Anda di halaman 1dari 20

Rhinitis Alergi pada Perempuan Usia 20

Tahun dan Tatalaksananya


Kelompok C4
• Vicky Asianto (102015082)
• Calvin Augurius (102016074)
• Sapto (102016273)
• Vojelly (102015051)
• Maria Siallagan (102016038)
• Farah Huda Amani (102016060)
• Puspa Pelita Sukma Hermawan (102016147)
• Irene Cicilia (102016206)
Skenario 5

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan pilek.


Mind Map
Prognosis Anamnesis

Komplikasi Anatomi

Seorang perempuan

Patofisiologi
usia 20 tahun dengan Pemeriksaan
keluhan hidung Fisik dan
tersumbat sejak 1
bulan
Penunjang

Diangnosis
Epidemiologi
(WD/DD)

Etiologi
Hipotesis:
Pasien perempuan berusia 20 tahun
tersebut menderita rhinitis alergi.
Anamnesis
Keluhan utama : hidung tersumbat sejak 1 bulan
RPS : • Keluhan tersumbat?
• Sejak kapan? I/P
 hidung tersumbat sejak 1 bulan, terutama saat malam
• Bersin-bersin? (patognomonik RA)
 keluhan lain : sering bersin saat malam
• Pencetus?
RPD : pilek
• sejak kecil
Rinore ?(jumlah, konsistensi, warna)
• (bapak)
RPK : Orang tua Disertaipasien
mata merah, gatal?
memiliki keluhan yang sama.
• Mengganggu aktivitas? R/S-B
Riwayat Pengobatan
• Riwayat atopi (~dermatitis atopi)
Riwayat Alergi
Riwayat Sosial
PEMERIKSAAN FISIK

 KU : Compos mentis Rhinitis Alergi


 TTV
 THT 1. Penampilan wajah (khas alergi)
 Rhinoskopi anterior : 2. Rhinoskopi anterior
3. Otoskopi
mukosa hidung pucat 4. Pemeriksaan lain terkait alergi :
 Otoskopi : mata, kulit, paru-paru.
retraksi membrane timpani
Stasis vena
sekunder
karena obstruksi
hidung
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Tes Alergi (Skin Prick Test, RAST)


• Skin prick test  menemukan alergen yang +
• RAST  IgE spesifik serum
2. Tes Provokasi Hidung
3. Pemeriksaan sitologi mukosa
4. Radiologi
Differential Rhinitis Akut = Rhinitis Alergi Rhinitis Rhinitis
common cold = Vasomotor Medikamento
diagnosis flu sa
etiologi Virus (rhinovirus), Reaksi Gangguan Vasokontriktor
bakteri Hipersensitivitas keseimb. fs intranasal jk
tipe 1 vasomotor  Panjang
dilatasi Rebound dilat.
gejala • Rhinorea rinore, hidung rinore, hidung Rinore terus
• Hidung Tersumbat tersumbat, bersin tersumbat menerus, hidung
• Bersin patologik (5-10x / ( bergantian tgt tersumbat
• Demam episode serangan) posisi), bersin
• Malaise mata merah berair,
gatal di hidung
PF (r.a.) Mukosaedemhiperem Mukosa edem Mukosa edem Konka edem,
i (st catharal) pucat, sekret : Merah hipertrofi, >>
Sekret : bening- bening gelap/pucat secret
purulen Sekret : bening
Catatatan Sangat menular Riwayat atopi
RHINITIS ALERGI

Kelainan hidung akibat reaksi hipersensitivitas tipe 1 akibat paparan alergen inhalan 
inflamasi mukosa hidung

• Dibagi menjari 2 kategori


• RA Seasonal = pollinosis
• RA Perennial
Klasifikasi WHO Initiative ARIA 2001 :
Rhinitis Alergi
ETIOLOGI

Genetik

Lingkun
gan
dunia me nc a pa i le bi h da ri 50 %. Preval ensi
te rti nggi rinit is al ergika dit emukan pada nega ra

se ki ta r
yang berpe nghasila n re nda h da n mene nga h
khususnya di Afrika da n Ame ri ka La ti n.

phase III m engungkap


Dia nt ar a Negara-ne ga ra A
dil aporkan pre va le nsi rin

memi li ki pre va le nsi ri ni ti


Da ta e pi de miologi na sion
alergi k di Indone sia be lum
EPIDEMIOLOGI
Sebuah studi yang

anak didiagosis rinitis


alergik saat usia 6 tahun.
dilakukan di Amerika 42 %
Patofisiologi
 Tahap sensitisasi
 Pajanan mukosa APC  Th0
 Th0  Th1 dan Th2 (IL-1)
 Th2  IL-4 dan IL-13  diikat oleh reseptor
limfosit B  Aktif, memproduksi IgE
 IgE berikatan dengan sel mast dan basophil di p.
darah

 Tahap aktivasi
 Mukosa tersensitisasi
 Pajanan II  IgE spesifik – allergen spesifik
 Degranulasi sel mast dan basophil  terlepasnya
mediator kimia
Efek pelepasan mediator kimia

 Histamin
 Merangsang reseptor H1  ujung saraf vidianus
 Gatal, bersin-bersin
 Stimulasi sel-sel endotel
 Prostaglandin PGI2 dan nitrit oxide
 Hipersekresi kelenjar mukosa
 ↑ ↑ permeabilitas kapiler
 Hidung tersumbat, rinore
Manifestasi klinis

 Utama : rinore, hidung tersumbat, bersin patologis,


gatal
 Mata merah, berair (lakrimasi)
 Hiposmia, anosmia
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Baik, karena jarang menimbulkan
keadaan yang membahayakan jiwa.
Walau demikian, penyakit ini
memiliki dampak penurunan kualitas
hidup yang signifikan jika tidak
terkontrol.
PENCEGAHAN

 Menghindari alergen
 Meningkatkan sistem daya tahan tubuh
KESIMPULAN
Pasien perempuan berusia 20 tahun dengan keluhan
pilek
Rinitis Alergi
Berdasarkan diketahui bahwa pilek bening encer sudah terjadi sejak
satu bulan yang lalu.
Pasien juga merasa hidung tersumbat terutama saat malam hari.
Saat kecil, pasien memiliki riwayat pilek dan atopi di daerah pipi.
Selain itu, diketahui bahwa ayah pasien juga sering mengalami pilek.

Pada pemeriksaan THT, pada pemeriksaan rhinoskopi didapatkan hasil


mukosa hidung pucat. Pada pemeriksaan otoskop diketahui bahwa
membran timpani retraksi. Pemeriksaan daerah tenggorokan normal.

Anda mungkin juga menyukai