Anda di halaman 1dari 24

RINOSINUSITIS AKUT &

KRONIK

Disusun Oleh : Erwin Setiawan

Anatomi

Osteometal Complex

Fungsi sinus para nasal


1. Sebagai pengatur kondisi udara (air
conditioning)
2. Sebagai penahan suhu (thermal
insulators)
3. Membantu keseimbangan kepala
4. Membantu resonansi suara
5. Sebagai peredam perubahan tekanan
udara
6. Membantu produksi mukus

Definisi
Rinusinositis adalah inflamasi hidung dan sinus paranasal
yang ditandai dengan adanya dua atau lebih gejala, salah
satunya termasuk hidung tersumbat/obstruksi/kongesti atau
pilek (sekret hidung anterior/posterior):
Nyeri wajah
hilangnya penghidu.
Dan salah satu dari temuan nasoendoscopy:
- polip dan/atau
- sekret mukopurulen dari meatus medius dan atau
- edema/obstruksi mukosa di meatus medius.
Dan atau
Gambaran tomografi computer :
- perubahan mukosa di kompleks osteomeatal

Rhinosinusitis akut

Rinosinusitis akut adalah peradangan pada


mukosa rongga hidung dan sinus paranasal
yang berlangsung kurang dari 4 minggu
dengan atau tanpa disertai cairan sinus.
Karena kondisi peradangan selalu meluas ke
rongga sinus maka dipakai istilah
rinosinusitis daripada sinusitis.

Etiologi

Patofisiologi

Diagnosis
ANAMNESIS
Keluhan rinitis akut berupa hidung tersumbat
dengan sekret purulen
Nyeri/rasa penekanan pada wajah terutama
pada daerah sinus
Sakit kepala dengan berbagai derajat
keparahan
Post-nasal drip yang dirasakan sebagai
lendir yang terasa pada tenggorok
Keluhan sistemik berupa demam dan malaise

Tanda dan gejala

Pemeriksaan fisik

Anjuran Pemeriksaan fisik dengan rinoskopi


anterior dan posterior serta endoskopi
nasal tanda khas ditemukan pus di
meatus medius pada rinosinusitis sinus
maksilaris, etmoidalis anterior, dan
frontalis atau di meatus superior pada
rinosinusitis sinus etmoidalis posterior
dan sfenoidalis. Pada rinosinusitis akut,
didapatkan mukosa edema dan hiperemis
serta pada anak ditemukan pembengkakan
dan kemerahan di kantus medius.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan X-Ray
Ct-scan
Transiluminasi
Sinuskopi
X-Ray waters : postero anterior (sinus
frontalis, etmoidalis)
Lateral (sinus sfenoidalis)

Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan rinosinusitis
meliputi:
1. Mempercepat penyembuhan rinosinusitis
2. Mencegah komplikasi orbital dan
intrakranial
3. Mencegah rinosinusitis menjadi kronik

Prognosis dan komplikasi


Pronosis utk sinusitis akut yaitu 40%
sembuh scara spontan tanpa AB
Pengobatan tidak adekuat menyebabkan
Sinusitis kronik
Meningitis
Brain abscess
Komplikasi extra sinus lain

Rhino sinusitis kronik

disebut rinosinusitis kronik bila rinosinusitis


berlangsung lebih dari dua belas minggu
dan diagnosa dikonfirmasi dengan kompleks
faktor klinis mayor dan minor dengan atau
tanpa adanya hasil pada pemeriksaan fisik
(AAO)

suatu inflamasi pada (mukosa) hidung dan sinus


paranasal, berlangsung selama dua belas minggu
atau lebih disertai dua atau lebih gejala dimana
salah satunya adalah buntu hidung (nasal
blockage / obstruction / congestion) atau nasal
discharge (anterior / posterior nasal drip) :1
nyeri fasial / pressure
penurunan / hilangnya daya penciuman

dan dapat di dukung oleh pemeriksaan


penunjang antara lain

Endoskopik, dimana terdapat : polip atau sekret


mukopurulen yang berasal dari meatus medius dan atau
udem mukosa primer pada meatus medius

CT scan : perubahan mukosa pada kompleks


ostiomeatal dan atau sinus paranasal. (EP3os)

Etiologi
Faktor Genetik
Faktor Lingkungan
Faktor Struktural

Diagnosis

Penilaian subyektif : keluhan berlangsung


>12 minggu
Anamnesis:
Obstruksi nasal
Sekret / dishcarge nasal
Abnormalitas penciuman
Nyeri / tekanan fasial
Pemeriksaan Fisik
Rinoskopi anterior
Rinoskopi posterior

Pemeriksaan penunjang
Transiluminasi
Endoskopi nasal
radiologi

Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa
Antibiotika
Antiinflamatori
terapi pembedahan
Sinus maksila :
Irigasi sinus, nasal antrostomi, operasi caldwell-luc
Sinus etmoid :
Etmoidektomi intranasal, eksternal dan transantral
Sinus frontal :
intranasal, ekstranasal, frontal sinus septoplasty,
fronto etmoidektomi

Lanjutan...

Sinus sfenoid :
Trans nasal, trans sfenoidal

FESS (functional endoscopic sinus surgery),


dipublikasikan pertama kali oleh Messerklinger
tahun 1978. Indikasi tindakan FESS adalah:
Sinusitis (semua sinus paranasal) akut rekuren atau
kronis, Poliposis nasi, Mukokel sinus paranasal, Mikosis
sinus paranasal, Benda asing, Osteoma kecil, Tumor
(terutama jinak, atau pada beberapa tumor ganas),
Dekompresi orbita / n.optikus, Fistula likuor
serebrospinalis dan meningo ensefalokel, Atresia koanae,
Dakriosistorinotomi, Kontrol epistaksis, Tumor pituitari,

ANJ, tumor pada skull bas

Komplikasi
Komplikasi orbita :
Selulitis periorbita
Selulitis orbita abses subperiosteal
Abses orbita
Komplikasi oseus/tulang: Osteomielitis
(maksila dan frontal)

Komplikasi intrakranial:
Abses epidural / subdural, Abses otak,
Meningitis, Serebritis, Trombosis sinus

kavernosus

M
I
R
E
T

H
I
S
A
K

Anda mungkin juga menyukai