Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Mengetahui
1. Pengertian
2. Etiologi
5. Patofosiologi
Penyebaran bakteri
secara sistemik Iritasi sinus Kesalahan interpretasi
Komplikasi Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Gangguan menelan
a. Rinoskopi anterior
Pada pemeriksaan Rinoskopi anterior akan didapatkan mukosa yang
edema dan hiperemis, terlihat sekret mukopus pada meatus media.
Pada sinusitis ethmoiditis kronis eksasserbasi akut dapat terlihat suatu
kronisitas misalnya terlihat hipertrofi konka, konka polipoid ataupun
poliposis hidung.
b. Rinoskopi posterior
Pada pemerikasaan Rinoskopi posterior, tampak sekret yang purulen di
nasofaring dan dapat turun ke tenggorokan.
c. Nyeri tekan pipi sakit
d. Transiluminasi
Dilakukan di kamar gelap memakai sumber cahaya penlight berfokus
jelas yang dimasukkan ke dalam mulut dan bibir dikatupkan. Arah
sumber cahaya menghadap ke atas. Pada sinus normal tampak
gambaran terang pada daerah glabella. Pada sinusitis ethmoidalis akan
tampak kesuraman
e. X Foto sinus paranasalais : Kesuraman, Gambaran “airfluidlevel”,
Penebalan mukosa
8. Penatalaksanaan
9. Komplikasi
1. Pengkajian :
5. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang
lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
6. Riwayat spikososial
Selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
e. Pola sensorik
Daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus
menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).
8. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi
(mukosa merah dan bengkak).
2. Data subyektif :
1. Observasi nares :
2. Sekret hidung :
b. Epistaksis
3. Riwayat Sinusitis :
3. Data Obyektif
a. Serous
b. Mukppurulen
c. Purulen
2. Polip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus yang
mengalami radang Pucat, Odema keluar dari hidng atau mukosa sinus
4. Pemeriksaan penunjung :
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
5. PERENCANAAN
Kriteria hasil :
7. Intervensi:
2) Pembedahan :
Irigasi Antral :
- Untuk sinusitis maksilaris
- Operasi CadwellLuc.
DATA PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
BIODATA
Nama : Tn. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Status perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Kalibendo, kec. Pasirian.
No. Register :-
Tanggal MRS : 23 November 2020
Tanggal pengkajian : 24 November 2020
AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. POLA TIDUR/ISTIRAHAT
1. Waktu tidur : SMRS : 13.00 WIB dan 22.00 WIB
MRS : 13:30 WIB dan 21:30 WIB
2. Waktu bangun : SMRS : 14.00 WIB dan 04.00 WIB
MRS : 15:00 WIB dan 05:00 WIB
3. Masalah tidur : SMRS : Tidak ada masalah tidur
MRS : Tidak ada masalah tidur
4. Hal-hal yang mempermudah tidur :
SMRS : Saat klien merasa mengantuk, dan suasana sepi.
MRS :Setelah minum obat.
5. Hal-hal yang mempermudah pasien terbangun :
SMRS : badan panas,dan suara bising.
MRS : Suara bising, apabila perawat atau dokter
sedang malakukan pemeriksaan fisik.
B. POLA ELIMINASI
1. BAB : SMRS : 1 x sehari, lembek, kuning, bau khas.
MRS : 1 x sehari, lembek, kuning, bau khas.
2. BAK : SMRS : 5-6 x sehari, warna kuning, jernih.
MRS : 5-6 x sehari, warna kuning, jernih.
3. Kesulitan BAB/BAK : SMRS : tidak ada kesulitan BAB/BAK
MRS : tidak ada kesulitan BAB/BAK
4. Upaya/cara mengatasi masalah tersebut : Tidak ada
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan beribadah : taat beribadah.
B. Keyakinan terhadap sehat/sakit : klien yakin bahwa sakit itu adalah ujian dari
Allah.
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : klien yakin akan kembali pulih.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum/Keadaan Umum : baik.
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 37,2 Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 100/70 mmhg Respirasi : 26 x/menit
Tinggi badan : 170 cm Berat badan : 70 kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher :
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk kepala : simetris
b. Ubun-ubun : tidak teraba
c. Kulit kepala : bersih
d. Rambut : bersih
e. Penyebaran dan keadaan rambut : merata
f. Bau : seikit bau
g. Warna : hitam
h. Wajah : simetris
i. Warna kulit : kuning langsat
j. Struktur wajah : lengkap
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
b. Kelopak mata (palpebra) : kelopak mata tidak ada edema
c. Konjungtiva dan sclera : konjungtiva normal,sclera tidak anemis
d. Pupil : pupil isokor
e. Kornea dan iris : kornea an iris normal
f. Ketajaman penglihatan/Visus : klien dapat melihat dengan jelas
g. Tekanan Bola Mata : tidak ada nyeri tekan
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : tidak ada fraktur, dan posisi septum
nasi normal.
b. Lubang hidung : lubang hidung simetris dan normal, terdapat secret yang
mengental,tidak ada lesi.
c. Cuping hidung : terdapat pernapasan cuping hidung.
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris
Ukuran telinga : sedang
Ketegangan telinga : lentur
b. Lubang telinga : tidak ada serumen dan lesi pada lubang telinga
c. Ketajaman pendengaran : klien dapat mendengar dengan jelas
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : mukosa bibir kering, tidak ada lesi
b. Keadaan gusi dan gigi : bersih
c. Keadaan lidah : bersih dan sedikit pucat
d. Orofaring : pasien mengatakan merasa nyeri pada
tenggorokan ketika saat makan
a. Posisi trachea : simetris
b. Tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
c. Suara : jelas
d. Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e. Vena Jugularis : teraba
f. Denyut Nadi Carotis : teraba dengan jelas
D. Pemeriksaan Integumen (kulit)
a. Kebersihan : bersih
b. Kehangatan : hangat
c. Warna : kuning langsat
d. Tekstur : lembut
e. Kelembaban : agak kering
f. Kelainan pada kulit :-
G. Pemeriksaan Abdomen :
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : normal
- Benjolan/Massa : tidak ada benjolan
- Bayangan Pembuluh Darah abdomen : tidak terlihat
b. Auskultasi
- Peristaltik usus : Normal
- Bunyi Jantung Anak/BJA : -
c. Palpasi
- Tanda Nyeri Tekan : tidak ada nyeri tekan
- Benjolan/Massa : tidak ada benjolan
- Tanda-tanda ascites : tidak ada tanda-tanda ascites
- Hepar : tidak ada pembesaran hepar
- Lien : tidak ada pemebesaran lien
- Titik McBurney : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : tympani
- Pemeriksaan ascites : tidak ada ascites
H. Pemeriksaan Kelamin Dan Daerah Sekitarnya
1. Genetalia
a. Rambut Pubis : tidak terkaji
b. Meatus Urethra : tidak terkaji
c. Kelainan-kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal : tidak ada
kelainan.
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : ada dan normal
b. Kelainan-kelainan pada anus : tidak ada kelainan
c. Perineum : tidak ada lesi
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal (Ekstremitas)
a. Kesimetrisan otot : simetris
b. Pemeriksaan Oedem : tidak ada oedem
c. Kekuatan otot :4 4
4 4
d. Kelainan-kelainan pada ektremitas dan kuku : tidak ada kelainan
J. Pemeriksaan Neurologi
a. Tingkat Kesadaran (secara Kwantiatif)/ GCS : Composmentis 4,5,6
b. Tanda-tanda rangsangan otak : tidak ada kejang, mual (-), muntah (-).
c. Syaraf otak (nervus cranialis) : olfaktorius (+), optikus (+), okulomotorius (+),
fasialis (+), tregeminus (+)
d. Fungsi Motorik : dapat menggerakkan dengan baik
e. Fungsi Sensorik : panca indra peka terhadap rangsangan
f. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : patella (+), bisep (+)
Tricep (+), Achilles (+)
b. Refleks Patologis : bainski (-), chaddock (-)
Schaefferi (-), oppen helm (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- k/u lemah
Ronkhi, sesak nafas
- TTV:
TD : 100/80 mmhg
RR: 26 x/menit
- Cowong (+)
- Mukosa bibir kering
- Dispnea
- Sputum berlebih
- Frekuensi nafas berubah
- Batuk tidak efektif
DS : nafas tidak L.01001 - bersihan jalan napas 1.01011 - Manajemen jalan napas
efektif b.d Luaran Tambahan : Observasi :
- Pasien mengatakan susah
obstruksi L.14127 - kontrol gejala - Monitor pola nafas (frekuensi,
bernafas karena pilek dan
(penumpukan Setelah dilakukan kedalaman
ingus yang kental di dalam
sekret hidung) intervensi selama - Monitor bunyi nafas tambahan
hidung
3x24 jam maka (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
DO :
perilaku kesehatan ronkhi kering)
- Ada pernafasan cuping
membaik dengan - Monitur sputum (jumlah, warna,
hidung, suara nafas ronkhi
kriteria hasil : aroma)
- k/u lemah Terapeutik :
- Produksi sputum
- TTV: - Pertahankan kepatenan jalan nafas
menurun
dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
TD : 100/80 mmhg
- Dispenia menurun
thrush jika curiga trauma servical)
N : 84x/menit
S : 37,2 ̊C - Posisikan semi fowler atau fowler
- Frekuensi napas
RR: 25x/menit - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
klien normal
- Lakukan penghisapan lendir kurang
- Cowong (+) - Pola napas klien
dari 15 detik
- Mukosa bibir kering membaik
- Berikan oksigen, jika perlu
- Dispnea
Edukasi :
- Sputum berlebih
- Anjurkan asupan cairan 2000
- Frekuensi nafas berubah
ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Batuk tidak efektif
- Ajarkan batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
- Irigasi sinus
- Cabut caries gigi
CATATAN KEPERAWATAM
NAMA PASIEN : Tn. N
UMUR : 50 tahun
NO. REGISTER : -
2 25-11-2020 1
1. Mengukur TTV pasien
TD : 120/80 mmHg
N : 86x/menit
S : 37 C
̊
RR : 24x/menit
2. Menganjurkan pasien untuk tidur
dengan posisi semi fowler atau fowler
3. Menganjurkan pasien untuk
melakukan batuk efektif
4. Menganjurkan menambah asupan
cairan seperti minum sedikit tapi
sering
3 26-11-2020 1
1. Mengukur TTV pasien
TD : 120/80 mmHg
N : 86x/menit
S : 36,9 C
̊
RR : 20x/menit
2. Menganjurkan pasien untuk
melakukan batuk efektif
3. Mengobservasi asupan makan dan
minum pasien
- Makan 3x sehari (nasi, lauk, sayur)
- Minum air putih 1 gelas sedikit tapi
sering
EVALUASI