Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Sains dan Kesehatan

Journal homepage: https://jsk.farmasi.unmul.ac.id

Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

Epidemiology Characteristics of Covid-19 Patients in North Kalimantan

Aulia Seftiya1, Khemasili Kosala2

1Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Indonesia


2Laboratorium Ilmu farmokologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Indonesia
*Email korespondensi: aulia.tyaachmaad.as@gmail.com

Abstrak
Coronavirus Disease (COVID-19) adalah suatu penyakit yang disebabkan jenis virus terbaru dari
(SARS-CoV-2) yang ditemukan di akhir Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Di
Indonesia kasus COVID-19 pertama kali ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus COVID-19 di
Indonesia terus meningkat seiring waktu, hingga sampai bulan Agustus 2020 telah dikonfirmasi
130.718 kasus dan 5.903 kematian pada 34 provinsi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis secara restrospektif karakteristik kasus serta hubungan variable tersebut. COVID-19
melalui portal resmi informasi COVID-19 di Kalimantan Utara. Subjek penelitian ini dipilih dengan
metode purposive sampling sehingga diperoleh 3.146 subjek. Sebagian besar pasien COVID-19
adalah laki-laki (57,5%), usia terbanyak terjadi pada kelompok usia 31-40 tahun (24%). Persebaran
kasus COVID-19 paling banyak terjadi karena transmisi lokal (45,6%) sehingga berdampak pada
peningkatan kasus COVID-19. Lonjakan kasus terjadi paling banyak pada bulan Desember tahun
2020 (60.6%). Terdapat hubungan antara variable usia dan waktu terhadap kematian dengan nilai p
= 0,000 ( p < 0,05) sedangkan pada variable jenis kelamin menjelaskan bahwa tidak terdapat
hubungan dengan kematian, dimana hasil p = 0,761 (p > 0,05).

Kata Kunci: COVID-19, Persebaran, Waktu, Kematian, Usia, Jenis Kelamin

Abstract
Coronavirus disease (Covid-19) is a disease caused by a new species of SARS-CoV-2 that had been
found in late December 2019 in Wuhan, Province Hubei, Tiongkok. The first case of Covid-19 in
Indonesia was founded on 2 March 2020. In August 2020, the case number kept increasing up to
130.718 confirmed cases and 5.903 mortality in 34 provinces, Indonesia. The aim of this study is to
analyze in retrospective way the characteristics of the case and the correlation of each variable. The

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 1


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

data of 3.146 Covid-19 patients had been gathered from the official information port of covid-19.
Kalimantan Utara who had been selected by purposive sampling technique. The result shows the
majority of subjects are male (57,5%), aged 31-40 years old (24%), caused by local transmission
(45%) and the highest number of cases was in December 2010 (60,6%). This study shows a
correlation between age, time and mortality, p-value 0,00 (P<0.05) meanwhile it also shows that
there is no correlation between gender and mortality in covid 19, p-value 0.761 (P>0,05).

Keywords: COVID-19, Transmission, Time, Mortality, Age, Gender

Submitted: 18 Maret 2021 Accepted: 26 Oktober 2021 DOI: https://doi.org/10.25026/jsk.v3i5.542

1 Pendahuluan juta, Eropa sebanyak 11.5 juta, kemudian Asia


Coronavirus Disease (COVID-19) adalah Tenggara 9.3 juta, disusul oleh daerah
suatu penyakit yang disebabkan jenis virus Medeiterania Timur 3.1 juta, Afrika 1.3 juta dan
terbaru dari (SARS-CoV-2) yang ditemukan di daerah Pasifik Barat sebanyak 774 ribu kasus
akhir Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi dan secara keseluruhan jumlah kematian di
Hubei, Tiongkok [1]. Dalam waktu 3 hari kasus dunia sudah mencapai 1.204.208 [3].
COVID-19 di Tiongkok berjumlah 44 kasus dan Di Indonesia kasus COVID-19 pertama kali
semakin bertambah hingga saat ini. ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020, dan
Berdasarkan data awal epidemiologi sampai saat ini kasus COVID-19 di Indonesia
didapatkan 66% pasien COVID-19 berkaitan terus meningkat sampai pada bulan Agustus
dengan pasar seafood atau live market yang 2020 telah dikonfirmasi 130.718 kasus dan
berada di Kota Wuhan [2]. Akibat tingkat 5.903 kematian pada 34 provinsi di Indonesia
penyebaran yang sangat pesat menyebabkan [4]. Di Asia Indonesia menduduki peringkat ke
puncak kasus tertinggi di China didapatkan empat dalam jumlah kasus konfirmasi sebanyak
pada akhir Januari dan awal Februari tahun 440.549 kasus dan menduduki peringkat ke
2020 dengan jumlah kasus yang terkonfirmasi tiga di Asia dan peringkat 21 di dunia dalam
±7.736 kasus. Kurangnya informasi dan tingkat jumlah kematian [3]. Hingga pada tanggal 17
pengetahuan masyarakat terkait kondisi November 2020 didapatkan 470.648 kasus dan
COVID-19 menyebabkan terjadinya 15.296 kematian di seluruh Indonesia [5].
penyebaran kasus yang semakin meluas dan Salah satu provinsi di Indonesia yang
didapatkan ±86 kasus awal yang dilaporkan di terkena dampak COVID-19 ialah Kalimantan
beberapa negara antara lain Taiwan, Thailand, Utara. Kalimantan Utara merupakan provinsi
Vietnam, Nepal, Sri Langka, Jepang, yang memiliki luas wilayah ±75.467,70 km2
Singapura, Malysia, Kamboja, Arab dan memiliki jumlah penduduk ±716.407 jiwa,
Saudi, Korea Selatan dan Indonesia dengan 5 Kabupaten/Kota antara lain Tarakan,
sehingga pada tanggal 12 maret 2020 World Malinau, Kepulauan Tana Tidung, Nunukan dan
Healthy Organization (WHO) Tanjung Selor. Berdasarkan letak geografinya
mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi [1]. Kalimantan Utara memiliki batas-batas : Utara
Sampai saat ini terdapat ±133 negara yang – Negara Sabah (Malaysia), Selatan – Provinsi
terpapar COVID-19 sehingga jumlah kasus Kalimantan Timur, Barat – Serawak (Malaysia)
COVID-19 secara global mencapai 18.354.342 dan bagian Timur berbatasan dengan Laut
kasus dan 696.147 kematian di seluruh dunia Sulawesi [6]. Kasus COVID-19 pertamakali
[2] . Pada bulan November 2020 secara global ditemukan di Kalimantan Utara pada tanggal
kasus terkonfirmasi sudah mencapai 28 Maret 2020 dikonfirmasikan berjumlah 2
46.840.783 kasus, dan berdasarkan orang yang memiliki riwayat perjalanan keluar
geografisnya insiden kasus COVID-19 paling kota [7]. Hingga saat ini kasus COVID-19 di
banyak di Amerika, dengan jumlah kasus 20.7 Kalimantan Utara semakin meningkat per

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 2


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

tanggal 13 Agustus 2020 kasus COVID-19 di COVID-19 juga didukung dengan adanya
Kalimantan Utara sudah mencapai 312 kasus peraturan Menteri Kesehatan Republik
dan 2 kematian [8]. Dan berdasarkan data dari Indonesia nomor 21 tahun 2020 yang
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di menenatapkan pembatasan sosial berskala
Kalimantan Utara tanggal 15 November 2020 besar (PSBB) dalam rangka percepatan
terdapat 442 kasus konfirmasi di Kota Tarakan penanganan COVID-19 di Indonesia [17].
yang merupakan kasus konfirmasi terbanyak di Berdasarkan dari data yang telah
Kalimantan Utara dan disusul oleh Bulungan dipaparkan diatas mengenai banyaknya dan
dengan jumlah kasus konfimasi 319 kasus [9]. tingginya jumlah kasus serta kematian dari
Berdasarkan keputusan menteri pasien COVID-19, dan masih kurangnya
kesehatan republik Indonesia nomor penelitian mengenai COVID-19 di Kalimantan
HK.01.07/MENKES/169/2020 Kalimantan Utara khususnya 4 gambaran epidemiologi
Utara memiliki 2 rumah sakit rujukan COVID- karakteristik pasien COVID-19 yang meliputi
19 yaitu Rumah Sakit Umum Tarakan (RSU jenis kelamin, usia, kematian, sebaran pasien
Tarakan) dan Rumah Sakit Umum Daerah serta waktu positif COVID-19. Oleh karena itu
Tanjung Selor (RSUD Tanjung Selor) [10]. 3 peneliti tertarik untuk meneliti epidemiologi
Kalimantan Utara juga memiliki fasilitas karakteristik pasien COVID-19 di Kalimantan
kesehatan tingkat pertama (puskesmas) Utara.
sebanyak 49 puskesmas [11] serta 9 rumah
sakit yang terdiri dari rumah sakit swasta dan 2 Metode Penelitian
rumah sakit negeri, dengan jumlah tenaga
kesehatan ± 1.640 orang. [12]. Dari hasil Penelitian ini berjudul “Epidemiologi
penelitian dengan judul pemodelan Karakteristik Pasien COVID-19 di Kalimantan
penyebaran infeksi COVID-19 di Kalimantan, Utara” yang bertujuan untuk mengetahui
didapatkan bahwa Kalimantan utara memiliki gambaran epidemiologi karakteristik pasien
risiko tinggi terjadinya penularan COVID-19 COVID-19 di Kalimantan Utara. Penelitian ini
[13]. merupakan penelitian deskriptif dengan
Seperti yang telah dipaparkan pendekatan retrospektif yang dilakukan di
sebelumnya, COVID-19 memiliki tingkat Kalimantan Utara dengan menggunakan data
penularan yang sangat cepat. Penularan ini pasien COVID-19 yang dikeluarkan oleh Dinas
dapat melalui droplet atau kontak langsung Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara melalui
melalui manusia ke manusia ( human to portal resmi informasi COVID-19 di Kalimantan
human) atau dari hewan ke manusia (zoonosis) Utara.
[14]. Seseorang yang memiliki risiko terpapar Periode pengambilan data dimulai dari
COVID-19 ialah seseorang yang berkontak bulan April hingga Desember 2020.
langsung dengan penderita COVID19, perokok Pengambilan sampel menggunakan metode
aktif, dan seseorang yang memiliki penyakit purposive sampling dengan total akhir sampel
komorbid seperti hipertensi dan diabetes yang didapatkan sebanyak 3.146 pasien yang
militus [1]. Penderita yang terinfeksi COVID-19 telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan
biasanya mengalami gangguan pernpasan eksklusi yang telah di tetapkan. Pengolahan
seperti batuk, demam, sesak napas, dan dan penyajian data dikerjakan menggunakan
penurunan nafsu makan, selain itu COVID-19 aplikasi Microsoft Word 2010, Microsoft Excel
dapat berkembang dengan cepat hingga 2010 dan IBM SPSS Statistik 23.
menyebabkan infeksi yang lebih parah hingga
dapat menyebabkan kematian [15]. 3 Hasil dan Pembahasan
Pencegahan yang dilakukan untuk
Penelitian ini didapatkan hasil 3.146 data
mengurangi persebaran dari COVID-19 dengan
pasien melalui portal resmi informasi COVID-
membatasi mobilisasi orang yang berisiko
19 di Kalimantan Utara periode April hingga
hingga masa inkubasi, selain itu pencegahan
Desember 2020.
lain dengan meningkatkan daya tahan imunitas
tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat,
memperbanyak cuci tangan, menggunakan
masker, melakukan olahraga dan istirahat yang
cukup [16]. Selain itu, upaya pencegahan
J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 647
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

3.1 Gambaran Usia Responden 42.5% (n= 1.338). Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Paramita et al [18] di Samarinda dan penelitian
yang dilakukan di China oleh [21] yang
Tabel.1 Karakteristik umum responden berdasarkan usia
No Kelompok Usia Jumlah Presentasi (%) menyatakan bahwa persentase laki-laki lebih
1 ≤ 10Tahun 160 5.0% banyak dibandingkan dengan persentase
2 11-20 Tahun 371 11.8%
3 21-30 Tahun 737 23.4%
perempuan. Hal ini terjadi akibat pengaruh
4 31-40 Tahun 756 24.0% kromosom X yang lebih dominan pada
5 41-50 Tahun 591 18.8% perempuan (XX) dibanding laki-laki (XY).
6 51-60 Tahun 348 11.1%
7 61-70 Tahun 137 4.3% kromosom X memiliki keterkaitan dengan
8 ≥ 71 Tahun 46 1.5% banyak gen yang terlibat dalam sistem imun
Total 3.146 100% innate dan adaptif serta ia juga memiliki
beberapa efektor 44 yang dapat mengontrol
pengaktifan reseptor dari sitokin yang
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa berfungsi sebagai mediator dan regulator
sebanyak 24% (n= 756) pasien menderita sistem imun, sehingga perempuan memiliki
COVID-19 berusia 31-40 tahun. Hasil penelitian sistem imun yang dominan dibanding laki-laki
ini serupa dengan penelitian yang dilakukan [22]. Penelitian lain juga menyatakan bahwa
Paramita et al di Samarinda pada tahun 2020 terdapat hubungan antara prevalensi merokok
yang menyatakan bahwa kelompok usia 30-39 pada pria dengan tingkat kematian COVID-19
tahun merupakan kelompok usia terbanyak [23], hal ini juga didukung oleh data WHO
menderita COVID-19 dikarenakan pada usia tahun 2017 64.9% pria dewasa di Indonesia
tersebut telah memasuki usia produktif yang merupakan perokok aktif [24]. Hal ini
cenderung sering terlibat dalam aktivitas sosial dikarenakan kandungan nikotin pada rokok
serta mobilitas sehingga memudahkan dapat mengaktifkan reseptor ACE2
terjadinya penularan COVID-19 pada kelompok (Angiotensin Converting Enzyme-2) didalam
usia tersebut [18]. Penelitian serupa juga paru-paru. Pengaktifan reseptor ACE2 ini akan
dilakukan di Wuhan pada tahun 2020 yang memfasilitasi SARS-CoV-2 untuk melekat pada
menyatakan bahwa pada usia dewasa muda selsel pernapasan. Hal inilah yang
(30-39 tahun) kasus asimtotais COVID-19 menyebabkan reseptor ACE2 lebih banyak
paling banyak terjadi [19], dimana pada ditemukan pada paru-paru perokok [25].
dewasa muda gejala ringan atau asimtomatis 3.3 Gambaran Waktu
dapat terjadi tanpa disadari sehingga
berkontribusi dalam penularan atau transmisi
asimtomatik ke orang lain termasuk orang
yang berisiko penyakit parah [20]. Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan waktu
No Kelompok Bulan Jumlah Presentasi (%)
3.2 Gambaran Jenis Kelamin Responden 1 April 97 3.1%
2 Mei 62 2.0%
3 Juni 37 1.2%
4 Juli 37 1.2%
5 Agustus 57 1.8%
Tabel 2 Karakteristik umum responden berdasarkan jenis 6 September 168 5.3%
7 Oktober 205 6.5%
kelamin
8 November 576 18.3%
No Jenis Kelamin Jumlah Presentasi (%)
1 Laki-laki 1.808 57.5% 9 Desember 1907 60.6%
2 Perempuan 1.338 42.5% Total 3.146 100%
Total 3.146 100%

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kasus COVID-19 paling banyak
jenis kelamin laki-laki memiliki persentase pada bulan Desember dengan persentase
yang lebih besar 57.5% (n= 1.808) dibanding 60.6% (n= 1907), penelitian ini sejalan dengan
dengan jenis kelamin perempuan dengan data WHO yang menyatakan terjadi
persentase peningkatan kasus COVID-19 di wilayah Pasifik
Barat bulan Desember [26]. Peningkatan
J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 648
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

kasus ini dapat

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 649


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

terjadi dikarenakan penurunan kepatuhan kesehatan yang berdampak pada meluasnya


masyarakat terhadap protokol kesehatan penularan COVID-19 serta peningkatan jumlah
selama pandemi yang berdampak pada pasien postif dan pasien meninggal [27]. Hal ini
peningkatan kasus. hal ini dapat terjadi juga dapat dilihat dari penelitian yang
dikarenakan beberapa faktor antara lain dilakukan Anggreni & Safitri (2020) yang
persepsi kerentanan yaitu seseorang yang menyatakan bahwa 84.7% orang tidak patuh
memiliki persepsi kerentanan dirinya terhadap terhadap protokol kesehatan selama masa New
penyakit, persepsi keparahan yaitu persepsi Normal [31]. Pada penelitian ini tidak
seseorang terhadap keparahan suatu penyakit, dilakukan analisis hubungan terkait variable
persepsi manfaat yaitu persepsi seseorang kematian dengan persebaran kasus karena
yang berkaitan dengan keuntungan apa yang ia tidak berhubungan langsung dengan kematian.
dapatkan apabila mematuhi upaya kesehatan,
persepsi hambatan terkait upaya kesehatan,
petunjuk bertindak yang berkaitan dengan
upaya serta dorongan dalam melakukan upaya Tabel 4 Karakteristik responden berdasarkan persebaran
kasus
kesehatan dan kemampuan diri terkait No Kelompok Persebaran
keinginannya terhadap kesehatannya [27]. Kasus Jumlah Presentasi
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Satuan (%)
1 Kontak Erat 1.161 36.9%
Tugas COVID-19 melaporkan bahwa akhir 2 Transmisi Lokal 1.435 45.6%
November hingga awal Desember terjadi 3 Perjalanan dari Luar Kota 132 4.2%
4 Kluster dari Malinau 25 0.8%
penurunan persentase kepatuhan terhadap 5 Kluster Pekerja Proyek 19 0.6%
protokol kesehatan [28]. 6 Kluster dari Perusahaan 27 0.9%
Persentase masyarakat yang 7 Kluster RS 137 4.4%
8 Kluster Pesantren Hidayatullah 5 0.2%
menggunakan masker hanya mencapai 58.32% 9 Perjalanan dari Sulawesi Selatan 86 2.7%
sedangkan menjaga jarak hanya mencapai 10 Perjalanan dari Jawa Timur 19 0.6%
43.46%, hal ini menandakan bahwa kepatuhan 11 Perjalanan dari Jawa Barat 10 0.3%
12 Perjalanan dari Jawa Tengah 7 0.2%
masyarakat berada sangat jauh dari angka 13 Perjalanan dari Yogyakarta 3 0.1%
minimal kepatuhan dalam penggunaan 14 Perjalanan dari Lampung 2 0.1%
15 Perjalanan Maluku Utara 1 0.0%
protokol kesehatan yaitu 75% [28]. Arus libur 16 Perjalanan dari Kepulauan Riau 1 0.0%
panjang yang terjadi pada akhir tahun juga 17 Perjalanan dari Kalimantan 40 1.3%
berpotensi dalam peningkatan kasus Timur
18 Perjalanan dari Kalimantan 1 0.0%
dikaranakan libur panjang merupakan momen Tengah
untuk berkumpul dengan keluarga maupun 19 Perjalanan dari Kalimantan Barat 1 0.0%
20 Perjalanan dari Kalimantan 15 0.5%
pergi ketempat wisata. Peningkatan kasus pada Selatan
momen ini dikarenakan mobilitas selama masa 21 Perjalanan dari Jakarta 16 0.5%
libur panjang menjadi meningkat, sedangkan 22 Perjalanan dari Luar Negeri 2 0.1%
salah satu penanganan untuk 46 meminimalisir 23 Perjalanan dari Sumatera Utara 1 0.0%
Total 3.146 100%
terjadinya peningkatan kasus ialah mengurangi
mobilisasi sebanyak 80% [29].
3.4 Gambaran Persebaran Kasus
3.5 Gambaran Kematian
Hasil penelitian ini menunjukkan
persebaran kasus terbanyak terjadi melalui
transmisi lokal sebesar 45.6% (n=1.435). Hasil
penelitian ini sesuai dengan data persebaran Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan out come
data dari Dinas Kesehatan di Provinsi Bali pada pasien
Februari 2021 yang mendapatkan hasil 31.106 No Out Come Pasien Jumlah Presentasi (%)
1 Belum Terkonfirmasi 1553 49.3%
dari 32.789 kasus merupakan transmisi lokal 2 Meninggal 52 1.7%
[30]. Hal ini dikatakan terjadi karena masih 3 Sembuh 1541 49.0%
rendahnya pemahaman masyarakat terhadap Total 3.146 100%
COVID-19 mulai dari pencegahan serta
penerapan sosial distancing sehingga timbul
sebuah perilaku tidak patuh terhadap protokol

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 650


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

Pada penelitian ini kematian pasien antara jenis kelamin dengan kematian pada
COVID-19 memiliki persentase sebesar 1,7% COVID-19 di antara negara dapat terjadi akibat
(n= 52). Di Indonesai tingkat kematian COVID- tidak lengkapnya data COVID-19 secara
19 mencapai 9.1% [33]. Di Samarinda tingkat geografis, kesalahan kurangnya indentifikasi
kematian mencapai 3,9% sedangkan data terkait jenis kelamin maupun risiko yang
Balikpapan mencapai 5,7% [32]. Perbedaan lebih tinggi pada wanita yang dipengaruhi
persentase kamtian disetiap daerah ini secara demografis di negara-negara tertentu
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, [35]. Kejadian COVID-19 pada dasarnya dapat
penyakit penyerta pada pasien COVID-19 serta terjadi tanpa memandang jenis kelamin, yang
fasilitas kesehatan yang ada di masing-masing berarti laki-laki dan perempuan memiliki
daerah [33]. kemungkinan yang sama untuk terjangkit virus
COVID-19, serta masih sedikitnya penelitian
yang menjelaskan bagaimana mekanisme pasti
jenis kelamin dapat menyebabkan kematian
Tabel 6 Uji Fisher Hubungan Kematian terhadap Jenis pada pasien COVID-19 [34].
Kelamin, Usia, dan Waktu.
Hasil penelitian ini menunjukkan
Meninggal Tidak Total Nilai P hubungan yang bermakna antara kematian
Meninggal
Jenis Kelamin dengan usia dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).
Perempuan 23 649 672 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Laki-laki 29 892 921 0,761
analitik observasional dan uji bivariat yang
Total 52 1541 1593
Usia dilakukan oleh [36] yang menyatakan terdapat
Balita 0 34 34 hubungan antara kematian terhadap usia,
Anak 0 57 57
Remaja 1 328 329
dengan nilai p = 0,041. Hal ini dikarenakan
Dewasa 6 720 726 0,000 pada usia yang lebih tua memiliki penurunan
Lansia 32 362 394 fungsi serta sistem imun dan memiliki
Manula 13 40 53
Total 52 1541 1593
beberapa penyakit kronis yang mendasari
Waktu sehingga memiliki risiko kematian lebih tinggi
April 0 81 81 [37]. Semakin bertambahnya usia seseorang
Mei 1 53 54
Juni 0 25 25 akan berpengaruh pada perkembangan dan
Juli 2 23 25 jumlah sel T yang mempengaruhi sistem imun
Agustus 7 40 47 0,000
September 2 103 105
adaptif. Sel T ini merupakan pertahanan tubuh
Oktober 1 139 140 yang karena berfungsi untuk menghancurkan
November 8 332 340 antigen yang masuk kedalam tubuh. Beberapa
Desember 31 745 776
Total 52 1541 1593
sel T didalam tymus dan sirkulasi darah yang
disebut sel T naïve dan sel T memori, sel T
naïve merupakan sel T yang tidak
bergerak/diam yang tidak pernah terpapar
Hasil dari penelitian ini menyatakan oleh sel antigen asing, ia akan aktif apabila
bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis terdapat antigen asing yang masuk dan ia akan
kelamin dengan kematian pada pasien COVID- merangsang proses dari sistem imun untuk
19 di Kalimantan Utara, hal ini tidak sejalan menghilangkan antigen tersebut, selanjutnya ia
dengan penelitian yang dilakukan di China akan berubah menjadi sel T memori, dan akan
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan aktif kembali apabila terdapat antigen yang
antara jenis kelamin dengan tingkat kematian sama [38]. Adanya penyakit penyerta pada
pasien COVID-19 [34]. Perbedaan penelitian ini lansia seperti hipertensi dan diabetes akan
terjadi karena adanya perbedaan antara data memperburuk keadaan pasien itu sendiri,
yang didapatkan, penelitian ini menggunakan selain itu pada lansia memiliki perkembangan
data dengan rata-rata rentang usia 21-40 tahun penyakit lebih cepat dibanding pada usia yang
sedangkan pada penelitian sebelumnya rata- lebih muda yang menyebabkan peningkatan
rata usia yang digunakan > 50 tahun, yang risiko kematian pada lansia [39]. Hal ini sesuai
dimana pada usia lanjut yang memiliki dengan penelitian yang dilakukan Zhang et al
komorbid akan mempengaruhi angka (2020) di Wuhan yang menyatakan bahwa
kematian. Perbedaan yang didapatkan terhadap 75.6% yang meninggal memiliki penyakit
hubungan
J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 651
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

penyerta dan

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 652


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

30.5% memiliki dua atau lebih penyakit yang 5 Daftar Pustaka


mendasari [40].
Dari penelitian ini didapatkan bahwa [1] Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso,
terdapat hubungan antara kematian dengan W. D., Yulianti, M., Herikurniawan, et al. (2020).
waku yang memiliki nilai p = 0,000 (p<0.05). Coronavirus Disease 2019 -Tinjauan Literatur
Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 45-67.
Peningkatan kasus COVID-19 maupun
[2] WHO. (2020, November 8). COVID-19
kematian yang terus meningkat pada Coronavirus Pandemic. Retrieved November 8,
pertengahan bulan November 2020 hingga 2020, from COVID-19 Coronavirus Pandemic:
Januari 2021, peningkatan kasus juga https://www.who.int/emergencies/diseases/
dipengaruhi dengan adanya momen-momen novel/coronavirus-2019
seperti liburan maupun hari raya, yang secara [3] WHO. (2020, November 9). WHO Coronavirus
tidak langsung meningkatkan mobilitas serta Disease (Covid-19) Dashboard. Retrieved
penularan dari COVID-19 ini sendiri. November 9, 2020, from WHO Coronavirus
Peningkatan juga terjadi ditandai dengan Disease (Covid-19) Dashboard:
positif rate rate yang mecapai 36.18% postif https://covid19.who.int/table
[4] Kemenkes RI. (2020, Agustus 12). Infeksi
rate merupakan perbandingan antara jumlah
Emerging. Retrieved Agustus 12, 2020, from
kasus postif harian dengan jumlah tes harian
Kemkes RI:
yang dilakukan hal ini menandakan penularan https://infeksiemerging.kemkes.go.id
yang tidak terkendali di tengah masyarakat [5] Satgas Covid-19. (2020, November 17). Satuan
[41]. Hal ini juga terjadi dikarenakan proses Tugas Penanganan Covid-19. Retrieved
penularan yang begitu cepat dari virus akan November 17, 2020, from Satuan Tugas
berpengaruh terhadap peningkatan kasus Penanganan Covid-19: https://covid19.go.id/
COVID-19 [1] . Fasilitas kesehatan yang kurang [6] BPS KALTARA. (2019). PROVINSI KALIMANTAN
memadai juga akan berpengaruh terhadap UTARA DALAM ANGKA 2019. Tanjung Selor:
peningkatan kematian pada pasien COVID-19, Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
hal ini dikarenakan karena perbandingan Utara.
[7] iNews.id. (2020, Maret 28). 2 Kasus Corona
anatara fasilitias kesehatan dengan
Pertama Ditemukandi Kaltara, Kedua Pasien
peningkatan kasus yang tidak sebanding akan Baru dari Jakarta. Retrieved Maret 2020, 2020,
berdampak pada penanganan kasus COVID-19, from 2 Kasus Corona Pertama Ditemukandi
pasien COVID-19 yang tidak ditangani secara Kaltara, Kedua Pasien Baru dari Jakarta:
intensif akan memperburuk kondisi dari pasien http://regional.inews.id/amp/berita/2-kasus-
itu sendiri, hal ini juga akan sangat corona-pertama-ditemukan-di-kaltara-kedua-
berpengaruh terhadap pasien yang memiliki pasien-baru-dari-jakarta
riwayat penyakit penyerta yang secara tidak [8] Satgas Kaltara . (2020, Agustus 13). Portal
langsung akan meningkatan risiko kematian Resmi Kalimantan Utara. Retrieved Agustus 13,
pasien COVID-19 ini sendiri [33]. 2020, from coronainfo.kaltaraprov.go.id:
https://coronainfo.kaltaraprov.go.id/
[9] Satgas Kaltara. (2020, November 15). Infografis
4 Kesimpulan Penyebaran Covid-19. Retrieved November 15,
Gambaran kasus COVID-19 di Kalimantan 2020, from Infografis Penyebaran Covid-19:
Utara berdasarkan kelompok usia paling https://corona.info.kaltaraprov.go.id/index.ph
p/portfolio/infocovid-19
banyak pada kelompok usia 31-40 tahun, pada
[10] Kemenkes RI. (2020). PENETAPAN RUMAH
pasien COVID-19 paling banyak didapatkan SAKIT RUJUKAN PENANGGULANGAN PENYAKIT
pada laki-laki. Pada persebaran kasus COVID- INEKSI EMERGING TERTENTU. Menteri
19 di Kalimantan Utara paling banyak terjadi Kesehatan Republik Indonesia.
akibat transmisi lokal dan kasus tertinggi [11] Kemenkes RI. (2017). Data Dasar Puskesmas
paling banyak dibulan Desember 2020. Kasus kondisi Desember 2017 Provinsi Kalimantan
kematian sebesear 1,7%. Hasil penelitian ini Utara. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
variable usia, persebaran kasus dan waktu [12] Kemenkes RI. (2020, Agustus 21). Informasi
terhadap sedangkan pada variable jenis SDM Kesehatan Nasional. Retrieved Agustus 21,
2020, from Informasi SDM Kesehatan Nasional:
kelamin menjelaskan bahwa tidak terdapat
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info
hubungan dengan kematian. /distribusi_sdmk_rs_per_prov?prov=65

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 653


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

[13] Rony, T., Sahay, A. S., & Adji, F. F. (2020). report+76+WHO+covid+5+April+2020&oq=Sit


Pemodelan Penyebaran Infeksi Covid-19 di uation+report+76++WHO+covid+5+April+202
Kalimantan 2020. Jurnal Teknologi Informasi, 0&aqs=chrome..69i57.42828j1j9&client=ms-
171-178. android-oppo&sourceid=chrome-
[14] PDPI. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. mobile&ie=UTF-8
Jurnal Respirologi Indonesia, 119-129. [27] Sari, R. K. (2021). Identifikasi Penyebab
[15] Nugroho, W. D., C, W. I., T, A. S., Istiqomah, N., Ketidakpatuhan Warga Terhadap Penerapan
Cahyasari, I., Indrastuti, M., et al. (2020). Protokol Kesehatan 3M Di Masa Pandemi
Transmisi Covid-19 dari Manusia ke Manusia COVID-19. JURNAL AKRAB JUARA, 84-94.
di Asia. Jurnal of Bionursing, 101-112. [28] Satgas Covid-19. (2020, Desember 3).
[16] PDPI. (2020). PNEUMONIA COVID-19 Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANA DI Kesehatan Harus di Tingkatkan. Retrieved
INDONESIA. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Desember 3, 2020, from Kepatuhan
Indonesia. Masyarakat TerhadapProtokol Kesehatan
[17] Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Harus di Tingkatkan:
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun https://covid19.go.id/p/berita/kepatuhan-
2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial masyarakat-terhadap-protokol-kesehatan-
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan harus-ditingkatkan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid- [29] Putri Suni, S. N. (2020). Potensi Lonjakan Kasus
19). Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Covid-19 Pasca-Libur Panjang Oktober 2020
[18] Paramita, S., Isnuwardana, R., Rahmadi, A., dan Upaya Penanggulangannya. Info Singkat,
Rafshodia, O., & Kusasih, I. (2020). Ciri 13-18.
Epidemiologi Penderita COVID-19 di [30] Dinkes Bali. (2021, Februari 22). Info Kesehatan
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. : Perkembangan Penyebaran Virus Corona.
REPO-MAN. Retrieved Februari 22, 2021, from Info
[19] Li, Y., Shi, J., Xia, J., Duan, J., Chen, L., Yu, X., et al. Kesehatan : Perkembangan Penyebaran Virus
(2020). Asymptomatic and Symptomatic Corona:
Patient With Non-Severe Coronavirus . Frontiers https://www.diskes.baliprov.go.id/portfolio/p
in Microbiology, 1-8. erkembangan-penyebaran-virus-corona/
[20] Boehmer, T. K., DeVies, J., Caruso, E., van Santen, [31] Anggreni, D., & Safitri, C. A. (2020). Hubungan
K. L., Tang, S., Black, C. L., et al. (2020). Pengetahuan Remaja Tentang Covid-19
Changing Age Distribution of the COVID-19 Dengan Kepatuhan Dalam Menerapkan
Pandemic United States, May-August 2020. Protokol Kesehatan Di Masa New Normal.
Morbidity and Mortality Weekly Report, 1404- Hospita Majapahit, 134-142.
109. [32] Paramita, S., Rosalina, E., Amalina, M., Mangge,
[21] Wang, D., Yin, Y., Hu, C., Liu, X., Zhang, X., Zhou, P. A., & Sina, I. (2020). Gambaran Kasus
S., et al. (2020). Clinical course and outcome of Kematian Pasien Covid-19 Di Provinsi
107 patients infected with the novel Kalimantan Timur Bulan Maret-September
coronavirus, SARS-CoV-2, discharged from two 2020. Jurnal Kedokteran Komunitas
hospitals in Wuhan, China. Critical Care, 2-9. Mulawarman.
[22] Sarvasti, D. (2020). Pengaruh Gender Dan [33] Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Analisis
Manifestasi Kardiovaskular Pada COVID-19. Pengaruh Tingkat Kematian Akibat Covid-19
Indonesian Journal of Cardiology, 126-132. Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat di
[23] Magfira, N. (2020). Correlation Between Adult Indonesia. Jurnal Pekerjaan Sosial, 16-28.
Tobacco Smoking Prevalence and Mortality of [34] Vahidy, F. S., Pan, A. P., Ahnsted, H., Munshi, Y.,
Coronavirus Disease-19 Across the World. Acta Choi, H. A., Tiruneh, Y., et al. (2021). Sex
Med Indones-Indones J Intern Med, 318-325. differences in susceptibility, severity, and
[24] Boseke, M. B., Engkeng, S., & Tucunan, A. A. outcomes of coronavirus disease 2019 : Cross-
(2019). Determinan Perilaku Merokok Kepala sectional analysis from a diverse US
Keluarga di Kelurahan Woloan 1 Utara metropolitan area. Plos One, 1-14.
Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. [35] Dehingia, N., & Raj, A. (2021). Sex differences in
Jurnal Kesmas, 319-327. COVID-19 case fatality : do we know enough?
[25] Ruhyat, E. (2021). Perilaku Merokok Di Masa Elsevier, 14-15.
COVID-19. Jurnal Sehat Masada, 180-187. [36] Satria, R. M., Tutupoho, R. V., & Chalidyanto, D.
[26] WHO. (2020, April 5). Coronavirus disease 2019 (2020). Analisis Faktor Risiko Kematian Dengan
( COVID-19) Situation Report - 76. Retrieved Penyakit Komorbid Covid-19. Jurnal
April 5, 2020, from Coronavirus disease 2019 Keperawatan Silampari, 48-55.
( COVID-19) Situation Report - 76:
https://www.google.com/search?q=Situation+
J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 654
p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Epidemiologi Karakteristik Pasien Covid-19 di Kalimantan Utara

[37] Wasityastuti, W., Dhamarjati, A., & Siswanto. [39] Harahap, R. J. (2020). Karakteristik Klinis
(2020). Imunosenesens dan Kerentanan Penyakit Coronavirus 2019. Jurnal Penelitian
Populasi Usia Lanjut Terhadap Coronavirus Perawat Profesional, 317-324.
Disease 2019 (Covid-19). Jurnal Respirologi [40] Zhang, B., Zhou, X., Qiu, Y., Song, Y., Feng, F.,
Indonesia, 182-191. Feng, J., et al. (2020). Clinical Characteristics of
[38] Chalise, H. N., & Rosenberg, E. (2020). Covid-19 82 cases of death from COVID-19. Plos One, 1-
and Immunity in the Elderly. Journal of 13.
Geriatric Medicine, 9-12. [41] Suni, N. S. (2021). Tingginya Kasus Aktif dan
Angka Kematian Akibat COVID-19 di Indonesia.
Info Singkat, 13-18.

J. Sains Kes. 2021. Vol 3. No 5. 655


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai