Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

UNIT KEGIATAN SEKOLAH


DI SDN CEMPAKA BARU
KELURAHAN SUMUR BATU KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA
PUSAT

Topik : Unit Kegiatan Sekolah


Subtopik : Personal Hygiene (menggosok gigi) dan mencuci tangan
Sasaran : Siswa kelas 1 SDN 07 Cempaka Baru Kec. Kemayoran
Penyaji : Nungki Adisti, S.Kep dan Annisa Esa Ariana,
S.Kep
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Juli 2019
Jam : 08.00 – 09.00 WIB
Tempat : SDN 07 Cempaka Baru Kec. Kemayoran

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit diharapkan

peserta didik di SDN 07 Cempaka Baru Jakarta Pusat dapat memahami

pengetahuan dan cara perawatan tentang kebersihan gigi mulut dan cuci

tangan yang baik serta benar.

B. Tujuan Khusus
Diharapkan peserta didik SDN 07 Cempaka Baru Kec. Kemayoran dapat:
1. Dapat mengetahui pengertian tentang caries gigi dan cuci tangan.
2. Dapat mengetahui penyebab tentang caries gigi dan cuci tangan.
3. Dapat mengetahui akibat tentang tentang caries gigi dan cuci tangan.
4. Dapat menyebutkan tujuan perawatan gigi dan cuci tangan.
5. Dapat menyebutkan keuntungan dari menggosok gigi dan cuci tangan
yang baik serta benar.
6. Dapat menyebutkan kerugian dari menggosok gigi dan cuci tangan
yang tidak baik serta benar.
7. Dapat redemonstrasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang baik
serta benar.
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian karies gigi/gigi berlubang
2. Penyebab karies gigi/gigi berlubang
3. Proses dan gelaja terjadinya karies gigi/gigi berlubang
4. Pencegahan karies gigi/gigi berlubang
5. Keuntungan dari menggosok gigi dengan baik dan benar
6. Kerugian dari tidak menggosok gigi dengan baik dan benar
7. Demonstrasi cara menggosok gigi dengan baik dan benar
8. Pengertian mencuci tangan
9. Tujuan mencuci tangan
10. Keuntungan dari mencuci tangan dengan baik dan benar
11. Kerugian dari tidak mencuci tangan dengan baik dan benar
12. Demonstrasi cara mencuci tangan dengan baik dan benar

D. Media
Sikat gigi, phantom gigi, sabun/hand rub, PPT dan Video visualisasi.

E. Materi
Terlampir

F. Metode Evaluasi

a. Memberikan pertanyaan langsung

G. Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta

1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab


2. Memperkenalkan diri salam
dan tujuan pertama
3. Menyepakati kontrak
waktu dan tempat
4. Menyamakan persepsi
2. Pelaksanaan 45 menit Memberikan penyuluhan Menyimak
1. Pengertian karies gigi/ materi
gigi berlubang
2. Penyebab karies gigi/
gigi berlubang
3. Proses dan gelaja
terjadinya karies gigi/
gigi berlubang
4. Pencegahan karies gigi/
gigi berlubang
5. Keuntungan dari
menggosok gigi dengan
baik dan benar
6. Kerugian dari tidak
menggosok gigi dengan
baik dan benar
7. Demonstrasi cara
menggosok gigi dengan
baik dan benar
8. Pengertian mencuci
tangan
9. Tujuan mencuci tangan
10. Keuntungan dari
mencuci tangan dengan
baik dan benar
11. Kerugian dari tidak
mencuci tangan dengan
baik dan benar
12. Demonstrasi cara
mencuci tangan dengan
baik dan benar
Penutup 10 menit 1. Evaluasi materi yng Memberik
diberikan an
2. Membuat jawaban
kesimpulan bersama sesuai
peserta pertanyaan
3. Mengucap salam menjawab
salam

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan tersedia
b. Alat dan media tersedia
c. Siswa kelas 1 mengikuti penyuluhan dengan aktif dan
kooperatif
d. Mahasiswa melakukan tugasnya dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana
b. Peserta aktif dan alat digunakan sesuai dengan rencana
c. Mahasiswa menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsi
3. Evaluasi hasil
a. 80% peserta hadir
b. 90% pengetahuan tentang mengosok gigi dan mencuci tangan
meningkat.
c. Penyuluhan tentang menggosok gigi dan mencuci tangan
dilakukan dengan baik
d. Media dapat digunakan semaksimal mungkin.

LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN GIGI DAN MULUT

I. Latar Belakang
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa anak usia sekolah dasar (usia 5-14 tahun) jumlah anak yang sama
sekali tidak menyikat gigi sebanyak 23,4 % dan jumlah anak yang menyikat
pada waktu yang tepat sebanyak 5,6 %. Kemudian anak usia SD ternyata yang
tidak menyikat giginya mengalami penurunan yang tajam dan hasil screening
yang dilakukan oleh mahasiswa PSIK FKK UMJ pada tanggal 17 Juli 2019 di
SDN 07 Cempaka Baru Kec. Kemayoran pada seluruh siswa/siswi mengalami
gigi berkaries sebanyak berjumlah 32 orang siswa/i, yang mengalami masalah
gigi berlubang dan gigi ompong sebanyak 18 anak, gigi yang pernah dicabut 7
anak, kebiasaan sering jajan sembarangan dan mengkonsumsi makanan manis
sebanyak 21 anak, yang jarang sikat gigi sesudah makan sebanyak 24 anak,
anak yang tidak sikat gigi sebanyak 4 anak, anak yang suka makanan lengket
sebanyak 11 anak, anak yang tidak berkumur setelah makan sebanyak 11 anak,
anak yang tidak suka makan buah dan sayuran sebanyak 6 anak, anak yang
tidak periksa gigi 6 bulan terakhir sebanyak 24 anak, sikat gigi yang tidak
ganti 3 bulan sekali sebanyak 9 anak, pengetahun anak tentang infeksi gigi
yang tidak tahu sebanyak 7 anak, pengetahun si anak tentang penyebab
gangguan gigi sebanyak 5 anak yang tidak tahu, pengetahun anak mengenai
tanda gejala gigi yang gangguan sebanyak 5 anak yang tidak mengetahui, anak
yang tidak akibat gangguan gigi sebanyak 6 anak.

II. Tujuan Merawat Gigi


a. Gigi tetap bersih dan kuat
b. Nafas segar
c. Melindungi gigi dan gusi dari kuman
d. Mengurangi pembentukan plak / karang gigi

III. Keuntungan Menggosok Gigi


a. Mengurangi resiko karies gigi dan kerusakan jaringan gigi seperti plak
pada permukaan gigi
b. Mencegah kerusakan pada gigi dan gusi
c. Membantu mencegah masalah gusi yang disebabkan oleh kuman
d. Gigi tetap sehat, kuat dan putih alami
e. Nafas segar

IV. Kerugian Bila Tidak Menggosok Gigi


a. Meningkatkan resiko kerusakan pada gigi dan gusi
b. Bau mulut dan nafas tidak segar
c. Menyebabkan karies gigi dan terbentuknya plak/karang gigi
d. Gigi jadi mudah sakit, warna kuning dan kotor

V. Cara Menggosok Gigi Dengan Baik dan Benar


1. Sedapat mungkin membersihkan semua permukaan gigi dan gusi serta
dapat menjangkau daerah saku gusi (antara gigi dan gusi) serta daerah
interdental (daerah diantara 2 gigi)
2. Pergerakan sikat gigi tidak menyebabkan kerusakan jaringan gusi dan
abrasi gigi (ausnya gigi)
3. Teknik penyikatan harus sederhana, tepat, efisien dalam waktu serta efektif
 Waktu penyikatan gigi tersebut biasanya dianjurkan setiap kali sesudah
makan dan sebelum tidur
 Lama penyikatan tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan selama 2
menit
 Penyikatan sebaiknya dimulai dari gigi belakang lalu ke gigi depan dan
berakhir pada gigi yang belakang sisi yang berikutnya
4. Beberapa Teknik Menyikat Gigi:
a. Teknik Vertikal
Untuk menyikat bagian depan gigi kedua rahang tertutup lalu gigi di
sikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi
belakang, gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan
terbuka.
b. Teknik Horizontal
Semua permukaan gigi (gigi bagian dalam atas, bawah) dengan
gerakan ke kiri dan ke kanan.
c. Teknik Roll
Bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi sehingga
sebagian bulu sikat menekan gusi.
d. Teknik Charter
Ujung bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi membentuk sudut
450 dengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gigi sehingga
menyentuh tepi gusi.
e. Teknik Bass
Bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45 0 dengan panjang
gigi dan diarahkan ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi.
f. Teknik Fones Atau Teknik Sirkuler
Bulu sikat di tempatkan tegak lurus pada permukaan gigi.
5. Pemilihan Sikat gigi
a. Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala
sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi.
b. Bulu sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang.
c. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran
di gigi.
d. Ujung kepala sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh
bagian mulutnya yang relatif mungil Ujung sikat gigi dan ujung bulu
sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke
bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi
yang tidak tersikat. Ini biasanya pada gigi geraham bungsu.

LAMPIRAN MATERI
MENCUCI TANGAN

A. Latar Belakang
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Perilaku sehat cuci tangan pakai
sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), saat ini
telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku
cuci tangan tidak hanya terjadi di Negara berkembang saja, tetapi ternyata di
Negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan
perilaku cuci tangan (Depkes, 2007). Perilaku hygiene seperti mencuci tangan
dengan menggunakan sabun dan air bersih yang tepat sebagai cara yang efektif
untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti penyakit diare dan
ispa. Namun pada kenyataannya, penerapan perilaku mencuci tangan dengan
sabun dan air bersih yang dianggap cukup sederhana tetapi tidak selalu mudah
dilakukan, terutama pada keluarga yang belum terbiasa. Salah satu studi Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan praktik cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih pada lima waktu tertentu, yaitu sebelum makan, setelah buang air
besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki pantat anak, dan sebelum
menyiapkan makanan bisa mengurangi prevalensi diare sampai 40%.

B. Tujuan
Meminimalkan transmisi mikroorganisme dari tangan. Menerapkan tindakan yang
didasarkan pada konsep hidup yang higienis sangat penting sehingga dapat
menurunkan risiko untuk terkena penyakit. Mencuci tangan merupakan satu
tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

C. Keuntungan Mencuci Tangan


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
 sederhana dan efektif mencegah infeksi
 menciptakan lingkungan yang aman
 pelayanan kesehatan menjadi aman
 bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
 bila tangan tak tampak kotr,bersikamn denga gosok cairan berbasis
alcohol atau hand sanitizer

D. Kerugian Tidak Mencuci Tangan


1. Terserang penyakit pernapasan serius. Betapa penting cuci tangan setelah
beraktivitas. Itu dilakukan supaya tidak terserang penyakit flu karena terkena virus
dari luar.
2. Terserang diare. Penyakit yang berhubungan dengan diare dapat menyerang
dengan mudah pada orang yang malas mencuci tangan.

E. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


1. Atur jarak berdiri depan wastafel untuk mencegah kontaminasi dengan pakaian
2. Lepaskan perhiasan yang digunakan ditangan dan angkat lengan baju diatas siku
3. Alirkan air dengan kecepatan sedang dan suhu cukup
4. Basahi tangan anda dengan air bersih
5. Gunakan sabun antiseptik/cairan pencuci tangan
6. Gosok telapak tangan yang basah menggunakan sabun antiseptik/cairan pencuci
tangan
7. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri dan sebaliknya.
8. Gosok kedua telapak tangan dan sela jari
9. Gosok jari-jari sisi dalam kedua dengan posisi tangan saling mengunci
10. Gosok ibu jari kiri secara berputar dalam genggaman tangan kangan dan
sebaliknya
11. Gosok dengan memutar ujung jari kanan ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
12. Bersihkan dengan air mengalir sampai bersih
13. Kemudian keringkan menggunakan tissue atau handuk kecil

DAFTAR PUSTAKA
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier
Science.

Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2007.

Anda mungkin juga menyukai