Anda di halaman 1dari 43

TUTORIAL KLINIK

PATOFISIOLOGI SINUS

DISUSUN OLEH :
Lia Safriana Utami
161.0221.064

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN THT


RUMAH SAKIT TK.II dr. SOEDJONO MAGELANG
2016
SINUSITIS
Sinusitis merupakan suatu
proses peradangan pada mukosa
atau selaput lendir sinus
paranasal.

Mengenai beberapa sinus


Multisinusitis
Mengenai semua sinus
Pansinusitis

Epidemiologi:
>> dewasa muda
Yg paling sering sinusitis maxilla & ethmoid, disusul
sinusitis frontal & sphenoid
Etiologi
Sinusitis dapat merupakan perluasan infeksi dari :
Hidung (rinogen)

Gigi dan gusi (dentogen)

Faring (seperti faringitis, adenoiditis, tonsilitis akut)

Penyebaran hematogen jarang

Juga dapat terjadi akibat


Trauma langsung, dapat menyebabkan perdarahan
mukosa sinus paranasal
Barotrauma, dapat menyebabkan nekrosis mukosa.

Berenang atau menyelam


Virus
Rhinovirus
Virus parainfluenza
Virus influenza

Infeksi Bakteri
Streptococcus pneumoniae
Bakteri Haemophillus influenzae
Virus Moraxella catarrhalis
Jamur Staphylococcus aureus

Jamur
Aspergillus
Candida
Cryptococcus neoformans
Sporothrix schenckii
Altemaria sp.
Faktor Predisposisi
Deviasi septum
hipertrofi konka
benda asing di hidung
polip serta tumor di dalam rongga hidung
Rinitis kronik
Klasifikasi

Sinusitis Sinusitis
Sinusitis kronis
akut subakut

<4 minggu 4 minggu 12 minggu >12 minggu


Patofisiologi
Kesehatan sinus dipengaruhi oleh
patensiostium-ostium sinus
kelancaran klirens dari mukosiliar didalam komplek
osteo meatal (KOM)
mukus mengandung substansi antimikrobial dan zat-
zat yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap
kuman yang masuk bersama udara pernafasan
Ketika organ yang mukosa yang
membentuk KOM berhadapan
mengalami oedem akan saling
bertemu

menimbulkan silia tidak dapat


tekanan negatif bergerak dan juga
didalam rongga menyebabkan
sinus tersumbatnya ostium

yang menyebabkan
terjadinya transudasi
atau penghambatan
drainase sinus
Efek awal yang ditimbulkan keluarnya cairan serous
yang dianggap sebagai sinusitis non bakterial yang dapat
sembuh tanpa pengobatan.

Bila tidak sembuh maka sekret yang tertumpuk dalam


sinus ini akan menjadi media yang poten untuk tumbuh dan
multiplikasi bakteri, dan sekret akan berubah menjadi
purulen yang disebut sinusitis akut bakterialis yang
membutuhkan terapi antibiotik.

Jika terapi inadekuat maka keadaan ini bisa berlanjut


akan terjadi hipoksia dan bakteri anaerob akan semakin
berkembang
Keadaan ini menyebabkan perubahan kronik dari mukosa
yaitu hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip dan kista.
Gejala klinis
Gejala subjektif (bersifat sistemik dan lokal)
Demam, nyeri kepala

Ingus kental bau, dahak mengalir ke nasofaring (post nasal drip)

Hidung tersumbat

Nyeri pd lokasi sinus yg terkena & nyeri alih


Sinusitis etmoid
Nyeri pangkal hidung,
Sinusitis maxilla kantus media, bola mata,
Nyeri kelopak mata bawah Sinisutis sphenoid
makin nyeri dg gerakan
& gigi Nyeri verteks, oksipital,
bola mata.
Nyeri alih dahi & depan blkg bola mata/ daerah
Nyeri alih pelipis
telinga mastoid
Sinusitis frontal
Nyeri dahi/seluruh kepala,
makin nyeri jika
membungkuk
Nyeri alih pelipis
Transluminasi

Pada sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap


Pemeriksaan Penunjang

Radiologi Mikrobiologi
Perselubungan, air fluid level, diambil sekret dari meatus medius
atau meatus superior.
penebalan mukosa
Posisi Waters terutama untuk melihat
Mungkin ditemukan bermacam
adanya kelainan di sinus maksillaris,
macam bakteri yang merupakan
frontalis dan ethmoidalis.
flora normal di hidung atau kuman
Posisi posterior anterior (caldwell) untuk
patogen, seperti Pneumococcus,
menilai sinus frontalis
Streptococcus, Stphylococcus dan
Posisi lateral untuk menilai sinus
Haemophylus influeanza.
frontalis, sphenoidalis dan ethmoidalis.
Posisi submento-verteks untuk menilai
Selain itu mungkin juga ditemukan
sinus sphenoid, ethmoid, maksillaris
virus atau jamur.
Posisi caldwell (sinus
frontalis & ethmoidalis)

Posisi waters ( sinus


maxillaris, frontalis,
ethmoidalis)
Posisi lateral (sinus
sphenoidalis)

Posisi submento-verteks (sinus


sphenoid, ethmoid,
maksillaris)
CT-Scan : Gold Standard
Acute ethmoid sinusitis
Ethmoid adalah sinus yg sering
terkena di sinusitis akut.
Karakteristik sakit kepala atau
sensasi terletak di antara dan di
belakang mata.
Pembengkakan mukosa
gangguan penghidu total
Rongga hidung yang sangat
padat di wilayah konka dan
mucopus terlihat di daerah bula
ethmoid
Acute frontal sinusitis
Lebih jarang dari sinusitis
maxilla atau ethmoid
Biasanya unilateral dan
Terjadi setelah berenang
atau menyelam ketika
pasien sedang pilek
Sakit kepala lebih dari
satu atau mata lainnya
setelah bangun di pagi
hari, secara bertahap
meningkat dan cenderung
menghilang di sore hari
Acute sphenoid sinusitis
Biasanya timbul dalam
hubungan dengan ethmoiditis
posterior.
Menimbulkan rasa sakit yang
mungkin parah dan terletak di
tengah kepala, daerah di
depan atau sedikit di atas
kedua telinga atau di
belakang mata.
Acute maxillary sinusitis
SINUS yang paling SERING TERINFEKSI ,
KARENA :

SINUS PARANASAL
TERBESAR
LETAK OSTIUM LEBIH
TINGGI DARI DASAR
OSTIUM TERLETAK DI
MEATUS MEDIUS DI SEKITAR
HIATUS SEMILUNARIS YANG
SEMPIT
DASARNYA MERUPAKAN
DASAR AKAR GIGI
Sinusitis Maksilaris Odontogen
Kejadian sinusitis maksila akibat infeksi gigi rahang atas terjadi karena infeksi bakteri
(anaerob) menyebabkan terjadinya karies profunda sehingga jaringan lunak gigi dan
sekitarnya rusak.
Pada pulpa yang Infeksi meluas dan
terbuka, kuman akan mengenai selaput Abses periodontal ini
masuk dan mengadakan periodontium kemudian dapat meluas
pembusukan pada pulpa menyebabkan dan mencapai tulang
sehingga membentuk periodontitis dan iritasi alveolar menyebabkan
gangren pulpa akan berlangsung lama abses alveolar
sehingga terbentuk pus

Tulang alveolar Disfungsi silia, obstruksi ostium


membentuk dasar sinus sinus serta abnormalitas sekresi
maksila sehingga memicu mukus menyebabkan akumulasi
inflamasi mukosa sinus cairan dalam sinus sehingga
terjadinya sinusitis maksila
Chronic sinusitis
Sinusitis kronis adalah peradangan kronis dari
selaput lendir yang mengakibatkan perubahan
ireversibel dan biasanya degeneratif.
Gejala sinusitis kronik tidak jelas, selama
eksaserbasi akut gejalanya mirip sinusitis akut,
tetapi diluar masa itu gejala berupa perasaan
penuh pada wajah & hidung, dan hipersekresi yang
mukopurulen.
Perubahan histologis mukosa yg kompleks dan irreversibel mukosa
menebal, membentuk lipatan2/pseudopolip dan epitel mengalami
deskuamasi, regenerasi & metaplasi
Terapi
Tujuan:
Mempercepat penyembuhan

Mencegah komplikasi

Mencegah perubahan menjadi kronik

Prinsip: membuka sumbatan di KOM drainase dan


ventilasi sinus baik
MEDIKAMENTOSA
Antibiotik sistemik
Nasal decongestants : topical & sistemik
Antihistamin
Analgesic-antiinflamasi
Mucolytics
Non medikamentosa
Kompres hangat pd wajah
Terapi operatif
Pembedahan pada pasien sinusitis akut jarang
dilakukan kecuali telah terjadi komplikasi ke
orbita atau intrakranial.
Indikasi :
Sinusitis kronik yang tidak membaik dengan
pengobatan
Disertai kista atau polip ekstensif
Komplikasi sinusitis

prosedur bedah yang minimal invasif


Bedah sinus endoskopi tujuannya untuk mengembalikan fungsi sinus dengan
fungsional (BSEF) menyediakan drainase & aerasi udara, dengan cara
menghilangkan obstruksi pada ostia alami dari sinus
Komplikasi
Kelainan orbita
Edema palpebral
Selulitis orbita
Abses orbita
Kelainan intracranial
Meningitis
Abses ekstradural/subdural
Thrombosis sinus kavernosus
Osteomyelitis dan abses periosteal
Kelainan paru
Bronchitis kronik
Bronkiektasis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai