Anda di halaman 1dari 28

KEGAWADARURATAN

PASIEN DENGAN
INDIKASI GANGGUAN
JIWA
DARRYL ANTHONY 102018005
WINDY ARYA PRADANA PATA’DAN 102018096
MISYEL CAROLINA PATANDIANAN 102016071
KRESTEN DESMA LINA 102017136
CATHERINE YUDI MARTONO 102018032
NAVARTI 102018074
JEANETTE SEFANYA YEFTA 102018110

SKENARIO 9
SKENARIO 9

Seorang laki-laki 25 tahun dibawa oleh polisi ke IGD RSU dalam keadaan luka-luka memar
disertai dengan kondisi gaduh gelisah, teriak-teriak, bicara melantur, mengatakan ada yang
mau membunuhnya; pemuda itu dibawa polisi karena mengemudikan mobil dengan ugal-
ugalan sehingga terjadi tabrakan dengan bis umum. Kesadaran pemuda itu compos mentis.
Identifikasi Istilah Rumusan Masalah Hipotesis Hasil pemeriksaan
- laki-laki 25 tahun Dengan keadaan Penggunaan zat
dibawa oleh polisi ke pemuda tersebut psikoaktif.
IGD RSU dalam kondisi gaduh gelisah,
keadaan luka-luka teriak-teriak, bicara
memar disertai dengan melantur, dan
kondisi gaduh gelisah, mengatakan akan ada
teriak-teriak, bicara yang mau
melantur, dan membunuhnya, disertai
mengatakan ada yang dengan ugal-ugalan di
mau membunuhnya. jalan, Kemungkinan
pemuda itu Pemuda tersebut
mengemudikan mobil menonsumsi obat-
dengan ugal-ugalan obatan, atau
sehingga terjadi emngonsumsi alcohol.
tabrakan dengan bis
umum. Kesadaran
pemuda itu compos
mentis.
MIND MAP

Tatalaksana
kegawatdaruratan

Melakuka
n tindakan Kegawatdaruratan
yang di psikiatri

perlukan

Rumusa
n
Masalah
Pemeriksaa
Pemeriksaa
n Psikiatri
n yang
dan Status
diperlukan
mental

Kaitan
medikolega
l
TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN

• Triase atau Triage ialah sebuah sistem yang terstruktur secara sistematis mengurutkan
skala prioritas pasien dalam hal penanganan medis.
• Fungsi dari triase secara umum didalam IGD ialah pasien yang datang secara bersamaan
diobati sesuai dengan urgensi klinis mereka mengacu pada kebutuhan intervensi waktu
-kritis. Pasien yang datang ke IGD RS akan selalu dinilai kegawatannya menjadi 3
prioritas, yaitu prioritas 1, 2 dan 3.
PEMERIKSAAN KEGAWATDARURATAN

• Primary survey : ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability Limitation,


Exposure)
• Secondary survey : Pemeriksaan -> pasien keadaan stabil dan dipastikan ABC membaik
• Anamnesis, PF
• Mencarikeluhan atau cedera yang lain agar tidak terlewatkan
• Mekanisme penting ditanyakan
• Anamnesis, alloanamnesis ke teman/ keluarga
TATALAKSANA UMUM KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
Yang perlu dilakukan :
- Berpikir dan bersikap kritis Yang harus dihindari :
- Tetap tenang - Mengancam
- Perlu kontrol thd perasaan bingung, - Mentertawakan
aneh, atau depresi - Merasa tdk adekuat
- Bersikap suportif atau sangat tidak pasti
- Jaga jarak aman - Merasa terancam
- Tawarkan pilihan : mengontrol diri, - Menghakimi
minum obat, atau dibantu dg fiksasi - Marah thd keluarga
- Tegaskan bahwa perilaku kekerasan yg membawa
tdk diperkenankan
- Lakukan dokumentasi
PEMERIKSAAN YG DILAKUKAN PADA PASIEN
DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
PEMERIKSAA PEMERIKSAA (bila perlu dan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
N FISIK DAN N STATUS tersedia)
NEUROLOGIK MENTAL  > 40 tahun :
- skrining
toksikologi,
- EKG,
- rontgen,
- laboratorium
DIAGNOSIS BANDING

Trauma kepala Gangguan Mental organik Gangguan Mental dan


perilaku Akibat penggunaan
zat psikoaktif
1. Ringan 1. Gangguan fungsi kognitif 1. Adiksi dan ketergantungan
2. Sedang 2. Gangguan sensorium 2. Intoksidasi akut zat
3. berat 3. Gangguan manifestasi psikoaktif
• Ganja
• Kokain
• Alkohol
• opioida
TATALAK
SANA
GADUH
GELISAH
NAPZA YG MEMILIKI EFEK HALUSINOGEN
MEMPENGARUHI PERSEPSI ORANG YG MENYEBABKANNYA MELIHAT/MENDENGAR SESUATU
SECARA TERDISTORSI

EFEK
HALUSINOGE Tekanan darah meningkat
N
Detak jantung meningkat
Hilang nafsu makan
Kram perut
Banyak bicara dan tertawa
Aktivitas meningkat
Panik
Dilatasi pupil
Distorsi waktu dan ruang
TANDA & GEJALA INTOKSIKASI ZAT YG
BERSIFAT DEPRESAN
Opioid :
• Apatis, letargi, koma
• Gangguan penilaian, gangguan perhatian & memori
• Lesu, agitasi, depresi pernafasan
• Kontraksi pupil
• Bicara kacau
TANDA & GEJALA INTOKSIKASI ZAT YG
BERSIFAT DEPRESAN

Opioid
Kanabi
Gangguan
Apatis, letargi, koma s memusatkan
Gangguan penilaian, perhatian
gangguan perhatian & Halusinasi
memori
Kecurigaan/paranoid

Lesu, agitasi, depresi Euforia/disinhibisi


pernafasan Ansietas atau agitasi
Kontraksi pupil Nafsu makan
Bicara kacau bertambah
TANDA & GEJALA INTOKSIKASI ZAT YG
BERSIFAT DEPRESAN
Benzo
Alkohol
Kesadaran menurun diazepin
Stupor atau koma
Gangguan
memusatkan perhatian Apatis & sedasi
disinhibisi Gangguan perhatian &
daya ingat
Amnesia retrograd

Suasana perasaan labil


Agresi Gangguan emosi
Jalan sempoyongan Perilaku kasar
Nistagmus Inkoordinasi
Bicara pelo Nistagmus
Suka berdebat Bicara cadel
TANDA & GEJALA INTOKSIKASI ZAT YG
BERSIFAT DEPRESAN

Inhalansia Letargi
Dizzines
Inkoordinasi
Jalan sempoyongan
Refleks menurun

Retardasi psikomotor
Tremor
Kelemahan otot
menyeluruh
Nistagmus
Blurred vision
Bicara cadel
TANDA & GEJALA PUTUS ZAT DEPRESAN
Benzodiazepi
opioid Alkohol
n

Disforia Berkeringat, Ansietas


Mual, muntah halusinasi/ilusi
Nyeri otot
Mual muntah
Hiperaktifitas
Lakrimasi/rinorrhea Agitasi psikomotor otonom
insomnia

Dilatasi pupil
Piloereksi/berkeringat
Diare
Tremor tangan
Tremor lidah, mata &
Menguap tangan Agitasi psikosomor
Demam Denyut jantung cepat Insomnia, mual,
Tekanan darah muntah
meningkat
TANDA & GEJALA INTOKSIKASI ZAT STIMULAN

• Koma
• Bingung
• Agitas/retardasi psikomotor
Kokain • Kelemahan otot, depresi nafas, nyeri
dada/kejang
• Berkeringat, mual, muntah
• Takikardi/bradikardi

• Kewaspadaan berlebihan
• Ilusi, halusinasi
• Ide kebesaran/paranoid
Amfetamin • Euforia, marah/agresif
• Perilaku diulang2
• Denyut jantung cepat
• berdebat
PENILAIAN

Anamnesis :
- Tanda & gejala, perilaku yg menyertai, intensitas & frekuensi
gejala, gejala yg mengarah pd gangguan organik
- Penggunaan napza : jenis, lama penggunaan, toleransi dosis,
gejala putus obat, pengobatan sebelumnya

Pemeriksaan fisik : tanda vital, pmeriksaan fisik


menyeluruh

Pemeriksaan status mental : perasaan, pikiran, perilaku

Pemeriksaan penunjang : darah lengkap, tes urin utk napza,


SGOT/SGPT, ureum kreatinin
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA UMUM :
- Penanganan kondisi medik umum
- Monitoring vital sign
- Evaluasi tingkat kesadaran & jalan nafas :
 observasi tanda vital tiap 15 menit selama 4 jam
 Evaluasi perlunya pemberian oksigen
 Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
Terapi intoksikasi opioid :
 nalokson 0.2 – 0.4 mg (1cc)/ 0.01 mg/kg BB IV, IM/subkutan, bisa diulang
sesudah 3-10 menit sampai 2-3 kali & pasien dipantau selama 24 jam
 Bila tdk ada nalokson : terapi simtomatik, gelisah : antipsikotik oral/injeksi
 Mengatasi penyulit sesuai kondisi klinis
 Bila kondisi fisik membutuhkan perawatan intensif  rujuk ke RS
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
 Terapi intoksikasi kokain & amfetamin :
 bila suhu naik  kompres air hangat
 Untuk mencegah kejang : diazepam 10-30 mg per oral/parenteral diulang 15-20
menit
 Bila ada gejala psikotik : haloperidol 3 x 2.5-5 mg
 Bila terjadi takikardi : propanolol 10-20 mg
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
 Terapi intoksikasi kanabis:
 ciptakan suasana tenang, ajak bicara tentang apa yg dialami
 Jelaskan kondisi sementara, 4-8 jam akan menghilang
 Diazepam 10-30 mg per oral/ parenteral, diulang tiap jam bila perlu (hati2
depresi nafas, maksimal parenteral 20 mg/hari)
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA
TATALAKSANA KHUSUS :
 Terapi intoksikasi alkohol:
 kondisi hipoglikemi : dekstrose 40% : 50 ml
 Injeksi Thiamine 100 mg IV utk profilaksis terjadinya Wernicke
Encephalopathy
 Gelisah : antipsikotik, haloperidol 5 mg IM, bisa diulang tiap 30 menit,
maksimal 30 mg/hari
 Bila kesadaran menurun  rujuk ke RS
TATALAKSANA INTOKSIKASI :
1. PSIKOFARMAKA Terapi intoksikasi sedatif hipnotik:
NON PSIKOFARMAKA
KRITERIA RUJUKAN

• Rujukan dilaksanakan jika tindak lanjut penanganan terhadap pasien tidak memungkinkan
untuk dilakukan di Puskesmas/Klinik/tempat praktik mandiri Dokter dan Dokter Gigi/tenaga
kesehatan karena keterbatasan sumber daya.
• Gangguan psikotik akut dengan gaduh gelisah.
• Gangguan afektif bipolar, gangguan depresi dengan gejala psikotik.
• Gangguan perilaku dan emosi pada dementia.
• Adanya ide/tindakan bunuh diri atau ada waham/halusinasi kuat untuk bunuh diri atau
mencelakakan orang lain.
MEDIKOLEGAL

• Visum et Repertum
• Struktur
• pro Justitia
• Pendahuluan
• Pemberitaan
• Kesimpulan
• Penutup
KESIMPULAN

Hal pertama yang dilakukan saat menghadapi pasien gawat darurat dengan sebab apapun
ialah melakukan primary survey yaitu airway, breathing, dan circulation. Setelah primary
suvey selesai, selanjutnya dilakukan secondary survey berupa anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang yang lengkap. Berdasarkan pada skenario, diagnosis banding
yang mungkin dialami pasien yaitu trauma kepala, gangguan mental organik dan gangguan
mental dan perilaku karena zat psikoaktif. Namun dikarenakan kurangnya data anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang didapatkan sehingga diperlukan
evaluasi lebih lanjut agar dapat mengetahui diagnosis kerja pasien dan penatalaksanaan
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai