Anda di halaman 1dari 3

OUTLINE PENELITIAN THESIS

I Gede Kresnananda Wisesa, S.KM

KONTAK TRACING UNTUK MENCEGAH OUTBREAK COVID-19 DI LAPAS


KEROBOKAN KABUPATEN BADUNG BALI

A. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sebagai pandemi global pada Rabu, 11 Maret 2020. Penetapan tersebut
didasarkan pada sebaran 118 ribu kasus yang menjangkiti di 114 negara. Sebelumnya
COVID-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, RRT pada akhir desember 2019, dan
kemudian menjadi wabah di januari 2020. Gejala dari COVID-19 ini, sangat mirip dengan
gejala flu disertai dengan pneumonia (radang paru), yang mengakibatkan pasien menjadi
sesak (sulit bernafas). Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya angka kematian akibat
virus ini. Data dari Jhons Hopkins School tahun 2020 merilis lebih dari 3.754.650 kasus postif
COVID-19 secara global dengan 1.246.184 kasus dinyatakan pulih dari virus dan 263.861
kasus meninggal dunia. Tahun 2020 di Indonesia kasus positif telah mencapai 12.438 kasus
positif dengan 2.317 kasus dinyatakan sembuh dan 895 kasus dinyatakan meninggal dunia2.
Presiden RI Ir. Joko Widodo, juga telah mengumumkan kasus pertama positif COVID-19 di
Indonesia pada Senin, 2 Maret 2010 yang ditularkan melalui transmisi dari manusia ke
manusia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah RI, salah satunya dengan
membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disahkan melalui
Keputusan Presiden RI No.7 Tahun 2020, yang kemudian diperbaharui melalui Keputusan
Presiden RI No.9 Tahun 2020. Adapun tujuan dari Gugus Tugas ini adalah meningkatkan
ketahanan nasional dibidang kesehatan, meningkatkan sinergi antar kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah, antisipasi eskalasi peyebaran dan meningkatkan kesiapan, kemampuan
dalam mencegah, emndetesi dan merespon COVID-19.

Akibat dari maraknya virus corona ini mengakibatkan berbagai hal yang baru
hampir dikerjakan dari rumah, baik sekolah, kuliah, bekerja ataupun aktivitas yang
lainnya. Bahkan tempat beribadah pun sebagian telah ditutup demi mengurangi
penyebaran virus corona ini. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti
physical distancing (jaga jarak), lock down, bahkan di beberapa daerah pun telah
diberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Namun masih banyak
masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut hingga akhirnya penyebaran virus
ini berjalan sangat cepat.
Sehingga faskes dan nakes merupakan garda depan dalam penanganan covid 19 di
dunia. Di indonesia sendiri dalam pelaksanaanya nakes selalu dihadapkan banyak resiko
dalam melakukan kegiatan covid seperti halnya rumah sakit dimana berdasarkan peraturan
Kemenkes RI dijelaskan bahwa setiap nakes harus memiliki akses dalam pemeriksaan swab
yang dilakukan rutin oleh rumah sakit dengan alat yang di distribusikan oleh kemenkes yang
bertujuan untuk dilakukanya surveilance epidemilogi internal di dalam rumah sakit. Namun
pada kenyataanya tidak semua nakes yang bekerja di rumah sakit di indonesia tidak memiliki
akses untuk pemeriksaan swab dan meskipun memiliki akses tidak semua merata
mendapatkanya sehingga butuh adanya suatu pemantauan surveilance dalam kegiatan
pendistribusian swab agar staf terjamin dan pengunjung merasa aman dan nyaman untuk
memeriksakan dirinya ke rumah sakit.

Bali saat ini belum terbebas dari pandemi COVID-19. Provinsi ini bahkan masih
berada pada jajaran 22 daerah dengan penyebaran yang relatif cepat berdasarkan definisi
tingkat reproduksi virus6 (Rt) ⎯ di atas 1. Bali sendiri memiliki angka Rt sekitar 1,34 yang
berarti satu pasien terinfeksi dapat menimbulkan lebih dari satu infeksi baru.7 Namun
demikian, situasi tersebut tampak cukup terkendali sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 1.1.
Bali menunjukkan angka kesembuhan dari COVID-19 yang relatif tinggi sejak awal
penyebarannya, yaitu sekitar 63,4 persen dari total kasus yang dilaporkan atau jauh lebih
tinggi daripada angka kesembuhan di tingkat nasional. Bali juga dapat mengendalikan jumlah
angka kematian akibat COVID-19 yang hingga saat ini masih berada di bawah 1 persen dari
total kasus, atau sangat jauh dibandingkan persentase kematian di tingkat nasional yang
mencapai lima kali lipatnya. Sekalipun masih terdapat pertambahan kasus positif per harinya,
namun kontribusinya terhadap angka di tingkat nasional relatif kecil atau berada di sekitar 1
persen. Tabel 1.1. Perbandingan Data Provinsi Bali dan Nasional per 9 Juni 2020 Data
Provinsi Bali8 Data Nasional9 Pertambahan Kasus Positif dari hari sebelumnya 12 Kasus 847
Kasus Total Kasus per 9 Juni 2020 594 Kasus 32,033 Kasus Pertambahan Pasien Sembuh
dari hari sebelumnya 4 Orang 406 Orang Total Pasien Sembuh per 9 Juni 2020 377 Orang
(63.4%) 10,904 Orang (34%) Pertambahan Pasien Meninggal dari hari sebelumnya - 32
Orang Total Pasien Meninggal per 9 Juni 2020 5 Orang (0,84%) 1,883 Orang (5,9%)

B. TUJUAN PENELITIAN

C. METODE PENELITIAN
Buat investigasi kasus, apakah dia mix methode atau tracing adalah suatu metode?
D. SUBYEK PENELITIAN
Seluruh warga binaan lapas kerobokan yang terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan
hasil positif pada RT-PCR.

E. METODE DAN TEKNIK ANALISA DATA


Wawancara kasus konfirmasi untuk memperoleh data dari responden menggunakan
formulir penyelidikan epidemiologi (PE).

Wawancara kontak erat untuk memperoleh data dari responden yang sudah mengalami
timbulnya gejala atau tidak dengan menggunakan formulir penyelidikan epidemiologi (PE).

Wawancara pemantauan harian untuk memperoleh data pelacakan kontak dengan


menggunakan formulir pemantuan harian kontak erat.

F. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai