Anda di halaman 1dari 23

Gejala Klinis dan Penatalaksanaan

Rhinosinusitis Maksilaris Akut Bilateral


ANGGIA LESTARI
REAGAN SANJAYA PURNAMA
JUNIATI MARINA
I NYOMAN PUTRA HARTAWAN
MARIA FEBRIANY NDAPA
JESSICA TIFFANI N.S
WIRANTI FANI PUTRI
MARTIN ADINUGRAHA
NUR SRI SYAZANA BINTI RAHIM

102010170
102013031
102013085
102013095
102013140
102013226
102013391
102013445
102013521

SKENARIO 13
Seorang perempuan 28 tahun datang ke

poliklinik THT dengan keluhan pilek tidak


sembuh- sembuh sejak 2 minggu yang
lalu. Pasien juga mengeluh sering sakit
kepala. Terdapat nyeri di sekitar pipi
kanan dan kiri bila ditekan. Pada
pemeriksaan rhinoskopi anterior
ditemukan terdapat secret kental di
meatus media kanan dan kiri.

Istilah yang tidak diketahui


Tidak ada

RUMUSAN MASALAH
Perempuan 28 tahun dengan keluhan

pilek tidak sembuh- sembuh sejak 2


minggu yang lalu.

MIND MAP
progno
sis
Penceg
ahan

Kompli
kasi
Tatalaks
ana

anamn
esis

PF &
PP

Rumus
an
masal
ah

DD &
WD
Manife
stasi
Klinis
Epidemi
ologi

Patofisio
Etiologi
logi

HIPOTESIS
Perempuan usia 28 tahun tersebut

menderita Sinusitis maksilaris akut


bilateral.

ANATOMI SINUS PARANASAL

Sinus maksilaris:
Saat lahir, V: 6-8 ml,15 ml saat

dewasa (maksimal).
Sinus frontalis: Berkembang pada
8-10 tahun dan maksimal sebelum
usia 20 th. t: 2.8 cm, L: 2.4 cm dan
dalamnya 2 cm.
Sinus sfenoidalis: dewasa: seperti
pyramid. dari anterior ke posterior
4-5 cm,
Sinus etmoidalis: V: 5-7.5 ml.

ANAMNESIS
Identitas pasien : Perempuan usia 28 tahun
Keluhan Utama: pilek tidak sembuh

sembuh.
RPS: pilek tidak sembuh- sembuh sejak 2
minggu yang lalu, mengeluh sering sakit
kepala. Terdapat nyeri di sekitar pipi kanan
dan kiri bila ditekan.
RPD: RPK: Riwayat pribadi dan sosial: -

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Palpasi
Rhinoskopi
Rinoskopi anterior: mukosa konka hiperemis,

dan edema. Pada sinusitis anterior tampak


mukopus atau nanah di meatus.
Pada rinoskopi posterior tampak nanah atau
mukopus di nasofaring (post nasal drip)
Transiluminasi
Sinus maksila dan sinus frontal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto polos posisi Waters
Melihat kelainan di sinus maksila frontal dan

etmoidadanya perselubungan sinus, penebalan


mukosa, dan batas udara-cairan (air fluid level).
CT scan mampu menilai anatomi hidung dan
sinus, adanya penyakit dalam hidung dan sinus
secara keseluruhan dan perluasannya.
Pemeriksaan mikrobiologi sekret dan tes resistensi
Mengambil sekret dari meatus medius/ superior,
yang paling baik sekret diambil dari pungsi sinus
maksilaris.

WORKING DIAGNOSIS
Sinusitis Maksilaris

Akut Bilateral

Sinusitis Akut
Sinusitis subakut
Sinusitis kronik

DIAGNOSIS BANDING
Sinusitis frontalis Akut Bilateral
Sinusitis sfenoidalis Akut Bilateral
Sinusitis Ethmoid Akut Bilateral:nyeri

ETIOLOGI
Bakteri
Virus : Rhinovirus, influenza virus,

parainfluenza virus;
Bakteri anaerob: fusobakteria;
Jamur.
Sinusitis akut: : Rinitis akut, faringitis,
adenoiditis, tonsilitis akut, dentogen dan
trauma
Kebiasaan dan lingkungan

EPIDEMIOLOGI
Penyakit yang banyak ditemukan di

seluruh dunia, terutama di tempat dengan


polusi udara tinggi.
Di Amerika Serikat, lebih dari 30 juta
orang
menderita sinusitis

PATOFISIOLOGI

Patensi ostium yang berkurang pengaliran

mukus atau drainage akan menjadi kurang


adekuat hipoksia disfungsi silia dan
perubahan produksi mukus merusak
mekanisme dari klirens atau bersihan mukus
akumulasi cairan di dalam sinus media yang
baik untuk pertumbuhan bakteri.
Patensi ostia berkurang pada edema, polip
hidung, inflamasi, tumor, trauma, jaringan parut,
dan variasi anatomi (misalnya concha bullosa,
deviasi septum), dan instrumen atau alat pada
nasal seperti pipa nasogastrik.
Kerusakan fungsi silia

GEJALA KLINIS

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Antibiotik gol.Penicillin: sinusitis akut bakterial,
untuk menghilangkan infeksi dan
pembengkakan mukosa serta membuka
sumbatan ostium sinus.
Dekongestan yang oral dan topikal
Analgetik, mukolitik, steroid oral atau topikal,
Pencucian rongga hidung dengan NaCl atau
pemanasan
Antihistamin (jarang)

PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
Tindakan non invasif
Diatermi dengan gelombang pendek.
Irigasi sinus maxilla

PENATALAKSANAAN
Tidakan pembedahan
Mengangkat mukosa yang patologis dan membuat
drainase sinus yang terkena. Tipe pembedahan
yang dilakukan adalah antrostomi intra nasal dan
operasi Caldwell-Luc.
Tindakan non radikal
Menggunakan endoskop fungsional yang disebut
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BESF) / FESS
I: sinusitis kronik yang tidak membaik setelah terapi
adekuat, di sertai kista atau kelainan yang
irreversibel, adanya komplikasi sinusitis serta
sinusitis jamur

KOMPLIKASI
Komplikasi Orbita
Peradangan atau reaksi edema yang ringan
Selulitis orbita
Abses subperiosteal
Abses periorbita
Trombosis sinus kavernosus

Komplikasi Intrakranial: meningitis,

abses epidural, abses subdural, abses


otak.

PENCEGAHAN
Dengan zat humidifier terutama jika ruang

udara dalam rumah dipanaskan dengan


sistem udara kering.
Elektrostatis filter yang dilengketkan pada
perlengkapan AC berguna dalam
memindahkan semua allergen dari udara.
Menghindari rokok, polutan udara,
minuman beralkohol, berenang dan
menyelam.

PROGNOSIS
Baik jika di tangani dengan cepat dan

tepat

KESIMPULAN
Dari hasil anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang yang

dilakukan wanita 28 tahun tersebut mengalami Sinusitis


maksilaris akut bilateral.
Sinus adalah ruang berisi udara yang membantu mengurangi
berat tengkorak, fungsi proteksi, dan resonansi suara. Terdapat
empat pasang sinus yaitu sinus fontalis, sinus maksilaris, sinus
ethmoidalis dan sinus sphenoidalis. Sinusitis maksilaris adalah
peradangan mukosa sinus maksila yang dapat disebabkan oleh
bakteri (aerob atau anaerob) virus, dan jamur serta faktor
kebiasaan dan lingkungan.
Terapi antibiotik, terapi simptomatis serta dengan
menghilangkan penyebab sinusitis. Tindakan yang dapat
diperlukan adalah bilas sinus dan terapi bedah jika pengobatan
tidak adekuat. Komplikasi sinusitis relatif jarang terjadi,
komplikasi yang dapat terjadi adalah kelainan intracranial,
osteomielitis dan abses subperiostal dan kelainan paru.

Anda mungkin juga menyukai