Parfum
Author Ardity Sains Januari - 09 - undefined
Home » Sains » Zat - Zat Kimia pada Pewangi Jenis Parfum
Saat ini hampir setiap produk memiliki kandungan pewangi, mulai dari produk kebutuhan rumah
tangga seperti sabun, shampoo dll, pengharum ruangan bahkan pada produk-produk yang
sebenarnya tidak harus menggunakan pewangi seperti tissue. Hampir semua orang memang
menyukai produk yang memiliki wewangian karena terkesan bersih, segar, dan menyenangkan jika
menghirup wewangian.
Namun dibalik keuntungannya pada wewangian, terdapat 500 lebih bahan kimia yang menjadi dasar
pembuatan wewangian yang bisameracuni tubuh. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang
diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa
merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan, terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang
dianggap sebagai penyebab kanker).
Jika kita bisa mencium aroma parfum, itu karena bahan molekul sintesis yang beracun dari parfum
masuk lewat saluran pernapasan, yang langsung memberikan jalan menuju otak. Yang juga
berbahaya, meskipun tidak mencium aromanya, kita tetap menghirup bahan kimia dari paparan
parfum. Inilah sebabnya otak bisa terganggu akibat aroma parfum. Jika sudah masuk otak,
beberapa racun bisa dihilangkan dalam waktu lama dan dengan pengobatan intensif. Kerusakan
otak bisa berupa peradangan dan munculnya plak otak.
Salah satu ciri keracunan yang disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi
yang ditambahkan dalam suatu produk pembersih dan kosmetik adalah asma, kanker, cacat
janin pada bayi dalam kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf, seperti Parkinson ,
alzeimer, dll. Identifikasi ini dapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau pendek.
Produk yang dapat memberikan efek langsung kepada pemakai sehingga dapat diidentifikasi
tanda keracunan adalah produk yang biasanya berkontak langsung dengan sistem pernafasan,
seperti pengharum ruangan, colone, minyak wangi semprot, hairspray, kuteks, dan lain-lain .
Efek akan lebih berbahaya terutama pemakaian yang bersifat semburan pada bagian tubuh
dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak langsung pada sistem pernafasan mulai dari bagian
hidung, faring, laring, paru-paru dan seterusnya ke anggota tubuh bagian lain yang disalurkan
melalui sistem peredaran darah. Untuk produk yang digunakan pada bagian luar yaitu pada
kulit seperti sabun, shampoo, krim pencukur, pemutih pakaian, detergen, pelembut pakaian,
dan lain sebagainya proses keracunan terjadi saat produk yang dipakai menyerap pada pori-
pori kulit dan memasuki aliran darah dan seterusnya pada bagian anggota tubuh bagian dala