Anda di halaman 1dari 6

A .

Sejarah Perkembangan Virus Corona

Virus Corona ditemukan oleh sekelompok ahli, untuk pertama kalinya pada 1968.
Virus ini terdeteksi terdapat pada mamalia dan juga unggas. Pada sapi dan babi
menyebabkan diare dan pada unggas menyebabkan penyakit pernafasan. Pada
manusia, gejala mereka yang terkena virus tersebut adalah demam, wajah pucat, dan
leher yang seakan tercekik karena sulitnya bernafas.
Kata Corona pertama kali diperkenalkan oleh sejumlah ahli virologi dalam sebuah
artikel berjudul “Coronaviruses” pada jurnal News and Views pada 1968. Dalam artikel
tersebut virus berbentuk bulat itu disebutkan, "Banyak ditemukan pada unggas dan
tikus."
Jika merujuk pada “keluarga virus,” Corona masuk dalam subfamily
Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronoviridae. Nama coronavirus berasal dari
Bahasa latin “corona” dan Yunani “korone” yang bermakna mahkota atau lingkaran
cahaya. Bisa ditebak penamaan ini memang tak lepas dari wujud khas virus itu, yang
memiliki pinggiran permukaan yang bulat dan besar, penampilan yang mengingatkan
pada “corona matahari.” Bentuk ini tercipta oleh peplomer viral spike yang merupakan
protein yang mengisi permukaan virus.
Dilihat dari sejarahnya, virus corona pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab
flu biasa pada tahun 1960. Hingga sampai tahun 2002, virus itu belum dianggap fatal.
Tetapi, pasca adanya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di China, para
pakar mulai berfokus pada penyebab dan menemukan hasil apabila wabah ini
diakibatkan oleh bentuk baru corona.
Pada tahun 2012, terjadi pula wabah yang mirip yakni Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-Cov) di Timur Tengah. Dari kedua peristiwa itulah diketahui bahwa
corona bukan virus yang stabil serta mampu berdaptasi menjadi lebih ganas, bahkan
dapat mengakibatkan kematian. Sejak itulah, penelitian terhadap corona semakin
berkembang.

B. Gejala Virus Corona


Virus Corona baru atau yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2, telah
menyebabkan penyakit Covid-19 yang kini statusnya pandemi global. Penyakit ini telah
menyebar ke lebih dari 190 negara dan wilayah di seluruh dunia. Menurut epidemiolog
kesehatan masyarakat dar Harvard T.H. Chan School, Marc Lipsitch, Covid-19
diperkirakan dapat menginfeksi 40-70 persen dari populasi di seluruh dunia.
Banyak dari kasus positif Covid-19 yang hanya menunjukkan gejala ringan, bahkan
banyak pula yang tidak menunjukkan gejala. Gejala virus Corona atau Covid-19 diawali
dengan gangguan pada sistem pernapasan yang dapat mengakibatkan kematian. Virus
ini bisa menyerang siapa saja, bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, dan
ibu menyusui.
Pada banyak kasus, Corona hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Gejala Infeksi virus Corona bisa menyebabkan penderita
mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan, dan demam.Selain itu, timbul juga gejala penyakit infeksi pernapasan
berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala Corona akan muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar.
Menurut alodokter, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona yaitu :
● Demam
● Batuk
● Sesak napas

C. Banyak Korban Virus Corona


Wabah virus Corona dilaporkan telah menimbulkan keresahan di seluruh dunia.
Jumlah kasus terinfeksi meningkat tajam, begitu juga angka kematian.jumlah total
kasus infeksi virus Corona di dunia telah mencapai 378.287 kasus.
Menurut John Hopkins University, 16.497 pasien atau sebesar 4,36 persen dari total
kasus di dunia, dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan 100.958 pasien di antaranya
atau sekitar 26,69 persen dari total jumlah kasus dinyatakan sembuh. Jumlah kasus
terbanyak masih terdapat di China, disusul Italia, Amerika Serikat dan Spanyol.
Laporan terkini menyebutkan, jumlah pasien sembuh di China cukup tinggi. Dari
81.496 kasus yang dilaporkan, 72.819 pasien telah dinyatakan sembuh. Jumlah
kematian tercatat 3.274 kasus. Sementara di Italia dilaporkan terjadi 6.077 kasus
kematian, telah melampaui China.
Banyak negara telah membatasi penerbangan dari tempat-tempat yang paling
terkena dampak dan melakukan penguncian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperingatkan negara-negara Eropa sebagai pusat baru dari wabah pandemi ini.
Sementara di Indonesia, data Kemenkes RI hingga 24 Maret 2020 pukul 10.00 WIB,
tercatat sudah 579 kasus terkonfirmasi, dengan 49 orang meninggal dan 30 kasus
sembuh.

D.Langkah Mencegah Penularan Virus Corona


Virus ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan bisa
menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penularan
antarmanusia kemungkinan besar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.
Ketika terinfeksi virus Corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu, seperti
demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang terserang
infeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-paru
(pneumonia).
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi virus
Corona. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar
masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan
pencegahan. Salah satunya adalah dengan menerapkan social distancing.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di
antaranya:

1. Mencuci tangan dengan benar


Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk
mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan
sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga
bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku.
Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering
tangan.
Jika Anda adalah pekerja komuter yang berada di dalam transportasi umum, akan
sulit untuk menemukan air dan sabun. Anda bisa membersihkan tangan dengan hand
sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar
lebih efektif membasmi kuman.
Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah
menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah
batuk atau bersin. Cuci tangan juga penting dilakukan sebelum menyusui bayi atau
memerah ASI.

2. Menggunakan masker
Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus
Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum
digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman dipakai,
sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.
Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus
menghadap ke luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap wajah
dan menutupi dagu, hidung, dan mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari material yang
dapat menyerap kotoran dan menyaring kuman dari udara.
Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan
masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi
virus Corona. Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang sedang sakit
untuk mencegah penyebaran virus dan kuman, ketimbang pada orang yang sehat.
Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang dirancang khusus untuk
menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis masker inilah yang sebenarnya lebih
direkomendasikan untuk mencegah infeksi virus Corona. Meski demikian, masker ini
kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal.
Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95,
hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman
yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun atau hand
sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

3. Menjaga daya tahan tubuh


Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit.
Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk
mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan
berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak. Bila perlu, Anda juga menambah
konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
Selain itu, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak
mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar
terhindar dari penularan virus Corona.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit


Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke
beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India,
Amerika Serikat, dan Eropa. Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di
negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam,
dan Filipina.

Agar tidak tertular virus ini, Anda disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat
yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi
penyebaran coronavirus.

5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus


Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari kelelawar dan disebarkan oleh
beberapa hewan mamalia dan reptil. Oleh karena itu, hindarilah kontak dengan hewan-
hewan tersebut

Jika ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah
dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging atau ikan
yang sudah tidak segar atau busuk.

Bila Anda mengalami gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai
lemas dan sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke
Tiongkok atau negara-negara lain yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona,
segeralah tanyakan ke dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan
penanganan yang tepat.

E. Dampak dari Virus Corona

1.Penutupan Sekolah
Dampak mewabahnya virus corona (Covid-19) kini juga telah dirasakan oleh dunia
pendidikan. Indonesia mulai meliburkan sekolah dari Sekolah Dasar (SD) hingga
Sekolah Menengah Atas ( SMA) dan juga Universitas yang ada di seluruh Indonesia.
Jika kondisi ini terus meningkat, maka sudah bisa dipastikan dampaknya terhadap
sektor pendidikan juga akan semakin meningkat. Dampak yang paling dikhawatirkan
adalah efek jangka panjang. Sebab para siswa dan mahasiswa secara otomatis akan
merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang dijalani. Apalagi jika Covid-19
ini tidak segera berakhir. Dengan kebijakan penundaan sekolah-sekolah di negara-
negara yang terdampak virus tersebut secara otomatis dapat mengganggu hak setiap
warganya untuk mendapatkan layanan pendidikan yang layak. Penutupan sekolah-
sekolah dan kampus tersebut tentu dapat menghambat dan memperlambat capaian
target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan atau sekolah masing-masing.

2.Lebih rajin mencuci tangan


Seperti yang banyak digaungkan bahwa cara pencegahan virus corona adalah
dengan rajin mencuci tangan. World Health Organization (WHO) menyebutkan, cuci
tangan adalah langkah awal yang efektif mencegah segala penyakit, seperti infeksi
saluran pencernaan, dan penyakit pernapasan.

3. Rajin olahraga
Tak dapat dipungkiri, semenjak virus corona masuk Indonesia, banyak orang yang
rutin melakukan olahraga.
Hal ini guna meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah dari berbagai serangan
penyakit.

4. Mengubah pola makan sehat


Menurut WHO, ada beberapa cara pencegahan virus corona melalui
makanan.Contohnya dengan menghindari konsumsi makanan cepat saji dan lebih
sering memasak di rumah.
Hal ini guna menghindari dari adanya percikan air liur saat bersin atau batuk dari
orang lain, dan menjaga higienitas diri sendiri.

Untuk seluruh masyarakat Indonesia, kita harus bersama-sama untuk melawan Virus
Corona yang sedang menjadi pandemi global. Paling tidak dimulai dari diri sendiri. Kita
juga sebagai warga negara yang baik harus mendengarkan dan mematuhi instruksi dari
pemerintah, seperti menjaga jarak atau social distencing dan menjaga kesehatan tubuh.
Untuk para tenaga medis kami masyarakat Indonesia sangat berterima kasih atas
segala pengorbanannya demi dedikasi untuk negara sampai mempertaruhkan nyawa.
Semoga semua para tenaga medis, dokter dan perawat agar tetap sehat dan harus
juga menjaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai