Anda di halaman 1dari 13

Referat

Pembimbing:
dr. Saiful Bahri

S i nu s it i s & Bangun, SP. THT-KL

P o li p N a s i
Raisah Hulaimah N
I4061222054
Latar Belakang
Sinusitis → Peradangan di daerah sinus paranasal yang
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri
Survei kesehatan nasional Amerika tahun 2018 → 28,9 jt (22,65%)
orang dewasa menderita sinusitis.
Indonesia: peringkat 25 dari 50 penyakit utama → 102.817
Laki-laki: Perempuan → 7:5

Polip Nasi → massa lunak berisi cairan di dalam rongga hidung


Eropa: 1-2%
Finlandia: 4,2%
Amerika: 1-4%
Indonesia: 0,2 - 4,3 %
Anatomi-Fisiologi
01
Sinusitis
Kondisi inflamasi pada sinus
paranasal
Epidemiologi SINUSITIS
Amerika: 11,6% orang
Lokasi: maksilaris, frontalis,
dewasa terkena sinusitis ethmoidalis, sphenoidalis
Waktu: akut, subakut, akut
Indonesia: 50% pasien THT rekuren, kronis
RSCM Penyebab: Rhinogenic,
dentogenic

Etiologi Patofisiologi
:ISPA oleh virus (common
cold), atau bakteri, Rinitis, Inflamasi mukosa→ udem
dan eksudasi → O2
Polip nasi, Kelainan
terperangkap di rongga
anatomis, Sumbatan KOM, sinus → hipoksia →
Infeksi tonsil, Infeksi gigi,, transudasi → penumpukan
kelainan imun, sindrom, eksudat serosa → retensi
Kartagener, Lingkungan sekresi rongga sinus
Diagnosis
Gejala Mayor

Nyeri di daerah wajah


Rasa penuh pada hidung
Hidung tersumbat
Ingus kuning kehijauan
Hiposmia atau anosmia
Ditemukan sekret purulen saat pemeriksaan fisik

Gejala Minor

Sakit kepala
Demam
Halitosis
Malaise
Sakit Gigi
Batuk
Rasa penuh di telinga
1. CT Scan
2. Foto polos
3. Transiluminasi
4. Sinuskopi
SINUSITIS
Komplikasi :
Penisilin (amoksisilin) 10-14 hari 1. Kelainan orbita
alergi/ resisten 2. Kelainan intrakranial
Amoksisilin-klavulanat 3. Osteomielitis dan abses
sefalosporin gen-2 subperiosteal
+ 4. Kelainan paru
Dekongestan, analgesik, mukolitik,
steroid, pencucian hidung dg NaCl

Prognosis: 40% sembuh tanpa


Operasi Bedah sinus endoskopi
antibiotik
fungsional (BSEF), syarat:
1. Sinusitis kronik tidak <5% kambuh setelah
membaik dg terapi adekuat
pengobatan
2. Sinusitis kronik disertaI kista/
kelainan ireversibel
3. Polip ekstensif sinusitis karena
jamur
02
POLIP NASI
Massa lunak berisi cairan di
dalam rongga hidung
Polip Nasi
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI Eropa : 1-2%
Infeksi, non infeksi, Finlandia : 4,2%
As : 1-3%
inflamasi, kelainan
Indonesia : 0,2-4,3%
anatomis, kelainan Lk : Pr → 2-3 : 1
genetik, rinitis alergi/
non alergi, sinusitis, PATOFISIOLOGI
intoleransi aspirin, peradangan/ turbulensi udara →
asma, sindrom perubahan mukosa hidung →
Churg-strauss, kista prolaps submukosa →
reepitelisasi & pembentukan
fibrosis dll
kelenjar baru → peningkatan
penyerapan natrium → retensi
cairan → polip
Manifestasi DIAGNOSIS Nasoendoskopi
klinis jika: stadium
Hidung Terus Berair, 1 & 2 tidak
Gangguan Penghidu, terlihat
Sakit Kepala, Post
Nasal Drip, Bersin,
Epistaksis, Mendengkur
Histopatologi
Rinoskopi Radiologi
Anterior
POLIP NASI
Tatalaksana
Kortikosteroid
Pembedahan (polipektomi)

Prognosis
Baik
kesim
pulan

us
da mukosa sin
peradangan pa
Sinusitis adalah
h rinitis sehingga
ing disebabkan ole
paranasal yang ser ma
tis. Penyebab uta
agai rhinosinusi
bisa disebut seb inf ek si vir us
cold)
esma (Common
sinusitis yaitu sel ak ut be ru pa
sinusitis

Terima ka
Keluhan utama
maupun bakteri. tek an di
u rasa ter
t disertai nyeri ata
hidung tersumba st na sal
kehijauan, po
n ingus kuning

sih
daerah wajah da n
de ngan demam da
juga disertai
drip dan dapat
malaise.
berisi
h massa lunak
Polip nasi adala
ung,
lam rongga hid
terdapat di da
cairan yang h inf lam asi
kan ole
u-abuan, disebab
berwarna keab all erg en,
tara lain:
ab polip nasi an
mukosa. Penyeb
te modelo de
sin dr om
n asthma,
CRÉDITOS: es
intoleransi aspiri
infeksi jamur,
elo
foi criado p
nasi
ros is.Gejala polip
n kista fib
ç
Churg-strauss da
es en ta ã o
apr us jernih hin
gga
i ícones da
tersumbat, ing
Slidesgo, inclu
berupa hidung dang
u anosmia, terka
e
infográficos
n, hiposmia ata
kuning-kehijaua
Flaticon, e
h hid un g, dan
daera
rsin-bersin, nyeri
juga disertai be
Freepik
imagens da
sakit kepala daera
h frontal.
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher Edisi 7. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI. 2017.
CDC. Summary Health Statistics Tables for U.S. Adults: National Health
Interview Survey. 2018
Amelia NL, Puspa Z, and Denny S U. Prevalensi Rinosinusitis Kronik di
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran

DAFTAR
Sriwijaya 49.2. 2017. h.75-82.
Paulsen F, Waschke J. Sobotta: Atlas of Human Anatomy Head, Neck
and Neuroanatomy. 15th Edition. Munchen: Elsevier Urban & Fischer.

PUSTAKA
2015
Drake, R. L., Vogl, A. W. & Mitchell, A. W. M. GRAY Dasar-Dasar
Anatomi. 1st ed. Singapore: Elsevier. 2014.
Battisti AS, Modi P, Pangia J. Sinusitis. StatPearls. 2020.
Soetjipto D, Mangunkusumo E. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung
tenggorok-kepala leher. Jakarta: FK UI. 2010
Qalbi, R. N., & Sabir, M.. Rhinosinusitis Dengan Polip Nasi. Jurnal
Medical Profession (Medpro), 3(2).2021
Marbun, Erna M. Penatalaksanaan polip nasi dengan operasi fungsional
endoskopi sinus. Jurnal Kedokteran Meditek. 2018

Anda mungkin juga menyukai