Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN di Kamar

Operasi
Pada Ny N dengan Tindakan
FESS (functional endoscopic sinus
surgery)

Oleh:
LUQMAN NUR ISLAM
014200208
18 Februari 2022
Pengertian

Rhinosinusitis FESS

Rhinosinusitis merupakan FESS merupakan kepanjangan


peradangan yang terjadi dari istilah functional
pada mukosa hidung endoscopic sinus surgery.
(rhinitis) dan mukosa FESS mendefinisikan sebuah
sinus (sinusitis) (James tindakan atau prosedur invasif
et.al, 2005). minimal yang digunakan
untuk memvisualisasikan,
mendiagnosis dan terapi
masalah sinus.
Sinus Sinusitis
 Sinus adalah ruang  Sinusitismerupakan suatu
berongga dalam tengkorak proses peradangan pada
yang dapat berisi lendir dan mukosa atau selaput lendir
meradang serta sinus parsial.
membengkak. Peradangan
ini yang akan menghalangi
aliran lendir sehingga
menyebabkan sinusitis.
Klasifikasi rhinosinusitis berdasarkan waktu

Rhinosinusitis akut: gejala yang timbul kurang dari 4


minggu
Rhinosinusitis sub-akut: gejala yang timbul rentang
antara 4 minggu sampai dengan 12 minggu
Rhinosinusitis kronik: gejala yang timbul lebih dari
12 minggu
Rhinosinusitis rekuren: frekuensi munculnya gejala
dapat terjadi 4 kali/ lebih dalam setahun.
Etiologi
Sinusitis akut Sinusitis kronis

 Asma
 Infeksi virus: suatu infeksi virus pada
saluran pernafasan bagian atas. Misalnya
pilek  Penyakit alergi
 Infeksi bakteri: suatu infeksi yang
(rhinitis alergi)
disebabkan oleh bakteri. Misalnya
streptococcus pneumoniae atau
Haemophilus influenzae  Gangguan sistem
 Infeksi jamur: suatu infeksi yang kekebalan tubuh dan
disebabkan oleh jamur, seperti kelainan sekresi
Aspergillus maupun pembuangan
 Peradangan menahun pada saluran lendir
hidung
 Penyakit tertentu: pasien dg gang sist
kekebalan
Tanda dan gejala
Produksi nasal; seperti hidung yang basah akibat produksi lendir
atau mukus yang berlebihan,
Hidung tersumbat; akibat produksi cairan kuning kehijauan,
Demam, dengan suhu 38oC atau lebih,
Nyeri pada bagian wajah dan terasa sakit ketika ditekan, hidung
terasa berat ataupun penuh, juga dapat dirasakan pada daerah
mata dan telinga,
Sakit pada gigi,
Penurunan pada kemampuan penciuman,
Sakit kepala,
Kesulitan bernafas,
Nafas berbau
Gejala berdasarkan lokasi sinus

Sinus paranasal adalah ronga rongga yang


terdapat pada tulang – tulang di wajah.
Sinus frontal (di dahi),
sinus etmoid (pangkal hidung),
sinus maksila (pipi kanan dan kiri),
sinus sphenoid (di belakang sinus etmoid).
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium Imaging

Tes sedimentasi, leukosit, dan  Rontgen sinus: menunjukkan suatu


C-reaktif protein penebalan mukosa, air-fluid level, dan
perselubungan. Pada sinusitis
Kultur merupakan pemeriksaan
maksilaris dilakukan rontgen gigi
yang tidak rutin pada sinusitis untuk mengetahui adanya abses gigi.
akut, tapi harus dilakukan pada  CT scan: untuk menentukan luas dan
pasien dengan berat sinusitis, memiliki spesifitas
immunocompromise dengan yang jelek untuk diagnosis akut.
perawatan intensif. Pada anak-  MRI sangat bagus untuk
anak yang tidak respon dengan mengevaluasi kelainan pada jaringan
pengobatan yang tidak adekuat, lunak yang menyertai sinusitis, tapi
dan pasien dengan komplikasi memiliki nilai yang kecil untuk
yang disebabkan sinusitis mendiagnosis sinusitis akut
Komplikasi
Jika infeksi menyebar ke dinding otak,
maka dapat menyebabkan meningitis
(peradangan pada selaput meningeal).
Kerusakan pada indera penciuman sebagian
atau keseluruhan.
Masalah pada penglihatan karena
penglihatan yang berkurang atau bahkan
mengalami kebutaan.
Memicu terjadinya infeksi kulit atau tulang.
Penatalaksanaan

Penatalaksaan sinusitis bertujuan untuk:


 Mempercepat penyembuhan
 Mencagah akut menjadi kronik
 Mencegah komplikasi
Penatalaksanaan Medis
Terapi Medikamentosa Tindakan / pembedahan

 antibiotik  Inferior antrostomi


 Dekongestan
 Analgetik  FESS
 Antihistamin
Keperawatan
Proses keperawatan
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Preoperatif Nursing Care Plan

Anda mungkin juga menyukai