Anda di halaman 1dari 39

1.

Definisi penyakit GA,OA,RA


 GA (gout artritis)
Adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
akibat adanya deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam
cairan ekstraseluler
 OA (osteoartritis)

merupakan suatu penyakit degeneratif akibat


kegagalan sendi yang bersifat kronis dan menyerang
persendian
 RA (reumatoid artritis)
merupakan penyakit inflamasi kronis sistemik
yang ditandai dengan pembengkakan dan nyeri sendi,
serta destruksi membran sinovial persendian
Epidemiologi Osteoartritis
Osteoartritis di tandai dengan terjadinya nyeri pada sendi,
terutama pada saat bergerak. Di Indonesia 34,3 juta orang pada
tahun 2002 dan mencapai 36,5 juta orang pada tahun 2007.
Diperkirakan 40% dari populasi usia diatas 70 tahun menderita
osteoartritis.
Menurut penelitian dari Joen Et Al (2010) menemukan bahwa
orang dewasa laki-laki di jumpai 23% menderita OA pada lutut
kanan sementara 16,3% pada lutut kiri. Berbeda halnya dengan
wanita yang terdistribusi merata, dengan insiden OA pada lutut
kanan sebanyak 24,2% dan pada lutut kiri sebanyak 24,7%
Epidemiologi Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis yang menyebabkan
nyeri, kekakuan, pembengkakan dan keterbatasan gerak serta fungsi dari
banyak sendi. Rheumatoid arthritis dapat mempengaruhi sendi apapun,
sendi-sendi kecil di tangan dan kaki cenderung terlibat. Pada rheumatoid
arthritis kekakuan paling sering terburuk di pagi hari.
Di Indonesia sendiri kejadian penyakit ini lebih rendah di
bandingkan dengan negara maju seperti Amerika. Prevalensi kasus
rheumatoid arthritis di Indonesia berkisar 0,1% sampai dengan 0,3%
sementara di Amerika mencapai 3%. Angka kejadian rheumatoid
arthritis di Indonesia pada penduduk dewasa (di atas 18 tahun) berkisar
0,1%-0,3% pada anak dan remaja prevalensinya satu per 100.000 orang.
Di perkirakan jumlah penderita rheumatoid arthritis di Indonesia
360.000 orang.
Epidemiologi Gout Arthritis
Gout arthritis merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang
paling sering di temukan, yang di tandai dengan penumpukan kristal
monosodium urat ini berasal dari metabolisme purin. Peningakatan gout
arthritis diikuti dengan meningkatnya usia, khususnya pada laki-laki
sekitar 90% pasien gout arthritis primer adalah laki-laki yang umumnya
berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya
terjadi setelah menopause.
Asam urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah 34 tahun sebesar
32% dan kejadian tertinggi pada penduduk Minahasa sebesar 29,2%.
Pada tahun 2009 Denpasar Bali mendapatkan sebanyak 18,2%. Faktor
resiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah
usia.
Etiologi Osteoartritis

A. Osteoartritis Primer / OA Idiopatik


Tidak diketahui penyebabnya dan tidak berhubungan
dengan proses perubahan lokal pada sendi.
Osteoartritis primer meliputi : sendi sendi perifer, sendi
interphalang, sendi besar (panggul, lutut) dan sendi
sendi kecil (carpometacarpal, metacarpophalangea)
B. Osteoartritis Sekunder
Disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya seperti
trauma, kelainan kongenital, pertumbuhan (lokal maupun
generalisata), kelainan tulang dan sendi, penyakit akibat
deposit kalsium, kelainan endokrin, metabolik, inflamasi,
dan imobilitas terlalu lama
Faktor Resiko Osteoartritis

1. Peningkatan usia : umur > 50 tahun


2. Obesitas : berat badan berlebihan dapat memberatkan sendi
menopang tubuh.

3. Jenis kelamin : tinggi pada perempuan

4. Riwayat trauma : misalnya terjadi benturan, terjadi robekan


terhadap ligamentum krusiatum dan meniskus.

5. Faktor genetik
6. Pekerjaan dengan beban berat

7. Tingginya kepadatan tulang


Etiologi dan Faktor Resiko Reumatoid Artritis

 Rheumatoid arthritis disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang seharusnya

melawan infeksi, tetapi justru menyerang sel normal pada persendian dan membuat

sendi terasa nyeri, bengkak, dan kaku.

 Ada beberapa faktor :


1. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-homolitikus
2. Endokrin

3. Autoimun

4. Metabolik
5. Faktor genetik serta pemicu lingkungan
 RA sering terjadi pada perempuan dari pada pria (perbandingan 3:1 ) dan insiden
tertinggi ditemukan pada usia 20-45 tahun.
Etiologi dan Faktor Resiko Gout Artritis

 Artritis gout dapat disebabkan oleh peningkatan produksi metabolisme


asam urat dan kurangnya ekskresi dari asam urat yang merupakan produk
akhir dari metabolisme purin, sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat
dalam darah.
 Peningkatan kadar asam urat dalam darah disebut hiperurisemia, pada laki
- laki >7 mg% dan pada perempuan > 5,6 mg%
 Faktor resiko :
1. Genetik

2. Lingkungan : obesitas, konsumsi alkohol, ppsoriasi, gagal ginjal kronis,


gangguan hematologi, hipertensi, keganasan, riwayat transplantasi organ
MANIFESTASI
KLINIS
OSTEOARTRITIS
 Nyeri sendi
 Kekakuan (stiffness)
 Hambatan gerakan sendi
 Krepitasi
 Pembengkakan sendi
 Perubahan cara berjalan atau hambatan gerak
 Kemerahan pada daerah sendi
GOUT ARTRITIS
a. Akut Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak
dan berlangsung cepat, lebih sering di jumpai pada ibu jari
kaki. Ada kalanya serangannyeri di sertai kelelahan, sakit
kepala dan demam.
b. Interkritikal Stadium ini merupakan kelanjutan stadium
akut dimana terjadi periode interkritikal asimtomatik. Secara
klinik tidak dapat ditemukan tanda-tanda radang akut.
c. Kronis Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi
(monosodium urat) dalamjaringan yaitu di telinga, pangkal
jari dan ibu jari kaki.
Tanda dan gejala yang khas pada
penderita gout adalah

 Nyeri  pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin


lama makin memburuk.
 Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga
keunguan, kencang, licin dan hangat.
 Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa
penderita terjadi peningkatan denyut jantung.
 Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa
seperti kapur.
 Kadar asam urat dalam darah tinggi.
REUMATOID ARTRITIS
 Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah,
anoreksia, berat badan menurun dan demam.
  Poliartritis simetris terutama pada sendi perifer,
termasuk sendi-sendi di tangan.
  Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam:
dapat bersifat generalisata tatapi terutama
menyerang sendi-sendi.
 Deformitas.
  Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang
ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa penderita
arthritis rheumatoid.
 Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran
radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan
erosi di tepi tulang dan ini dapat dilihat pada radiogram.
  Manifestasi ekstra-artikular: artritis reumatoid juga dapat
menyerang organ-organ lain di luar sendi. Jantung
(perikarditis), paru-paru (pleuritis), mata, dan pembuluh darah
dapat rusak.
Penegakan diagnosis
Arthritis reumatoid
Arthritish gout
the American Rheumatism Association menetapkan bahwa kriteria
diagnostik untuk gout adalah:
1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2. terdapat tofus berisi kristal monosodium urat yang terbukti
melalui pemeriksaan kimiawi dan microskop cahaya terpolarisasi
3. ditemukan 6 dari 12 fenomena klinis, laboratorium maupun
radiologi
 Ditemukan lebih dari satu serangan arthritis akut
 Inflamasi maks yang timbul dalam satu hari
 Serangan arthritis monoartikular
 Kemerahan pada sendi
 Pembengkakan yang timbul pada sendi MTP-1
 Serangan unilateral yang melibatkan sendi tarsal
 Massa yang dicurigai tofus
 Hiperurisemia
 Pembengkakan asimetris pada sendi yang dibuktikan
melalui pemeriksaan x-ray
 Kista sukortikal tanpa erosi yang terlihat melalui
pemerisaan x-ray
 Kultur negatif microorganisme dari cairan sendi saat
terjadi inflamasi sendi
Osteoarthritis
biasanya di dasarkan gambaran klinis dan radiologi
 Radiografis sendi yang terkena

gambaran yang menyokong OA ialah


 Penyempitan celah sendi yag sering kali asimetris
 Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral
 Kista tulang
 Osteofit pada pinggir sendi
 Perubahan struktur anatomi sendi
Diagnosis Banding
Perbedaan Osteoartritis Gout Artritis Rheomatoid Artritis
 Etiologi • Inflamasi •  Metabolic akibat • Autoimun
penimbunan Kristal • Faktor Genetik
Monosodium urat
monohidrat.
 

Usia •  Usia lanjut. •  Berusia antara 40 - 50. •  Perbandingan antara laki


• Biasa menyerang laki- • Umunya pada laki-laki, – laki degan perempuan
laki maupun perempuan. wanita lebih jarang adalah 1:3.
• Lebih sering terkena oleh sebelum menopause. • biasanya pada usia 25 dan
orang obesitas.   55.
 

 Perjalanan •  Gejala dimulai secara •  Gejala dimulai secara •  Gejala dimulai relatif
bertahap. bertahap. cepat
Penyakit
 Jenis Gejala •  Nyeri dan keras pada •  Nyeri pada sendi terutama •  Nyeri, bengkak dan kaku
sendi, namun hanya pada jempol kaki. sendi.
sedikit bengkak. • Onset sewaktu-waktu. • Gejala cenderung pada
• Cenderung terjadi pada • Gejala cenderung malam pagi hari.
malam hari. hari setelah mengkonsumsi • Kaku di pagi hari
• Kaku di pagi hari makanan tinggi purin atau berlangsung > 60 menit.
berlangsung < 30 menit obat perangsang air seni  
  (diuretic) 
Komplikasi oa
ra ga
Kompilasi oa
 Komplikasi dapat terjadi apabila osteoarthritis tidak ditangani
dengan serius. Terdapat dua macam komplikasi yaitu:Komplikasi
Kronis Komplikasi kronis berupa malfungsi tulang yang signifikan,
yang terparah ialahterjadinya kelumpuhan.
Komplikasi Akut :
 Micrystaline arthrophy
 Osteonekrosis
 Ruptur Baker cyst
 Bursitis 
 Symtomatic Meniscal Tear 
 https://id.scribd.com/doc/133134196/Komplikasi-Oa
Kompilkasi ra
 Secara umum rheumatoid arthritis bersifat progresif dan tidak dapat
disembuhkan, tetapi pada beberapa pasien penyakit ini secara
bertahap menjadi kurang agresif dan gejala bahkan dapat
membaik.Bagaimanapun, jika terjadi kerusakan tulang dan ligamen
serta terjadi perubahan bentuk, efeknya akan permanen. Kecacatan
dan nyeri sendi dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang umum.
Sendi yang terkena bisa menjadi cacat, kinerja tugas bahkan tugas
biasa sekalipun mungkin akan sangat sulit atau tidak mungkin.
Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Selain
itu, rheumatoid arthritis adalah penyakit sistemik yang dapat
mempengaruhi bagian lain dari tubuh selain sendi. Efek ini meliputi
:
 1). Anemia
 2). Infeksi : Pasien dengan RA memiliki risiko lebih besar untuk infeksi. Obat imunosupresif akan lebih
meningkatkan risiko.
 3). Masalah gastrointestinal : Pasien dengan RA mungkin mengalami gangguan perut dan usus. Kanker perut dan
kolorektal dalam tingkat yang rendah telah dilaporkan pada pasien RA.
 4). Osteoporosis : Kondisi ini lebih umum daripada rata-rata pada wanita postmenopause dengan RA, pinggul yang
sangat terpengaruh. Risiko osteoporosis tampaknya lebih tinggi daripada rata-rata pada pria dengan RA yang lebih
tua dari 60 tahun.
 5). Penyakit paru-paru : Sebuah studi kecil menemukan prevalensi tinggi peradangan paru dan fibrosis pada pasien
yang baru didiagnosis RA, namun temuan ini dapat dikaitkan dengan merokok.
 6). Penyakit jantung : RA dapat mempengaruhi pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik
koroner.
 7). Sindrom Sjögren
 8). Sindrom Felty Kondisi ini ditandai dengan splenomegali, leukopenia dan infeksi bakteri berulang. Ini mungkin
merupakan respon disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs).
 9). Limfoma dan kanker lainnya RA terkait perubahan sistem kekebalan tubuh mungkin memainkan peran.
Pengobatan yang agresif untuk RA dapat membantu mencegah kanker tersebut
 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Fr6DVvplXOIJ:etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/7339
0/potongan/S1-2014-296570-chapter1.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
 Pdf ugm
Komplikasi ga
 komplikasi dari artritis gout meliputi severe degenerative arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada
sendi.
 Penderita dengan artritis gout membentuk batu ginjal karena urin memilki pH rendah yang mendukung terjadinya
asam urat yang tidak terlarut (Liebman et al, 2007).
 Penyakit batu ginjal
 Asam urat di dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk air seni melalui ginjal. Adakalanya asam urat tersebut
menciptakan endapan-endapan di dalam ginjal, terlebih jika kadarnya yang tinggi. Jika ukuran endapan masih kecil,
maka tubuh akan membuangnya secara alami melalui saluran kemih. Namun jika ukurannya terlalu besar, maka
bisa menimbulkan penyakit batu ginjal Selain sensasi seperti selalu ingin buang air kecil, penderita penyakit batu
ginjal biasanya akan merasakan sakit saat buang air kecil akibat terganggunya aliran urine. Jika tidak segera
ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan infeksi di dalam sistem kemih. Menurut data, sekitar 10-25 persen
penderita penyakit asam urat turut mengalami masalah batu ginjal. Dokter biasanya akan memberikan obat yang
dapat melarutkan batu ginjal dan menurunkan kadar keasaman dalam urine. Selain itu, penderita batu ginjal juga
disarankan untuk minum banyak air untuk mengeluarkan endapan-endapan asam urat.
 Munculnya benjolan-benjolan tofi
 Tofi adalah gumpalan-gumpalan kecil berwarna putih atau kuning di balik kulit yang terbentuk dari akumulasi
kristal-kristal asam urat. Benjolan tofi biasanya muncul pada lutut, siku, jari kaki dan jari tangan, lengan, tumit, atau
bahkan telinga.Biasanya tofi muncul pada penderita penyakit asam urat parah atau yang sudah lama tidak ditangani.
Namun ada juga tofi yang muncul pada orang yang bahkan belum pernah mengalami serangan penyakit asam urat.
Meski sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, rutinitas sehari-hari (misalnya berpakaian atau makan) bisa
terganggu jika tofi tumbuh di jari tangan.Kemunculan tofi menjadi sinyal bahwa pengobatan penyakit asam urat
tidak bisa ditunda-tunda lagi dan harus segera dilakukan. Jika kadar asam urat berhasil diturunkan, tofi akan
berangsur-angsur mengecil seiring larutnya kristal-kristal natrium urat. Namun sebaliknya jika terus dibiarkan,
maka tofi akan membesar dan pada akhirnya menimbulkan rasa sakit. Tofi yang meradang tersebut bahkan bisa
pecah dan mengeluarkan cairan menyerupai pasta gigi yang terdiri dari campuran nanah dan kristal-kristal urat.
Segera konsultasikan kepada dokter jika tubuh Anda ditumbuhi tofi berukuran besar atau terasa menyakitkan.
Apabila dianggap perlu, dokter akan melakukan pembedahan untuk membuang tofi tersebut.
 Kerusakan pada sendi
 Kristal-kristal natrium urat yang terus menumpuk dan membentuk tofi di
dalam sendi lambat laun bisa merusak sendi. Bukan hal yang mustahil jika
kerusakan sendi secara permanen bisa terjadi apabila kondisi ini tidak
kunjung ditangani. Jika sendi sudah rusak, maka operasi terpaksa harus
dilakukan oleh dokter untuk memperbaiki atau menggantinya.
 Masalah psikologis
 Perubahan suasana hati dan stres bisa saja dialami oleh penderita penyakit
asam urat. Bukan hanya karena nyeri luar biasa yang dirasakan, tapi juga
efek dari kondisi ini yang membuat rutinitas sehari-hari menjadi
terganggu. Jika diabaikan, maka tidak mustahil bisa mengarah kepada
depresi. Maka dari itu, sebelum muncul masalah psikologis yang lebih
serius, segera temui dokter jika Anda adalah penderita penyakit asam urat
dan Anda merasa stres dengan kondisi yang dialami.
 Sumber pdf umm dan
http://www.alodokter.com/rematik-asam-urat/komplikasi
PROGNOSIS GA,RA,OA
 GA
Tanpa terapi yang adekuat, prognosisnya buruk serangan dapat
berlangsung berhari hari sampai beberapa minggu. Gout artritis
adalah penyakit yang memiliki prognosis yang tidak bisa di hilangkan
penyakit ini mungkin hilang tapi hanya untuk beberapa saat.

 RA
Perjalanan penyakit reumatoid artritis sangat bervariasi,bergantung
pada ketaatan pasien untuk berobat dalam jangka waktu lama sekitar
50 – 75 %, pasien reumatoid artritis akan mengalami revisi dalam 2
tahun , selebihnya akan mengalami prognosis yang lebih buruk.
 OA

Prognosis osteoartritis pada umumnya baik,prognosis


pasien dengan osteoartritis primer bervariasi dan terkait
dengan sendi yang terlibat. Pasien dengan osteoartritis
sekunder prognosis nya terkait faktor penyebab terjadinya
osteoartritis umumnya baik, sebagian nyeri dapat di atasi
dengan obat obat konservatif hanya kasus kasus yang
memerlukan pembedahan dan prognosisnya memburuk
jika reumatoid artritis terjadi pada ekstremitas bawah
karena susah berjalan
PENATALAKSAAN dari Penyakit
GA(Gout Arthritis), RA(Rheumatoid
Arthritis), OA(Osteo Arthritis)
 Pengobatan GA, RA dan OA ada 2 yaitu :
 Non – Farmakologi
 Farmakologi

1. Gout Arthritis(GA)
Non – Farmakologi
Terapi selama simptom hilang ditujukan untuk meminimalkan penumpukan urat di jaringan,
yang akan menyebabkan benjolan-benjolan arthritis semakin kronis, dan untuk mengurangi
frekuensi kekambuhan dan tingkat keparahan.
1.       Diet
Penyebab kelebihan asan urat / hiperurikemia adalah diet tinggi purin, obesitas, konsumsi
alkohol, dan penggunaan beberapa obat seperti tiazid dan diuretik kuat akan menghambat
ekskresi asam urat di ginjal, serta aspirin dosos rendah < 3 g memperburuk hiperurikemia.
2.       Pengurangan kadar asam urat
Indikasi diperlukannya penurunan kadar asam urat meliputi sering munculnya artritis akut
yang tidak terkontrol oleh pemberian colchicine untuk profilaksis, penumpukan asam
urat/benjolan, atau kerusakan ginjal.
 Uricoasuric
 Allopurinol
Farmakologi
 1.       Nonstreoid Anti-inflammatory Drugs- NSAIDs
Terdapat beberapa jenis NSAID, namun tidak semua memiliki efektivitas dan
keamanan yang baik untuk terapi gout akut. Beberapa NSAID yang
diindikasikan untuk mengatasi gout arthritis akut dengan kejadian efek
samping yang jarang terjadi yaitu:
A.     Naproxen
B.     Natrium Diklofenak

 2.       Colchicine
Colchicine tidak direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut.
Colchicine hanya digunakan selama saat kritis untuk mencegah serangan
gout.
 3.       Kortikosteroid

Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan


akan mengontrol serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien
yang dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID. Jika goutnya
monarticular, pemberian antra-articular yang paling efektif.
2. Rheumatoid Arthiritis(RA)
Non – Farmakologi
 Pengubahan Gaya Hidup

1.  Istirahat dan latihan 


2. Perawatan sendi
3. Reduksi stres 
4. Diet sehat
5.  Cuaca/Iklim

 Pembedahan

1.  Penggantian sendi
2. Arthrodesis (fusi)
3.  Rekonstruksi tendon
4. Sinovektomi
Farmakologi
Pengobatan
1. NSAID, sangat berguna thd gejala rema, lebih efektif drpd
analgetik perifer (parasetamol, asetosal, atau kombinasinya
dgn obat lain). Obat diminum sebaiknya selama 1 minggu.

Pilihan pertama
- ibuprofen (4 dd 400mg),
- naproksen (2 dd 500 mg)
- diclofenac (3 dd 50 mg).

Obat selektif
- nabumeton,
- meloxicam atau celecoxib.
NSAID
a. Salisilat : asetosal, benorilat, dan diflunisal dosis anti
radangnya 2-3 x lebih tinggi drpd dosis analgetisnya. (krn
efek samping jarang dipakai utk rema
b. Asetat : diclofenac, indometasin, dan sulindac (Clinoril).
c. Propionat : ibuprofen, ketoprofen, flurbiprofen, naproksen,
dan tiaprofenat.
d. Oxicam : piroxicam, tenoxicam, dan meloxicam.
e. Pirazolon : (oksi) fenilbutazon, dan azapropazon (prolixan).
f. Lainnya : mefenaminat, nabumeton, benzidamin, berkhasiat
anti radang agak kuat, tetapi kurang efektif pada gangguan
rematik
3. Osteo Arthritis
Non – Farmakologi
Terapi Non Farmakologis untuk Penderita Osteoarthritis adalah :
1.  Edukasi Pasien
2.  Terapi Fisik, okupasional, aplikasi dingin/panas
3.  Latihan Fisik
4.  Istirahat dan merawat persendian
5.  Penurunan berat badan
6. Bedah (pilihan terakhir)
7.  Akupuntur
8. Biofeedback
9. Cognitive Behavioural Therapy
10. Hipnosis
11. Teknik Relaksasi (yoga dan meditasi)
Farmakologi
Pengobatan Osteoartritis (OA)
 Berupa simptomatis dgn analgetik anti radang (NSAID) utk
melawan rasa nyeri.
 Kombinasi Glucosamin dgn Chondroitin, terkadang
dikombinasi dgn MSM (metil sulfonil metan). Memperbaiki
fungsi sendi yg terganggu dan menstimulasi pembentukan
tulang rawan baru.
 Vitamin spt : Vit.C dan elemen spura mangan. Antioksidan Vit.
A,C,E dan selenium.
 As. Amino karnitin atau asetilkarnitin (3 d 500 mg) bersama
ubikuinon (koenzim Q10, 3 dd 30mg), penanganan alternatif
thd rasa penat guna meningkatkan energi tubuh

Anda mungkin juga menyukai