Anda di halaman 1dari 22

Rinosinusitis Maxillaris akut

dan penatalaksanaannya

Kezia Kakerissa
102017169
C2
Skenario 5 Hipotesis
Seorang perempuan usia 25 Perempuan usia 25 tahun dengan
tahun datang dengan keluhan nyeri pipi kanan
keluhan nyeri di pipi menderita rhinosinusitis akut
kanan  
Anamnesis

Pemeriksaan
Penatalaksanaa
fisik dan
n dan prognosis
penunjang

Manifestasi Nyeri di pipi


WD dan DD
klinis kanan

Patofisiologi Etiologi

Epidemiologi
Anatomi Sinus Paranasal
Anamnesis
Identitas
Hasil Anamnesis:
Pasien wanita 20 tahun
mengeluh
Keluhan Utama • Nyeri pipi kanan sejak 2
minggu
Riwayat Penyakit • Pilek sejak 1 bulan yl
• Ingus kuning kehijauan,
Sekarang
kental, berbau
• Hidung kanan-kiri tersumbat
*terutama kanan
Riwayat Penyakit Dahulu • Sakit kepala+demam
• Sering pilek jika kena debu

Riwayat Penyakit Keluarga


Pemeriksaan Fisik
Sakit sedang,
Compos Mentis,
ttv: suhu 37, rr:
16x/menit, tekanan
darah 120/70, nadi
normal.

Konka media edema


dan hiperemis
Tampak sekret kental di
meatus media kanan
Pemeriksaan penunjang
• Transiluminasi sinus maksila
• Pemeriksaan radiologic dengan posisi Waters dan posisi
Caldwell
• CT scan untuk melihat kompleks osteomeatal
• MRI
• Kultur

Sinus CT adalah standar emas untuk pemeriksaan sinus paranasal. Perannya


dalam pengaturan sinusitis adalah untuk mengevaluasi pola penyakit, luasnya
penyakit, penyebab mekanis potensial penyakit (seperti obstruksi aliran
keluar), dan perincian anatomi yang relevan untuk perencanaan bedah.
Pemeriksaan Penunjang

• Rinoskopi anterior
• Rinoskopi posterior
• Transiluminasi (diaphanoscopia)
• X Foto sinus paranasalis
• Pemeriksaan CT –Scan

PEMERIKSAAN TRANSILUMINASI
Differential Diagnosis
Rinitis Alergi Rinosinusitis Kronik
• Intermitent • Akut >>Kronik
• Persisten • Sekret di hidung dan
• Ringan nasofaring (post nasal drip)
• Sedang-berat • Gangguan pendengaran
akibat sumbatan tuba
Eustachius
• Kongesti pada hidung
• Nyeri pada wajah karena
tekanan, atau
• Menurunnya daya
pembauan
Rinitis Alergi
er
in
S h
Salute

Cr
ea
s e
Working Diagnosis

Rinosinusitis Maxillaris akut

Sinusitis didefinisikan
Sinusitis akut bila Sinusitis akut bila
sebagai inflamasi gejalanya berlangsung
mukosa sinus gejalanya beberapa hari sampai <3
paranasal. Umumnya berlangsung minggu. Sinusitis subakut
sering disertai atau beberapa hari bila berlangsung dari 3-12
dipicu oleh rinitis minggu dan sinusitis
sampai kurang dari kronis bila berlangsung
sehingga sering 3 minggu. lebih dari 12 minggu
disebut rinosinusitis
Kriteria mayor Kriteria minor
• Sekret purulen dari hidung • Sakit kepala
anterior • Nyeri telinga, rasa penuh
• Sekret purulen atau pada telinga
postnasal drip yang mengalir • Halitosis
hidung posterior • Sakit pada gigi
• Hidung buntu • Batuk
• Rasa penuh pada wajah • Demam (subakut atau kronik
• Nyeri atau penekanan pada sinusitis)
pipi • Fatique
• Hiposmia atau anosmia
• Demam ( pada sinusitis akut)

Diagnosis:
2 gejala mayor atau
1 mayor+2minor
Epidemiologi
• Sinusitis menyerang 1 dari 7 orang dewasa di United States,
dengan lebih dari 30 juta individu yang didiagnosis tiap
tahunnya
• Prevalensi sinusitis tertinggi pada usia dewasa >18 tahun
• Sinusitis jarang pada anak – anak berusia <1 tahun
Penatalaksanaan

Istirahat

Antibiotik
Amoksisilin 3x500 mg
Ampicillin 4x500mg
Sulfametoksasol- TMP

- Anti Histamin
Decongestant - Mukolitik
Sol Efederin 1-2% sebagai tetes hidung
- Tindakan Operatif
Sol. Oksimetasolin HCL 0,05% (dewasa)
Oksimetasolin HCL 0,025%( (Anak)
Penatalaksanaan Operatif

• Antrostomi meatus inferior


• Caldwel-Luc
• Trepanasi sinus frontal
• Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF)
Non-farmako

X
Komplikasi

Selulitis orbita Meningitis

Abses otak

Trombosis sinus
cavemosus Mukokel
Prognosis
Sekitar 40 % kasus sinusitis
akut membaik secara spontan
tanpa antibiotik. Perbaikan
spontan pada sinusitis virus
adalah 98 %. Pasien dengan
sinusitis akut, jika diobati
dengan antibiotik yang tepat,
biasanya menunjukkan
perbaikan yang cepat.
Kesimpulan
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Sinusitis akut
dapat disebabkan oleh rinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi
rahang atas (dentogen), trauma. Gejala klinis dapat berupa
demam dan rasa lesu. Hidung tersumbat disertai rasa
nyeri/rasa tekanan pada muka dan ingus purulent, yang
seringkali turun ke tenggorok. Penciuman terganggu dan ada
perasaan penuh dipipi waktu membungkuk ke depan. Pada
rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan
edema. Pada rinoskopi posterior tampak mukopus di
nasofaring (post nasal drip). Terapi medikamentosa berupa
antibiotik selama 10-14 hari. Pengobatan lokal dengan
inhalasi, pungsi percobaan dan pencucian.

Anda mungkin juga menyukai