pengetahuan dan cara perawatan tentang kebersihan gigi mulut dan cuci
B. Tujuan Khusus
Diharapkan peserta didik SDN 07 Cempaka Baru Kec. Kemayoran dapat:
1. Dapat mengetahui pengertian tentang caries gigi dan cuci tangan.
2. Dapat mengetahui penyebab tentang caries gigi dan cuci tangan.
3. Dapat mengetahui akibat tentang tentang caries gigi dan cuci tangan.
4. Dapat menyebutkan tujuan perawatan gigi dan cuci tangan.
5. Dapat menyebutkan keuntungan dari menggosok gigi dan cuci tangan
yang baik serta benar.
6. Dapat menyebutkan kerugian dari menggosok gigi dan cuci tangan
yang tidak baik serta benar.
7. Dapat redemonstrasi cara menggosok gigi dan cuci tangan yang baik
serta benar.
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian karies gigi/gigi berlubang
2. Penyebab karies gigi/gigi berlubang
3. Proses dan gelaja terjadinya karies gigi/gigi berlubang
4. Pencegahan karies gigi/gigi berlubang
5. Keuntungan dari menggosok gigi dengan baik dan benar
6. Kerugian dari tidak menggosok gigi dengan baik dan benar
7. Demonstrasi cara menggosok gigi dengan baik dan benar
8. Pengertian mencuci tangan
9. Tujuan mencuci tangan
10. Keuntungan dari mencuci tangan dengan baik dan benar
11. Kerugian dari tidak mencuci tangan dengan baik dan benar
12. Demonstrasi cara mencuci tangan dengan baik dan benar
D. Media
Sikat gigi, phantom gigi, sabun/hand rub, PPT dan Video visualisasi.
E. Materi
Terlampir
F. Metode Evaluasi
G. Kegiatan
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan tersedia
b. Alat dan media tersedia
c. Siswa kelas 1 mengikuti penyuluhan dengan aktif dan
kooperatif
d. Mahasiswa melakukan tugasnya dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana
b. Peserta aktif dan alat digunakan sesuai dengan rencana
c. Mahasiswa menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsi
3. Evaluasi hasil
a. 80% peserta hadir
b. 90% pengetahuan tentang mengosok gigi dan mencuci tangan
meningkat.
c. Penyuluhan tentang menggosok gigi dan mencuci tangan
dilakukan dengan baik
d. Media dapat digunakan semaksimal mungkin.
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN GIGI DAN MULUT
I. Latar Belakang
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa anak usia sekolah dasar (usia 5-14 tahun) jumlah anak yang sama
sekali tidak menyikat gigi sebanyak 23,4 % dan jumlah anak yang menyikat
pada waktu yang tepat sebanyak 5,6 %. Kemudian anak usia SD ternyata yang
tidak menyikat giginya mengalami penurunan yang tajam dan hasil screening
yang dilakukan oleh mahasiswa PSIK FKK UMJ pada tanggal 17 Juli 2019 di
SDN 07 Cempaka Baru Kec. Kemayoran pada seluruh siswa/siswi mengalami
gigi berkaries sebanyak berjumlah 32 orang siswa/i, yang mengalami masalah
gigi berlubang dan gigi ompong sebanyak 18 anak, gigi yang pernah dicabut 7
anak, kebiasaan sering jajan sembarangan dan mengkonsumsi makanan manis
sebanyak 21 anak, yang jarang sikat gigi sesudah makan sebanyak 24 anak,
anak yang tidak sikat gigi sebanyak 4 anak, anak yang suka makanan lengket
sebanyak 11 anak, anak yang tidak berkumur setelah makan sebanyak 11 anak,
anak yang tidak suka makan buah dan sayuran sebanyak 6 anak, anak yang
tidak periksa gigi 6 bulan terakhir sebanyak 24 anak, sikat gigi yang tidak
ganti 3 bulan sekali sebanyak 9 anak, pengetahun anak tentang infeksi gigi
yang tidak tahu sebanyak 7 anak, pengetahun si anak tentang penyebab
gangguan gigi sebanyak 5 anak yang tidak tahu, pengetahun anak mengenai
tanda gejala gigi yang gangguan sebanyak 5 anak yang tidak mengetahui, anak
yang tidak akibat gangguan gigi sebanyak 6 anak.
LAMPIRAN MATERI
MENCUCI TANGAN
A. Latar Belakang
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Perilaku sehat cuci tangan pakai
sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), saat ini
telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku
cuci tangan tidak hanya terjadi di Negara berkembang saja, tetapi ternyata di
Negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan
perilaku cuci tangan (Depkes, 2007). Perilaku hygiene seperti mencuci tangan
dengan menggunakan sabun dan air bersih yang tepat sebagai cara yang efektif
untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti penyakit diare dan
ispa. Namun pada kenyataannya, penerapan perilaku mencuci tangan dengan
sabun dan air bersih yang dianggap cukup sederhana tetapi tidak selalu mudah
dilakukan, terutama pada keluarga yang belum terbiasa. Salah satu studi Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan praktik cuci tangan menggunakan sabun
dan air bersih pada lima waktu tertentu, yaitu sebelum makan, setelah buang air
besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki pantat anak, dan sebelum
menyiapkan makanan bisa mengurangi prevalensi diare sampai 40%.
B. Tujuan
Meminimalkan transmisi mikroorganisme dari tangan. Menerapkan tindakan yang
didasarkan pada konsep hidup yang higienis sangat penting sehingga dapat
menurunkan risiko untuk terkena penyakit. Mencuci tangan merupakan satu
tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
DAFTAR PUSTAKA
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier
Science.