairan mengalir secara normal pada mata
dengan sudut sempit atau tertutup %narrow or closed angles&.
b& *aser trabeculoplasty adalah suatu prosedur laser dilaksanakan hanya pada
mata8mata dengan sudut8sudut terbuka %open angles&. *aser trabeculoplasty
tidak menyembuhkan glaukoma,
namun sering dilakukan daripada
meningkatkan "umlah obat8obat tetes
mata yang berbeda8beda. #ada
beberapa kasus8kasus, dia digunakan
sebagai terapi permulaan atau terapi
utama untuk open-angle glaukoma.
#rosedur ini adalah metode yang
cepat, tidak sakit, dan relatif aman
untuk menurunkan tekanan
intraocular. Dengan mata yang
dibius dengan obat8obat tetes bius,
perawatan laser dilaksanakan melalui
lens kontak yang berkaca pada sudut mata %angle of the eye&. Microscopic
laser yang membakar sudut mengiBinkan cairan keluar lebih leluasa dari
kanal8kanal pengaliran.
26
c& *aser cilioablation %"uga dikenal sebagai penghancuran badan ciliary atau
cyclophotocoagulation& adalah bentuk lain dari perawatan yang umumnya
dicadangkan untuk pasien8pasien dengan bentuk8bentuk yang parah dari
glaukoma dengan potensi penglihatan yang miskin. #rosedur ini melibatkan
pelaksanaan pembakaran laser pada bagian mata yang membuat cairan
a)ueous %ciliary body&. #embakaran laser ini menghancurkan sel8sel yang
membuat cairan, dengan demikian mengurangi tekanan mata.
$. )erapi Pembea*an
a& Trabeculectomy adalah suatu prosedur operasi mikro yang sulit, digunakan
untuk merawat glaukoma. #ada
operasi ini, suatu potongan kecil
dari trabecular meshwork yang
tersumbat dihilangkan untuk
menciptakan suatu pembukaan
dan suatu "alan kecil penyaringan
yang baru dibuat untuk cairan
keluar dari mata. 0ntk "alan8"alan
kecil baru, suatu bleb penyaringan
kecil diciptakan dari "aringan
con"uncti1a %con"uncti1al tissue&. ;on"uncti1a adalah penutup bening diatas
putih mata. :iltering bleb adalah suatu area yang timbul seperti bisul yang
ditempatkan pada bagian atas mata dibawah kelopak atas. Sistim pengaliran
baru ini mengiBinkan cairan untuk meninggalkan mata, masuk ke bleb, dan
kemudian lewat masuk kedalam sirkulasi darah kapiler %capillary blood
circulation& dengan demikian menurunkan tekanan mata. Trabeculectomy
adalah operasi glaukoma yang paling umum dilaksanakan. 9ika sukses, dia
merupakan alat paling efektif menurunkan tekanan mata.
27
b& iscocanalostomy adalah suatu prosedur operasi alternatif yang digunakan
untuk menurunkan tekanan mata. Dia melibatkan penghilangan suatu
potongan dari sclera %dinding mata& untuk meninggalkan hanya suatu
membran yang tipis dari "aringan melaluinya cairan akueus dapat dengan lebih
mudah mengalir. 2etika dia lebih tidak in1asi1 dibanding trabeculectomy dan
a!ueous shunt surgery, dia "uga bertendensi lebih tidak efektif. .hli bedah
kadangkala menciptakan tipe8tipe lain dari sistim pengaliran %drainage
systems&. 2etika operasi glaukoma seringkali efektif, komplikasi8komplikasi,
seperti infeksi atau perdarahan, adalah mungkin. Maka, operasi umumnya
dicadangkan untuk kasus8kasus yang dengan cara lain tidak dapat dikontrol.
BAB III
KESIMPULAN
Glaukoma adalah suatu penyakit mata yang disebabkan karena tekanan intra okuler
yang tinggi dan disertai gangguan integritas struktur dan penurunan fungsi.
;amera occuli anterior %;>.& dan produksi humor a)uous merupakan struktur
penting dalam hubungannya dengan pengaturan tekanan intraokuler. ;amera occuli anterior
dibentuk oleh persambungan antara kornea perifer dan iris. $agian mata yang penting dalam
glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi ini berada dalam limbus kornea. $agian
terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula
Tiga #roses #roduksi (umor .)uous oleh proc. ;iliar %epitel ciliar& yaitu/ Transport
aktif %sekresi&, ultrafiltrasi dan difusi. (umor akuous keluar dari ;amera occuli anterior
melalui dua "alur kon1ensional %"alur trabekula& dan "alur u1eosklera %"alur non trabekula&.
Glaukoma dibagi berdasarkan klinisnya yaitu glaukoma akut dan glaukoma kronik.
Sedangkan etiologinya, glaukoma dibagi men"adi empat yaitu glaukoma primer, sekunder,
kongenital,dan absolut.
#rinsip dari pengobatan glaukoma yaitu menurunkan tekanan intraokuler dan
meningkatkan dari sekresi humor akueus, membuat kornea men"adi lebih "ernih, meredakan
nyeri.
28
BAB I2
DA3)A4 PUS)AKA
5. Clyas, Sidartha, dkk. ,2!!. Glaukoma. dalam/ Clmu #enyakit Mata, edisi 3, 9akarta/ $alai
#enerbit :20C, hal 252825+
2. 4aughan, D.G. .sbury, T. <iodan8?1a, #. 2!!!. Glaukoma. dalam / >ftamologi 0mum,
ed. Suyono 9oko, edisi 5, 9akarta, Nidya Medika. hal / 22!8232
3. Gerhard 2*, >scar, Gabriele, Doris, #eter. 2!!+. >phtalmology a short teMtbook. Second
edition. 'ew @ork/ Thieme Stuttgart.
. .merican .cademy of >phthalmology / 2!!3 - 2!!. $asic and clinical science course
,. http/AAwww.perdami.or.idAOpagePnewsQseminat.detailRidP5 %diakses tanggal 5+
'opember 2!52&
=. http/AAwww.glaucoma.orgAglaucomaAdiagnostic8tests.php %diakses tanggal 5+ 'opember
2!52&
+. http/AAwww."akarta8eye8center.com %diakses tanggal 5I 'opember 2!52&
I. http/AAwww.klinikmatanusantara.com %diakses tanggal 5I 'opember 2!52&
L. http://www.baushpharma.om/!"!dis!as!/#lau$oma %diakses tanggal 5I
'opember 2!52&
29
BAB 2
LAP.4AN KASUS
I. IDEN)I)AS PASIEN
'ama / 'y. .
0mur / ,+ tahun
9enis kelamin / #erempuan
.lamat / *eran, Manyar Gresik
.gama / Cslam
#eker"aan / Guru
Tanggal #emeriksaan /
II. ANAMNESA
"eluhan utama
Mata kiri terasa nyeri
#iwayat penyakit sekarang$
#asien datang ke #>li Mata <S0D Cbnu Sina Gresik dengan keluhan mata kiri
terasa nyeri dan rasa nyerinya merambat se"ak 3 hari yang lalu. 2eluhan ini disertai
dengan mata kiri merah, pandangan terasa kabur dan mengeluh sering pusing. #asien
merasa seperti ada kemasukan binatang se"ak 3 hari yang lalu.
Tidak ada keluhan mata yang selalu berair %nerocoh&, keluar secret, melihat
seperti halo, dan tidak ada mual atau muntah.
#iwayat penyakit dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah menglami sakit mata seperti ini dan tidak
pernah operasi mata, tidak ada riwayat trauma, tidak ada riwayat hipertensi, dan pasien
punya riwayat diabetes mellitus se"ak kurang lebih = bulan yang lalu.
30
#iwayat penyakit keluarga
#asien mengaku tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
III. PEME4IKSAAN 3ISIK
Status generalis
%!adaan umum : bai$
%!sadaran : ompos m!ntis
&ital 'i#n : dalam batas normal
Status lokalis
OD OS
OD OS
&isus 1/60 1/60
()* 7/5+5 0/5+5 , 4/10
-alp!bra
od!m . .
%on/unti0a
1ip!r!mi .
2
'!$r!t .
.
3pi4ora . .
%orn!a
'uram .
2
5ili$ mata d!pan
dan#$al .
.
31
)ris r!#ul!r
r!#ul!r
-upil
5!ntu$ r!#ul!r
ir!#ul!r
6idriasis . 2
7!8!$ aha"a . .
9!nsa /!rnih $!ruh
I2. PEME4IKSAAN LAB.
GD. P 5=5
2. 4ESUME
#asien datang ke poli mata <S0D ibnu Sina Gresik pada tanggal 53 'opember 2!52
dengan keluhan utama mata kiri terasa nyeri dan merambat se"ak tiga hari yang lalu.
2eluhan disertai dengan mata kiri merah, pandangan kabur dan pusing. #asien "uga
merasa seperti kemasukan binatang se"ak tiga hari yang lalu.
#asien punya riwayat diabetes mellitus se"ak kurang lebih = bulan yang lalu.
%ada pemeriksaan fisik &' didapatkan$
. 4isus 5A=!
. TC> +A,,,
. #apil n. CC / batas "elas, cAd ratio / SS.
%ada pemeriksaan fisik &S didapatkan $
. 4isus 5A=!
. TC> !A,,, P A5! P S. mm(g
. 2on"uncti1a hiperemi
. #upil midriasis
. <eflek cahaya %8&
. *ensa keruh
. #apil n.CC / batas tidak "elas, cAd ratio / SS
2I. DIA!N.SA
>S Glaukoma .kut
2II. DIA!N.SA BANDIN!
. Glaukoma kronis
32
. $eberapa kasus sakit kepala di sekitar mata, seperti migraine
2III. PENA)ALAKSANAAN
. Medikamentosa
.setaBolamid 2 M 2,! mg
Timolol !,2, - !,, % 2dd
.sam Mefenamat
. >peratif
Cridektomi atau Trabekulektomi
33
34

Anda mungkin juga menyukai