Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

KASUS COVID-19 DI PROVINSI JAWA TENGAH

PER 31 MARET TAHUN 2020

Dosen Mata Kuliah :

1. Drs. Aris Santjaka, S.KM, M.Kes


2. Budi Utomo, S.KM, M.Kes

Disusun Oleh

Kelompok 1 :

1. Nindya Feliyanti (P1337433118001)


2. Mutiara Try Astuti (P1337433118002)
3. Anifatul Khasanah (P1337433118003)
4. Andhini Rahma N (P1337433118004)
5. Fesa Listianto (P1337433118032)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


A. LATAR BELAKANG
Virus Corona atau severe respiratory syndrom coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrom coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa,
lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Viirus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Virus Corona dapat menimbulkan kesakitan pada manusia dengan gejala ringan
sampai berat seperti selesma (common cold), Sindrom Saluran Pernapasan Akut
yang berat (SARS/Severe Acute Respirtory Syndrome).
Beberapa negara di Timur Tengah telah melaporkan kasus infeksi MERS-
CoV pada manusia, antara lain Jordania, Qatar, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.
Beberapa kasus juga dilaporkan dari negara-negara di Eropa antara lain Inggris,
Perancis, Italia, dan Tunisa. Hampir semua kasus di Eropa dan Tunisia mempunyai
kesamaan yaitu timbulnya gejala penyakit setelah melakukan perjalanan ke negara
tertentu di Timur Tengah yang diikuti adanya penularan terbatas di lingkungan
keluarga. Disamping itu penularan MERS-CoV antar manusia juga terjadi di rumah
sakit pada petugas yang merawat kasus konfirmasi MERS-CoV. Namun demikian,
sejau ini belup dapatdibuktikan adanya penularan yang berkelanjutan.
Berdasakan data WHO, kasus MERS-CoV sebagian besar menunjukan
tanda da gejala pneumoia. Hanya satu kasus dengan gangguan kekebalan tubuh
(immunocompromised) yang gejala awalnya demam dan diare, berlanjut pneumonia.
Koplikasi kasus MERS-CoV adalah pneumonia berat dengan gagal napas yang
membutuhkan alat bantu napas non invasif atau invasif, Acute Respiatory Distress
Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multi-organ yaitu gagal ginjal, Disseminated
Intravascular Coagulopathy (DIC) dan perikarditis. Beberapa kasus juga memiliki
gejala gangguan gastroentrinal seperti diare. Dari seluruh kasus konfirmasi, separuh
diantaranya meningal dunia. Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam
waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus Corona sebagai
pandemi pada Rabu 11 Maret 2020. Kriteria spesifik untuk pandemi tidak ditentukan
secara universal, tetapi ada tiga kriteria umum yakni virus yang dapat menyebabkan
penyakit atau kematian, penularan virus orang ke orang yang berkelanjutan, dan
bukti penyebaran ke seluruh dunia. WHO mendefinisikan pandemi sebagai
penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. Tecatat ada bebrapa penyakit pandemi
paling mematikan sepanjang sejarah, salah satunya cacar, campak, tipus, flu
spanyol, black death, HIV/AIDS.
Berdasarkan data John Hopkis, per Rabu (11/3), virus Corona telah
menginfeksi 121.564 orang di 118 negara. Dengan korban meninggal sebayak 4.373
ornang. China menjadi negara erbanyak yang terinfeksi yakni sebesar 80.969 orang.
Menyusul Italy sebesar 10.149 orang dan Ira ebanyak 9.000 orang. Indonesia
termasuk dalam 170 negara terjangkit ransmisi lokal. Termasuk di dalamnya yaitu
Provinsi Jawa Tengah (Kota Surakarta dan Kota Semarang) dengan transmisi lokal
dengan tingkat kematian tertinggi akibat virus tesebut.

B. LOKASI
Lokasi atau wilayah yang kami jadikan obyek atau bahan penyusunan
laporan yakni Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah terdampak transmisi lokal
kasus Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau Virus
Corona di Indonesia. Konfirmasi pertama adanya kasus pada pertengahan Maret
2020 di Kota Surakarta.

C. WAKTU
Waktu pengumpulan data perkembangan kasus positif, kasus sembuh, kasus
meninggal, Orang Dalam Pantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),
serta rumah sakit rujukan terhitung sejak adanya kasus terkonfirmasi yakni pada
pertengahan Maret sampai dengan tanggal 31 Maret 2020.

D. INTERPRETASI HASIL DAN PEMBAHASAN


Data kasus hingga Selasa,31 Maret 2020 pukul 08.00 WIB :
1. Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) : 8.556 orang
2. Total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) : 398 orang
3. Total terkonfirmasi positif Corona : 81 orang
4. Total orang sedang dirawat : 71 orang
5. Total kasus sembuh : 3 orang
6. Total kasus meninggal : 7 orang

Analisis data dan pembahasan


1. Berdasarkan ukuran Epidemiologi
Ukuran epidemiologi yang digunakan yaitu Ratio. Ratio adalah perbandingan
dua bilangan yang tidak saling bergantung. Ratio digunakan untuk menyatakan
besarnya kejadian.
Rumus : (𝑥 ⁄𝑦)
Ratio juga dapat dinyatakan sebagai perbandingan :
Ratio x : y = 1 : 2
1) Ratio ODP dengan PDP
ODP → x = 8.556 orang
PDP → y = 398 orang
Ratio = (𝑥 ⁄𝑦)
= (8.556⁄398)
= 21,5
2) Ratio ODP dengan Kasus Meningal
ODP → x = 8.556 orang
Kasus Meninggal → y = 7 orang
Ratio = (𝑥 ⁄𝑦)
= (8.556⁄7)
= 1.222,3
2. Faktor- Faktor yang Berpengaruh
a. Faktor Penting Penentu Keparahan Wabah
1) Seberapa menular virus ini?
Skala wabah tergantung pada seberapa cepat dan mudah virus
ditularkan dari orang ke orang. Setelah penelitian awal baru saja dimulai,
para ilmuwan memperkirakan bahwa setiap orang dengan virus Corona
baru dapatmenginfeksi antara 1,5 dan 3,5 orang tanpa langkah-langkah
pengendalian yang efektif.
Kasus ini hampir mirip dengan SARS-Corona yang beredar di Cina
pada tahun 2003 dan diatasi setelah menewaskan 774 orang. Virus ini
lebih sulit menular dibandingkan dengan patogen seperti campak dan
TBC, tetapi lebih mudah daripada virus hepatitis atau HIV, karena virus
Corona dapat tersebar dan menular melalui udara, meskipun diperkirakan
hanya sejauh enam kaki atau sekitar 1,8 meter.
Untuk menghindari kemungkinan penyebaran dan tertular virus
corona, beberapa negara sudah melakukan upaya pencegahannya
sendiri. Kemenkes Indonesia misalnya, menyarankan untuk menjaga
imunitas tubuh dengan makanan sehat, serta menerapkan kebersihan diri
(PHBS) terutama cuci tangan. Masker juga dibutuhkan sebagai upaya
pencegahan penularan penyakit.
2) Seberapa Mematikan Virus ini?
Menilai keganasan virus baru merupakan hal yang sulit. Indikasi awal
menunjukkan tingkat kematian untuk virus ini jauh lebih rendah daripada
virus Corona lain seperti MERS, yang membunuh sekitar satu dari tiga
orang yang terinfeksi, dan SARS, yang membunuh sekitar satu dari 10.
Pada 31 Januari, kurang dari satu dari 40 orang dengan infeksi
yang terkonfirmasi telah meninggal. Banyak dari korban meninggal
adalah pria berusia tua yang memang sudah memiliki riwayat masalah
kesehatan.
Seorang ilmuwan di John Hopkins Center for Health Security
menjalankan simulasi apabila virus Corona mencapai skala pandemi,
hasilnya 65 juta orang bisa mati dalam waktu 18 bulan.
3) Berapa Lama Sampai Gejalanya Muncul
Periode inkubasi memungkinkan petugas kesehatan untuk
mengkarantina atau mengamati orang yang mungkin telah terpapar virus.
Para ahli memperkirakan antara 2 hingga 14 hari, yang membuat
gejala penyakit tidak mudah terdeteksi. Tetapi masih belum jelas apakah
seseorang dapat menyebarkan virus sebelum gejala berkembang, atau
apakah keparahan penyakit mempengaruhi seberapa mudah seorang
pasien dapat menyebarkan virus.
4) Seberapa Cepat Virus ini Menyebar dari Cina
Sebagai salah satu kota terbesar di China, sulit untuk menampung
wabah di Wuhan. Apalagi kota Wuhan juga berfungsi sebagai hub
transportasi. Pada hari biasa, 3.500 penumpang penerbangan langsung
dari Wuhan ke kota-kota di China dan beberapa negara lain.
Perjalanan ini menciptakan risiko tinggi untuk wabah di negara-negara
dengan sistem kesehatan yang tidak siap untuk menanganinya. China
telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk
memberlakukan pembatasan perjalanan pada puluhan juta orang yang
tinggal di Wuhan dan kota-kota terdekat, meskipun beberapa ahli berpikir
sudah terlambat untuk membatasi penyebaran virus dari Wuhan.
5) Seberapa Efektif Respon yang Sudah diambil
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia memuji tanggapan agresif China
terhadap virus itu, ketika pemerintah China menutup jalur transportasi dan
menghentikan perdagangan hewan liar secara nasional.
WHO menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global
dengan mengakui bahwa penyakit tersebut berisiko hingga di luar China.
6) Berapa Lama Lagi Vaksin Virus ini Tersedia
Para ilmuwan dari National Institutes of Health Australia dan
setidaknya tiga perusahaan swasta sedang mengembangkan vaksin
untuk virus Corona.
Namun vaksin yang siap dipakai dan terbukti aman serta efektif
diprediksi paling cepat baru akan siap dalam satu tahun mendatang.
Para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
China telah mengidentifikasi virus. Selain di China, sejumlah peneliti lain
di Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara lain juga tengah
berupaya menemukan vaksin.
b. Faktor yang Mempengaruhi Banyaknya Jumlah ODP
1) Kinerja petugas kesahatan dan instansi kesehatan untuk melakukan
pelaporan dan deteksi dini masyarakat yang terduga ataupun yang masuk
kategori ODP.
2) Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melapor dan
memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila pernah
melakukan perjalanan dari wilayah terdampak maupun baru saja datang
dari wilayah terdampak dan apabila mengalami gejala-gejala yang
mengarah ke kasus COVID-19.
Tabel Data Kasus dirawat beserta Rumah Sakit Rujukan di Jawa Tengah

Keterangan
No Rumah Sakit Rujukan Jumlah Kasus
Sembuh Meninggal Isolasi mandiri
1 RSUP Dr. Kariadi Semarang 37 2 11
2 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang 5
3 RSUD Dr. R. Goeteng T Purbalingga 4
4 RSUD Banyumas 3
5 RSUD Tidar Kota Magelang 3
6 RSU Telogorejo Semarang 3 1 1
7 RSUD Prof. Dr. Margono Banyumas 2
8 RSU dr. Soedjono Magelang 3 1
9 RSUD Kardinah Tegal 2
10 RSUD Dr. Moewardi Solo 7 2 4
11 RS Tugurejo Semarang 2 1
12 RSU William Both Semarang 1
13 RSUD Setjonegoro Wonosobo 1
14 RSUD Kraton Pekalongan 1
15 RSUD Dr. Soediran MS Wonogiri 1
16 RSUD Cilacap 11
17 RS Hermina Banyumas 1
18 Dinkes Banjarnegara 1
Total 88 3 7 13

Berikut daerah di Jawa Tengah yang terdapat kasus positif COVID-19 atau ditandai
sebagai zona merah :

1. Kota tegal
2. Pemalang
3. Kendal
4. Purbalingga
5. Cilacap
6. Kota Pekalongan
7. Wonosobo
8. Kota Magelang
9. Kota Semarang
10. Kota Surakarta
11. Sukoharjo
12. Wonogiri
13. Rembang
E. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang kami peroleh, bahwa kasus COVID-19 di wilayah Provinsi
Jawa Tengah, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Total ODP hingga 31 Maret 2020 adalah sebanyak 8.556 orang.
2. Total PDP hingga 31 Maret 2020 adalah sebanyak 398 orang
3. Total kasus positif hingga 31 Maret 2020 adalah sebanyak 81 orang
4. Total kasus sembuh hingga 31 Maret 2020 adalah sebanyak 3 orang
5. Total kasus meninggal hingga 31 Maret 2020 adalah sebanyak 7 orang
6. Angka ratio ODP : PDP adalah 21,5
7. Angka ratio ODP : kasus meninggal adalah 1.222,3

F. SARAN
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
5. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
6. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
7. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
8. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
9. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
10. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk


kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

1. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


2. Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan
pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam
pengawasan).
3. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila
tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
4. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai
Anda benar-benar sembuh.
5. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
6. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
7. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
8. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.
G. LAMPIRAN
Peta Sebaran Kasus COVID-19 Provinsi Jawa Tengah
H. DAFTAR PUSTAKA
1. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/05/ukuran-ukuran-dalam-
epidemiologi.html?m=1
2. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:huE9ZlVF2WEJ:http://c
ovid19.kemkes.go.id/#.XodrI8ulbqA
3. https://www.alodokter.com/virus-corona
4. https://m.cnnindonesia.com
5. https://corona.jatengprov.go.id
6. https://wwwcnbcindonesia.com/tech/20200331094509-37-148653/peta-corona-
jateng-31-maret-81-orang-positif-7-meninggal

Anda mungkin juga menyukai