Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
A. Latar belakang.................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 10

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 12

............................................................................................................................

Rumusan masalah

.................................................................................................3
1.1.............................................................................................4
1.2.......................................................................................5
1.3.Tujuan penulisan .........................................................................................5
2.1. Pengertian zat.............................................................................................6
2.2. Macam-macam wujud zat...........................................................................6
2.3. Zat padat.....................................................................................................6
2.4. Zat cair........................................................................................................7
2.5. Zat gas........................................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................10
3.2. Saran.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa dan memer-
lukan ruang.  Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga ma-
cam, yaitu zat padat, zat cair dan gas.  Setiap zat padat mempunyai massa je-
nis tertentu.  Demikian juga dengan zat cair dan gas.  Oleh karena itu kita
dapat mengetahui jenis  zat berdasarkan massa jenisnya. Filosof Yunani di
Miletos, Thales (624‐546 SM) merintis sebuah pendapat tentang hakekat
zat,“semua zat tersusun dari satu unsur: air”. Berdasarkan filosof tersebut air
dapat diubah menjadi udara (uap air) dan dibekukan menjadi es (padat),
sehingga air berperan sebagai asal semua perubahan.
Pendapat tersebut diatas, kemudian ditolak Anaksimandos, murid Thales.
Anaksimandos berpendapat bahwa alam merupakan campuran yang ber-

2
lawanan empat kualitas dasar dan lebih esensial: panas dan dingin, basah dan
kering. Proses alam merupakan daur ulang empat kualitas dasar, sedangkan
empat kualitas dasar tersebut tersusun atas zat asal utama yang diberinya
nama apeiron –tak terbatas.
Generasi berikutnya, Anaksimenes (585‐525 SM), melihat proses‐proses
yang dijalani apeiron dalam menyusun alam hanyalah bersifat dugaan dan sulit
dikaitkan dengan alam nyata. Menurutnya, ada sebuah pneuma semacam
udara yang dihirup sebagai zat dasar alam. Perubahan wujud zat dikaitkan
dengan proses pemampatan dan peregangan pneuma. Pemampatan pneuma
akan menghasilkan udara dan air, yang jika dimampatkan lebih lanjut akan
menghasilkan tanah dan batu. Nampak sekali bahwa Anaksimenes lebih
menekankan pemahaman proses perubahan wujud zat.
Kemudian muncul pendapat‐pendapat lain yang berkaitan dengan upaya
menemukan penjelasan hakikat zat, antara lain:
1. Herakleitos (540‐474 SM), yang berperan sebagi zat dasar adalah api yang
bersifat terus mengalir dan dijelaskannya sebagai panta rei (segala sesuatu
mengalir).
2. Empedokles (500‐440 SM), yang berperan sebagai zat dasar adalah empat
unsur yang berbeda yaitu: tanah‐air‐udara‐api. Menurutnya semua zat
terbentuk dari keempat unsur tersebut melalui pencampuran dengan kadar
yang berbeda menurut daya tolakan dan tarikan
3. Anaksagoras (500‐428 SM), perubahan zat disebabkan penggabungan
atau pemisahan partikel‐partikel kecil tak tampak yang disebutnya
spermata. Setiap partikel berbeda dalam bentuk, warna dan rasa. 
Pandangan Anaksagoras ini kemudian dibentuk lebih tegas oleh Leu-
kippos dan Demokritus (460‐370 SM). Menurut Demokritus, alam tidak sinam-
bung dan terdiri atas ruang kosong dan sejumlah besar zat mungil tidak
tampak, tidak terbelahkan dengan bentuk yang berbeda‐beda. Disebutkannya
atomos, tidak terbelahkan atau tidak terbagi. Berubahnya zat satu ke zat yang
lain adalah karena perubahan susunan dan gerak atomos‐atomosnya. Teori ini
kemudian ditolak oleh Aristoteles (384‐322 SM) dengan pandangan anthropo
sentries, ‐bahwa setiap pangkal pemikiran haruslah berupa sesuatu yang dapat
ditangkap oleh indra manusia, sehingga atomos dianggap hanya khayalan

3
belaka. Sebagai gantinya ia mendukung teori empat unsur Empedokles yang
disempurnakan menjadi: tanah‐air‐udara‐api terbentuk dari dua pasang mutu
dasar: panas‐dingin dan basah‐kering. Sejak itu terkuburlah teori atomos,
karena kewibawaan Aristoteles.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari zat?
2. Apa saja macam-macam zat di bumi?
3. Bagaimana sifat dan wujud zat?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian zat.
2. Untuk mengetahui macam-macam zat di bumi.
3. Untuk mengetahui sifat dan wujud zat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian zat
Zat adalah semua benda terdiri atas zat atau materi. Walaupun zat-zat
penyusun benda itu berlainan jenis atau wujudnya, tetapi ada dua sifat yang
sama pada zat-zat itu, yaitu semua menempati ruang dan memiliki massa.
Secara umum didifinisikan bahwa zat (materi) adalah sesuatu yang menem-
pati ruangan dan memiliki massa.
B. Macam-macam wujud zat
1. Zat padat;
2. Zat cair;
3. Zat gas.

4
C. Zat Padat
1. Pengertian
Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang
yang ditempati zat padat, cair, atau gas) tertentu. Ada dua cara utama
partikel-partikel padat bisa tersusun yakni dalam baris-baris teratur yang
rapi atau dalam susunan yang tidak tentu. Zat padat yang partikel-par-
tikelnya tersusun dalam baris-baris yang teratur rapi disebut kristal. Contoh
umum kristal adalah sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam. Zat
padat yang partikel-partikelnya tidak tersusun secara teratur disebut amorf.
Zat padat amorf biasanya bertekstur mengilat atau elastis. Contoh umum
zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastik, karena partikel-
partikelnya tersusun berdekatan menyatu, zat padat tidak dapat
dimampatkan dengan mudah—zat padat tidak dapat dikecilkan dengan
menekannya. Pada zat padat, partikel-partikel individu tidak bergerak cukup
cepat untuk mengalahkan gaya tarik-menarik antar partikel. Partikel-partikel
itu bergetar, tetapi terikat rapat di tempatnya.

2. Ciri-Ciri
Ciri-ciri zat padat adalah:
 Bentuk, volume, dan massanya tetap.
 Susunan partikelnya teratur dan sangat berdekatan.
 Partikelnya tidak dapat bergerak bebas.
 Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat.
 Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk
zat padat cenderung tetap bila tidak ada gaya atau reaksi yang
mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah, besi kayu, batu dll.

5
a. Sifat Zat Padat
1) Bentuk benda padat tidak dipengaruhi wadahnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menyaksikan bentuk benda
padat berubah. Padahal yang sesungguhnya bentuk benda padat itu
tidak mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tidak berubah bentuk
jika hanya berpindah tempat. Misalnya saja, kacang goreng yang ada di
piring. Demikian juga pensil, penghapus, dan plastisin tidak berubah
bentuk jika dimasukkan ke kotak pensil.
2) Bentuk benda padat dapat diubah.
Piring yang jatuh berserakan, kertas sobek, dan kacang tanah yang
hancur setelah digerus, adalah contoh dari benda padat yang diubah.
Contoh lainnya adalah plastisin, bentuk dari plastisin ini mudah sekali
berubah. Perlakuan tertentu yang dilakukan oleh manusia pada berbagai
benda padat itu disebut juga dengan gaya.

D. Zat Cair
1. Pengertian
Zat cair adalah zat atau benda yang memiliki volume tetap, tetapi ben-
tuknya berubah-ubah sesuai dengan tempat (wadahnya).
2. Ciri-ciri Zat Cair
a. Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap
b. Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikelnya renggang.
c. Partikelnya dapat bergerak bebas.
d. Gaya tarik-menarik antar partikelnya lebih lemah.

6
e. Lemahnya gaya tarik menarik ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat
berubah-ubah sesuai dengan wadahnya.

Partikel zat cair

3. Sifat Zat Cair


a. Benda cair menekan ke segala arah.
Air mempunyai tekanan. Semakin rendah tekanan air pada tempat itu,
maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air
menjadi memancar. Pacaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih
jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah
makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan air yang makin besar di
bagian bawah.

b. Benda cair mengalir ke tempat rendah.


Hal ini dapat dilihat pada aliran air/ selokan yang ada di rumahmu atau
bahkan meungkin pada air terjun yang mengalir deras dan jatuh melalui
tebing yang curam. Air terjun memberikan pemandangan yang menak-
jubkan.
c. Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.
Bentuk minyak goreng dalam botol berubah jika dituang ke
penggorengan. Demikian pula dengan air yang dituang ke botol, bentuk
air seperti bentuk botol. Hal itu berarti bahwa bentuk benda cair

7
mengikuti bentuk wadahnya. Bentuk permukaan benda cair yang
tenang selalu datar.
A. Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan bentuk cair
yang bergejolak.
Hal itu terlihat pada wadah yang tembus pandang, walaupun
wadahnya dimiringkan, permukaan benda cair yang tenang tetap datar.
Bagaimanapun cara kamu memiringkannya, permukaan benda cair
yang tenang selalu datar.
B. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil.
Berbagai peristiwa meresapnya benda cair melalui celah-celah
kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari itu disebut kapilaritas.
Misalnya : minyak tanah meresap pada sumbu kompor atau sumbu
lampu tempel.
2.5 Zat Gas
1. Pengertian
Zat gas adalah zat atau benda yang memiliki volume dan bentuk yang
selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat (wadahnya).
2. Ciri gas adalah :
 Bentuk, volume selalu berubah mengikuti wadah dan ruangnya.
 Susunan partikelnya tidak teratur dan jarak antar partikel sangat
berjauhan.
 Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah.
 Pergerakan partikel acak dan cepat
 Lemahnya gata tarik menarik antar partikel pada zat gas
menyebabkan bentuk dan volume zat gas selalu berubah ubah
sesuai dengan ruang yang ditempatinya.

3. Sifat Zat Gas


Zat gas mempunyai cii-ciri/sifat bentuk dan wujud berubah-ubah
dan volume berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan jarak
antarpartikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur,  gaya tarik

8
antarpartikel sangat/benar-benar lemah. Volumenya berubah-ubah sebab
lapisan/susunan partikel pada zat gas tidak teratur/tertata dan  gaya tarik-
menarik antarpartikel sangat/benar-benar lemah sehingga dapat/bisa
bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.Benda gas dapat/bisa
mengisi seluruh/memenuhi ruangan yang ditempatinya. Misalnya balon
yang ditiup, ban sepeda yang dipompa.Benda gas menekan/menghimpit
ke segala arah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Zat di dalam bumi dibagi menjadi 3 yaitu zat padat,cair dan zat gas.
Masing-masing zat tersebut memiliki sifat dan karakteristik berbeda.

3.2 Saran
Sebaiknya manusia memanfaatkan sumber daya zat tersebut
dengan bijak untuk kepentingan disegala aspek kehidupan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-zat-padat-cair-dan-gas-
perubahan-zat-dan-contohnya.html?m=1

https://www.sridianti.com/pengertian-zat-cair-padat-dan-gas.html

https://dsofina.wordpress.com/tag/sifat-zat-berdasarkan-wujudnya/

https://hisham.id/2015/12/macam-macam-sifat-zat-dan-pengertiannya.html

10

Anda mungkin juga menyukai