• Pada anak :
• Hipertrofi adenoid adenoidektomi
• Faktor lain : lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering, kebiasaan merokok.
Patofisiologi
• Organ yang membentuk KOM letaknya berdekatan bila terjadi edema mukosa tdk
dapat bergerak dan ostium tersumbat tekanan negatif dlm rongga sinus transudasi,
mula-mula serous Rinosinusitis non-bacterial.
• Biasanya sembuh dalam bbrpa hari.
• Bila menetap secret terkumpul dlm sinus mjd purulen Rinosinusitis akut bacterial
• Memerlukan terapi antibiotik.
• Inflamasi berlanjut hipoksia dan bakteri anaerob berkembang mukosa makin edema
perubahan mukosa mnjd kronik yaitu hipertrofi, polypoid.
Klasifikasi dan Mikrobiologi
• Konsensus Internasional • Bakteri utama sinusitis akut :
1995 • Streptococcus pneumonia (30-50%),
8 mgg kut Hemophylus influenzae (20-40%),
>8 mgg kronis Moraxella catarrhalis (4%).
• Pada anak Moraxella catarrhalis (20%).
• Konsensus 2004
• Bakteri utama sinusitis kronis :
4 mgg akut
• Faktor predisposisi lebih berperan.
4mgg-3 bln subakut
• Bakteri gram negatif & anaerob.
≥3 bln kronis
SINUSITIS DENTOGEN
• Penyebab penting sinusitis kronik
• Dasar sinus maksila prosesus alveolaris tempat akar gigi
rahan atas
• Infeksi gigi rahang atas infeksi apikal akar gigi/inflamasi
jar.periodontal menyebar ke sinus atau melalui pem.darah
dan limfe
5
Keluhan utama hidung tersumbat, nyeri/rasa tekanan pada muka
dan ingus purulen yg sering turun ke tenggorok (post nasal drip),
serta demam dan lesu
Gejala lain : sakit kepala, hiposmia/anosmia, halitosis, post-nasal drip
batuk dan sesak pd anak
Gejala sinusitis akut :
Sinusitis maksila nyeri pipi mendadak, kadang nyeri alih
ke gigi dan telinga
Sinusitis etmoid nyeri diantara atau belakang bola mata
Sinusitis frontal nyeri di dahi/ seluruh kepala mendadak
Sinusitis sfenoid nyeri di verteks, oksipital, belakang
bola mata dan daerah mastoid
7
Gejala sinusitis kronik : 1 atau 2 dari gejala berikut :
• Sakit kepala kronik, post nasal drip, batuk kronik, gangguan
tenggorokan, gangguan telinga (sumbatan T. eustachius,
gangguan ke paru (sino-bronkitis), bronkietasis, serangan
asma yg meningkat
Diagnosis : anamnesis, pem.fisik, dan pemerksaan penunjang
• Rinoskopi anterior dan posterior tanda khas pus di meatus
medius (sinusitis maksila, etmoid anterior dan frontal), pus di
meatus superior ( sinusitis etmoid posterior dan sfenoid)
• Rinosinusitis akut mukasa edema dan hiperemis
• Foto polos Waters, PA dan lateral hanya mampu menilai kondisi
sinus besar seperti maksila dan frontal perselubungan, batas
udara-cairan (air fluid level) atau penebalan mukosa
9
• CT Scan Gold standar, mampu menilai anatomi hidung dan
sinus
• Transiluminasi sinus yg sakit akan menjadi suram dan
gelap jarang digunakan
• Pemeriksaan mikrobiologik dan tes resistensi
• Sinuskopi
Terapi :
• Antibiotik : gol. Penisilin amoksisilin
• diberikan 10-14 hari
• Dekongestan : oral dan topikal
• Analgetik, mukolitik, steroid oral/topikal, pencucian rongga hidung
dgn NaCl atau pemanasan (diatermi)
• Antihistamin jika ada alergi berat
• Irigasi sinus maksila atau Proetz displacement therapy
• Imunoterapi jika ada alergi berat
11
• Tindakan operasi Bedah Sinus Endoskopi Fungsional
(BSEF/FESS)