TENGAH
KELOMPOK :1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020
Merebaknya berbagai pandemi pada dua dekade terakhir telah menciptakan sejarah baru
kesehatan di dunia mengingat tingkat penyebaran dan tingkat kematian atau fatality rate-nya
yang cukup tinggi. SARS misalnya, memiliki case fatality rate sebesar 11% (WHO, 2003),
atau MERS sebesar 34,4% (WHO, Tanpa Tahun) 3 . Adapun COVID-19, per 3 Maret 2020,
dilaporkan memiliki tingkat fatality rate sebesar 3,4% (who.it, 3 Maret 2020)4 . Sekilas,
COVID-19 tidak lebih mematikan dari SARS dan MERS ditinjau dari tingkat fatality rate-
nya, tetapi penyebaran COVID19 yang jauh di atas SARS dan MERS menjadikan COVID-19
menewaskan lebih banyak korban daripada SARS dan MERS. Sebagai perbandingan SARS
di akhir penyebarannya menjangkit 8,098 orang dengan 774 orang meninggal, MERS
menjangkit 2949 orang dengan 858 orang meninggal, sedangkan per 25 Maret 2020, COVID-
Centre for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan definisi masing-masing
pada tiga level penyakit tersebut: endemi adalah kehadiran konstan suatu penyakit menular
pada suatu populasi dalam cakupan wilayah tertentu, epidemi adalah pertambahan angka
kasus penyakit, seringkali secara tiba-tiba, di atas batas normal yang diprediksi pada populasi
di suatu area, sedangkan pandemi adalah epidemi yang sudah menyebar ke beberapa negara
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua
kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus
dan 136 kasus kematian.10 Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka
ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit
komorbid hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif
merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih
banyak pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi. Pada
perokok, hipertensi, dan diabetes melitus, diduga ada peningkatan ekspresi reseptor ACE2.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Kalteng kembali mengalami peningkatan. Dalam 24
jam terakhir, dilaporkan telah terjadi penambahan dalam jumlah banyak pada kasus positif
merupakan warga asal Kota Palangka Raya, 1 orang merupakan warga asal Kabupaten
Katingan, 2 orang merupakan warga asal Kabupaten Pulang Pisau, 3 orang merupakan warga
asal Kabupaten Kapuas dan 3 orang lainnya merupakan warga asal Kabupaten Gunung Mas.
Hingga saat ini total kasus positif yang dilaporkan telah mencapai 493 kasus positif
yakni 202 orang sudah dinyatakan sembuh, 26 orang meninggal dunia dan sisanya sebanyak
265 pasien positif yang masih menjalani perawatan di sejumlah RS rujukan Covid-19 di
Kalteng. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) Covid-19 di Kalteng hingga saat ini
berada di angka 5,3 persen. Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan tidak terjadi peningkatan
maupun penambahan pada jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19 yakni tetap
virus corona yang mendapat kemudahan menimbulkan penyakit pada host yaitu populasi