Stroke
a. Definisi 1
Stroke atau yang dikenal juga dengan istilah Gangguan Peredaran darah
Otak (GPDO), merupakan suatu sindrom yang diakibatkan oleh adanya gangguan
aliran darah pada salah satu bagian otak yang menimbulkan gangguan fungsional
otak berupa defisit neurologik atau kelumpuhan saraf.
i. Edukasi 2
1. Pencegahan primordial
Promosi kesehatan seperti kampanye bahaya rokok terhadap stroke
dengan membuat selebaran atau poster
Program pendidikan kesehatan masyarakat dengan memberikan
informasi tentang stroke pada media cetak maupun elektronik
2. Pencegahan primer
Menghindari : Rokok, stress, alkohol, kegemukan, konsumsi garam
berlebihan, obat-obatan
Mengurangi : Kolesterol dan lemak dalam makanan
Mengendalikan : Hipertensi, DM, penyakit jantung dan penyakit
vaskular
Menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang seperti, makan banyak
sayuran, buah-buahan, ikan minimalkan junk food
Berolah raga secara teratur
3. Pencegahan sekunder
Obat-obatan : Asetosal, antikoagulan oral bagi penderita dengan
faktor resiko jantung, clopidogrel
Modifikasi gaya hidup dan faktor risiko stroke, misalnya
mengkonsumsi obat antihipertensi yang sesuai pada penderita
hipertensi, mengkonsumsi obat hipoglikemik pada penderita
diabetes, diet rendah lemak dan mengkonsumsi obat
antidislipidemia pada penderita dislipidemia, berhenti merokok,
berhenti mengkonsumsi alkohol, hindari kelebihan berat badan dan
kurang gerak.
4. Pencegahan tersier
Rehabilitasi Fisik
Rehabilitasi Mental
Rehabilitasi Sosial
3. Neuropati Diabetic
a. Definisi
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf
penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain Diabetes Melitus (DM) (setelah
dilakukan eksklusi penyebab lainnya). 3
Apabila dalam jangka yang lama glukosa darah tidak berhasil diturunkan
menjadi normal maka akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah
kapiler yang memberi makan ke saraf sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut
neuropati diabetic. 4
4. Tandra, Hans. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes.
Surabaya : EGC. 2007.
4. TIA
c. Patofisiologi
TIA ditandai dengan penurunan sementara atau penghentian aliran darah
otak dalam distribusi neurovaskular tertentu sebagai akibat dari sebagian atau total
oklusi, biasanya dari tromboemboli akut atau stenosis dari pembuluh darah.
Manifestasi klinis akan bervariasi, tergantung pada pembuluh darah dan wilayah
otak yang terlibat. 5
Harus dicatat bahwa, bahkan jika itu adalah satu-satunya cara untuk
menyelamatkan jaringan, reperfusi juga menginduksi kematian sel, terutama
melalui reaktif produksi spesies oksigen dan infiltrasi sel inflamasi. Jika penurunan
pO2 tidak terlalu parah, sel menekan beberapa fungsi mereka, yaitu, sintesis protein
dan spontan aktivitas listrik, dalam proses yang disebut "penumbra" yang ditandai
dengan reversibilitas, asalkan pasokan O2 dilanjutkan. 6
5. Ashish Nanda, MD; Chief Editor : Robert E O’Conner, MD, MPH, Transient
Ischemic Attack, Dec 5 2014; accessed Feb 10 2014.
e. Faktor risiko
a. Hipertensi
b. Peningkatan kolesterol (terutama LDL)
c. Aterosklerosis
d. Penyakit jantung (kelainan katup atau irama jantung)
e. Diabetes
f. Merokok
g. Usia (pria > 45 tahun dan perempuan >55 tahun)
7. Kaithoju S., 2014. Ischemic Stroke: Risk stratification, warfarin treatment and
outcame measures. Journal of Neurological Disorders & Stroke 2(5). pp:1090
8. Studi kasus:
c. Lemah anggota gerak kanan 8
Pada tahapan awal stroke, gambaran klinis yang biasanya muncul adalah
paralisis dan hilang atau menurunnya reflek pada tendon dalam. Apabila refleks
tendon dalam ini kembali muncul (biasanya dalam 48 jam), peningkatan tonus
disertai dengan spastisitas (peningkatan tonus otot abnormal) pada ekstremitas yang
terkena dapat dilihat.
Hemiparesis adalah kelumahan pada salah satu sisi bagian tubuh. Biasanya
diakibatkan oleh adanya lesi saluran kortikospinalis, yang berjalan turun dari
kortikal neuron di lobus frontal ke motor neuron sumsum tulang belakang dan
bertanggung jawab untuk pergerakan otot-otot tubuh dan anggota tubuhnya. Pada
saluran tersebut melalui beberapa bagian batang otak, yaitu otak tengah, pons dan
medula, masing-masing saluran yang melintasi ke sisis berlawanan pada bagian
terendah dari medula (mementuk struktur anatomi disebut sebagai piramida) dan
turun di sepanjang sisi berlawanan dari sumsum tulang belakang untuk memenuhi
kontralateral motor neuron. Sehingga sebelah sisi otak mengontrol pergerakan otot
dari sisi yang berlawanan dari tubuh dan dengan demikin gangguan saluran
kortikospinalis kanan pada batang otak atau struktur otak atas menyebabkan
hemiparesis pada sisi kiri tubuh begitu pula sebaliknya.
8. Smeltzer, Suzane C., and Bare, Brenda G., . Buku Ajar Kesehatan Medical
Bedah, Volume 2, Edisi 8. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 2008.
Kesadaran manusia dipertahankan oleh sebuah sistem di otak yang disebut ARAS
(Asending Reticular Activating System). Sistem ini berfungsi untuk membuat seseorang
tetap terjaga. Pada kasus stroke yang langsung mengenai pusat sistem kesadaran atau
mendesak sistem pusat kesadaran dapat dijumpai penurunan kesadaran. Penurunan
kesadaran secara mendadak harus dicurigai sebagai stroke, sampai terbukti bukan gejala
stroke. Kasus stroke dengan penurunan kesadaran biasanya akibat stroke perdarahan.
9. Pinzon R dan Asanti. Awas Stroke! Pengertian, Gejala, Tindakan, Perawatan dan
Pencegahan. Yogyakarta : Andi Offset. 2010.
9. Kerusakan molecular otak
a. nekrosis