Anda di halaman 1dari 18

SINUSITIS

Annisha Widyasari
102120052

Pembimbing
dr. Ibnu Hajar Prastiawan, Sp. THT-KL

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR STASE THT-KL


RUMAH SAKIT HJ BUNDA HALIMAH BATAM
TAHUN 2021
ANATOMI
DEFINISI
Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.
Penyebab utamanya ialah selesma (common cold yang merupakan infeksi
virus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri. Sesuai anatomi
sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis
etmoid, sinusitis frontal, dan sinusitis sphenoid.
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian sinusitis sulit diperkirakan secara tepat karena tidak ada
batasan yang jelas mengenai sinusitis. Dewasa lebih sering terserang
sinusitis dibandingkan anak. Hal ini karena sering terjadinya infeksi
saluran nafas atas pada dewasa yang berhubungan dengan terjadinya
sinusitis.
ETIOLOGI

Berdasarkan etiologinya sinusitis disebabkan berbagai kuman sebagai berikut :


Staphylococcus aureus Coagulase-negative, Staphylococcus haemophilus
influenza, M. Catarrhalis, Streptococcus pneumonia, Streptococcus intermedius
pseudomonas aeriginosa, Spesies nocardia (Peptostreptococcus, Prevotella,
Porphyromonas, Bacteroides) & Spesies bakteri anaerob
KLASIFIKASI
• Sinusitis Akut
Merupakan suatu proses infeksi didalam sinus yang berlangsung dari 1 hari
– 3 minggu

• Sinusitis Subakut
Merupakan infeksi sinus yang berlangsung dari 4 minggu – 12 minggu.

• Sinusitis Kronik
Dimulai setelah 12 minggu dan berlangsung – waktu yang tidak terbatas
PERBEDAAN

Sinusitis Akut Sinusitis Kronik


Keluhan utama sinusitis akut ialah hidung Keluhan sinusitis kronik tidak khas sehingga
tersumbat disertai nyeri/rasa tekanan pada sulit didiagnosis. Kadang-kadang hanya 1
muka dan ingus purulen, yang seringkali atau 2 dari gejala-gejala dibawah ini yaitu
turun ke tenggorokan (post nasal drip). sakit kepala kronik, post nasala drip, batuk
Dapat disertai gejala sistemik seperti demam kronik, gangguan tenggorokan, gangguan
dan lesu. Keluhan nyeri atau rasa tekanan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba
didaerah sinus yang terkena merupakan ciri Eusthacius, gangguan ke paru seperti
khas sinusitis akut. bronkitis.
Sinusitis Dentogen

Disebabkan oleh adanya infeksi pada gigi rahang atas seperti apikal akar
gigi atau inflamasi jaringan periodontal mudah menyebar secara langsung
ke sinus atau melalui pembuluh darah dan limfe.
Gejala : nyeri pada salah satu pipi, ingus purulen dan napas berbau busuk.
Penanganan : gigi yang terinfeksi harus dicabut atau dirawat, pemberian
antibiotik yang mencakup bakteri anaerob. Seirngkali juga perlu dilakukan
irigasi sinus maksila.
Sinusitis Jamur
Sinusitis jamur adalah infeksi jamur pada
sinus paranasal, suatu kejaidiannya
meningkat dengan meningkatnya
pemakaian antibiotik, kortikosteroid,
obat-obat imunosupresan dan radioterapi.

Jenis jamur yang paling Faktor predisposisi :


sering menyebabkan infeksi diabetes melitus,
sinus paranasal ialah neutropenia, penyakit AIDS
Aspergillus dan Candida dan perawatan lama di RS
Sinusitis Jamur

Invasif Non-invasif

Infeksi akut Invasif kronik


fulminan indolen Sinusitis non-invasif atau
misetoma merupakan
kumpulan jamur didalam
Sinusitis jamur invasif akut, rongga sinus tanpa invasi
Sinusitis jamur invasif kedalam mukosa dan
ada invasi jamur kejaringan
kronik biasanya terjadi pada tidak mendestruksi
dan vaskular. Sering terjadi
pasien dengan gangguan
pada pasien diabetes yang
imunulogik atau metabolik
tulang. Sering mengenai
tidak terkontrol, pasien sinus maksila.
seperti diabetes. Bersifat
dengan imunosupresi seperti
kronik progresif dan bisa
leukimia dan neutropenia,
juga menginvasi sampai ke
pemakaian steroid lama dan
orbita dan intrakranial.
terapi imonusupresan.
TANDA DAN GEJALA
◦ Sinusitis maksila akut
Gejala : demam, pusing, ingus kental di hidung, hidung tersumbat, nyeri tekan, ingus mengalir ke nasofaring, kental kadang-
kadang berbau dan bercampur darah
◦ Sinusitis etmoid akut
Gejala : sekret kental dihidung dan nasofaring, nyeri diantara dua mata dan pusing
◦ Sinusitis frontal akut
Gejala : demam, sakit kepala yang hebat pada siang hari, tetapi berkurang setelah sore hari, sekret kental dan penciuman
berkurang
◦ Sinusitis sphenoid akut
Gejala : nyeri di bola mata, sakit kepala dan terdapat sekret di nasofaring
◦ Sinusitis kronis
Gejala : flu yang sering kambuh, ingus kental dan kadang-kadang berbau, selalu terdapat ingus di tenggorokan, terdapat gejala di
organ lain misalnya rematik, nefritis, bronchitis, bronkiektasis, batuk kering dan sering demam
KOMPLIKASI

Kelainan orbita Kelainan intrakranial

Osteomilitis dan abses


Kelainan paru
subperiostal
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Harus menanyakan tentang gangguan PEMERIKSAAN FISIK
sumbatan hidung, sekret dihidung, • Rinoskopi anterior dan
bersin, rasa nyeri didaerah muka dan posterior
kepala, perdarahan dari hidung dan • Nasoendoskopi
gangguan penghidu

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto polos posisi waters, PA dan
lateral
• Transiluminasi
• CT scan
PENATALAKSANAAN

Sinusitis Akut Sinusitis Kronik

• Cuci hidung dengan NaCl 0.9%


• Antibiotik : amoxicilin atau kombinasi
• Steroid topikal intranasal
amoxicilin-clavulanat atau chepalosporin (pada
• Terapi simptomatik (dekongestan, analgetik,
sinusitis, antibiotik diberikan salam 10-14 hari
mukolitik)
meskipun gejala klinik sudah hilang)
• Terapi faktor resiko
• Terapi simptomatik : dekongestan oral/topikal,
• Antibiotik
analgetik
• Tindakan operatif meliputi :
• Steroid oral/topikal
- pembedahan radikal
• Pencucian rongga hidung dengan Nacl 0.9%
- pembedahan tidak radikal
PENCEGAHAN
KESIMPULAN
Sinusitis adalah suatu kondisi peradangan yang melibatkan hidung dan sinus paranasal.
Berbagai faktor meliputi infeksi saluran nafas atas,alergi,paparan bahan iritan,kelainan
anatomi,defisiensi imun dan lain-lain. Diagnosis sinusitis pada umunya dapat ditegakkan
secara klinis, pemeriksaan penunjang seperti radiologis dan nasal endoskopi hanya dilakukan
untuk konfirmasi atau evaluasi pengobatan terutama pada sinusitis yang kronis. Penanganan
sinusitis tergantung dari jenis, derajat serta lamanya penyakit pada masing-masing penderita.
Terapi medikamentosa merupakan terapi yang penting karena lebih sederhana mudah
dilaksanakan serta relatif lebih murah dibandingkan dengan terapi pembedahan. Terapi bedah
pada sinusitis bisa berupa irigasi sinus dengan berbagai teknik, nasal antrostomy, operasi
Caldwell-Luc dan FESS.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai