Anda di halaman 1dari 39

MASTITIS

Definisi
• Mastitis  infeksi pada mamma yang mengakibatkan nyeri, pembengkakan, dan
kemerahan pada payudara. Biasanya juga disertai demam dan menggigil.
• Rata-rata kasus mengenai wanita menyusui (lactation mastitis), walaupun
terkadang pada orang yang tidak menyusui
• In most cases, lactation mastitis occurs within the first six to 12 weeks after giving
birth (postpartum), but it can happen later during breast-feeding. The condition
can cause you to feel run down, making it difficult to care for your baby.
epidemiologi
• Rata-rata kasus mengenai wanita menyusui (lactation mastitis), walaupun
terkadang pada orang yang tidak menyusui
• Diperkirakan sekitar 3-20% ibu menyusui dapat mengalami mastitis
etiologi
• Teknik menyusui yang buruk
• Stasis ASI
• Cracked or sore nipple

• Bakteri penyebab :
• Staphylococcus aureus, streptococcus viridans, stafilokokus negative koagulase
• Hospital-acquired methicillin resistant S. aureus (MRSA) dapat menyebabkan mastitis
ketika bayi tertular setelah kontak tangan dengan petugas yang membawa kuman
tersebut
patofisiologi
• Stasis ASI (infrequent atau lupa menyusui, bayi ada masalah menghisap,
menyusui satu sisi, tekanan di payudara)  obstruksi duktus  penumpukan ASI
 peningkatan tekanan pada jaringan sekitar  system imun salah mengenali
protein ASI sebagai infeksi bakteri dan virus  respon inflamasi di jaringan untuk
menghentikan “infeksinya”
• Cracked nipple  bakteri dari permukaan kulit atau mulut bayi masuk lewat luka
 inflamasi
klasifikasi
Mastitis berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Mastitis yang menyebabkan abses di bawah areola mammae
2. Mastitis di tengah-tengah mammae yang menyebabkan abses di tempat itu
3. Mastitis pada jaringan di bawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang
menyebabkan abses antara mammae dan otot-otot di bawahnya.
klasifikasi
Mastitis berdasarkan kondisinya dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Mastitis periductal

Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia menjelang menopause, penyebab utamanya tidak jelas

diketahui. Keadaan ini dikenal juga dengan sebutan mammary duct ectasia

2. Mastitis puerperalis/lactational

Mastitis puerperalis banyak dialami oleh wanita hamil atau menyusui. Penyebab utama mastitis puerperalis yaitu

kuman yang menginfeksi payudara ibu, yang ditransmisi ke puting ibu melalui kontak langsung.

3. Mastitis supurativa

Mastitis supurativa paling banyak dijumpai. Penyebabnya bisa dari kuman Staphylococcus, jamur, kuman TBC dan

juga sifilis. Infeksi kuman TBC memerlukan penanganan yang ekstra intensif. Bila penanganannya tidak tuntas, bisa

menyebabkan pengangkatan payudara/mastektomi.


Manifestasi klinis
• Gejala jarang nampak sebelum akhir minggu pertama pascapartum, dan biasanya
tidak sampai minggu ketiga dan keempat
• Unilateral
• Pembengkakan, biasanya sebelum inflamasi
• Menggigil atau kaku
• Demam (>380C) dan malaise
• Takikardi
• Payudara keras, merah, nyeri hebat
• Nipple discharge, berwarna putih atau mengandung bercak darah
diagnosis
• Gejala seperti manifestasi klinis
• Sonpgrafi  untuk deketsi adanya abses
• Kultur ASI  mencari penyebab dan antibiotic yang tepat
• Mammogram  menyingkirkan inflammatory breast cancer
Tata laksana
• Antibiotik
• Dicloxacillin 500 mg oral 4 x 1, dapat dimulai secara empiris. Eritromisin diberikan kepada wanita yang
sensitive penisilin.
• Infeksi karena staphylococcus penghasil penisilinase resisten ketika menunggu hasil kultur, maka
vancomycin atau antimikroba MRSA lainnya harus diberikan
• Jika diberikan sebelum terjadinya supurasi, infeksi biasanya sembuh dalam 48 jam, tetapi terapi harus
dilanjutkan 10 – 14 hari kemudian
• Analgesik  ibuprofen atau asetaminofen
• Self care  istirahat, teruskan pemberian ASI, dan asupan cairan ekstra, hindari pakaian ketat,
• Edukasi cara menyusui yang benar
Komplikasi
• 10% wanita berkembang menjadi abses (S. Aureus)
• Penghentian menyusui dini
• Mastitis berulang/kronis  biasanya disebabkan karena pengobatan terlambat atau
tidak adekuat
• Infeksi jamur  candida albicans. Keadaan ini sering ditemukan setelah ibu mendapat
terapi antibiotik. Infeksi jamur biasanya didiagnosis berdasarkan nyeri berupa rasa
terbakar yang menjalar di sepanjang saluran ASI. Pengobatan terbaik adalah
mengoles nistatin krem yang juga mengandung kortison ke puting dan areola setiap
selesai bayi menyusu dan bayi juga harus diberi nistatin oral pada saat yang sama.
PROSES LAKTASI DAN
MENYUSUI
definisi Laktasi
• Laktasiadalah keseluruhan proses menyusui
mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI.
Anatomi Payudara
• Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit,
diatas otot dada dan fungsinya memproduksi susu
untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang
payudara, berat sekitar 200 gram umumnya yang kiri
lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil
membesar mencapai 600 gram dan pada waktu
menyusui bisa mencapai 800 gram
• Ada tiga bagian utama payudara :

a. Corpus (badan)
b. Areolla
c. Papilla
a. Corpus (badan)
yaitu bagian yang membesar, didalam corpus terdapat alveolus yaitu unit terkecil
yang memproduksi susu. Beberapa alveolus mengelompokan membentuk lobulus dan
beberapa lobulus berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. Dari alveolus ASI
disalurkan kedalam saluran kecil (duktulus), beberapa duktulus bergabung membentuk
saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
b. Areolla
yaitu bagian kehitaman di tengah payudara. Dibawah areolla terdapat saluran yang
besar dan melebar disebut sinus laktiferus, didalam dinding alveollus maupun saluran-
saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi akan memompa ASI keluar.
c. Papilla
yaitu bagian yang menonjol keluar dipuncak payudara, dimasukkan ke mulut bayi
untuk aliran susu.
• Ada empat macam bentuk puting :

- normal/umum
- pendek/datar
- panjang
- terbenam (inverted)
Proses Laktasi
• Laktasi
atau menyusui mempunyai 2 pengertian yaitu produksi
dan pengeluaran ASI.
• Keduanya harus sama baiknya. Pada saat hamil payudara
membesar karena pengaruh berbagai hormon antara lain
estrogen, progesteron, HPL dan prolaktin
• Hormon lain yang berfungsi untuk memperlancar ASI (sintesa
protein) adalah insulin, kortikosteroid, tiroksin dan lainnya
Ada dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin dan
reflek aliran/oksitosin, timbul akibat perangsangan puting susu oleh hisapan bayi :

• Reflek Prolaktin
pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat
kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan
progsteron yang masih tinggi.

• Reflek aliran (let down reflek) / reflek oksitosin


bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang
berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin.
Reflek yang terjadi pada bayi :
• Rooting reflek / relek menangkap
bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan menoleh kearah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang
atau disentuh dia akan membuka mulut dan berusaha mencari puting untung menyusu.
• Sucking reflek / reflek menghisap
terjadi bila ada sesuatu yang merangsangsang langit-langit dalam mulut bayi. Jika puting susu
menyentuh langit-langit belakang mulut bayi terjadi reflek menghisap dan terjadi tekanan terhadap
daerah aerola oleh gusi, lidah serta langit-langit sehingga isi sinus laktiferus (tempat penampungan
ASI pada payudara) diperas keluar kedalam rongga mulut bayi.
• Reflek menelan
bila ada cairan didalam rongga mulut terjadi reflek menelan
Mempertahankan Proses Laktasi
• Cara paling efektif dalam mempertahankan proses
laktasi adalah isapan bayi yang reguler sehingga reflek
prolaktin dan reflek ejeksi ASI dapat terus terjadi dan
distensi alveolus dapat dicegah
Anjuran pemberian ASI
• 0-6 bulan :
ASI eksklusif memenuhi kebutuhan 100%
• 6-12 bulan :
ASI memenuhi 60-70% kebutuhan, perlu makanan pendamping ASI yang
adekuat
• > 12 bulan :
ASI hanya memenuhi 30% kebutuhan, ASI tetap diberikan untuk
keuntungan lainnya
ASI Berdasarkan waktu reproduksi
• Colostrum : ASI yang keluar pada hari 1-3 berupa ASI yang
kental, berwarna kuning
• Masa Transisi : ASI dari hari ke 3-10 berwarna putih sampai 3-5
minggu
• ASI Matur : ASI atau susu basa pada hari 10-bulan yang pertama
Keberhasilan pemberian ASI
 Keberhasilan proses laktasi memerlukan beberapa hal :
• Terjadi sekresi ASI dalam alveolus
• Ibu memiliki motivasi untuk memberikan ASI
 Maka keberhasilan laktasi akan terjadi bila :
• Bayi diberikan pada ibu untuk menyusui sedini mungkin
• Bayi diperkenankan untuk menyusui sesering mungkin
• Setelah ASI keluar, bayi menghisap ASI dengan frekuensi sesuai
kebutuhannya termasuk dimalam hari sekalipun
Posisi yang benar saat menyusui :
PERAWATAN PAYUDARA PADA
IBU HAMIL
Definisi perawatan payudara
• Perawatanpayudara saat hamil adalah merawat sedini
mungkin payudara ibu pada saat kehamilan untuk
mempersiapkan payudara sebagai penghasil ASI serta
kebersihannya dan tehnik perawatannya.
Tujuan perawatan payudara
• Memelihara kebersihan payudara
• Melenturkan dan menguatkan puting
• Mengatasi puting susu datar/masuk
• Memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan alat

Handuk Kapas Minyak Kelapa


Perawatan puting susu
• Kompres puting susu
dengan kapas minyak
selama 2 menit. Basahi
kedua telapak tangan
dengan minyak kelapa.
Tarik kedua puting
bersama-sama dan putar
ke dalam kemudian keluar
sebanyak 20 kali.
Puting susu datar atau
masuk
Menurut Hoffman:
Dengan jari telunjuk/ibu jari
mengurut disekitar puting
susu ke arah berlawanan
sampai merata. Puting susu
dirangsang dengan ujung
waslap/handuk kering yang
digerakkan ke atas bawah
beberapa kali.
Basahi kedua telapak
tangan dengan
minyak kelapa. Tarik
kedua puting
bersama-sama dan
putar ke dalam
kemudian keluar
selama 20 kali
Perawatan Payudara Sesudah Melahirkan

Tujuan
• Mencegah tersumbatnya aliran susu sehingga
memperlancar pengeluaran Air Susu Ibu (ASI)
Persiapan Alat
• Handuk, Minyak kelapa, air panas, air dingin, waskom
dua
Pengurutan
1. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, letakkan antara kedua
payudara
2. Kedua telapak tangan diurutkan dari tengah, keatas, kesamping dan
kebawah. Payudara diangkat terus dilepas. Lakukan 20-30 kali pada
setiap payudara.
3. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, dengan jari-jari tangan
kanan sisi kelingking urut payudara ke arah puting, lakukan 20-30 kali
setiap payudara
4. Sama dengan pengurutan kedua, tetapi tangan kanan digenggam dan
dengan tulang sendi jari, payudara diurut dari pangkal payudara kearah
puting susu lakukan 20-30 kali setiap payudara
Perangsangan
• Selesai pengurutan diteruskan dengan penyiraman
payudara dengan air hangat kuku dahulu, lalu dengan
air dingin bergantian selama 5 menit. Setelah itu
pakailah BH/Bra yang menopang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai